HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Berbagai Jenis Keamanan Siber Bisnis Pada Era Digital Ini

Seiring berjalannya waktu, teknologi terus berkembang tanpa batas. Proses mendigitalisasi berbagai aspek kehidupan telah membuat banyak orang bergantung pada teknologi dan rela membagikan informasi pribadi mereka kepada berbagai platform.

Namun, akses yang tidak terbatas ke internet juga memberikan celah bagi oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan demi meraih keuntungan tertentu. Inilah mengapa keamanan siber menjadi sangat penting bagi bisnis di era digital ini. Memahami tren keamanan siber dapat membantu kamu meningkatkan perlindungan dan efektivitas bisnis.

Apa saja tren keamanan siber yang perlu diperhatikan oleh bisnis di era digital? Mari kita simak dalam artikel berikut ini!

Pengertian Keamanan Siber

Keamanan siber merupakan aspek vital bagi bisnis di era digital saat ini. Ini mencakup serangkaian upaya yang dilakukan untuk melindungi perangkat komputer, jaringan, aplikasi perangkat lunak, sistem kritis, serta informasi penting dari berbagai serangan atau ancaman yang mungkin muncul di dunia maya.

Setiap organisasi berupaya keras untuk menjaga keamanan informasi mereka, yang sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan serta memenuhi berbagai peraturan yang berlaku. Dalam menghadapi tantangan keamanan siber, berbagai strategi dan alat diterapkan untuk menjamin bahwa data sensitif tetap terlindungi dari akses yang tidak sah. Ini juga bertujuan untuk mencegah gangguan yang dapat mengganggu kelangsungan kegiatan bisnis akibat serangan digital.

Penerapan keamanan siber membutuhkan kerjasama yang kuat antara karyawan, proses bisnis, dan teknologi, sehingga dapat membangun pertahanan yang efektif terhadap ancaman yang ada.

Komponen Penting dalam Keamanan Siber

Dalam menghadapi era digital, strategi keamanan siber yang efektif untuk bisnis memerlukan kolaborasi yang terkoordinasi antara karyawan, prosedur, dan teknologi di dalam sebuah organisasi.

Personel 

Banyak pekerja sering kali kurang memahami ancaman keamanan siber yang dapat mengancam bisnis di era digital serta cara terbaik untuk melindungi perangkat, jaringan, dan server mereka. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan dan pendidikan yang memadai mengenai keamanan siber kepada karyawan.

Hal ini menjadi kunci dalam mengurangi risiko kesalahan manusia yang bisa berujung pada insiden keamanan siber yang merugikan bagi bisnis. Edukasi yang efektif dapat meningkatkan kesadaran karyawan tentang betapa pentingnya menerapkan praktik keamanan yang baik. Selain itu, pelatihan ini juga mengajarkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keamanan informasi dalam organisasi.

Proses

Dalam usaha meningkatkan keamanan siber bagi bisnis di era digital, tim IT suatu organisasi merancang dan menerapkan kerangka kerja keamanan yang kokoh. Kerangka kerja ini dirancang untuk memantau secara berkelanjutan dan melaporkan setiap kerentanan yang terdeteksi dalam sistem komputer organisasi.

Rencana ini bersifat strategis, dengan tujuan memastikan bahwa organisasi dapat bereaksi dengan cepat dan efisien terhadap insiden keamanan yang mungkin terjadi. Tidak hanya fokus pada deteksi dan respons terhadap ancaman, kerangka kerja ini juga menekankan pentingnya pemulihan yang cepat dan efektif setelah terjadinya insiden.

Langkah ini sangat penting dalam menjaga kelangsungan operasional serta mengurangi potensi kerugian atau gangguan yang dapat ditimbulkan oleh serangan siber. Dengan demikian, kerangka kerja keamanan ini menjadi komponen kunci dalam mempertahankan keamanan dan kestabilan infrastruktur teknologi informasi suatu organisasi.

Teknologi

Di era digital ini, perusahaan semakin memanfaatkan berbagai teknologi keamanan siber guna melindungi perangkat, server, jaringan, dan data mereka dari berbagai potensi ancaman. Berbagai alat standar seperti firewall, solusi antivirus, sistem deteksi dan pencegahan malware, serta pemfilteran DNS dimainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan memblokir akses tidak sah ke sistem internal secara proaktif.

