HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Apa Saja Jenis-Jenis Flexible Work Arrangement Yang Cocok Diterapkan Di Perusahaan ?

Memang saat ini,sudah banyak perusahaan menerapkan flexible work arrangement.Apalagi karena pandemi virus Covid 19.Perusahaan-perusahaan di berbagai negara pun beradaptasi menerapkan sistem kerja fleksibel yang memungkinkan karyawan untuk tetap bekerja meski dilakukan dari rumah (Work From Home).

Jika perusahaan kalian termasuk salah satu perusahaan yang ingin menggunakan sistem kerja work from home,maka perlu diketahui bahwa saat ini terdapat berbagai jenis flexible work arrangement.Dengan memilih jenis pengaturan kerja yang sesuai,maka kalian tentu dapat membuat perubahan besar yang baik untuk perusahaan kalian.

Di artikel kali ini kita akan membahas mengenai Flexible Work Arrangement,mulai dari pengertian dan jenis-jenisnya yang sesuai untuk kebutuhan perusahaan kalian,sekarang langsung saja kita mulia dari pengertiannya :

Pengertian Flexible Work Arrangement

Flexible work arrangements merupakan sistem pengaturan kerja yang memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan waktu dan lokasi kerja mereka.Pengaturan ini membuat karyawan memiliki jadwal yang lebih bervariasi.Jadi,karyawan dapat memilih jam berapa mereka mulai bekerja, dimana mereka bekerja,serta kapan mereka akan berhenti bekerja.Seiring dengan kemajuan teknologi,pengaturan jadwal kerja yang fleksibel memang sudah semakin populer.Dengan bantuan berbagai teknologi,karyawan tetap dapat terhubung dan bekerja untuk perusahaan kalian, meskipun mereka berada di lokasi yang berbeda.

Alasan Perusahaan Membutuhkan Flexible Work Arrangement

Beberapa diantara alasannya,seperti berikut :

  • Perusahaan memiliki kesempatan untuk terus mempertahankan dan memotivasi karyawan yang memiliki kinerja tinggi.
  • Mampu mengurangi ketidakhadiran karyawan.
  • Membantu karyawan untuk tetap bisa mengelola tanggung jawab mereka di luar pekerjaan.
  • Karyawan dapat terhindari dari stress.
  • Menurunkan biaya operasional kantor.
  • Mudah dalam merekrut karyawan.
  • Memiliki karyawan yang lebih produktif.

Berikut Jenis-Jenis Flexible Work Arrangement

Compressed workweek

Merupakan sistem pengaturan kerja yang memungkinkan seorang karyawan untuk dapat memenuhi total jam kerja mingguan (40 jam) dalam waktu kurang dari lima hari kerja.Contohnya seperti dengan mengambil 4 hari kerja selama 10 jam untuk setiap harinya.Dengan sistem ini, karyawan dapat memiliki jumlah hari libur lebih banyak jika dibandingkan dengan sistem kerja tradisional pada umumnya.Sebelum kalian  mengimplementasikan sistem kerja ini,perlu diketahui bahwa compressed workweek memiliki beberapa sisi positif dan negatif.

Beberapa diantara keuntungan dan kekurangannya,seperti berikut ini :

Keuntungan Compressed workweek

  • Karyawan akan memiliki lebih banyak hari untuk beristirahat dari pekerjaan.
  • Karyawan memiliki peluang untuk mendapatkan work life balance yang lebih baik.
  • Pengeluaran untuk biaya transport dapat lebih berkurang.

Kekurangan Compressed workweek

  • Jam kerja yang panjang dalam waktu sehari.
  • Tenaga karyawan akan lebih banyak terkuras dalam waktu sehari.
  • Jam kerja yang lebih lama dapat menyebabkan produktivitas menjadi lebih rendah ketika di penghujung hari.

Beberapa contoh profesi yang biasanya mengambil sistem kerja ini seperti karyawan yang bekerja di bidang pertambangan, manufaktur,layanan kesehatan,dan lain-lain.

Part time

Merupakan flexible work arrangement dimana karyawan yang bekerja dengan jumlah jam kerja lebih sedikit daripada standar jam kerja pada umumnya (40 jam perminggu).Pengaturan kerja fleksibel ini bersifat sementara atau permanen tergantung pada keadaan karyawan.Tambahan informasi saja,sistem kerja ini biasanya akan dipilih oleh karyawan yang tidak menginginkan atau tidak bekerja secara full time karena kondisi tertentu.Contoh seperti karyawan yang harus menyelesaikan kuliah,ibu-ibu yang mengurus anak-anaknya,karyawan yang memiliki masalah dengan kesehatan dan lainnya.Meski demikian,ada karyawan yang mengambil dua pekerjaan part time di perusahaan berbeda.

Ketika mengaplikasikan sistem kerja part time,biasanya perusahaan akan menerapkan sistem shift.Pergantian shift tersebut kemudian akan dilakukan secara bergilir dengan karyawan part time lain.Bila tertarik dengan sistem kerja part time,perlu dipahami bahwa tunjangan yang diperoleh pekerja part time akan berbeda dengan karyawan yang bekerja secara full time.Meski begitu,mereka para karyawan tetap berhak memperoleh tunjangan dari perusahaan.

Job sharing

Merupakan salah satu jenis flexible work arrangement yang terdapat dua atau lebih orang yang berbagi jam kerja serta berbagi tanggung jawab untuk satu posisi full time.Jadi,masing-masing karyawan dapat dikatakan akan bekerja secara part time.

