(0275) 2974 127
Sebagai seorang seniman, khususnya desain grafis, sudahkan Anda tahu pentingnya sebuah portofolio desain grafis? Portofolio desain grafis berperan penting sebagai album foto karya desain yang sudah Anda buat dan sekaligus membuktikan skill Anda sebagai seorang desainer grafis.
Nah, berikut ini beberapa contoh website portofolio desain grafis yang menarik dan artistik dari beberapa senior desainer grafis.
Studio Feixen merupakan website portofolio desain grafis milik studio desain asal Switzerland. Karya-karyanya dibuat dengan style desain minimalis dan dominan menggunakan background warna putih, tetapi juga menonjolkan sisi colorful.
Studio Feixen ini tidak menerapkan layout yang sejajar. Namun, inilah yang membuat portofolio yang dibuatnya semakin menarik untuk dijelajahi.
Selain itu, header dan footernya tidak memiliki banyak widget sehingga terlihat lebih ringkas. Hal ini bisa Anda lihat pada menu utama, dimana mereka menampilkan hasil karyanya terbagi ke dalam kategori Space, Surface, dan Time.
Mereka juga secara khusus membuat menu Talk yang berguna sebagai contact form agar klien bisa menghubungi pihak studio dengan mudah. Selain sebagai website portofolio, Studio Feixen juga menjual karya-karyanya pada menu Shop.
RoAndCo adalah website portofolio milik studio desain yang didirikan oleh Roanne Adams dan berbasis di New York City. RoAndCo menampilkan karya-karyanya dengan layout mirip majalah, dimana banyak white space, animasi web, hover slide, dan video full-screen.
RoAndCo memfokuskan tampilan portofolio desain grafis yang menawarkan solusi desain, branding, dan creative direction yang dibuat dengan indah. Selain itu, RoAndCo juga memiliki tampilan responsive di berbagai device sehingga ini membuat selalu dekat dengan klien.
Robin Mastromarino merupakan website design yang interaktif. Hal ini dapat dilihat pada tampilan menu utamanya, dimana terdapat banyak animasi-animasi yang interaktif. Misalnya, penggunaan slider pada landing page yang membuat proyeknya tampak seolah-olah berada di atas roda. Selain itu, jika Anda menekan salah satu pilihan proyek pada landing page, maka akan diarahkan ke laman presentasi karya yang tersusun sangat rapi dan simetris.
Active Theory merupakan website portofolio desain grafis yang bisa dikatakan canggih sebab ketika Anda memasuki website Active Theory akan disuguhkan tampilan animasi futuristik yang bisa diaktifkan dengan kursor sehingga membuatnya lebih interaktif dan responsif. Unsur futuristik didapatkan dari sebagian besar animasi hover pada teks, penggunaan video, dan efek glitch saat scroll laman dan pilihan menu. Selain itu, setiap halaman proyek terdapat deskripsi singkat dan link yang relevan ke informasi proyek lebih lanjut.
Velvet Spectrum merupakan website portofolio online dari seniman visual, desainer 3D, dan VR/AR Luke Choice. Ketika Anda mengakses Velvet Spectrum, Anda akan langsung ditampilkan homepage yang berisi kolase beberapa foto dan judul hasil karyanya dengan tampilan yang simetris dan colorful. Selain foto, Velvet Spectrum juga menampilkan video dan animasi pada proyeknya.
Dalam bekerja didunia industri desain grafis, apalagi online, Anda harus dapat berkomunikasi dengan target audiens. Dan jangan lupa untuk melakukan riset agar Anda bisa menyesuaikan desain dan tata letak portofolio yang dapat menarik atensi yang membaca portofolio Anda.
Hal yang harus Anda tanamkan dalam pikiran Anda adalah seberapa berkualitasnya karya yang Anda buat sehingga secara tersirat menjelaskan potensi ide kretif Anda.
Buat website portofolio desain grafis Anda sesederhana mungkin, tetapi tetap eye catching dan paling tidak tampilkan 5-20 karya terbaik pada halaman depan website Anda. Hal ini dikarenakan klien klien atau calon atasan Anda tidak punya banyak waktu untuk menilai semua karya yang berhasil Anda buat.
Untuk menarik klien, Anda bisa menampilkan portofolio proyek atau studi kasus yang lebih kuat. Anda bisa menceritakan latar belakang proyek, masalah, proses, hasil, dan langkah pembuatan karya lainnya. Misalnya, Anda masukkan hasil penelitian, pemetaan pengalaman, pengembangan persona, wireframing, sketsa, usability testing, dan iterasi. Dengan begini, calon klien akan merasa terkesan dengan kinerja dan tingkat profesionalisme Anda walau masih berdasarkan portofolio desain grafis.
Template portofolio desain grafis lebih bervariasi, tergantung pada bidang desain kreatif. Oleh sebab itu, cobalah tunjukkan kepribadian dan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif melalui penataan karya Anda. Cari template website yang dapat menampilkan segala jenis konten yang Anda rencanakan untuk ditampilkan di website portofolio.
Dalam website, selain berisi menu untuk daftar karya, Anda juga bisa menambahkan menu Tentang dan Kontak.
Anda dapat menjelaskan dalam pengerjaan proyek portofolio dilakukan secara individu atau berkelompok. Dan Anda juga bisa menjelaskan siapa diri Anda dan profesi Anda yang sebenarnya. Selain itu, pertimbangkan juga untuk mencantumkan agensi, tempat magang, atau nama perusahaan yang menaungi Anda sebagai creative designer.
Itulah beberapa contoh dan tips yang bisa Anda coba untuk membuat website portofolio desain grafis. Selamat mencoba!
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…