Selain itu, semakin banyak perusahaan yang mengadopsi model keamanan zero trust, yang tidak secara otomatis memberikan kepercayaan kepada entitas baik di dalam maupun di luar jaringannya. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap upaya akses harus diautentikasi, diawasi, dan terus-menerus dipantau demi meminimalkan risiko serta memperkuat keamanan siber secara keseluruhan.

Jenis Keamanan Siber

Di era digital saat ini, keamanan siber menjadi hal yang sangat penting bagi bisnis. Bidang ini mencakup berbagai disiplin ilmu yang saling terkait. Secara garis besar, keamanan siber dibagi menjadi tujuh pilar utama:

Network Security

Keamanan jaringan, atau yang dikenal sebagai “Network Security“, merupakan elemen penting dalam dunia keamanan siber. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi sistem dari serangan yang sering kali terjadi melalui jaringan.

Strategi keamanan ini melibatkan beragam alat dan metode yang digunakan untuk mengendalikan serta melindungi data dan akses. Di antaranya adalah teknologi seperti Pencegahan Kehilangan Data (Data Loss Prevention, DLP), Manajemen Akses Identitas (Identity Access Management, IAM), Kontrol Akses Jaringan (Network Access Control, NAC), dan Firewall Generasi Berikutnya (Next-Generation Firewall, NGFW), yang semuanya dirancang untuk memastikan penggunaan internet yang aman.

Lebih jauh lagi, keamanan jaringan juga melibatkan penerapan teknologi canggih dan berlapis untuk mencegah berbagai ancaman. Hal ini termasuk Sistem Pencegahan Intrusi (Intrusion Prevention System, IPS), Antivirus Generasi Berikutnya (Next-Gen Antivirus, NGAV), serta Sandboxing yang berfungsi untuk mengisolasi aplikasi yang mencurigakan. Selain itu, terdapat pula teknik Rekonstruksi dan Penetralan Konten (Content Disarm and Reconstruction, CDR) yang berfokus pada pembersihan konten dari potensi ancaman.

Pentingnya analisis jaringan yang mendalam dan aktivitas pemburuan ancaman juga tidak boleh diabaikan. Dengan memanfaatkan teknologi Orkestrasi dan Respons Keamanan (Security Orchestration and Response, SOAR) yang otomatis, kita dapat meningkatkan efektivitas dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons ancaman secara real-time.

Cloud Security

Dengan semakin meningkatnya jumlah perusahaan yang beralih ke teknologi cloud computing, menjaga keamanan cloud kini menjadi salah satu prioritas utama. Strategi keamanan yang diterapkan dalam layanan cloud mencakup beragam solusi, kontrol, kebijakan, dan layanan yang dirancang khusus untuk melindungi seluruh aspek implementasi cloud dalam suatu organisasi. Hal ini meliputi perlindungan terhadap aplikasi, data, dan infrastruktur dari potensi serangan siber.

Meskipun banyak penyedia layanan cloud menawarkan fitur keamanan dasar, sering kali fitur tersebut tidak cukup memenuhi standar keamanan yang tinggi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Sebagai solusi, banyak organisasi memutuskan untuk mengintegrasikan solusi keamanan dari pihak ketiga yang lebih canggih guna meningkatkan perlindungan mereka dari pelanggaran data dan serangan siber yang terarah dalam lingkungan cloud. Integrasi ini menciptakan lapisan keamanan tambahan yang sangat penting untuk memastikan keamanan data yang optimal dan mengelola risiko keamanan yang kompleks di dalam cloud.

Endpoint Security

Keamanan endpoint, atau yang dikenal sebagai “Endpoint Security“, semakin menjadi hal yang krusial dalam dunia kerja modern, terutama di era di mana mobilitas karyawan telah menjadi hal biasa.

Dalam kerangka kerja zero-trust yang menekankan prinsip “tidak pernah mempercayai, selalu memverifikasi,” salah satu langkah yang efektif adalah dengan menerapkan segmentasi mikro untuk melindungi data, baik di dalam maupun di luar jaringan perusahaan.

