Cara Migrasi WordPress ke Hosting Baru dengan Aman dan Cepat
Migrasi website WordPress ke hosting baru merupakan langkah penting ketika ingin mendapatkan performa server lebih cepat, fitur lebih lengkap, atau biaya hosting lebih efisien. Namun, jika dilakukan sembarangan, migrasi dapat menimbulkan error, kehilangan data, atau downtime yang lama. Artikel ini membahas secara detail cara migrasi WordPress ke hosting baru dengan aman, termasuk persiapan, metode manual, metode plugin, dan hal-hal yang perlu diperhatikan.
Persiapan Sebelum Migrasi
Sebelum memulai migrasi, pastikan semua persiapan berikut sudah dilakukan:
- Backup Website secara Lengkap
Backup adalah langkah paling krusial. Pastikan melakukan backup:
-
- File WordPress: Tema, plugin, media, dan file inti WordPress. Bisa dilakukan melalui File Manager atau FTP.
- Database WordPress: Semua data postingan, komentar, pengaturan plugin, dan pengguna. Backup database melalui phpMyAdmin.
- Plugin Backup: Untuk kemudahan, Anda bisa menggunakan plugin seperti:
- All-in-One WP Migration
- UpdraftPlus
- Duplicator
- Siapkan Hosting Baru
-
- Pastikan hosting baru mendukung versi PHP dan MySQL yang kompatibel dengan website WordPress.
- Buat database baru beserta user dan passwordnya. Catat semua detail karena akan digunakan di file
wp-config.php.
- Persiapkan Domain
-
- Pastikan Anda memiliki akses ke registrar domain untuk mengubah nameserver setelah migrasi selesai.
- Pertimbangkan propagasi DNS yang bisa memakan waktu 24–48 jam.
- Periksa Kebutuhan Website
-
- Catat plugin atau tema penting yang mungkin memerlukan konfigurasi ulang.
- Pastikan kapasitas hosting baru mencukupi untuk ukuran website.
Metode Migrasi WordPress
Ada dua metode migrasi utama: manual dan menggunakan plugin. Berikut penjelasan mendetailnya.
1. Migrasi Manual (Menggunakan cPanel & phpMyAdmin)
- Langkah 1: Backup File Website
-
- Login ke cPanel hosting lama → File Manager → masuk ke folder
public_htmlatau folder instalasi WordPress. - Pilih semua file → klik Compress / Zip → download file zip ke komputer.
- Login ke cPanel hosting lama → File Manager → masuk ke folder
- Langkah 2: Backup Database
-
- Masuk ke phpMyAdmin di hosting lama.
- Pilih database WordPress → klik Export → pilih Quick dan format SQL → download.
- Langkah 3: Upload File ke Hosting Baru
-
- Login ke cPanel hosting baru → File Manager → masuk ke folder
public_html. - Upload file zip hasil backup → klik Extract untuk mengekstrak semua file.
- Login ke cPanel hosting baru → File Manager → masuk ke folder
- Langkah 4: Import Database
-
- Masuk ke phpMyAdmin hosting baru.
- Pilih database baru yang telah dibuat → klik Import → unggah file SQL backup.
- Langkah 5: Konfigurasi
wp-config.php
Buka file wp-config.php di hosting baru, ubah sesuai database baru:
- Langkah 6: Update URL (Jika Perlu)
Jika domain berubah, lakukan search and replace di database menggunakan tool seperti Better Search Replace atau script WP-CLI untuk memperbarui URL.
- Langkah 7: Ubah Nameserver Domain
Login ke registrar domain → arahkan nameserver ke hosting baru → tunggu propagasi DNS.
- Langkah 8: Cek Website
Buka website → pastikan semua halaman, plugin, tema, dan media berfungsi normal.
2. Migrasi Menggunakan Plugin (Lebih Mudah untuk Pemula)
Beberapa plugin memudahkan migrasi tanpa perlu mengutak-atik file atau database. Contoh populer:
- Menggunakan All-in-One WP Migration
-
-
Install Plugin di WordPress Lama
-
Dashboard → Plugins → Add New → cari All-in-One WP Migration → Install & Activate.
-
-
Export Website
-
Menu → All-in-One WP Migration → Export → pilih File → tunggu proses selesai → download file.
-
-
Install WordPress Baru di Hosting Baru
-
Lakukan instalasi WordPress kosong di hosting baru.
-
-
Import Website
-
Install plugin All-in-One WP Migration di WordPress baru → menu Import → unggah file hasil export → tunggu proses selesai.
-
-
Update Permalink dan Settings
-
Masuk ke Settings → Permalinks → klik Save Changes
-
Periksa semua halaman, plugin, dan media berfungsi normal.
-
-
- Menggunakan Duplicator
Duplicator membuat paket backup (file zip + installer.php) dan bisa langsung diunggah ke hosting baru. Prosesnya cepat dan cocok untuk website besar.
Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Migrasi
- Cek Semua Halaman
Pastikan semua link internal, gambar, dan plugin berjalan normal.
- SSL dan Keamanan
-
- Pasang SSL di hosting baru agar website tetap aman.
- Aktifkan plugin keamanan jika perlu.
- Periksa Performa Website
-
- Bandingkan kecepatan loading website di hosting baru dengan hosting lama.
- Optimalkan caching jika diperlukan.
- Bersihkan Cache
Hapus cache browser dan plugin caching agar versi terbaru website tampil.
- Backup Ulang
Setelah migrasi selesai dan website stabil, lakukan backup baru di hosting baru.
Tips Migrasi WordPress Aman dan Cepat
- Gunakan Plugin Jika Website Besar atau Pemula: Plugin otomatis meminimalkan risiko error database.
- Lakukan Backup Ganda: Simpan backup di komputer lokal dan cloud (misal Google Drive atau Dropbox).
- Cek Kompatibilitas PHP & MySQL: Hosting baru harus mendukung versi yang sama atau lebih tinggi dari website lama.
- Periksa Plugin & Tema: Beberapa plugin membutuhkan konfigurasi ulang setelah migrasi.
- Uji Website Sebelum Update Nameserver: Gunakan temporary URL atau hosts file untuk memastikan semuanya berjalan baik.
Kesimpulan
Migrasi WordPress ke hosting baru dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan plugin. Kunci keberhasilan migrasi adalah backup lengkap, pengaturan database yang benar, dan pemeriksaan website setelah migrasi. Dengan mengikuti panduan lengkap ini, Anda bisa memindahkan website dengan aman, cepat, dan tanpa kehilangan data penting. Migrasi yang dilakukan dengan benar juga membantu meminimalkan downtime, menjaga SEO, dan memastikan pengunjung website tetap mendapatkan pengalaman terbaik.
Migrasi wordpress ke hosting baru dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan plugin. Kunci keberhasilan migrasi adaolah backup lengkap, pengaturan database yang benar, dan pemeriksaan website setelah migrasi. Dengan mengikuti panduan lengkap ini, Anda bisa memindahkan wesite
