Apa Itu SUSE Linux? Kelebihan Dan Kekurangannya
Sejarah SUSE Linux
Jika bicara tentang sejarah SUSE Linux, memang tidak bisa terlepas dari Gesellschaft für Software und System Entwicklung mbH (Lit. Company for Software and System Development). Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 September 1992 di Nuremberg, Jerman, oleh Roland Dyroff, Thomas Fehr, Burchard Steinbild, dan Hubert Mantel. Saat itu, tiga dari pendirinya masih berstatus mahasiswa matematika di universitas, sedangkan Fehr sudah lulus dan bekerja sebagai insinyur perangkat lunak.
Ide awalnya adalah perusahaan akan mengembangkan perangkat lunak dan berfungsi sebagai penasehat grup UNIX. Menurut Hubert Mantel, kelompok tersebut memutuskan untuk mendistribusikan Linux dan menawarkan dukungan.
Mereka pun memilih sebuah nama pendiri adalah “S.U.S.E” dan terpilih sebagai akronim bahasa Jerman untuk “Software und System-Entwicklung”, yang berarti “Pengembangan perangkat lunak dan sistem”. Nama lengkap belum pernah digunakan, bagaimanapun, dan perusahaan itu dikenal sebagai “S.U.S.E”, yang dipersingkat menjadi “SUSE” pada bulan Oktober 1998 dan baru-baru ini, untuk “SUSE”.
Logo resmi dan maskot distribusi saat itu adalah Veiled chameleon atau bunglon dari Saudi Arabia yang diberi nama resmi, “Geeko” (portmanteau “Gecko” dan “geek”), mengikuti sebuah kompetisi. Seperti nama perusahaan, desain logo “Geeko” telah berevolusi dari waktu ke waktu untuk mencerminkan perubahan nama.
Perusahaan ini memulai sebagai penyedia layanan, yang antara lain secara teratur merilis paket perangkat lunak yang mencakup Softlanding Linux System (SLS, sekarang sudah tidak beroperasi) dan Slackware. Mereka juga mencetak manual UNIX atau Linux dan menawarkan bantuan teknis. Produk pihak ketiga ini yang awalnya digunakan SUSE enggan memiliki karakteristik tersebut dan dikelola oleh SUSE dengan berbagai mode :
- Pada pertengahan 1992, Peter MacDonald menciptakan distribusi Linux komprehensif yang dikenal sebagai SLS, yang menawarkan unsur-unsur seperti X dan TCP/IP. SLS dibagikan kepada orang-orang yang ingin mendapatkan Linux melalui floppy disk.
- Pada tahun 1993, Patrick Volkerding membersihkan distribusi SLS Linux, dan merilis versi yang lebih baru yang disebut Slackware.
- Pada tahun 1994, untuk mendukung Patrick Volkerding, skrip Slackware diterjemahkan ke bahasa Jerman, yang ditandai sebagai rilis pertama S.U.S.E. Distribusi Linux 1.0 yang tersedia pertama di disket, dan kemudian di CD.
Untuk membangun distribusi Linux-nya sendiri, S.U.S.E menggunakan distribusi jurix (sekarang sudah tidak berfungsi lagi) sebagai titik awal. Ia diciptakan oleh Florian La Roche, yang bergabung dengan tim S.U.S.E. Dia pun mulai mengembangkan YaST, alat installer dan konfigurasi yang akan menjadi titik sentral distribusi.
Pada tahun 1996, distribusi pertama dengan nama S.U.S.E Linux diterbitkan sebagai “S.U.S.E Linux 4.2”. Versi ini telah menyebabkan banyak diskusi karena seharusnya hanya versi 1.1, namun dengan menggunakan angka 4.2 merupakan referensi yang disengaja untuk menjawab “Pertanyaan Besar tentang Kehidupan, Semesta dan Segalanya” dari Panduan Hitchhiker terhadap fiksi ilmiah Galaxy, sebuah novel oleh penulis Inggris Douglas Adams. Nomor versi pertama YaST, “0.42”, adalah referensi serupa.
Seiring berjalannya waktu, SUSE Linux menggabungkan banyak aspek Red Hat Linux, seperti Package Manager RPM dan struktur filenya. Tak heran jika SUSE menjadi distributor Linux terbesar di Jerman. Pada tahun 1997, SUSE, LLC didirikan di bawah arahan Presiden dan Managing Partner James Gray di Oakland, California, yang memungkinkan perusahaan tersebut mengembangkan pasar Linux di Amerika dan Asia.
