(0275) 2974 127
HTTP 302 Found pada dasarnya adalah kode pengalihan yang memberi tahu bahwa resource atau konten website telah dipindahkan sementara ke alamat lain. Namun, jika error 302 terjadi mungkin merupakan tanda adanya masalah. Hmm, apa maksudnya? Artikel ini akan menjelaskan apa arti 302 Found dan cara kerjanya. Selain itu, kami akan menjelaskan cara memperbaiki kesalahan 302 Found dan pengaruhnya terhadap SEO website. Selamat membaca!
Kode error | Error 302 Found |
Jenis error | Redirect |
Variasi error | HTTP 302 Error HTTP Error Code 302 302 Status Code HTTP 302 Redirect HTTP Response 302 |
Penyebab error | Server mengirim permintaan yang salah |
Kode 302 Found berarti resourece yang diminta telah dipindahkan sementara ke lokasi baru, sehingga sistem secara otomatis mengarahkan pengunjung ke URL baru yang berisi sumber daya tersebut.
Pada dasarnya, kode status HTTP digunakan untuk menunjukkan apakah permintaan HTTP berhasil atau tidak. Saat ini ada 5 kode HTTP yang digunakan:
Dapat dilihat dari daftar di atas, kode yang dimulai dengan angka “3” (misal 301, 302) berarti ada proses pengalihan yang memerlukan tindakan lebih lanjut dari web browser untuk memenuhi permintaan tersebut. Setelah menerima kode ini, web browser secara otomatis akan membuka URL baru untuk menghindari eror 404 tidak ditemukan. Web sever meminta web browser untuk mengirimkan permintaan asli ke URL yang terdapat di header lokasi. Kasus penggunaan 302 Found adalah proses penerjemahan atau pelokalan konten. Misalnya, saat Anda mengunjungi https://www.google.com/, browser akan mengarahkan Anda ke laman Google lokal tergantung pada wilayah Anda saat ini.
Misalnya, jika Anda tinggal di Indonesia, kode respons 302 Found akan mengarahkan Anda ke https://www.google.co.id/ untuk memudahkan akses ke konten lokal. Perusahaan besar seperti eBay dan Amazon juga menggunakan redirect 302 untuk mengarahkan traffic ke server lokal mereka.
Meskipun ini bukan kode eror seperti 4xx atau 5xx, terkadang server salah menafsirkannya. Alih-alih permintaan informasi dilanjutkan atau berhasil, kesalahan 302 malah ditampilkan. Jika Anda menerima error yang disebabkan oleh kode 302, berarti ada masalah pada website yang Anda kunjungi. Oleh karena itu, pemilik website yang melihat kesalahan ini harus segera menyelesaikan masalahnya karena dapat menimbulkan dampak yang serius. Di bawah ini, kami akan menerangkan lima cara untuk memperbaiki kesalahan 302 Found dan langkah-langkah untuk mendiagnosis komponen mana di website Anda yang mengirimkan eror ini.
Sangat penting untuk membuat cadangan lengkap website Anda setiap kali melakukan perubahan. Melindungi website akan menghindari Anda dari kehilangan data, pelanggaran keamanan, dan serangan malware. Cara ini juga dapat memperbaiki error 302. Langkah pertama mengatasi eror 302 adalah dengan melakukan restore website ke kondisi stabil.
Standar Internet didokumentasikan oleh “Request for Comment” (RFC). Dalam hal ini, spesifikasi RFC untuk HTTP 1.0 menyatakan bahwa fungsi kode status 302 adalah untuk menginstruksikan web browser, untuk melakukan pengalihan sementara. Jika kode ini dikirim melalui permintaan post, web browser mungkin tidak dapat meneruskan konten tanpa konfirmasi pengguna. Namun, banyak browser modern secara otomatis menangani HTTP 302 sebagai permintaan GET. Software web yang menangani permintaan tersebut tidak dapat melakukan redirect dengan benar. Oleh karena itu, dokumen HTTP 1.1 RFC menyertakan 303 See Other untuk secara khusus menangani permintaan post-to-get. Maka pilihan terbaik adalah menonaktifkan software yang tidak lagi diupdate dan tidak sesuai dengan RFC HTTP 1.1. Menonaktifkan ini akan mencegah pengunjung melihat konten yang tidak relevan di situs Anda.