Keamanan endpoint memungkinkan perusahaan untuk menjaga perangkat pengguna akhir, seperti komputer desktop dan laptop, melalui serangkaian kontrol keamanan yang komprehensif. Dengan memanfaatkan teknologi keamanan endpoint, perusahaan dapat mengintegrasikan kontrol keamanan data dan jaringan, yang sangat penting untuk memastikan integritas dan kerahasiaan informasi perusahaan.

Selain itu, solusi keamanan endpoint juga mencakup pencegahan terhadap ancaman canggih, dengan fitur-fitur seperti anti-phishing dan anti-ransomware yang sangat penting untuk melindungi sistem dari serangan yang semakin kompleks. Teknologi ini juga dilengkapi dengan kemampuan forensik yang krusial, seperti Deteksi dan Respons Endpoint (Endpoint Detection and Response, EDR), yang membantu tim keamanan TI untuk dengan cepat mengidentifikasi, menyelidiki, dan menanggapi insiden keamanan yang terjadi pada perangkat endpoint.

Dengan demikian, solusi keamanan endpoint tidak hanya memperkuat perlindungan terhadap ancaman siber, tetapi juga mendukung fleksibilitas dalam bekerja tanpa mengorbankan keamanan data.

Mobile Security

Walaupun sering kali diabaikan, perangkat mobile seperti tablet dan smartphone sering memiliki akses langsung ke data sensitif perusahaan, sehingga menjadikannya sasaran yang menarik bagi serangan siber. Ancaman yang dihadapi mencakup aplikasi berbahaya, serangan zero-day, phishing, dan serangan melalui pesan instan.

Keamanan mobile hadir untuk mengatasi berbagai tantangan ini dengan memperkuat sistem operasi dan perangkat, serta mencegah rooting dan jailbreaking yang dapat membahayakan keamanan. Penerapan solusi Mobile Device Management (MDM) dapat secara signifikan meningkatkan keamanan perangkat mobile.

Dengan MDM, perusahaan dapat menetapkan dan mengawasi kebijakan keamanan perangkat mobile secara terpusat, memastikan bahwa hanya perangkat yang telah terverifikasi dan memenuhi standar keamanan yang diizinkan untuk mengakses aset-aset perusahaan. Langkah ini membantu mengurangi risiko keamanan dan memungkinkan pengelolaan perangkat mobile yang lebih efektif dan efisien, sehingga data perusahaan tetap terlindungi dari serangan siber.

Keamanan IoT

Keamanan Internet of Things (IoT) kini menjadi salah satu aspek krusial dalam strategi keamanan siber banyak organisasi, terutama seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat IoT yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas kerja. Namun, semakin banyaknya perangkat ini juga berarti semakin luas area yang dapat diincar oleh serangan siber.

Para pelaku kejahatan siber seringkali mencari perangkat yang tidak aman dan terhubung ke internet untuk digunakan dalam aksi jahat mereka, seperti mengakses jaringan perusahaan atau menjadi bagian dari jaringan bot global. Untuk melindungi perangkat IoT, pendekatan keamanan yang efektif harus melibatkan beberapa langkah penting.

Pertama, analisis dan klasifikasi yang cermat terhadap semua perangkat yang terhubung ke jaringan sangat diperlukan. Ini mencakup identifikasi dan pengkatalogan perangkat tersebut guna memahami potensi risikonya. Kedua, penerapan segmentasi jaringan secara otomatis juga sangat penting untuk mengontrol dan membatasi aktivitas jaringan yang dapat dilakukan oleh perangkat IoT.

Upaya ini berperan penting dalam mencegah penyebaran serangan di dalam jaringan apabila salah satu perangkat mengalami kompromi. Selanjutnya, penerapan Sistem Pencegahan Intrusi (IPS) sebagai ‘patch virtual’ juga menjadi langkah krusial lainnya. IPS berfungsi untuk menghalangi upaya eksploitasi terhadap kelemahan di perangkat IoT yang rentan.

Dalam beberapa situasi, firmware pada perangkat IoT dapat ditingkatkan dengan menambahkan agen keamanan kecil yang dirancang untuk mencegah eksploitasi dan menangkal serangan saat perangkat beroperasi. Secara keseluruhan, langkah-langkah ini membangun fondasi yang kokoh bagi strategi keamanan IoT, memastikan bahwa perangkat yang saling terhubung tidak hanya meningkatkan operasional, tetapi juga tetap terlindungi dari ancaman siber.

