Mengenal Jenis-Jenis Hacker
Meskipun banyak orang mendengar kata hacker sebagai cybercriminal, hacker adalah orang cerdas yang tidak selalu jahat. Seorang hacker hanyalah orang yang menggunakan pemrograman komputer atau keterampilan teknis untuk mengatasi berbagai masalah sistem komputer. Hingga saat ini, jenis-jenis hacker ada dari sisi baik dan sisi buruk, dan ada juga orang yang berada di antara keduanya.
Hacker dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu antara lain sebagai berikut :
1. White Hat Hacker
White hat hacker adalah peretas bersertifikat yang memiliki keahlian dalam bidang keamanan siber. Jenis peretas ini juga dikenal dengan istilah ethical hacker. Mereka pada umumnya akan bekerja untuk perusahaan, organisasi, ataupun pemerintah untuk memberikan perlindungan pada sistem yang dipergunakan.
Tugas dari White Hat Hacker adalah menguji tingkat keamanan cyber di organisasi mereka sehingga dapat mengidentifikasi titik lemah dan memperbaikinya untuk menghindari serangan dari sumber eksternal.
Hacker ini bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah atau instansi serupa yang mempekerjakannya. Oleh karena itu, White Hat Hacker juga dikenal sebagai hacker etis.
White hat hacker akan meretas dengan teknik yang sama dengan peretas yang lain. Meskipun demikian, white hat hacker meretas dengan izin pemilik sistem dan didasarkan dengan niat yang baik. Beberapa contoh tujuan peretasan yang dilakukan oleh white hat hacker seperti :
- Mencari dan menemukan kerentanan pada sistem sebelum kerentanan tersebut berhasil dieksploitasi oleh black hat hacker.
- Untuk mengembangkan tools yang dapat mendeteksi serangan siber.
- Memperkuat postur keamanan secara keseluruhan dari berbagai software ataupun hardware yang dipergunakan suatu perusahaan.
- Memberikan saran atau solusi agar sistem dapat dikembangkan dengan cyber security yang lebih baik.
2. Black Hat Hacker
Black hat adalah jenis peretas yang melakukan tindakan peretasan dengan tujuan yang buruk serta mampu menimbulkan berbagai kerugian. Mereka akan melakukan sejumlah teknik serangan siber agar bisa memperoleh akses tidak sah ke dalam sistem. Mereka menyerang sistem lain untuk mendapatkan akses ke sistem tersebut tanpa izin resmi.
Saat sudah berhasil masuk ke suatu sistem, mereka mungkin mencuri data atau bahkan menghancurkan sistem. Lalu mereka menjual data dan resource yang dicuri ke black market atau memeras perusahaan atau instansi targetnya.
Praktik hacking yang digunakan oleh jenis hacker ini bergantung pada kapasitas dan pengetahuan hacking per individu. Biasanya black hat hacker juga dikenal sebagai cracker.
Beberapa contoh serangan yang biasanya dilakukan oleh para peretas topi hitam ini seperti :
- email phishing.
- DDoS.
- Man in The Middle.
- Mendistribusikan malware seperti virus, worm, trojan, dan lain-lain.
- Brute Force.
- SQL Injection.
Selain dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem, peretas black hat juga dapat melakukan serangan siber untuk memeras korban. Mereka dapat menyerang dengan menggunakan ransomware sehingga sistem di suatu perusahaan atau organisasi menjadi terkunci dan tidak dapat terakses. Setelah itu, peretas akan memeras korban agar mau membayarkan sejumlah uang untuk mendapatkan akses kembali. Black hat hacker ini menjadi salah satu jenis hacker yang harus diwaspadai.
3. Gray Hat Hacker
Grey hat hacker dapat dikatakan sebagai gabungan dari black hat dan white hat hackers. Mereka akan melakukan tindakan peretasan dengan cara yang sama seperti peretas topi hitam yaitu tanpa izin dari pemilik sistem.
Dalam menjalankan aksinya, hacker tipe ini akan meluncurkan sejumlah serangan pada server atau situs website perusahaan. Mereka melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk memberitahu kepada pihak administrator bahwa sistem yang digunakan memiliki kerentanan yang harus segera diperbaiki.
Setelah itu, grey hat hacker akan menawarkan jasa berbayar untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka temukan. Beberapa solusi yang biasanya mereka tawarkan adalah perbaikan bug atau kerentanan, memberikan solusi untuk memperkuat sistem, merekomendasikan saran-saran untuk penambalan kerentanan.