Job sharing terdiri dari beberapa 2 model,yakni :

  • The twin model : 2 karyawan yang berbagi tugas dan beban kerja dari satu posisi full time.Mereka mengerjakan tugas yang sama namun dilakukan pada hari atau jadwal berbeda.Contoh : Sebuah perusahaan membutuhkan 2 orang trainer marketing untuk bekerja pada jadwal berbeda.
  • The islands model : 2 karyawan yang hanya berbagi satu posisi full time tanpa berbagi beban kerja.Contoh sebuah perusahaan membutuhkan 2 ahli marketing dengan keterampilan yang berbeda.

Perusahaan biasanya menawarkan sistem kerja ini,ketika membutuhkan 2 atau lebih profesi dengan tugas yang tidak terlalu banyak.Agar sistem ini berhasil,maka karyawan harus menyetujui pembagian beban kerja dan waktu.Karyawan juga dapat mengatur waktu kerja mereka menggunakan alat absensi karyawan untuk memastikan bahwa masing-masing karyawan bekerja sesuai dengan porsi jam kerjanya.

 Telecommuting atau kerja remote

Merupakan sistem kerja fleksibel yang memungkinkan karyawan bekerja dari jarak jauh.Sistem kerja ini,dikenal dengan berbagai istilah lain seperti telework,Work From Home (WFH),working remotely (kerja remote) serta work from anywhere (WFA).

Ketika memberlakukan sistem kerja ini,karyawan akan memiliki kesempatan untuk bekerja secara full time atau paruh waktu.Agar karyawan tetap dapat saling terhubung dengan karyawan yang lain,maka para telecommuters (orang-orang yang bekerja dengan sistem telecommuting) akan menggunakan berbagai remote working tools serta sesekali datang kantor jika diperlukan.Oleh karena itu,ketika memberlakukan sistem telecommuting ini biasanya perusahaan akan meminta karyawan untuk tetap tinggal di dalam satu wilayah atau satu kota dengan kantor mereka.

Jika kalian tertarik untuk mengaplikasikan sistem kerja telecommuting,berikut beberapa contoh posisi yang memungkinkan untuk bekerja dari jarak jauh ( work from home ) :

  • Website developer.
  • Content writer.
  • Accountants.
  • Graphic designers.
  • Social media specialis.

Meskipun saat ini,telecommuting sudah menjadi semakin populer,namun perlu kalian pahami bahwa flexible work arrangements ini tidak cocok untuk semua jenis pekerjaan.Terdapat beberapa profesi yang membutuhkan keberadaan fisik karyawan ketika bekerja sehingga tidak memungkinkan untuk bekerja secara telecommute.Beberapa contoh profesi tersebut yakni : penjaga keamanan,penjaga toko fisik dan lain-lain.

Flextime

Flextime (flexible time) merupakan flexible work arrangement dimana karyawan bisa memilih jam mulai dan jam selesai bekerja.Jadi,karyawan dapat memilih jam kerja mereka seperti dari pagi hari yaitu pukul 7.00 dan selesai bekerja di sore hari pada pukul 16.00.Meski demikian,ketika memberlakukan sistem ini,perusahaan tetap meminta karyawan untuk bekerja selama jam kerja inti (core time) dimana semua karyawan bekerja. Contoh seperti : membuat core time antara pukul 8.00 sampai pukul 16.00.Dengan begitu,maka karyawan tetap dapat saling terhubung, berkomunikasi dan bisa saling berkolaborasi.

Selain itu,biasanya perusahaan juga akan mengharuskan karyawan untuk bekerja dalam jumlah jam tertentu dalam periode tertentu.Contohnya seperti 40 jam dalam periode seminggu.Perlu kalian ketahui,flextime dapat membantu karyawan untuk memiliki work life balance yang baik. Dengan sistem ini,karyawan dapat menyesuaikan jam kerja mereka sendiri sehingga tidak bertabrakan dengan keperluan pribadi mereka seperti jadwal menjemput anak-anak,pergi ke olahraga,dan lainnya.

Kesimpulan :

Ada banyak pengaturan kerja yang fleksibel untuk karyawan.Jika perusahaan kalian tertarik untuk mengaplikasikannya,maka kalian membutuhkan berbagai persiapan dan strategi agar sistem kerja tersebut dapat bekerja dengan optimal.Perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini memang sudah mulai banyak yang menggunakan sistem kerja fleksibel tersebut.

sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk kalian semuanya 🙂

Jadilah yang pertama untuk memberi nilai
feni

Recent Posts

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

2 hours ago

Kesulitan Membuat Aplikasi Android? Sangat Tepat, Berikut Cara Mudah 100% Berhasil!

Bagi yang merasa kesulitan dalam membuat aplikasi Android, Hosteko akan memberikan cara mudah membuat aplikasi…

6 hours ago

Amankan Website dari XSS Vulnerability dengan CSP

Ketika kamu ingin membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, khususnya tingkat keamanan…

2 days ago

Rekomendasi Website dan Aplikasi Kompres File PDF

Kompresi online file PDF ukuran 200 KB dan 500 KB atau rahasia kompresi PDF di…

2 days ago

Disclaimer: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kamu pasti tahu disclaimer di blog, kan? Pasalnya, disclaimer merupakan salah satu tulisan yang sering…

3 days ago

Cara Mudah Menghapus Cache di Google Chrome

Pernahkah Anda mendengar kata cache? Jadi, apakah ada perbedaan antara cache hosting dan cache browser…

3 days ago