HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Categories: Blog

MLM : Pengertian, Jenis Dan Cara Kerja

Pengertian MLM

MLM (Multi Level Marketing) merupakan teknik Pemasaran berjenjang yang artinya strategi pemasaran dimana tenaga penjual (sales) tidak hanya memperoleh kompensasi terhadap penjualan yang mereka hasilkan, tetapi juga atas penjualan sales lain yang mereka rekrut.

Tenaga penjual yang direkrut dinamakan dengan anggota downline. Istilah lain dari MLM yaitu penjualan piramida, pemasaran jaringan dan pemasaran berantai, neworking marketing, multi generation marketing dan uni level marketing.

MLM didefinisikan juga sebagai konsep pemasaran dengan cara memberikan kesempatan kepada konsumen atau pelanggan untuk ikut serta sebagai penjual dan juga memperoleh keuntungan di garis kemitraannya.

Anggota MLM dinamakan dengan distributor atau mitra niaga. Mitra niaga kemudian ikut mengajak orang lain untuk menjadi anggota sehingga jaringan pelanggan atau pasar semakin besar dan luas.

Berhasilnya mitra niaga dalam mengajak dan menambah anggota akan menambah pendapatan perusahaan meningkat menjadikan dampak keuntungan. Menurut hal itu, perusahaan memberikan keuntungan kepada mitra niaga berupa insentif dalam bentuk bonus.

Pengertian MLM Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah definisi dari Multi Level Marketing atau MLM menurut ahlinya :

1. Yusuf (dalam Rozi, 2003)

Definisi networking marketing merupakan suatu jaringan kerja pemasaran yang didalamnya terdapat sejumlah orang yang melakukan proses pemasaran produk/jasa.

2. Royan (2002)

Definisi MLM atau yang dikenal networking marketing yaitu salah satu metode pemasaran wirausaha dengan memanfaatkan sistem jaringan.

3. Sabiq (2005)

Definisi MLM adalah suatu metode bisnis alternatif yang berhubungan dengan pemasaran dan distribusi yang dilakukan melalui banyak level (tingkatan), yang biasa dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (tingkat bawah), orang akan disebut Upline juga mempunyai Downline.

4. Harefa (2000)

Definisi MLM adalah menjual atau memasarkan langsung suatu produk baik berupa barang atau jasa konsumen, sehingga biaya distribusi dari barang yang dijual atau dipasarkan tersebut sangat minim bahkan sampai ke titik nol yang artinya bahwa dalam bisnis MLM ini tidak dibutuhkan biaya distribusi. MLM juga menghilangkan biaya promosi dari barang yang hendak dijual karena distribusi dan promosi ditangani oleh distributor dengan sistem berjenjang.

5. Muslich (2015)

Definisi MLM adalah sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran. Dengan kata lain, Multi Level Marketing adalah pemasaran berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibangun dengan menjanjikan konsumen (pelanggan) sekaligus sebagai tenaga pemasaran.

6. Clothier (1994)

Definisi MLM adalah Suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas yang memperkenalkan para distributor berikutnya pendapatan dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah dengan pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.

Apakah MLM Ilegal?

Banyak orang menganggap multi level marketing atau MLM adalah strategi yang ilegal karena menggunakan pyramid schemes atau skema piramida.

Dilansir dari laman resmi Federal Trade Commission, skema piramida bisa disebut sebagai penipuan. Dalam skema ini, seseorang akan menjanjikan berbagai hal menarik yang akan di dapatkan jika bergabung dengan bisnis mereka.

Bahkan akan menyebutkan bahwa bisnis bisa mengubah hidup. Padahal, nantinya sebagian besar penghasilan tergantung berapa banyak orang yang berhasil direkrut, bukan berapa produk yang dijual. Skema ini dilakukan untuk terus merekrut distributor-distributor baru. Kemudian, uang distributor akan mengalir ke bisnis tersebut.

Jadi, apakah multi level marketing ilegal? Jawabannya, tidak.

MLM bisa dikatakan legal apabila keuntungan distributor lebih banyak diperoleh dari hasil penjualan produk. Namun, jika keuntungan lebih berfokus pada perekrutan distributor baru, bisnis tersebut lebih tepat disebut skema piramida.

Jenis MLM

Ada beberapa jenis multi level marketing menurut Setiawan (2017) antara lain :

1. Sistem Binary Plan

Sistem ini mementingkan pengembangan jaringan hanya dua leg dan lebih mengutamakan keseimbangan jaringan. Semakin seimbang jaringan dan omset bisnis perusahaan MLM ini semakin besar bonus yang diperoleh. Perusahaan MLM dengan sistem ini relatif lebih cepat perkembangannya. Para mitra akan lebih cepat memperoleh bonus besar.

Agar terlihat semakin mepermudah memperoleh uang, para mitra perusahaan akan menerapkan aturan memperoleh uang sebagai bonus dari perekrutan mitrak yang mereka ajak. Sistem ini seringkali memberikan bonus besar di awal karir sebagai iming-iming namun nyatanya yang diuntungkan adalah mitra yang sudah join di awal.

2. Sistem Matrix

Sistem ini memakai konsep pengembangan jaringan hanya tiga frontline saja begitu juga selanjutnya. Jenis ini timbul untuk mengalami sistem binary yang dianggap money game.

3. Sistem Break Away

Sistem ini dalam mengembangkan jaringan lebih mementingkan kelebaran. Semakin banyak frontline, semakin besar bonus yang diterima. Namun, kelemahannya yaitu seorang agen harus mengurus semuanya sendiri. Sistem ini memungkinkan downline untuk melebihi uplinenya.