4. Script Kiddies
Script kiddies hacker adalah salah satu dari banyaknya jenis-jenis hacker yang tergolong amatir di bidang hacking. Mereka mencoba meretas sistem dengan skrip dari sesama peretas lainnya. Script kiddies mencoba meretas sistem, jaringan, atau website untuk mendapatkan perhatian dari rekan-rekan sesama hacker.
Bahkan script kiddies hanyalah remaja yang tidak memiliki pengetahuan lengkap tentang proses hacking. Salah satu jenis hacking standar yang dilakukan kiddie script adalah serangan DoS (Denial of Service) atau DDoS (Distributed Denial of Service).
5. Blue Hat Hacker
Blue hat hacker juga termasuk hacker pemula. Pada umumnya, mereka akan melakukan sejumlah serangan dengan tujuan untuk membalas dendam. Mereka dapat menggunakan malware atau berbagai serangan siber yang lain untuk menimbulkan kerusakan pada data, website, atau perangkat musuh mereka.
Blue hat hacker juga bisa menjalankan teknik peretasan untuk mendapatkan akses tidak sah ke email atau profil media sosial target mereka. Jika akses berhasil didapatkan, maka hacker ini akan mengirim email palsu atau memposting konten yang tidak pantas di profil media sosial musuh mereka. Selain itu, untuk membalas dendam, blue hat hacker juga dapat memposting atau menyebarluaskan data pribadi musuh untuk merusak reputasi mereka.
6. Green Hat Hacker
Green hat hacker termasuk golongan peretas pemula. Mereka tidak terlalu mengetahui mekanisme keamanan ataupun cara kerja web. Meskipun demikian, para green hat hacker dikenal memiliki keinginan yang kuat untuk terus belajar.
Hal tersebut terkadang membawa dampak buruk karena peretas jenis ini akan mencoba “bermain-main” dengan sejumlah teknik serangan. Akibatnya, peretas green hat juga dapat menimbulkan kerugian karena mereka sering secara tidak sengaja melakukan serangan yang menimbulkan kerusakan. Karena green hat hacker belum memiliki banyak pengetahuan, mereka juga belum mengetahui cara memperbaiki berbagai masalah yang sudah mereka timbulkan.
7. Red Hat Hacker
Red Hat Hacker identik dengan istilah Eagle-Eyed Hacker. Red hat hacker adalah tipe hacker yang mirip dengan white hat hacker. Mereka sama-sama melakukan tindakan peretasan atau melakukan serangan siber untuk menghentikan serangan yang diluncurkan oleh para peretas topi hitam. Hal yang membedakan adalah tindakan peretasan yang dilakukan oleh red hat dikenal lebih ekstrim. Mereka tidak takut untuk melakukan serangan kembali terhadap black hat hacker.
Jadi, red hat hacker adalah peretas yang sering mengambil tindakan agresif untuk menghentikan peretas topi hitam. Mereka dikenal dapat meluncurkan serangan berskala besar yang mampu melumpuhkan server atau sistem yang dimiliki oleh peretas topi hitam.
8. State/Nation Sponsored Hackers
Pemerintah atau suatu instansi penting merekrut hacker untuk mendapatkan informasi tentang negara lain. Jenis peretas ini dikenal sebagai peretas yang disponsori Negara (State/Nation Sponsored Hackers).
Hacker ini menggunakan pengetahuan mereka untuk mendapatkan informasi rahasia dari negara lain agar siap menghadapi bahaya yang akan datang ke negara mereka. Informasi sensitif membantu negara dan hacker itu sendiri untuk berada di atas setiap situasi dan juga menghindari bahaya yang akan datang.
9. Hacktivist
Hacktivist bermaksud meretas website pemerintah. Mereka menyamar sebagai aktivis yang terdiri dari individu atau sekelompok hacker tanpa nama yang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke website dan jaringan pemerintah. Data pemerintah yang ia dapatkan digunakan untuk kepentingan politik atau sosial pribadi.
10. Whistleblower
Dari sekian banyak jenis-jenis hacker di atas, hacker ini termasuk individu yang bekerja di organisasi untuk mengekspos informasi rahasia. Peretas ini bertujuan untuk membocorkan informasi penting dari suatu organisasi, terutama di bawah payung lembaga pemerintahan.
Maksud atau tujuan di balik mengapa whistleblower melakukan hacking mungkin disebabkan oleh dendam pribadi dengan organisasi atau individu.