Langkah lain untuk memperbaiki error 302 adalah dengan memeriksa konfigurasi web server. Dua program software dalam hal web server yang paling umum adalah Nginx dan Apache, jadi aplikasi web Anda kemungkinan besar akan menggunakan salah satunya. Di bawah ini akan dijelaskan cara memeriksa file konfigurasi untuk kedua program server.
Apache
Untuk mengetahui web server mana yang digunakan website Anda, cari file kunci yang mengontrol fitur-fitur website.
Apache memungkinkan Anda mencari file .htaccess (hypertext access) di direktori root.
Cukup buka control panel hosting Anda, lalu File Manager -> public_html.
Temukan file .htaccess, lalu buka file menggunakan editor teks.
Kemudian anda akan melihat serangkaian directive RewriteXXX yang mengelola redirect HTTP dan struktur permailink. Perhatikan dua hal berikut:
Jika URL dalam permintaan sebenarnya sama dan cocok, pernyataan RewriteRule dan RewriteCond akan memulai pengalihan sementara ke URL yang benar.
Berikut contoh eksekusi temporary redirect 302 yang benar:
RewriteEngine on RewriteCond %{HTTP_HOST} ^website\.com$ RewriteRule ^(.*)$ HTTP://www.website-sementara.com/$1 [R=302]
Pada contoh sebelumnya, kombinasi RewriteCond dan RewriteRule sesuai dengan permintaan yang dikirim ke website.com. Oleh karena itu, sistem untuk sementara mengarahkan Anda ke URL yang sama di domain situs web-kedua.com. Perhatikan flag tambahan setelah directiv RewriteRule. Ini menandakan bahwa kode respon yang dikirimkan seharusnya 302 found. Flag ini meminta user agent untuk melakukan pengalihan sementara. Jika file .htaccess Anda berisi instruksi penulisan ulang yang tidak biasa, lanjutkan dan beri komentar. Ingatlah untuk memulai baris komentar dengan simbol # (pagar). Jika sudah, mulai ulang web server Anda dan periksa apakah eror telah teratasi.
Nginx
Jika server web Anda berjalan di Nginx, Anda juga perlu mencari file penting yang berbeda dari Apache. Anda tidak menggunakan file .htaccess, tapi menggunakan nginx.conf yang terletak di direktori berikut:
Setelah Anda menemukannya, buka file tersebut melalui editor teks. Cari directive penulisan ulang yang menyertakan flag redirect.
Untuk memahami cara kerja sistem Nginx, lihat contoh block directive ini:
server { listen 80; listen 443 ssl; server_name www.example.com; rewrite ^/$ http://www.temporary-example.com redirect; }
Cara kerja directive penulisan ulang di Nginx mirip dengan cara kerjanya di Apache. Uraian directive dalam contoh di atas menetapkan aturan untuk server virtual dengan membuat redirect sementara dari example.com ke temporer-example.com. Untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik di server Nginx, coba temukan directive penulisan ulang yang tidak biasa dan memuat flag redirect. Beri komentar pada baris tersebut dan restart sistem untuk melihat apakah masalahnya telah teratasi.
Perubahan atau update terkini pada website dapat menyebabkan eror 302. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memeriksa log eror website setelah menyelesaikan perubahan atau update apa pun. Sebagian besar aplikasi web memiliki log server dan terikat dengan hardware yang menjalankannya. Log ini mencatat semua aktivitas yang dilakukan di server kami, mulai dari menyediakan riwayat halaman yang diminta hingga mengumpulkan informasi spesifik pengunjung. Penyedia hosting biasanya memberikan akses untuk mengaktifkan protokol server melalui panel kontrol pengguna hosting. Namun, Anda juga dapat mengaktifkan error logging di situs WordPress menggunakan WP_DEBUG PHP untuk melakukan debugging di seluruh situs.
Untuk memulai, copy-paste baris berikut di file wp-config.php Anda:
define( 'WP_DEBUG', true ); define( 'WP_DEBUG_LOG', true ); define( 'WP_DEBUG_DISPLAY', false );
Jika sudah, semua kesalahan yang dicatat akan muncul ke file wp-content/debug.log. Anda dapat lebih mudah menemukan komponen yang menyebabkan temporary redirect tak terduga.
Tips Bermanfaat
Anda bisa mencari secara manual semua aplikasi yang berjalan di server dan melihat semua log. Ini memungkinkan Anda menemukan kesalahan dalam kode aplikasi dan menentukan penyebab kode eror 302.