Application Security

Keamanan aplikasi, atau yang dikenal dengan istilah “Application Security“, merupakan elemen vital dalam melindungi aplikasi web serta aplikasi lainnya yang terhubung ke internet dari berbagai ancaman siber. Aplikasi yang terhubung secara online seringkali menjadi sasaran utama bagi pelaku kejahatan siber, mengingat sifatnya yang terbuka terhadap dunia luar.

Organisasi World Wide Web Application Security Project (OWASP) telah melakukan pemantauan dan identifikasi terhadap sepuluh ancaman teratas yang paling sering mengancam keamanan aplikasi web sejak tahun 2007. Ancaman-ancaman ini meliputi serangan injeksi, autentikasi yang tidak memadai, kesalahan konfigurasi sistem, serta serangan cross-site scripting.

Dengan menerapkan strategi keamanan aplikasi yang efektif, kita dapat mencegah berbagai serangan yang termasuk dalam daftar OWASP Top 10 ini.

Keamanan aplikasi tidak hanya berfokus pada pencegahan serangan yang telah diketahui, tetapi juga penting untuk melindungi aplikasi dari serangan bot dan interaksi berbahaya lainnya, termasuk yang melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API).

Keamanan aplikasi memiliki peran penting dalam kemampuannya untuk beradaptasi dan belajar dari setiap interaksi yang terjadi, sehingga dapat terus melindungi diri dari ancaman baru yang terus bermunculan.

Dalam lingkungan pengembangan yang menerapkan metodologi DevOps, di mana aplikasi sering mendapatkan pembaruan atau rilis baru, aspek keamanan menjadi semakin krusial. Dengan mengintegrasikan keamanan aplikasi ke dalam siklus pengembangan, organisasi dapat memastikan bahwa setiap rilis baru tetap terlindung dari potensi kerentanan dan serangan siber, sekaligus menjaga integritas dan keandalan aplikasi secara berkelanjutan.

Zero Trust

Model keamanan tradisional sering diibaratkan seperti membangun tembok pertahanan di sekitar aset berharga sebuah organisasi, mirip dengan sebuah benteng. Namun, strategi ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk risiko ancaman dari dalam serta erosi perimeter jaringan akibat adopsi cloud dan tren kerja jarak jauh yang semakin meningkat.

Dengan pergeseran aset perusahaan menuju wilayah di luar batas fisik tradisional, muncul kebutuhan akan metodologi keamanan yang lebih adaptif dan responsif. Model Zero Trust menawarkan solusi keamanan yang lebih mendetail, tidak lagi sekadar fokus pada perlindungan perimeter, tetapi juga melindungi setiap sumber daya secara spesifik.

Pendekatan ini mengadopsi konsep segmentasi mikro, yang membagi jaringan menjadi zona-zona kecil guna mengontrol akses dengan lebih terperinci dan meminimalkan dampak potensial dari pelanggaran keamanan.

Lebih jauh lagi, prinsip Zero Trust menekankan pentingnya pemantauan yang berkelanjutan serta penerapan kontrol akses yang ketat berdasarkan peran, yang hanya memberikan izin akses kepada pengguna sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dengan pendekatan yang tidak menganggap adanya elemen yang secara otomatis dapat dipercaya, Zero Trust mengharuskan semua pengguna, baik yang berasal dari internal maupun eksternal, untuk secara konsisten membuktikan kepercayaan mereka sebelum dapat mengakses aset digital.

Tren Keamanan Siber Bagi Bisnis di Era Digital 

Memasuki tahun 2024, perkembangan dalam teknologi keamanan siber menunjukkan adanya penyesuaian yang gesit terhadap ancaman siber yang semakin kompleks, kemajuan teknologi terbaru, serta penggunaan aplikasi yang semakin sophisticated.

Di bawah ini, kami sajikan beberapa tren keamanan siber utama beserta teknologi yang mendukungnya:

Keamanan AI

Peran kecerdasan buatan (AI) dalam keamanan siber semakin penting, baik dalam konteks defensif maupun ofensif. Dari sisi ofensif, penjahat siber telah memanfaatkan kemampuan AI untuk meningkatkan efektivitas dan skala serangan yang mereka lakukan.