Sementara Red Hat ada di mana-mana di Amerika Serikat, SUSE Linux terus berkembang di Jerman dan juga di negara-negara Nordic lainnya seperti Finlandia dan Swedia. Pada bulan Oktober 1998, namanya diubah secara resmi menjadi, SUSE (tanpa titik). Linus Torvalds, pencipta kernel Linux, sering menggunakannya nama itu. SUSE kemudian memasuki Inggris pada tahun 1999. Pada tahun 2001, perusahaan tersebut terpaksa mengurangi jumlah karyawannya secara signifikan agar bisa bertahan.
Pada tanggal 4 November 2003, Novell mengumumkan akan mengakuisisi SUSE Linux AG seharga $ 210 juta atau dalam rupiah berkisar Rp 311.0425.500.000. Akuisisi ini akhirnya diselesaikan pada Januari 2004.
Dalam sebuah langkah untuk menjangkau khalayak bisnis yang lebih luas, SUSE memperkenalkan SUSE Linux Enterprise Server pada tahun 2001, dan beberapa bulan sebelum pembelian akuisisi Novell, mereka mengubah nama perusahaan menjadi “SUSE Linux”. “SUSE” sekarang adalah sebuah nama, bukan akronim.
Apa Itu SUSE Linux ?
SUSE Linux adalah sistem operasi komputer yang dibangun di atas kornel open source Linux dan didistribusikan dengan perangkat lunak sistem dan aplikasi dari proyek open source lainnya. SUSE Linux merupakan singkatan dari “Software Und System-Entwicklung” (pengembangan perangkat lunak dan sistem) yang berasal dari Jerman, dan dikembangkan di Eropa. Versi pertama muncul pada awal tahun 1994, membuat SUSE sebagai salah satu distribusi komersial tertua yang ada. SUSE juga lebih dikenal dengan alat konfigurasi YaST.
Novell, Inc., sebuah perusahaan software kompter asal Utah membeli merek dan trademarks SUSE (kemudian “SUSE”) pada tahun 2003. Novell, salah satu anggota pendiri Open Invention Network, memutuskan untuk menjadikan masyarakat sebagai bagian penting dari proses pengembangan enggan membuka secara luas perkembangan distribusi ke kontributor luar pada tahun 2005, membuat open SUSE distribution dan open SUSE Project.
Novell lalu mempekerjakan lebih dari 500 pengembang yang mengerjakan SUSE pada tahun 2004. Pada tanggal 27 April 2011, Novell (dan SUSE) diakuisisi oleh The Attachmate Group, yang menjadikan SUSE sebagai unit bisnis independen. Kemudian, pada bulan Oktober 2014, seluruh Grup Attachmate, termasuk SUSE, diakuisisi oleh perusahaan Inggris Micro Focus International. SUSE terus beroperasi sebagai unit usaha mandiri hingga saat ini.
Distro SUSE Yang Aktif
Saat ini terdapat dua Distro SUSE yang aktif, yaitu :
1. SUSE Linux Enterprise (SLE)
SLE adalah SUSE yang diperuntukkan bagi perusahaan dan bersifat komersial. SUSE terdiri dari dua paket, yaitu :
- SUSE Linux Enterprise Server (SLES)
SUSE Linux Enterprise Server (SLES) adalah Sistem Operasi Server Perusahaan yang merupakan komponen SLE.
- SUSE Linux Enterprise Desktop (SLED)
SUSE Linu Enterprise Desktop (SLED) adalah Sistem Operasi Desktop Perusahaan yang merupakan komponen SLE.
2. Open SUSE
Open SUSE adalah SUSE yang gratis dan bebas untuk masyarakat yang disponsori oleh Novell. Open SUSE juga bisa dikatakan sebagai versi trial sebelum dirilisnya SUSE Enterprise.
