Mengenal Bisnis Preloved: Peluang Cuan dari Barang Bekas Bernilai
Salah satu sektor usaha yang tengah berkembang pesat adalah bisnis barang preloved. Preloved merujuk pada penjualan kembali produk dengan kualitas yang masih terjaga. Biasanya, bisnis ini menawarkan barang-barang yang telah digunakan sebelumnya oleh pemiliknya.
Dengan demikian, preloved sering kali dikenal juga sebagai barang secondhand. Agar lebih lengkap, kita akan membahas lebih lanjut mengenai bisnis preloved, perbedaannya dengan barang bekas, serta strategi yang dapat diterapkan. Mari kita simak!
Definisi Preloved
Preloved mengacu pada produk yang dijual kembali setelah digunakan beberapa kali tetapi masih berada dalam kondisi yang baik dan layak untuk dipakai. Umumnya, barang-barang yang dijual adalah item dari merek terkenal yang jika dibeli dalam kondisi baru harganya cukup tinggi.
Produk yang ditawarkan juga beragam. Namun, sering kali bisnis preloved lebih berhubungan dengan dunia fashion. Misalnya, menjual pakaian, tas, jam tangan, dompet, dan parfum. Alasan yang mendorong pemilik untuk menjual kembali barang-barangnya pun sangat bervariasi.
Beberapa di antaranya mungkin merasa bosan, telah membeli model terbaru, salah dalam memilih, atau membeli dari distributor luar negeri. Maka dari itu, kualitas barang preloved biasanya masih sangat baik. Walaupun sama-sama kategori bekas, preloved tidak identik dengan barang bekas. Ada beberapa perbedaan yang penting untuk Anda pahami saat ingin membeli barang preloved dibandingkan dengan barang bekas. Berikut adalah penjelasannya!
Tabel Perbedaan Preloved dan Barang Bekas
Aspek | Preloved | Barang Bekas |
---|---|---|
Makna | Barang yang pernah dimiliki dan disayangi, masih bagus | Barang yang sudah digunakan, bisa masih bagus atau rusak |
Kualitas | Umumnya masih seperti baru atau sangat layak pakai | Bisa bervariasi, dari bagus sampai rusak |
Kesan | Lebih eksklusif, berkelas, dan bernilai emosional | Lebih umum dan netral |
Jenis Barang | Fashion, aksesoris, gadget, kosmetik, dll | Elektronik, furnitur, kendaraan, alat kerja, dll |
Alasan Dijual | Tidak digunakan lagi, bukan karena rusak | Bisa karena rusak, upgrade, atau tidak diperlukan |
Target Pembeli | Konsumen yang mencari barang bagus dengan harga miring | Konsumen yang mencari barang fungsional, harga murah |
Model Bisnis Preloved
Preloved artinya menjual barang apapun yang umumnya berkaitan dengan fashion. Selagi kualitas barang bagus dan branded, maka Anda juga bisa mencoba bisnis satu ini. Beberapa model bisnis preloved yang umumnya tengah digandrungi masyarakat adalah sebagai berikut
1. Fashion dan Aksesori
Kategori ini paling populer di dunia preloved karena cepat berganti tren dan mudah dijual kembali.
Contoh:
-
Pakaian (dress, jaket, kemeja, celana, outer, dll)
-
Tas branded (Louis Vuitton, Gucci, dll)
-
Sepatu dan sandal
-
Aksesori (topi, sabuk, scarf, kacamata)
-
Jam tangan
Tips: Pastikan barang dalam kondisi bersih, tidak robek, dan cantumkan merek serta ukuran dengan jelas.
2. Barang Branded & Koleksi
Barang-barang bermerek atau koleksi sering memiliki nilai jual tinggi walaupun sudah digunakan.
Contoh:
-
Barang edisi terbatas (limited edition)
-
Perhiasan, logam mulia, atau jam tangan kolektor
-
Barang koleksi seperti figurine, action figure, mainan vintage
-
Tas dan sepatu branded
3. Elektronik dan Gadget
Barang elektronik masih diminati jika berfungsi baik dan disertai kelengkapan (charger, box, nota, dll).
Contoh:
-
Smartphone, tablet, laptop
-
Kamera DSLR/mirrorless
-
Earphone, headset, speaker
-
Smartwatch dan gadget wearable lainnya
Tips: Jelaskan kondisi baterai, garansi, dan kelengkapan dengan jujur.
