Simak Apa Saja Perbedaan Nginx Dengan Web Server LiteSpeed
Nginx merupakan web server yang pertama kali dikembangkan oleh Igor Sysoev pada tahun 2002. Seiring berjalannya waktu, source code Nginx dikembangkan oleh Igor Sysoev bekerja sama dan Nginx Inc.
Pengembangan Nginx dilatarbelakangi oleh masalah kinerja server saat menangani ribuan koneksi. Awalnya Nginx hanya fokus melayani server berbasis HTTP, namun dengan kemajuan teknologi, Nginx juga telah mampu berfungsi sebagai solusi paralel (untuk HTTP, TCP dan UDP dengan pendekatan berbasis event-driven) sebagai server proxy (untuk protokol IMAP, POP3 dan SMTP), dan penyedia penyimpanan HTTP.
Selain banyaknya kemampuan Nginx dari berbagai sistem operasi, mulai dari Mac OS X, Linux, juga mendukung HP-UX. ke Solaris. Tidak hanya itu, Nginx juga telah mendapat kepercayaan dari banyak perusahaan ternama seperti IBM, Google, Facebook, Twitter, Apple, Adobe, LinkedIn dan Microsoft.
Salah satu hal yang membuat Nginx populer adalah perangkat lunaknya yang open source dan gratis, sehingga cocok untuk banyak orang dan organisasi yang ingin membangun situs web. Keunggulan lainnya mencakup kemudahan penggunaan, kompatibilitas luas dengan beragam sistem operasi, dan konfigurasi yang mudah. Nginx juga menonjol karena keamanannya, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan dukungan luar biasa untuk berbagai protokol HTTP.
Nginx vs LiteSpeed
LiteSpeed Web Server menawarkan keunggulan kinerja yang signifikan. Ia memiliki banyak manfaat yang sebanding dengan Nginx dan Apache, menjadikannya pilihan yang berpotensi bagus. Kombinasi kedua manfaat ini menjamin kinerja yang sangat tinggi, sehingga Anda akan melihat perbedaan besar dalam kecepatan dan daya tanggap situs web Anda.
LiteSpeed juga menggunakan konsep berbasis peristiwa yang mirip dengan Nginx, memungkinkan server menangani puluhan ribu koneksi secara efisien bahkan dalam lalu lintas padat. Selain itu, LiteSpeed menyediakan alat manajemen yang komprehensif selain fungsi Apache. Ini menjadikannya ideal untuk mengelola situs web dengan berbagai kebutuhan dan konfigurasi kompleks.
LiteSpeed Web Server adalah alternatif penting bagi pengguna yang menghargai kinerja tinggi, skalabilitas berbasis peristiwa, dan dukungan manajemen yang kuat. Berikut perbedaan Nginx dan LiteSpeed dalam beberapa aspek penting:
Segi Performa
- LiteSpeed: LiteSpeed menawarkan pendekatan “LiteSpeed Simpler Stack” yang mengoptimalkan kinerja server dengan menghilangkan kebutuhan akan reverse proxy HTTPS atau penyedia cache pihak ketiga. LiteSpeed juga menggunakan “intelligent cache” yang memungkinkan pengguna mengganti peran proxy eksternal. Selain itu, LiteSpeed mengompresi data sebelum melakukan cache, sehingga menghasilkan pengiriman konten dan waktu muat situs web yang lebih cepat.
- Nginx: Nginx memberikan kinerja yang kuat, tetapi fungsi serupa biasanya memerlukan reverse proxy HTTPS atau penyedia cache pihak ketiga. Nginx tidak secara otomatis mengompresi data sebelum melakukan cache, sehingga dapat mengurangi efisiensi pengiriman konten.
Segi Keamanan
- LiteSpeed: LiteSpeed mendukung aturan ModSecurity, yang juga digunakan oleh Apache dan Nginx untuk meningkatkan keamanan. Namun LiteSpeed dapat menjalankan ModSecurity tanpa mengorbankan kinerja dan memberikan perlindungan yang andal terhadap ancaman keamanan. Selain itu, LiteSpeed Web Server memberikan dukungan penggunaan reCaptcha, perlindungan terhadap serangan brute force, dan beragam fitur anti-DDoS lainnya dengan kemampuan yang sama seperti Nginx.
- Nginx: Nginx juga mendukung ModSecurity, namun konfigurasi dan implementasinya mungkin memerlukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan kinerja. Fitur keamanan tambahan, seperti perlindungan terhadap serangan brute force dan perlindungan DDoS, juga dapat diintegrasikan ke dalam Nginx, namun memerlukan konfigurasi khusus dan dapat memakan waktu.
Cara Install Nginx di Cloud VPS
Sekarang Anda sudah paham dengan teori Nginx, jika Anda ingin mencobanya maka Anda bisa menginstall Nginx di server/VPS atau Cloud VPS Anda. Menginstal Nginx di Cloud VPS mirip dengan menginstal server web lainnya.
Pada artikel ini akan memberikan petunjuk langkah demi langkah tentang cara menginstal Nginx di VPS cloud dengan sistem operasi Ubuntu.
Install Nginx di Ubuntu
Untuk menginstal Nginx di Ubuntu, cukup ikuti tiga langkah. Silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Mengakses Cloud VPS melalui SSH
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengakses Cloud VPS Anda melalui SSH.
Kenapa harus lewat SSH? Karena proses instalasi Nginx seluruhnya dilakukan melalui command console. Oleh karena itu, pastikan terlebih dahulu Anda memiliki akses SSH ke Cloud VPS.
Tips dari Teko, setelah berhasil login ke SSH, update dulu repositorinya. Peng-upadate-an repository ini dimaksudkan untuk memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak dalam sistem operasi ke versi terbaru.
Untuk sistem operasi Ubuntu, jalankan perintah berikut dari terminal dan tekan Enter untuk memproses.
apt-get update
Install Nginx di Cloud VPS Ubuntu
Selanjutnya install Nginx di Cloud VPS Ubuntu.
Jalankan perintah berikut dan tunggu hingga proses instalasi selesai.
apt-get install nginx
Periksa Apakah Layanannya Berjalan
Selanjutnya, Anda dapat memeriksa apakah layanan Nginx berjalan dengan menulis perintah berikut di terminal Anda.
nginx -t
Menginstal Nginx di Cloud VPS Itu Mudah! Instal Nginx di Server-mu Sekarang.
Jika Anda sudah memiliki Cloud VPS, cukup instal Nginx sebagai server web dan load balancer Anda. Cukup ikuti langkah di atas dan Nginx akan berjalan di VPS cloud Anda.
Semoga tutorial meng-install Nginx di Cloud VPS dengan sistem operasi Ubuntu ini membantu kalian ya! Enjoy!