Kelebihan Menggunakan SUSE
Berikut ini adalah beberapa kelebihan menggunakan SUSE Linux, yaitu :
1. Bebas virus
Aman terhadap gangguan virus sudah menjadi rahasia umum dari semua distribusi atau sistem operasi Linux. SUSE juga diklaim merupakan sistem operasi yang tangguh dimana selain integritas pengaturan sistem nya yang lengkap, juga tentang keamanan dan kehandalan dalam mencover seluruh file sistem nya dari gangguan virus. Hal ini dimungkinkan karena basis kernel yang digunakan aman, ditambah juga dengan file sistem linux (EXT3/EXT4) yang dikenal cukup aman dari segi keamanan data.
2. kelengkapan pustaka dan berlimpahnya software yang disertakan
Aplikasi yang disediakan oleh SUSE cukup banyak, bahkan saat distro Linux SUSE ini di install sudah banyak aplikasi default yang disediakan mulai dari grafis, office, browser, dan sampai desktop manager package. Adapun untuk instalasi tambahan bisa menggunakan package berformat .rpm yang merupakan jenis paket instalasi software Red Hat.
Beberapa aplikasi yang disediakan sebagai aplikasi di OpenSUSE antara lain :
- Firefox (untuk keperluan web browsing menjelajah internet).
- LibreOffice (aplikasi perkantoran untuk pembuatan naskah, pengolahan laporan berbasis angka).
- Amarok (media player audio / video).
- Kaffeine.
- GIMP (aplikasi editing image).
- Kontact (manager kontak).
- K3B (aplikasi burning CD/DVD).
3. Proses instalasi di SUSE tergolong mudah
Berkat adanya aplikasi manager package bernama YaST. YaST atau merupakan singkatan dari Yet another Setup Tool adalah tool bawaan SUSE yang berfunsi untuk mempermudah dalam proses instalasi suatu software di SUSE (OpenSUSE) karena aplikasi ini selain menginstall package yang ingin dipasang di SUSE. SUSE juga mampu mencari berbagai dependency yang dibutuhkan, karena perlu diingat bahwa sistem operasi berbasis Linux menggunakan dependency untuk instalasi paket aplikasi third party nya.
4. Pilihan desktop manager yang lengkap
Untuk sebuah distro Linux dengan banyaknya pilihan aplikasi default atau bawaan yang terinstall saat distro linux SUSE ini di install, distro ini cukup lengkap dalam hal pilihan desktop manager. Ada beberapa varian desktop manager yang disediakan SUSE ini dan yang paling populer yang ada di SUSE adalah :
- KDE.
- GNOME.
Kekurangan Menggunakan SUSE Linux
Berikut ini adalah beberapa kekurangan menggunakan USE Linux, yaitu :
1. Proses instalasi sedikit rumit
Hal demikian terjadi karena basis distro Linux sendiri menggunakan sistem dependency untuk file paket instalasinya. Terkadang user pemula agak kesulitan untuk mengoperasikan YaST, meskipun tersedia YaST, tetapi semestinya sebagai seorang pengguna Linux yang ingin mengenal lebih dekat dengan distro SUSE sudah menjadi kebaikan jika mempelajari dan memahami bagaimana cara menginstall paket installer Linux secara manual, baik file berformat .rpm atau pun .tar.gz (native compilable format).
2. Issue kompatibilitas pada beberapa Hardware
Beberapa hardware juga dilaporkan memiliki kendala / issu driver saat dipasangkan dengan Linux SUSE ini, meskipun tidak berarti semua fungsi hardware tersebut tidak bisa digunakan. Untuk memastikan dukungan format hardware tersebut di SUSE, silahkan kunjungi website resmi SUSE.
3. Dukungan komunitas dan forum masih sedikit
Tidak seperti user Ubuntu, dukungan komunitas dan forum online distro SUSE sendiri belum sebanyak Ubuntu, hal itu terjadi karena masih belum banyaknya pengguna yang melirik distro SUSE ini sebagai alternatif bagi sistem operasi mereka. adapun sistem operasi lain seperti Ubuntu sudah memiliki pangsa pasar yang luas.
4. Tidak adanya codec default untuk audio
Pada saat instalasi SUSE, defaultnya codec audio (bukan aplikasi audio) dalam hal ini .mp3, tidak terinstall sehingga tidak bisa memutar mp3 di Linux SUSE ini meskipun sudah menginstall aplikasi mp3-player di SUSE. Untuk itu diperlukan akses internet saat pertama menginstall SUSE di PC, agar bisa mendownload codec yang diperlukan saat instalasi Linux ini.