Definisi Dan Ciri-Ciri Konten Marketing Yang Buruk
Apa Itu Konten Marketing Yang Buruk ?
Konten marketing yang buruk merupakan konten-konten yang tidak memiliki performa baik serta tidak bisa menarik perhatian ataupun meyakinkan calon-calon pembeli untuk berbelanja.Konten-konten berkualitas buruk tentu diabaikan oleh para pengguna sosial media dan pastinya dianggap tidak bermanfaat.
Untuk beberapa karakterisik umum dari sebuah konten marketing yang buruk,yakni :
- Dibuat secara asal-asalan untuk sekadar diposting. Tidak ada tujuan yang ingin dicapai oleh konten ini.
- Informasi yang dimuat tidak menarik perhatian target konsumen. Tidak jelas siapa pemirsa yang ingin dituju oleh konten.
- Sering memuat banyak kesalahan edit atau pengetikan, susunan gambar terbalik, dan sebagainya.
- Tidak menawarkan nilai-nilai unik dari jasa/produk.
- Tidak punya inovasi baru dari produk/jasa, menjadikan konsumen tidak tertarik menyimak konten.
- Tidak menegaskan poin-poin yang ingin ditawarkan. Nada konten sangat datar, monoton dan membosankan.
Apa Saja Dampak Negatif dari Konten Marketing Yang Berkualitas Buruk ?
Konten-konten yang buruk/payah memiliki dampak-dampak negatif terhadap bisnis,yakni :
1.Reputasi Bisnis Menjadi Buruk
Pengunjung dapat memberi cap buruk pada perusahaan kalian jika mereka membaca konten yang tidak jelas maksudnya, plagiat ataupun mengandung kekeliruan informasi dari web kalian.Mereka juga akan melarang orang lain memfollow toko online kalian karena menilai bisnis tidak layak untuk dipercaya.Sehingga reputasi bisnis kalian akan berantakan.
2.Masalah Pada SEO
Untuk membangun SEO website dan toko online yang baik bukanlah suatu hal yang mudah.Jika semuanya hancur berantakan karena salah menerapkan strategi konten marketing.Banyak website yang akan langsung merosot dari posisi teratas Google karena konten-konten artikel yang diunggahnya berkualitas buruk seperti :
- Melanggar peraturan Google.
- Mengandung konten plagiat dan spam keyword.
- Tidak menyesuaikan diri dengan algoritma Google.
- Isi artikel tidak relevan dengan niche/kategori bisnis.Jika kalian membuat website tentang kesehatan,namun kalian menulis artikel-artikel di dalamnya membahas dunia otomotif.Jadi harus sesuai dengan kategori bisnis.
- Tidak selaras antara judul dengan isi,sehingga pengunjung merasa tertipu dan tidak puas.
3.Kepercayaan Konsumen Yang Menurun
Hal ini berhubungan dengan penjelasan sebelumnya.Kepercayaan konsumen bisa hilang jika mereka terus-terusan menerima informasi yang keliru,plagiat atau hanya fokus pada promosi jualan dan tidak memberikan nilai manfaat kepada audiens.Belum lagi dengan kesan-kesan negatif yang disebarkan konsumen tentang brand kalian.Jika masyarakat sudah tidak percaya dengan isi konten,tentunya mereka enggan untuk mau berbelanja di bisnis kalian.
4.Membuang Tenaga,Biaya dan Waktu
Setiap konten yang dibuat akan menghabiskan tenaga,waktu dan biaya yang tidak bisa ditarik lagi.Tidak peduli seperti apa kualitas akhir konten,kalian sudah membuang banyak hal selama membuat konten tersebut.Jadi,mencoba membuat konten yang baik sesungguhnya merupakan upaya tersendiri untuk menghargai seluruh upaya yang dikorbankan.
5.Menimbulkan Banyak Konten Buruk Yang Menutupi Konten Bagus (Polusi Konten)
Polusi konten adalah timbunan konten buruk yang menutupi konten bagus.Gara-gara kebanjiran konten buruk,masyarakat tidak dapat menikmati konten yang sungguh-sungguh bermanfaat.Konten-konten buruk kalian bisa dianggap sebagai polusi. Audiens juga tidak akan segan-segan memblokir konten kalian jika dirasa mengganggu.Hal ini tentunya membuat bisnis kalian semakin cepat bangkrut.
Aspek Yang Harus Dicek dari Konten
Kalian dapat mengeceknya konten kalian sendiri,apakah sudah baik atau belum.Cukup pastikan konten kalian memuat 4 aspek penting ini :
- Tujuan konten : Apa tujuan utama dari konten ?
- Riset : Apakah keunggulan yang terklaim dalam iklan didukung oleh bukti yang meyakinkan ? Apa sumber-sumber yang dikutip untuk mendukung bukti tersebut?
- Ejaan : Sudahkah semua tulisan dalam konten bebas dari kesalahan ejaan ? Masihkah ada kalimat yang bertele-tele dan susah dipahami ?
- Masukan dari konsumen : Cari tahu pendapat pembaca terhadap konten kalian.Hal ini dapat membuat kalian mengetahui apakah masyarakat menyukai konten milik kalian atau tidak.
