(0275) 2974 127
Bagi banyak bisnis pemula yang baru memulai perjalanan mereka kuatir apakah upaya pemasaran dan budget mereka telah tepat guna. Akan sangat wajar juga jika mereka tidak tidak yakin apakah keputusan tertentu adalah yang terbaik untuk bisnis mereka. Tidak hanya itu saja, bisnis pemula bisa saja mempertanyakan apakah proyek yang diusulkan akan sepadan dengan usaha dan sumber daya yang mereka keluarkan.
Banyak hal lainnya yang membuat bisnis baru kuatir karena mereka harus mempertimbangkan untuk membuat perubahan pada bisnis, pemasaran, atau strategi penjualan. Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan batuan analisis bisnis lebih khususnya lagi dengan melakukan cost benefit analysis (CBA).
Cost benefit analysis merupakan proses pembandingan biaya yang diperhitungkan dengan manfaat yang berhubungan erat dengan penentuan keputusan, untuk menetapkan apakah keputusan yang ditentukan itu sesuai atau tidak dari sudut pandang bisnis.
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya yaitu kelemahan-kelemahan yang berpotensi muncul dari keputusan yang ditentukan. Dengan kata lain, cost benefit analysis dapat diartikan sebagai metode penghitungan seluruh biaya dari sebuah kegiatan bisnis atau sebuah keputusan.
Jika dari analisis itu ditemukan bahwa benefit lebih tinggi dari cost atau biaya, maka dapat dikatakan keputusan tersebut sudah tepat. Adapun jika biaya lebih besar dari manfaat, keputusan tersebut berarti mesti ditinjau kembali.
Metode tersebut merupakan cara penentuan keputusan berdasarkan data yang paling banyak diterapkan. Baik oleh sebuah perusahaan yang besar ataupun start up. Namun, secara umum, metode ini juga dapat digunakan untuk menentukan keputusan yang tidak berkaitan dengan perusahaan atau bisnis.
Istilah cost benefit analysis digunakan pertama kali oleh Jules Dupuit; seorang insinyur asal Prancis lewat artikel yang ditulisnya tahun 1848 dengan judul On the Measurement of the Utility of Public Works.
Ia menggunakan konsep dasar ini untuk menghitung jumlah korban runtuhnya jembatan yang sedang dibangun dirinya. Dupuit kemudian menggarisbawahi konsep-konsep dari evaluasinya, dan kemudian diperbaiki dan menjadi populer pada akhir tahun 1800-an oleh seorang ekonom Inggris, Alfred Marshall.
Biaya yang terlibat dalam CBA termasuk hal-hal berikut ini :
Berikut adalah daftar dan penjelasan tahap kerja cost benefit analysis yang perlu diketahui :
Melansir laman Net Suite, langkah pertama yang perlu diikuti untuk melaksanakan cost benefit analysis adalah membentuk kerangka perencanaan. Di sini harus menetapkan poin-poin dasar, pendukung, dan krusial yang perlu dipenuhi demi menunjang proses analisis.
Setelah itu, pastikan pada setiap poin tersebut bahwa besaran biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan sudah terkandung. Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan dalam proses CBA perusahaan.
Hal berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan dalam proses cost benefit analysis adalah identifikasi biaya dan manfaat. Sejatinya, terkait rincian biaya perlu mencantumkan hal yang berupa anggaran perencanaan, pelaksanaan, dan finalisasi produk.
Sementara itu, untuk manfaat bisa memasukkan hal seperti perkiraan target pasar yang diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai. Lalu nanti perlu membandingkan apakah rincian biaya bakal sesuai dengan prediksi keuntungan atau tidak. Jika tidak, evaluasi proyek perlu dilakukan kembali secara saksama.
Selanjutnya, menurut laman Investopedia, hal yang harus dilaksanakan perusahaan dalam cost benefit analysis adalah menetapkan besaran uang pada anggaran.
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan adalah menuliskan jumlah biaya dengan mata uang dan nominal yang jelas. Bila hal satu ini tidak dilakukan, nantinya perusahaan akan mampu untuk membandingkan keuntungan dan pengeluaran dengan mudah.
Hal terakhir yang perlu dilakukan saat menjalankan cost benefit analysis adalah menentukan hasil perhitungannya. Perlu diingat bahwa ketika jumlah perkiraan biaya melebihi besaran manfaat yang diperoleh, perlu meninjau kembali segala analisis dan perencanaan proyek.
Namun, jika manfaat ternyata lebih besar dari modal anggaran, rencana perusahaan bisa dilaksanakan.
Sebagai bagian dari pemasaran, tentu saja CBA membawa banyak manfaat karena ini juga bagian dari proses pengambilan keputusan sebuah bisnis. Meskipun begitu, ada juga beberapa potensi kerugian dan keterbatasan yang harus dipertimbangkan sebelum sepenuhnya mengandalkan analisis biaya manfaat ini.
Meskipun analisis biaya manfaat dapat membantu menguraikan proyeksi biaya dan manfaat yang terkait dengan keputusan bisnis, namun sulit untuk memprediksi semua faktor yang dapat mempengaruhi hasil nantinya. Perubahan permintaan pasar, biaya bahan, dan lingkungan bisnis global terkadang dapat berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi, terutama dalam jangka panjang.
Jika mengandalkan data yang tidak lengkap atau tidak akurat untuk menyelesaikan analisis biaya manfaat, maka tentu saja hasil analisisnya juga akan tidak akurat atau tidak lengkap.
Untuk proyek atau keputusan bisnis yang melibatkan kerangka waktu yang lebih lama, analisis biaya manfaat memiliki potensi yang lebih besar untuk meleset, karena beberapa alasan. Biasanya menjadi lebih sulit untuk membuat prediksi yang akurat semakin jauh melangkah.
Ada juga kemungkinan bahwa prakiraan jangka panjang tidak akan secara akurat memperhitungkan variabel seperti inflasi, yang dapat mempengaruhi keakuratan analisis secara keseluruhan.
Sementara keinginan untuk menghasilkan keuntungan adalah tujuan utama sebagian besar perusahaan, ada alasan non-moneter lain yang mungkin diputuskan organisasi untuk mengejar proyek atau keputusan. Dalam kasus ini, mungkin sulit untuk meleburkan 2 perspektif, yakni perspektif moral atau manusia dengan kepentingan bisnis.
Semua pengeluaran yang dikeluarkan bisnis harus benar-benar direncanakan serta dihitung secara seksama dengan formula perhitungan khusus. Output dari analisis biaya manfaat akan menunjukkan manfaat bersih yakni manfaat dikurangi biaya dari keputusan proyek. Sebagai contoh perhitungan formula adalah :
Membangun produk baru akan menelan biaya 100.000 dengan penjualan yang diharapkan 100.000 per unit (harga satuan = 2). Oleh karena itu, penjualan manfaat adalah 200.000. Perhitungan sederhana untuk CBA untuk proyek ini adalah 200.000 manfaat moneter dikurangi 100.000 biaya sama dengan manfaat bersih 100.000.
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…
Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…
Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…
LMS adalah singkatan dari Learning Management System dan merupakan suatu bentuk aplikasi perangkat lunak yang…
Situs web yang dirancang dengan baik dapat membantu menarik pengunjung, meningkatkan kredibilitas perusahaan Anda, dan…