(0275) 2974 127
Sebagai pemilik bisnis online, Anda perlu membuat landing page yang efektif untuk website Anda. Karena situs ini bisa menjadi strategi pemasaran online yang dapat menarik pelanggan dan trafik baru ke website. Artikel ini menjelaskan cara membuat landing page dan memberikan tips pengoptimalan. Silakan baca sampai akhir!
Landing page adalah website statis yang berfokus untuk menghasilkan prospek melalui tindakan tertentu oleh pengunjung atau pelanggan. Halaman ini dapat berupa halaman terpisah yang ditautkan ke website utama atau terintegrasi sebagai bagian dari website. Fokus halaman arahan Anda akan bervariasi tergantung pada jenis perusahaan. Secara umum, tujuan situs ini adalah untuk mendorong orang mendaftar uji coba gratis, berlangganan buletin mingguan, atau menambahkan produk ke keranjang belanja atau daftar keinginan mereka.
Saat membangun sebuah website, umumnya beranda website akan berisi berbagai elemen seperti menu, postingan, link, dan sidebar. Memiliki terlalu banyak elemen ini justru dapat membuat website Anda terlihat berantakan. Saat Anda membuat landing page, fokus utama pengunjung adalah pada satu tindakan sederhana yaitu konversi. Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis. Misalnya, saat Anda menelusuri landing page Google Dokumen, Anda akan tertarik pada manfaat produk yang jelas dan call to action (CTA). Hal ini tampaknya “membujuk” pengunjung untuk menggunakan layanan Google Docs setiap kali mereka membuat dokumen online.
Landing page juga meningkatkan tingkat respons pengunjung, karena laman tersebut mendorong tindakan utama yang ingin pengunjung lakukan. Tingkat konversi rata-rata adalah 2,35% dan bisa 3 hingga 5x lebih tinggi untuk 10% perusahaan teratas. Mengarahkan pengunjung ke landing page akan lebih efektif dan dapat meningkatkan upaya pemasaran, iklan lebih maksimal, dan jangkauan media sosial secara signifikan akan menghasilkan yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum mulai membuat landing page.
Tentukan tindakan paling efektif untuk landing page, hal ini disesuaikan pada jenis bisnis Anda dan Apa tujuan akhir Anda? Apakah Anda ingin pengunjung melakukan pembelian, mendaftar untuk berlangganan bulanan, atau mengunduh aplikasi Anda? Untuk mencapai tujuan ini, pertimbangkan beberapa tujuan yang dibagi dalam target yang lebih kecil. Anda dapat mendorong orang untuk mendaftar uji coba gratis selama 30 hari guna mendapatkan e-book gratis, buletin mingguan, atau voucher diskon. Misalnya, landing page Spotify meminta Anda mendaftar dan menggunakan versi gratis. Sayangnya, Anda akan mendengar iklan saat pemutaran lagu. Jika Anda ingin terus mendengarkan lagu tanpa terganggu iklan, Anda perlu berlangganan paket premium. Pahami audiens Anda dan selalu pertimbangkan mereka. Analisis kelompok sasaran Anda dan perilaku mereka. Cari tahu kelompok pengguna mana yang merupakan mayoritas dan cobalah menempatkan diri Anda pada posisi mereka. Pahami apa yang mereka butuhkan. Landing page harus fokus pada pengoptimalan tingkat konversi ini.
Proposisi nilai adalah manfaat dari produk atau layanan yang Anda tawarkan. Setelah menetapkan sasaran konversi, Anda perlu menjelaskan kepada pengunjung bagaimana mereka akan mendapat manfaat jika mengambil tindakan yang diinginkan. Hindari frasa umum seperti “Solusi terbaik untuk hidup Anda” atau “Temukan kebahagiaan Anda di sini.” Jelaskan keunggulan produk secara ringkas, meyakinkan, dan spesifik. Tulis pesan yang mudah dipahami pengunjung.
