HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Golang Framework Terbaik yang Bisa Dicoba

Pengertian Golang Framework

Golang framework adalah kerangka kerja yang berfungsi untuk mengembangkan aplikasi website, back end dan REST API. Golang framework berisi kumpulan kode Google’s Go Language atau Bahasa Go yang siap pakai. Kode-kode itu bahkan sudah membentuk fungsi yang dibutuhkan untuk mengembangkan website atau aplikasi.

Jadi dengan menggunakan Golang framework, tidak perlu menulis kode dari nol. Selain itu tidak perlu mengulang penulisan kode yang sama. Cukup menyusun komponen-komponen fungsi sesuai dengan kebutuhan aplikasi atau website.

Selain aplikasi atau website, masih banyak fungsi Golang framework yang populer, yaitu :

  • Development and Operation

Proses development dan operasional untuk membuat aplikasi yang berkualitas.

  • Libraries/Tools

Dipakai sebagai kumpulan kode dan alat untuk mendukung pengembangan aplikasi.

  • Command Line Interface (CLI)

Program untuk mengetikkan perintah atau kode instruksi task untuk komputer.

  • Front end

Bagian antarmuka suatu website atau aplikasi.

Keunggulan Golang Framework

Berikut ini merupakan keunggulan Golang framework yang perlu diketahui, yaitu :

1. Mempercepat pemrosesan kode

Golang framework bisa membagi aplikasi menjadi bagian yang lebih kecil. Tapi, aplikasi itu masih saling terhubung. Jadi, pemrosesan compile kode bisa berjalan cepat.

Tidak hanya itu, Golang framework mendukung fungsi concurrency, yaitu menerima banyak trafik dalam satu waktu dengan memori kecil. Jadi pemrosesan kode bisa lebih cepat lagi.

2. Tidak perlu integrasi framework lain

Golang framework memiliki plugin dan support kode library yang lengkap. Sehingga tidak butuh integrasi dengan framework lain untuk melengkapi fungsi.

Fungsi yang lengkap tersebut juga memudahkan untuk membuat API yang rumit. Sebab tidak perlu bolak-balik mengimpor library kode di Github atau framework lain.

3. Dokumentasi yang lengkap

Dokumentasi Golang framework cukup lengkap. Jadi, dokumentasi kode tidak memerlukan dokumentasi bahasa pemrograman lain untuk membangun konstruksi kode. Dokumentasi dibuat sederhana karena dokumentasi dibuat sama seperti kode Go. Jadi, penulisannya mirip bahasa inggris.

Rekomendasi Golang Framework Terbaik

Berikut ini adalah rekomendasi web framework Go terbaik, yaitu :

1. Beego

Beego merupakan framework yang biasa digunakan untuk pengembangan back end website, aplikasi website dan REST API yang rumit. Oleh karena itu, Beego tidak disarankan untuk pemula.

Beego termasuk framework dengan kecepatan tinggi berkat adanya fitur Bee Tool. Fitur ini berfungsi untuk melakukan compile, testing dan deployment kode secara otomatis.

Beego juga dilengkapi fitur Object Relation Mapping (ORM). Dengan fitur ini bisa mengakses database tanpa melakukan pemanggilan query. Jadi, fitur ini bisa mempercepat pengembangan project aplikasi besar yang butuh banyak query.

Dari segi fleksibilitas, Beego termasuk mudah dikustomisasi. Sebab, Beego punya plugin cukup lengkap. Mulai dari plugin kontrol sesi, caching, logging, hingga pemeriksaan performa. Jadi, Beego memiliki dasar yang kuat untuk mengembangkan segala jenis aplikasi.

  • Kelebihan : fitur yang lengkap mendukung kecepatan dan fleksibilitas framework.
  • Kekurangan : desain yang ringan membuat pengguna harus terus menerus memperbaharui halaman. Hal itu menyebabkan penumpukan cache yang memperlambat loading dalam jangka panjang.

Fitur

  • Dengan dukungan RESTful, model MVC dan gunakan alat lebah untuk membangun aplikasi dengan cepat dengan fitur-fitur termasuk kompilasi kode panas, pengujian otomatis dan pengepakkan dan penerapan otomatis.
  • Dengan perutean dan pemantauan yang cerdas, ia dapat memantau QPS, penggunaan memori dan CPU dan status goroutine. Ini memberi kendali penuh atas aplikasi online.
  • Dengan modul built-in yang kuat termasuk kontrol sesi, caching, logging, penguraian konfigurasi, pengawasan kinerja, penanganan konteks, dukungan ORM dan simulasi permintaan. Mendapatkan pondasi yang kuat untuk semua jenis aplikasi.
  • Dengan paket Go http asli untuk menangani permintaan dan persetujuan goroutine yang efisien. Aplikasi beego dapat menangani lalu lintas besar seperti yang dilakukan beego di banyak produksi.