4. Barang Bayi dan Anak
Barang-barang bayi cepat tidak terpakai, sehingga preloved jadi solusi hemat dan efisien.
Contoh:
-
Pakaian bayi
-
Mainan edukatif
-
Stroller, car seat
-
Tempat tidur bayi
-
Buku cerita anak
5. Furnitur dan Dekorasi Rumah
Barang rumah tangga juga bisa dijual preloved jika masih bagus.
Contoh:
-
Meja, kursi, lemari
-
Lampu hias, rak, atau karpet
-
Dekorasi ruangan (lukisan, jam dinding, vas bunga)
6. Kecantikan dan Perawatan Diri (Beauty & Skincare)
Produk ini hanya bisa dijual preloved jika belum pernah digunakan atau masih segel.
Contoh:
-
Parfum
-
Makeup baru (masih sealed)
-
Skincare unopened
-
Alat styling (catokan, hair dryer)
Strategi Penjualan Preloved agar Laku Keras
Menjual barang preloved bukan hanya soal memotret dan mengunggah barang ke marketplace. Dibutuhkan strategi yang tepat agar barang cepat laku dan menarik kepercayaan pembeli.
Berikut langkah-langkah efektif dan terbukti berhasil:
1. Pilih Barang Berkualitas dan Layak Jual
Pastikan barang yang kamu jual:
-
Masih bersih dan berfungsi baik,
-
Tidak ada cacat besar
-
Memiliki nilai pakai atau estetika tinggi.
Tips: Bersihkan dan kemas ulang barang agar tampak seperti baru. Foto dengan pencahayaan alami agar lebih menarik.
2. Tentukan Harga yang Realistis
Harga yang terlalu tinggi bisa membuat calon pembeli kabur.
Lakukan riset harga di platform seperti:
-
Shopee, Tokopedia, OLX, Carousell, atau Instagram Shop.
Trik:
Tentukan harga sedikit lebih tinggi dari target agar ada ruang untuk nego.
Jika barang branded, tunjukkan bukti keaslian agar harga tetap wajar tapi menarik.
3. Gunakan Foto yang Menarik dan Jujur
Foto adalah faktor utama dalam jual beli preloved.
Pastikan:
-
Gunakan latar belakang bersih dan terang,
-
Foto dari berbagai sudut,
-
Tambahkan detail close-up bagian penting atau cacat kecil.
Tips: Buat video pendek 10–15 detik untuk menunjukkan kondisi nyata barang.
4. Tulis Deskripsi yang Lengkap dan Transparan
Tuliskan:
-
Merek, ukuran, warna, kondisi (misalnya: 95% mulus)
-
Lama pemakaian, alasan dijual,
-
Kekurangan kecil (jika ada).
Kunci: Kejujuran membangun kepercayaan pembeli, dan pembeli puas akan lebih mudah memberi ulasan positif.
5. Gunakan Platform Jual yang Tepat
Pilih platform sesuai jenis barang:
-
Fashion & aksesoris: Carousell, Tinkerlust, Instagram, Shopee
-
Elektronik: OLX, Facebook Marketplace, Tokopedia
-
Koleksi unik / antik: eBay, Etsy
Tips: Manfaatkan juga grup Facebook atau komunitas Telegram khusus preloved.
6. Promosikan di Media Sosial
Gunakan Instagram, TikTok, atau Facebook untuk membangun audiens.
-
Upload konten before-after, video unboxing, atau tips styling barang preloved.
-
Tambahkan hashtag relevan seperti #PrelovedIndonesia #ThriftShop #SecondBranded
Tips: Kolaborasi dengan micro-influencer lokal agar jangkauan lebih luas.
7. Layani Calon Pembeli dengan Ramah dan Cepat
Respons cepat = peluang jual lebih besar.
Berikan info tambahan jika diminta, dan tawarkan negosiasi dengan sopan.
Trik jual cepat: Gunakan promo waktu terbatas — misalnya “Diskon 20% hanya hari ini!”
8. Kemas Barang dengan Rapi
Walau preloved, kemasan tetap penting.
Gunakan plastik bubble wrap, box bersih, dan ucapan kecil seperti “Terima kasih sudah beli!”. Kesannya profesional dan meningkatkan peluang pembeli repeat order.
9. Minta dan Kelola Ulasan Positif
Setelah transaksi, minta pembeli memberi review jujur. Ulasan positif akan meningkatkan kepercayaan dan mempercepat penjualan berikutnya.