Jika ingin memeriksa log eror di software server virtual, silakan akses file berikut.
/var/log/nginx/error.log/
/var/log/apache2/error.log/
Tema atau plugin yang bermasalah adalah penyebab paling umum eror website. Plugin yang digunakan mungkin mencoba menyiapkan redirect yang bertentangan dengan redirect default WordPress, sehingga menghasilkan kode respons HTTP yang salah. Cara efektif untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menonaktifkan sementara plugin di website Anda. Untuk melakukan ini, buka direktori “wp-content” dan ganti nama folder “plugins” menjadi “plugins-disable”.
Jika website Anda kembali normal setelah menonaktifkan semua plugin, langkah selanjutnya adalah menandai plugin yang menyebabkan error HTTP 302. Coba reset nama direktori plugin ke nama aslinya dan aktifkan plugin satu per satu. Jika error 302 terjadi setelah mengaktifkan plugin tertentu, berarti penyebab masalahnya telah berhasil diidentifikasi dan plugin dapat segera di-uninstall. Jika masih tidak berhasil, coba langkah di atas pada file tema WordPress Anda.
Pada dasarnya, HTTP respons 302 adalah untuk redirect dan tidak dianggap eror. Namun, kesalahan ini juga bisa disebabkan oleh respon server yang salah, atau bisa juga disebabkan oleh kesengajaan.
Alasan paling umum untuk menggunakan 302 redirect adalah:
Untuk melakukan redirect permanen, Anda harus membuat redirect website menggunakan 301 redirect. Perbedaannya dengan HTTP 302 adalah kode redirect 301 mempertahankan semua upaya SEO di halaman lama dan mentransfernya ke URL baru.
Jika dilakukan dengan benar, redirect tidak akan berdampak buruk pada SEO website Anda. Padahal, kode ini memiliki fungsi penting dalam menjaga nilai SEO halaman website Anda. Pengalihan HTTP 302 memberi tahu Google dan mesin pencari lainnya bahwa pengalihan tersebut bersifat sementara sehingga mesin pencari tidak mematikan indexing resource asli. Hal ini memungkinkan Anda mempertahankan upaya SEO, serta keaslian peringkat dan otoritas domain. Namun, penggunaan redirect 302 yang memindahkan resource website secara permanen dapat menyebabkan masalah. Mesin pencari Google akan terus mengindeks halaman lama dan mengabaikan halaman baru. Selain itu, mesin pencari tidak mengirimkan skor SEO, sehingga halaman baru tidak akan memiliki nilai yang sama dengan aslinya.
Jika Anda berencana memulihkan halaman lama, gunakan redirect HTTP 302. Selain itu, hindari memindahkan konten SEO yang bagus ke lokasi baru, karena ini dapat memengaruhi peringkat halaman Anda di SERP.
Untuk menentukan apakah website Anda mengalami kesalahan HTTP 302, pertama-tama ketikkan URL asli ke kolom alamat browser dan amati. Jika URL asli berubah menjadi URL tujuan, berarti redirect HTTP berfungsi dengan baik. Namun jika alamatnya tetap sama, Anda perlu mencaritahu penyebabnya. Bersihkan cache browser Anda dan periksa apakah URL berubah ke tujuan baru. Jika tidak terjadi apa-apa, ikuti langkah-langkah di atas untuk mengatasi masalah tersebut.
Sekarang Anda pasti sudah tahu apa arti error 302 dan bagaimana cara memperbaikinya. Eror 302 menunjukkan bahwa URL telah dipindahkan sementara ke lokasi baru. Redirect 302 memberikan respons otomatis dengan alamat baru setiap kali pengunjung, robot Google, atau mesin pencari lainnya mengunjungi URL asli. Redirect bisa sangat berguna dalam situasi tertentu. Namun, jika web server yang menghosting website Anda mengeluarkan respons 302, website Anda mungkin tidak dapat memenuhi permintaan pengunjung.
Di bawah ini cara memperbaiki error 302:
Selain 302 redirect, Anda mungkin juga menemukan kode status HTTP lainnya seperti: eror 403 forbidden atau 504 Gateway Timeout. Sebaiknya temukan kesalahan dan memperbaikinya tepat waktu sehingga kinerja website Anda dapat kembali normal sesegera mungkin. Semoga beruntung!
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…