2. Gin

Gin adalah Golang framework yang minimalis. Sebab, Gin biasanya digunakan untuk pengembangan single page application. Framework ini juga populer digunakan untuk pemula, terutama yang ingin mengembangkan aplikasi website sederhana.

Dari sisi kecepatan, Gin tidak bisa diremehkan. Sebab, Gin hanya menyediakan libraries dan fungsi kode utama saja. Jadi, pengembangan dilakukan dengan memori yang kecil.

Jangan khawatir meski minimalis, Gin tetap fleksibel. Sebab bisa menambah fungsi dengan membuat middleware atau plugin baru. Caranya dengan memodifikasi sampel kode yang tersedia.

  • Kelebihan : desain minimalis yang mempercepat kinerja.
  • Kekurangan : mudah overload karena kapasitas server terbatas.

Fitur

  • Performa lebih cepat : Perutean berbasis pohon Radix, jejak kaki memori kecil. Tidak ada refleksi. Performa API yang dapat diprediksi.
  • Dukungan middleware : Permintaan HTTP yang masuk dapat ditangani oleh rantai middlewares dan tindakan terakhir.
  • Bebas kerusakan : Gin dapat menangkap kepanikan yang terjadi selama permintaan HTTP dan memulihkannya. Dengan cara ini server akan selalu tersedia. Sebagai contoh dapat melaporkan kepanikan ini ke Sentry.
  • Validasi JSON : Gin dapat mengurai dan memvalidasi JSON permintaan misalnya, memeriksa keberadaan nilai yang diperlukan.
  • Pengelompokan rute : Atur rute dengan lebih baik. Otorisasi diperlukan vs tidak diperlukan, versi API yang berbeda. Selain itu, grup dapat disarangkan tanpa batas tanpa menurunkan kinerja.
  • Manajemen kesalahan : Gin menyediakan cara mudah untuk mengumpulkan semua kesalahan yang terjadi selama permintaan HTTP. Akhirnya, middleware dapat menulisnya ke file log, ke database dan mengirimkannya melalui jaringan.
  • Rendering built-in : Gin menyediakan API yang mudah digunakan untuk rendering JSON, XML dan HTML.
  • Dapat diperpanjang : Membuat middleware baru sangat mudah, cukup periksa kode contoh.

3. Echo

Jika ingin mengembangkan aplikasi yang membutuhkan performa tinggi maka Golang framework bernama Echo ini bisa jadi pilihannya.

Web framework Go satu ini cukup cepat untuk membuat aplikasi berperforma tinggi. Sebab, Echo memiliki fitur Optimized router. Fitur itu akan memprioritaskan route atau akses HTTP ke aplikasi tertentu sesuai setting. Akses itu juga berjalan tanpa memori dinamis.

Echo juga dilengkapi dengan berbagai plugin yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan aplikasi website. Plugin juga bisa diatur dalam tingkat root, grup dan route.

Menggunakan Echo bisa melakukan data binding setiap ada route HTTP menuju aplikasi. Data binding memudahkan menggabungkan berbagai jenis data di API. Jadi tidak perlu melakukan set data secara manual lewat kode program yang berbeda-beda.

Jadi ketika melakukan rendering dengan Echo, bagian API juga akan memberikan respon HTTP yang beragam. Mulai dari JSON, XML, hingga HTML.

Echo tetap memiliki keterbatasan. Echo hanya bisa digunakan oleh satu developer yang tidak banyak melakukan update code untuk pengembangan aplikasi.

  • Kelebihan : fitur lengkap untuk optimasi performa aplikasi
  • Kekurangan : hanya bisa digunakan satu developer, tidak bisa menerima banyak update pengembangan kode.