Tambahkan tagline yang keren namun sederhana, yang dapat mendukung proposisi nilai utama. Mari kita kembali ke Spotify sebagai contoh. Spotify menggunakan slogan “Music For Everyone” dan selanjutnya mengatakan, “Millions of songs. No credit card needed” (Jutaan lagu, tanpa kartu kredit). Hal ini menunjukkan bahwa proposisi nilai Spotify adalah menyediakan musik kepada semua orang dengan memanfaatkan koleksi lagunya yang sangat banyak dan dapat didengarkan secara gratis.
Setiap landing page harus memiliki CTA yang terlihat jelas dan mudah dipahami. Call to action (CTA) adalah elemen kunci yang mendorong pengunjung Anda untuk mengambil langkah berikutnya atau mengambil tindakan yang diinginkan. Baik itu tombol atau formulir, pastikan CTA Anda mudah ditemukan dan diklik. Gunakan warna-warna cerah yang kontras dengan warna utama landing page Anda.
Landing page Spotify menggunakan CTA berupa tombol berwarna hijau yang menonjol dengan latar belakang kuning dan oranye. Teks CTA juga harus dibuat singkat, praktis, dan langsung pada sasaran. Ukuran font harus berbeda dari teks lainnya. Pastikan gambar dan elemen desain yang Anda tambahkan mendukung CTA utama Anda dan tidak mengganggu pengunjung website.
Berikut beberapa contoh CTA yang umum digunakan:
Setelah Anda menentukan akan membuat layout seperti apa, sekarang saatnya membuat landing page.
Jika sudah memiliki website WordPress dan ingin menambahkan landing page ke website Anda, ikuti langkah-langkah berikut.
Pilihan lainnya adalah menggunakan plugin WordPress seperti SeedProd. Plugin memudahkan pembuatan halaman arahan. SeedProd adalah plugin halaman arahan populer dengan antarmuka drag-and-drop yang mudah digunakan dan lebih dari 150 templat halaman arahan.
Setelah diluncurkan, Anda mungkin perlu memastikan apakah landing page Anda mampu menghasilkan konversi. Berikut beberapa tips yang harus Anda lakukan selanjutnya:
1. Gunakan Google Analytics untuk Memantau Konversi
Google Analytics adalah solusi hebat untuk menentukan sasaran landing page Anda. Tool ini memungkinkan Anda memantau kinerja halaman landing dengan mengamati tingkat konversi. Tool ini menyediakan sistem pelaporan untuk membantu proses pemantauan, antara lain:
Google Analytics memberikan wawasan yang berguna untuk sesi brainstorming tentang cara pengoptimalan landing page.
2. Lakukan A/B Testing untuk Landing Page
Jika Anda memiliki beberapa versi landing page, Anda dapat menggunakan tool pengujian A/B untuk membandingkannya. Langkah ini akan membantu Anda memutuskan desain mana yang akan digunakan. Google Optimize memiliki alat pengujian A/B yang terpasang di Analytics yang memungkinkan Anda menjalankan beberapa versi halaman web yang sama. Prosesnya cepat dan mudah, Anda dapat mulai bereksperimen hanya dengan beberapa klik. Coba ubah warna dan posisi tombol Anda atau gunakan CTA lain untuk melihat apakah Anda dapat menghasilkan lebih banyak konversi. Selain itu, jika Anda melihat penurunan jumlah pengunjung, Google Optimize dapat membantu Anda memeriksa data analisis untuk menentukan penyebabnya. Anda juga dapat memeriksa apakah landing page yang Anda gunakan memiliki fungsi pengujian A/B bawaan. Jika Anda menggunakan WordPress, Anda juga dapat menggunakan plugin gratis seperti A/B Testing untuk WordPress.
Sekarang anda sudah mengetahui landing page dan cara pembuatannya. Landing page adalah laman web terpisah yang dirancang agar pengunjung melakukan tindakan yang diinginkan pemilik website. Contohnya termasuk meminta Anda membeli produk atau mengirimkan informasi kontak Anda. Membuat landing page sangat penting bagi pemilik bisnis karena dapat meningkatkan konversi dan penjualan. Pastikan landing page memiliki tujuan yang jelas, proposisi nilai langsung yang jelas, dan call-to-action (CTA) yang menarik. Untuk memaksimalkan fungsinya, pantau kinerja landing page menggunakan Google Analytics atau tool pengujian A/B. Semoga beruntung!
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…