Sebagai contoh, alat seperti Chat GPT digunakan untuk merancang serangan phishing yang lebih meyakinkan, serta untuk mengotomatiskan penyebaran malware.

Di sisi lain, dalam aspek defensif, AI juga berkontribusi secara signifikan dalam mengidentifikasi dan merespons ancaman dengan lebih cepat daripada sebelumnya. Hal ini memungkinkan sistem keamanan untuk beradaptasi secara real-time terhadap taktik serangan yang terus berubah.

Platform Firewall Mesh Hybrid

Saat ini, banyak organisasi yang beralih ke penggunaan platform firewall hybrid mesh, yang merupakan kombinasi dari berbagai jenis firewall dalam satu arsitektur keamanan yang dikelola secara terpusat.

Pendekatan ini tidak hanya memperkuat kemampuan dalam menghadapi ancaman, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam penerapan solusi firewall yang paling sesuai untuk berbagai segmen jaringan.

Salah satu keunggulan utama dari platform ini adalah kemampuannya untuk memungkinkan pengawasan dan manajemen keamanan yang konsisten serta terintegrasi di seluruh infrastruktur TI perusahaan.

CNAPP

Gartner memperkenalkan Cloud-Native Application Protection Platform (CNAPP) sebagai suatu kerangka kerja terpadu yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan aplikasi berbasis cloud.

CNAPP mengintegrasikan beragam alat keamanan ke dalam satu platform, yang memberikan kemudahan dalam perlindungan melalui dashboard tunggal. Hal ini menyederhanakan proses pengawasan dan manajemen risiko.

Dengan adanya CNAPP, organisasi dapat lebih efektif dalam mengelola keamanan aplikasi cloud mereka, yang sangat penting untuk mencegah kebocoran data serta melawan ancaman siber.

Pusat Data Hibrid 

Tren yang mengarah pada pusat data hibrid mencerminkan kebutuhan organisasi akan fleksibilitas dalam pengelolaan data dan aplikasi. Dengan memadukan kemampuan cloud computing dan infrastruktur lokal, pusat data hibrid menawarkan sistem orkestrasi yang memudahkan pemindahan data dan aplikasi antara lingkungan lokal dan cloud.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan keamanan melalui redundansi dan distribusi sumber daya.

Perlindungan Komprehensif

Dalam era digital yang terus berkembang, perusahaan kini menghadapi beragam ancaman yang semakin kompleks. Ancaman ini tidak hanya berasal dari titik akhir yang tradisional, tetapi juga muncul dari perangkat mobile, Internet of Things (IoT), serta infrastruktur kerja jarak jauh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengembangkan strategi keamanan yang menyeluruh, yang mampu melindungi semua aspek infrastruktur TI dari berbagai bentuk serangan.

Dengan meningkatnya kompleksitas dalam pemantauan sistem ini, diperlukan solusi yang mampu memberikan pemantauan yang luas dan responsif, sehingga dapat meminimalisir celah yang mungkin dieksploitasi oleh penyerang.

5/5 - (2 votes)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Dampak dan Tujuan Mengakses Deep Web

Internet merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh di zaman sekarang. Setiap hari, banyak orang…

7 hours ago

Cara Membuat Surat Penawaran Barang/Jasa Beserta Contohnya

Surat Penawaran Barang/Jasa merupakan dokumen yang diperlukan dalam aktivitas bisnis saat melaksanakan tawaran untuk barang…

12 hours ago

Tips dan Trik Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik dan Benar

Menjadi seorang pemimpin adalah posisi yang sangat menarik dan banyak dicari oleh orang-orang, di samping…

1 day ago

Pentingnya Terms and Conditions (ToS) Untuk Menghindari penyalahgunaan Situs Web

Term of Service (ToS) adalah hal yang biasa saat melakukan suatu kesepakatan atau perjanjian. Term…

1 day ago

Mengetahui Evolusi Otomatisasi Proses Bisnis Dari Tahun Ke Tahun

Efisiensi dan efektivitas merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam menjalankan suatu bisnis. Salah satu…

1 day ago

Tips Memulai Bisnis Travel Tanpa Modal & Raih Keuntungannya

Ketika hobi bertransformasi menjadi sebuah usaha, hal itu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Salah satu…

2 days ago