Fitur

  • Router yang Dioptimalkan : Router HTTP yang sangat dioptimalkan dengan alokasi memori dinamis nol yang secara cerdas memprioritaskan rute.
  • Skalabilitas : Bangun RESTful API yang kuat dan skalabel, mudah diatur ke dalam grup.
  • TLS Otomatis : Install sertifikat TLS secara otomatis dari Let’s Encrypt.
  • Dukungan HTTP/2 : Dukungan HTTP/2 meningkatkan kecepatan dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
  • Middlewares : Banyak middleware bawaan untuk digunakan, atau ditentukan sendiri. Middleware dapat diatur pada tingkat root, grup atau rute.
  • Pengikatan Data : Pengikatan data untuk muatan permintaan HTTP, termasuk JSON, XML, atau data formulir.
  • Rendering Data : API untuk mengirim berbagai respons HTTP, termasuk JSON, XML, HTML, File, Attachment, Inline, Stream, atau Blob.
  • Templating : Render template menggunakan mesin template apa pun.
  • Ekstensibilitas : Penanganan kesalahan HTTP pusat yang disesuaikan. API yang dapat diperpanjang dengan mudah.

4. Revel

Revel adalah Golang framework yang terkenal memiliki fungsi atau fitur yang sangat lengkap. Mulai dari fungsi untuk project kecil hingga project besar dan rumit. Jadi, tidak perlu repot menginstall plugin lagi.

Beberapa fitur yang jadi unggulan Revel adalah fitur Migration Friendly. Fitur ini memudahkan melakukan migrasi aplikasi dari web framework Go lainnya.

Selain itu tidak perlu repot copy-paste kode untuk membuat komponen yang sama. Sebab, Revel memiliki fitur Reusable MVC Components. Cukup membuat satu komponen, sisanya tinggal gunakan komponen itu berulang kali.

Revel juga punya keunggulan soal kecepatan. Sebab, sesi data disimpan di dalam cookie dan cache data disimpan di dalam cluster memcached. Jadi, pemanggilan query database akan lebih cepat.

  • Kelebihan : fitur lengkap dan tidak butuh integrasi plugin atau pihak ketiga.
  • Kekurangan : fitur yang lengkap terkadang menumpuk beban saat framework digunakan. Jadi dalam jangka waktu panjang bisa membuat aplikasi jadi berat.

Fitur

  • Hanya pencocokan eksplisit : Dengan router lain, seperti http.ServeMux, jalur URL yang diminta dapat cocok dengan beberapa pola. Oleh karena itu mereka memiliki beberapa aturan prioritas pola yang canggung, seperti kecocokan terlama atau kecocokan pertama atau kecocokan pertama. Dengan desain router ini, permintaan hanya bisa cocok dengan tepat satu atau tidak ada rute. Akibatnya, tidak ada kecocokan yang tidak diinginkan, yang membuatnya bagus untuk SEO dan meningkatkan pengalaman pengguna.
  • Berhenti peduli tentang garis miring tambahan : Pilih gaya URL yang disukai, router secara otomatis mengarahkan klien jika garis miring hilang atau jika ada satu tambahan. Tentu saja itu hanya terjadi, jika jalur baru memiliki penanganan. Jika tidak menyukainya dapat menonaktifkan perilaku ini.
  • Koreksi otomatis jalur : Selain mendeteksi garis miring tambahan yang hilang atau tambahan tanpa biaya tambahan, router juga dapat memperbaiki kasus yang salah dan menghapus elemen jalur yang berlebihan (seperti ../ atau //). Apakah CAPTAIN CAPS LOCK salah satu pengguna Anda? HttpRouter dapat membantunya dengan membuat pencarian case-insensitive dan mengarahkannya ke URL yang benar.
  • Parameter dalam pola perutean : Hentikan penguraian jalur URL yang diminta, cukup beri nama segmen jalur dan router memberikan nilai dinamis. Karena desain router, parameter jalur sangat murah.
  • Zero Garbage : Proses pencocokan dan pengiriman menghasilkan nol byte sampah. Satu-satunya alokasi tumpukan yang dibuat adalah membangun potongan pasangan nilai kunci untuk parameter jalur dan membangun konteks dan objek permintaan baru (yang terakhir hanya di Handler/HandlerFunc API standar). Dalam API 3-argumen, jika jalur permintaan tidak berisi parameter, tidak diperlukan alokasi heap tunggal.
  • Kinerja : Tolok ukur berbicara sendiri.
  • Tidak ada lagi server yang mogok : Dapat mengatur penanganan Panic untuk menangani kepanikkan yang terjadi selama menangani permintaan HTTP. Router kemudian memulihkan dan membiarkan PanicHandler mencatat apa yang terjadi dan memberikan halaman kesalahan yang bagus.
  • Sempurna untuk API : Desain router mendorong untuk membangun API RESTful yang masuk akal dan hierarkis. Selain itu, ia memiliki dukungan asli bawaan untuk OPTIONSpermintaan dan 405 Method Not Allowedbalasan.

