Apa Itu Schema Markup ? Hal Yang Perlu Diketahui
Apa Itu Schema Markup?
Schema Markup adalah kode yang dapat di pasang di website yang bertujuan untuk membantu mesin pencari menemukan hasil yang lebih informatif pada website di SERP.
Secara sederhana schema markup ini akan memberitahu google standar struktur data atau konten dalam sebuah website. Dengan schema markup website akan tampil lebih menarik di halaman hasil pencarian, karena itu schema markup juga sering digunakan untuk CTR (Click Through Rate) booster.
Mempelajari implementasi schema akan sedikit rumit karena bisa dibilang agak “technical”. Namun, jika sudah cukup lama berkutat di bidang SEO, implementasi schema tidaklah sulit.
Tipe Schema Markup
Berikut beberapa tipe schema markup yang paling sering digunakan, yaitu :
1. Rating atau Review Schema
Tipe schema ini akan menampilkan peringkat atau ulasan langsung di halaman hasil pencarian search engine (SERP).
2. Organization Schema
Schema markup jenis ini akan menampilkan pengenalan singkat dari suatu perusahaan atau organisasi termasuk logo resmi, informasi kontak dan lokasi atau alamat. Setidaknya, audiens yang ingin mengetahui seluk-beluk suatu perusahaan bisa membaca informasi singkat ini terlebih dulu.
3. Person Markup Schema
Person Markup Schema menampilkan informasi dasar tentang figur atau individu seperti nama, tanggal kelahiran, pendidikan, anggota keluarga, pencapaian dan informasi penting lainnya.
4. Video Schema
Dengan adanya Video Schema Markup, mesin pencari seperti Google bisa lebih mudah dalam mengindeks video pada suatu website. Schema ini juga akan menampilkan video di Pencarian Video Google, bersamaan dengan video lainnya yang berasal dari YouTube.
5. Event Schema
Event Schema Markup akan menampilkan informasi dari suatu acara yang sudah dijadwalkan seperti tanggal diadakannya acara tersebut, lokasi dan juga harga tiket. Penggunaan schema tipe ini akan mempermudah orang-orang yang sedang mencari informasi umum dari acara tertentu.
6. Recipe Schema
Jika memiliki website khusus untuk pengolahan makanan dan minuman, menambahkan Recipe Schema Markup akan memberikan manfaat yang menguntungkan. Schema ini akan menampilkan sebagian konten dalam bentuk rich snippet. Selain itu, schema org ini juga akan menandai setiap elemen yang ada pada resep sehingga konten akan muncul berdasarkan kata kunci yang dimasukkan audiens, misalnya bahan masakan, waktu memasak dll. Audiens pun punya kesempatan untuk melihat atau menilai konten terlebih dulu sebelum klik link yang disediakan.
7. Local Business Schema
Schema ini sangat penting bagi bisnis offline/fisik atau cabang organisasi/perusahaan, seperti restoran, rumah sakit dll. Local Business Schema Markup mempermudah audiens yang hendak mencari suatu perusahaan atau organisasi. Di dalam structured data ini, terdapat informasi umum berupa alamat, jam buka, info kontak dll.
8. Product Dan Offer Schema
Product dan Offer Markup menyediakan informasi produk, seperti harga dan status ketersediaan. Biasanya markup ini diaktifkan oleh para pelaku usaha yang ingin menjual barang atau menyediakan layanan tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat produk dan layanan jadi lebih menonjol dibanding kompetitor yang tidak menggunakan schema serta mempermudah pembeli melakukan perbandingan.
Meskipun namanya digabungkan, sejatinya markup ini terdiri atas dua tipe.
- Product markup hanya menampilkan nama barang atau layanan. Contohnya seperti di bawah ini :
- Offer markup menampilkan mata uang dan harga suatu produk :
9. Breadcrumb Schema
Breadcrumb Markup adalah skema yang merujuk pada link path atau lokasi halaman tertentu pada website. Skema ini akan membantu user atau audiens yang ingin mengakses halaman tertentu saja. Selain itu, Breadcrumb Markup juga akan mengurangi bounce rate.
10. Article Schema
Schema Article Markup mempermudah mesin pencari untuk mengolah dan menampilkan konten berdasarkan informasi seperti headline, waktu publikasi, gambar fitur dan bahkan video. Jenis Article Schema Markup cukup bervariasi dan tergantung pada tipe artikel, seperti berita, teknologi, postingan blog dll.
Cara Memasang Schema Mark Up Pada Website
Sebelum memulai untuk memasang schema, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Beberapa hal tersebut antara lain :
- Pengetahuan dasar seputar HTML.
- Google Structured Data Testing Tool untuk pengecekan.
- Schema.org.
Jika ketiga hal tersebut sudah dapat dipenuhi dan diakses, maka sudah siap untuk menambahkan schema di website. Berikut urutan implementasinya :
1. Tentukan Schema yang ingin dipakai
Banyak pilihan schema yang tersedia di schema.org. Mungkin untuk orang-orang yang baru pertama kali melihatnya akan merasa rumit.