Langkah-Langkah Membuat Konten Marketing Yang Menarik
Ingin membuat konten marketing yang bagus dan menarik ? Tidak perlu ribet,kalian dapat membuat konten marketing yang menarik untuk menggaet pembeli dengan beberapa langkah-langkah berikut ini :
1.Membuat Ide dan Tujuan Konten
Mengetahui tujuan konten bisa menambah semangat sekaligus mempermudah pekerjaan nantinya.Sebab,pekerjaan kalian akan lebih terarah dan jelas runtutannya.Kabar baiknya,instansi HubSpot membagikan strategi unik untuk merumuskan tujuan konten marketing bernama SMART (Specific,Measurable,Attainable,Relevant,Time-bound).
2.Specific (Spesifik)
Tujuan dari pembuatan konten harus singkat,spesifik dan dirangkum dalam kalimat yang jelas.Misalnya,meningkatkan traffic, menambah followers,mendominasi keyword Google tertentu,meningkatkan penjualan bulan ini dan lainnya.
3.Mudah dan Bisa Diukur : Usahakan membuat tujuan yang mudah diukur dengan angka.Agar mempermudah menilai keberhasilan konten.
4.Attainable (Mudah Dicapai)
Jangan sampai impian bisnis kalian tidak sesuai dengan modal yang dimiliki.Membuat tujuan yang terlalu sulit dicapai juga akan membuat frustasi selama bekerja.Ada baiknya untuk memecah tujuan besar menjadi goals-goals yang lebih sederhana.
5.Relevan dengan Kenyataan
Pastikan tujuan konten relevan dengan usaha dan tidak berbalik merugikan.Contoh jika melalui konten marketing,kalian ingin menambah jumlah reseller yang bekerja sama dengan perusahaan kalian.Strategi ini dapat relevan dengan tujuan utama berupa membuka banyak cabang toko online dan mendapat omset besar.
6.Time Bound (Punya Batas Waktu)
Tujuan kalian harus memiliki batas waktu (deadline).Karena,mempunyai batasan waktu yang jelas akan mempermudah dalam mengevaluasi kinerja konten.
Jika sudah memiliki tujuan,maka lanjutkan dengan mencari ide konten marketing kalian.Pastikan ide sesuai dengan tujuan, menarik dan mudah untuk diwujudkan.Kalian dapat melakukan brainstorming,diskusi dengan rekan kerja atau mengamati situasi sekitar untuk memperoleh ide.Manfaatkan juga alat-alat riset gratis sejenis Google Trends untuk mengetahui hal-hal yang sedang diminati masyarakat kekinian.
7.Memilih Jenis Konten
Pilihlah jenis konten yang dibuat lengkap dengan media untuk mempublikasikannya.Ada banyak sekali jenis konten yang bisa dibuat artikel,foto,musik,video dan lainnya.
Kalian bisa menentukan sendiri ingin membuat konten apa tergantung pada kemampuan yang dimiliki.Contohnya pandai menulis,maka perbanyak memposting artikel atau mencoba membuat konten yang sedang digemari masyarakat kekinian.Buat konten video jika hasil riset menunjukkan konsumen lebih senang menonton video daripada membaca.Lalu pilih media yang dipakai untuk memposting konten.
Untuk konten artikel,bisa mengunggahnya di website atau blog.Sedangkan konten foto dan video lebih cocok diupload ke platform yang lebih mendukung seperti TikTok,Instagram dan YouTube.
8.Menentukan Target Konsumen
Menentukan target konsumen yang ingin disasar dengan konten.Tips ini penting untuk memastikan konten kalian benar-benar diterima calon pembeli potensial.Faktanya,konsumen tidak akan tertarik dengan penawaran benda atau jasa yang tidak mereka butuhkan.Promosi akan sia-sia dan tidak berefek ketika kalian menawari layanan pengembangan website kepada orang-orang yang menggemari dunia fashion.Namun beda ceritanya jika kalian menawarkan koleksi busana terbaru kepada kelompok pecinta fashion tadi.Sudah pasti mereka akan langsung mengunjungi toko kalian tanpa ragu.
Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan dan minat yang berbeda-beda.Maka penting untuk mempelajari siapa kelompok yang cocok dengan produk/jasa kalian.Jadi utamakan promosi kepada mereka lewat konten yang relevan dan menarik.
9.Melakukan Publish Konten Terjadwal
Pastikan konten kalian terpublish secara terjadwal demi menjaga perhatian followers setia kalian.Salah satu survey bisnis membuktikan,jika konsumen cenderung menunfollow akun-akun usaha yang jarang memposting konten.Bagi mereka,akun-akun tersebut sudah tidak bermanfaat lagi.
9.Mengevaluasi Konten
Melakukan evaluasi konten yang diunggah secara berkala.Tujuannya untuk memastikan dan mengetahui konten mana saja yang sukses mendatangkan traffic konsumen dan konten yang gagal.Kalian bisa stop konten berkualitas buruk sesegera mungkin sebelum meninggalkan dampak yang lebih besar.Evaluasi bisa dilakukan dengan aplikasi gratis sejenis Google Analytics.
Demikian pembahasan artikel kali ini seputar definisi dan ciri-ciri membuat konten marketing yang buruk dan juga langkah-langkah untuk membuat konten menjadi menarik.Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semuanya.