5. Gorilla

Gorilla adalah Golang framework yang populer digunakan dalam pengembangan aplikasi website sederhana hingga rumit. Misalnya untuk membuat API sederhana yang masih butuh pengembangan.

Gorilla memang terkenal dengan kemampuan upgrade-nya (skalabilitas). Sebab, Gorilla memudahkan menambahkan kumpulan modul hingga ekstensi fungsi yang baru tanpa merusak fungsi dasar Gorilla.

Skalabilitas Gorilla didukung dengan kecepatan juga. Semua itu berkat dukungan WebSocket. Dengan Websocket, komunikasi server ke client bisa berjalan lebih cepat daripada HTTP. Sebab, ada pengurangan lalu lintas jaringan yang tidak perlu.

Tapi, Gorilla tidak disarankan bagi yang tidak punya waktu untuk melakukan konfigurasi pemasangan modul, ekstensi, dll.

  • Kelebihan : kecepatan tinggi didukung WebSocket dan metode routing.
  • Kekurangan : fleksibilitas menambah fungsi atau plugin terkadang membutuhkan banyak waktu untuk konfigurasi.

Fitur

  • Ini mengimplementasikan antarmuka http.Handler sehingga kompatibel dengan standar http.ServeMux.
  • Permintaan dapat dicocokkan berdasarkan host URL, jalur, awalan jalur, skema, nilai header dan kueri, metode HTTP, atau menggunakan pencocokan khusus.
  • Host URL, jalur dan nilai kueri dapat memiliki variabel dengan ekspresi reguler opsional.
  • URL terdaftar dapat dibuat, atau “dibalik”, yang membantu mempertahankan referensi ke sumber daya.
  • Rute dapat digunakan sebagai subrouter : rute bersarang hanya diuji jika rute induk cocok. Ini berguna untuk menentukan grup rute yang berbagi kondisi umum seperti host, awalan jalur, atau atribut berulang lainnya. Sebagai bonus, ini mengoptimalkan pencocokan permintaan.

6. Martini

Martini merupakan Golang framework for web development dengan desain yang ramping. Akan tetapi, framework ini tidak secepat Gin. Sebab biasa digunakan untuk mengembangkan aplikasi besar.

Martini memiliki opsi upgrade yang fleksibel. Sebab, framework ini didesain untuk mengerjakan banyak perintah tanpa menggunakan banyak sumber daya server. Jadi, Martini cocok digunakan untuk mengembangkan project kecil menuju besar dengan cepat.

Dari sisi fleksibilitas, Martini dilengkapi dengan kemudahan untuk menambahkan plugin. Jadi, komponen dasar Martini bisa dikembangkan untuk kebutuhan project dalam jangka panjang.

Tidak hanya itu saja, Martini menawarkan berbagai metode routing yang mendukung berbagai format data.

  • Kelebihan : kecepatan didukung desain yang ramping dan berbagai metode routing.
  • Kekurangan : versi jarang diperbaharui, terakhir diperbaharui ketika tahun 2014. Hal ini menyebabkan Martini jadi Golang framework yang mendapat perawatan kurang memadahi.
4.7/5 - (3 votes)
Risa Y

Recent Posts

Programmer Bisa Kenali Github Lebih Dalam!

Pengertian Github Github adalah platform pengembangan software online yang digunakan untuk menyimpan, melacak, dan berkolaborasi…

22 hours ago

Kamu Harus Tahu! Begini Cara Cek Pemilik Domain

Tentu saja, jika kamu ingin membuat website, kamu harus mendaftarkan nama domain terlebih dahulu. Namun,…

2 days ago

Penasaran Apa Saja Perangkat pada Komputer? Simak Di Sini ya

Seperti yang Anda ketahui, komputer tidak dapat bekerja tanpa tiga komponen utamanya yaitu hardware, software,…

2 days ago

Kenali Apa itu Pop Up, Fungsi hingga Cara Membuatnya

Kamu mungkin pernah mendengar istilah "Pop Up"  dalam beberapa penjelasan artikel. Lalu, apa si Pop…

4 days ago

Begini Cara Setting SSL di Cloudflare!

Setting SSL Cloudflare – Saat ini, HTTPS adalah salah satu upaya yang dilakukan banyak pemilik…

4 days ago

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

5 days ago