Namun, tidak semua schema penting untuk website. Maka dari itu, tentukan terlebih dahulu tujuan pembuatan schema yang diinginkan. Berikut beberapa tujuan pembuatan schema yang umum dilakukan praktisi atau blogger :
- Memunculkan image di search result.
- Menampilkan rating di search result.
- Memberikan informasi event yang akan datang.
- Menampilkan alamat pada SERP.
Pilihlah schema yang paling sesuai dengan niche atau konten di website.
2. Metode JSON-LD
Ada beberapa metode yang dipakai untuk memasang schema di website. Beberapa di antaranya yaitu dengan metode mark up, micro data, RDFa dan JSON-LD. Metode ini merupakan metode yang disarankan oleh google. JSON-LD ini berbasis javascript. Schema akan ditambahkan ke situs dalam bentuk script sehingga lebih mudah dibaca dan debug.
Menambahkan schema ke dalam website menggunakan JSON-LD membutuhkan setidaknya pengetahuan dasar HTML. Contoh yang bisa digunakan sudah tersedia di halaman schema.org.
Cara untuk melihat contoh JSON-LD yang ingin dipasang melalui schema.org adalah :
- Buka halaman schema yang ingin dipasang. Contohnya saat ingin menambahkan schema resep makanan, maka akan membuka halaman : https://schema.org/Recipe
- Scroll ke bawah dan buka tab JSON-LD. Kurang lebih tampilannya akan seperti ini :
3. Pasang Schema di Website
Untuk memasang schema pada website cukup membuka copy kode yang diinginkan dan paste di page yang ingin diberikan schema.
Contohnya jika ingin memasang schema receipe seperti gambar yang ditunjukkan di awal, maka salah satu schema yang dapat dipasang adalah seperti berikut :
1 | <script type=”application/ld+json”> |
2 | { |
3 | “@context”: “https://schema.org”, |
4 | “@type”: “Recipe”, |
5 | “author”: “Jake Smith”, |
6 | “cookTime”: “PT2H”, |
7 | “datePublished”: “2015-05-18”, |
8 | “description”: “Your recipe description goes here”, |
9 | “image”: “http://www.example.com/images.jpg”, |
10 | “recipeIngredient”: [ |
11 | “ingredient 1”, |
12 | “ingredient 2”, |
13 | “ingredient 3”, |
14 | “ingredient 4”, |
15 | “ingredient 5” |
16 | ], |
17 | “interactionStatistic”: { |
18 | “@type”: “InteractionCounter”, |
19 | “interactionType”: “http://schema.org/Comment”, |
20 | “userInteractionCount”: “5” |
21 | }, |
22 | “name”: “Rand’s Cookies”, |
23 | “nutrition”: { |
24 | “@type”: “NutritionInformation”, |
25 | “calories”: “1200 calories”, |
26 | “carbohydrateContent”: “12 carbs”, |
27 | “proteinContent”: “9 grams of protein”, |
28 | “fatContent”: “9 grams fat” |
29 | }, |
30 | “prepTime”: “PT15M”, |
31 | “recipeInstructions”: “This is the long part, etc.”, |
32 | “recipeYield”: “12 cookies” |
33 | } |
34 | </script> |
Jangan lupa untuk mengedit author, ingredient dan komponen yang dibutuhkan. Selain itu, jika ada komponen yang tidak dibutuhkan, bisa dikurangi sesuai kebutuhan.
4. Gunakan Google Tag Manager
Implementasi schema markup tersebut akan lebih mudah jika menggunakan Google Tag Manager. Apalagi jika website tersebut tidak menggunakan wordpress atau platform blog.
Pada Google Tag Manager dapat menambahkan tag baru menggunakan custom HTML. Berikut tahapannya :
- Klik New Tag, dan pilih custom HTML.
- Paste Schema yang sudah di copy dan diedit.
- Untuk Trigger, pilih page view dan custom dengan halaman yang ingin dipasang.
- Klik Save.
5. Cek Schema
Pengecekan ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan apakah schema yang dipasang sudah sesuai atau belum. Pengecekan ini sangat mudah cukup mengunakan Google’s Structured Data Testing Tool.
Buka tools tersebut dan paste URL yang ingin dicek. Tampilannya kurang lebih akan menjadi seperti gambar berikut ini :
Jika semua sudah terpasang dengan benar dan tinggal menunggu halaman tersebut di indeks oleh google dan ditampilkan di SERP sesuai keinginan.
Keunggulan Menggunakan Schema Markup
Berikut ini adalah beberapa keunggulan menggunakan Schema Morkup, yaitu :
1. Membantu Google Dalam Memahami Konten Website
Sesuai fungsinya schema markup adalah micro data yang dapat membantu Google dalam memahami isi dari sebuah halaman dan menampilkan ringkasan pada halaman hasil pencarian Google.
Dengan begitu para pencari informasi bisa mendapatkan beberapa informasi penting dari isi halaman website sebelum mengklik. Contohnya informasi seperti harga, rating, stock dll.
2. Meningkatkan CTR (Click Through Rate)
Selain itu schema markup juga membuat website menjadi terlihat lebih profesional di hasil pencarian Google karena masih banyak sekali website yang belum menerapkan teknik ini. Yang akhirnya membuat tingkat CTR website meningkat.
Semoga bermanfaat bagi Anda.