Bonus yang diperoleh mitranya seringkali kecil di awal, tapi besar di peringkat atas. Hal itu karena bonus member di awal karisnya kecil, maka seringkali perusahaan MLM ini mengandalkan iming-iming bonus perekrutan.

Cara Kerja MLM

Sabiq (2005) menyatakan cara kerja bisnis MLM adalah sebagai berikut :

Pihak perusahaan melakukan usaha untuk menjaring konsumen untuk menjadi anggota atau member dengan cara mengharuskan calon konsumen membeli paket produk perusahaan dengan harga tertentu.

Dengan membeli paket produk perusahaan itu, pihak pembeli diberikan satu formulir keanggotaan atau member dari perusahaan. Sesudah menjadi member, maka tugas selanjutnya adalah mencari member baru dengan cara yang sama yakni membeli produk perusahaan dengan mengisi formulir keanggotaan.

Para member baru kemudian mencari calon member baru lagi dengan cara yang sama. Jika member mampu menjaring banyak member, maka akan memperoleh bonus dari perusahaan.

Dengan terdapatnya para member baru ini sekaligus menjadi konsumen tetap produk perusahaan, maka member yang berada di level pertama, kedua dan seterusnya akan selalu memperoleh bonus secara estafet dari perusahaan, sebab perusahaan sangat diuntungkan dengan adanya member baru tersebut.

Kemudian menurut Setiawan (2017) sistem kerja dari Multi Level Marketing yakni :

Orang yang ingin bergaung akan disponsori oleh seorang distributor perusahaan MLM. Selanjutnya, untuk bisa didaftar sebagai anggota atau distributor setiap orang diwajibkan membayar sejumlah uang yang sudah ditentukan besarnya.

Sesudah membayar uang pangkal tersebut, anggota atau distributor akan menandatangani suatu kontrak yang sifatnya mengikat distributor dan perusahaan. Para distributor kemudian menjalankan kegiatan menjual produk-produk perusahaan kepada konsumen dan juga mengembangkan jaringan penjualan seluas-luasnya.

Pertimbangan Sebelum Menjalani MLM

Berdasarkan survei yang dilakukan AARP kepada pelaku multi level marketing (MLM), 47% responden mengaku kehilangan uang dan 27% responden mengaku bangkrut.

Sementara itu, 25% responden berhasil mendapat keuntungan dari MLM.  Dari data tersebut bisa melihat bahwa MLM menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi para pelakunya. Oleh karena itu, jika benar-benar ingin menjalani MLM, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

Menurut FTC bisa merenungkan beberapa pertanyaan berikut ini sebelum bergabung dengan bisnis MLM.

1. Apakah kamu ingin menjadi salesperson?

Bergabung dengan bisnis MLM berarti kamu menjalani profesi sebagai sales. Harus menjual produk dan meyakinkan orang lain untuk bergabung, berinvestasi, dan ikut menjual produk.

Jika tidak suka berjualan dan meyakinkan orang lain, maka MLM bukanlah strategi yang tepat.

2. Apakah kamu memiliki perencanaan penjualan yang matang?

Sebelum mengikuti MLM harus memastikan bahwa produk yang dijual disukai banyak orang. Selain itu perlu memahami bahwa umumnya setiap distributor menjual produk dengan harga yang sama.  Oleh karena itu akan bersaing ketat dengan para distributor lainnya.

Apakah kamu punya sales plan yang bisa menjamin penjualan lancar?

3. Apa tujuan penghasilanmu?

Banyak pelaku MLM akhirnya justru mengalami kerugian. Jika tujuan penghasilan besar perlu bekerja lebih keras daripada distributor lainnya.

4. Apakah kamu siap menanggung risiko?

MLM adalah strategi bisnis yang penuh risiko. Meskipun biaya pendaftarannya terkesan rendah, tetapi akan memiliki banyak pengeluaran. Perlu melakukan pelatihan, perjalanan, promosi, pembelian produk, hingga gathering  yang bisa memakan banyak biaya.

Selain itu, tentunya membutuhkan banyak waktu untuk mempromosikan bisnis. Jika gagal, maka usaha yang selama ini mengikuti MLM akan sia-sia.

Kelebihan MLM

Yusuf (2000) menyatakan kelebihan dari MLM antara lain :

  • MLM dapat mendatangkan pasif income yang cukup menjanjikan sebagai tambahan gaji tetap yang diterima setiap bulan.
  • MLM melatih setiap distributor untuk mengasah skill berkomunikasi dengan downlin‌enya sehingga terbentuk jiwa personal selling yang kuat.
  • Memperluas relasi.

Kekurangan MLM

  • Distributor MLM bukanlah pengusaha (entrepreneur), tapi hanya pengikut pada suatu sistem hirarki yang rumit dimana mereka hanya memiliki sedikit kendali. Jadi mereka dikendalikan oleh sistem yang berlaku, tidak bisa bebas.
  • MLM berdampak negatif terhadap sektor riil. Jika manusia sudah tergila-gila dengan MLM, maka kegiatan sektor riil akan terganggu. Karena dalam MLM, uang berputar hanya pada lingkungan perusahaan tersebut dan sudah pasti mengurangi produktivitas masyarakat dalam bekerja (dalam makna sesungguhnya).
  • MLM membuat orang lain tidak mau berusaha memutar modal dalam kegiatan bisnis sektor riil. Padahal sektor riil butuh modal yang cukup besar.
  • Uang nasabah yang berputar pada bisnis MLM tidak dijamin keamanannya oleh pemerintah. Pada kemungkinan terburuk (likuidasi), uang nasabah MLM tidak bisa dikembalikan alias hangus.
5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

10 hours ago

Kesulitan Membuat Aplikasi Android? Sangat Tepat, Berikut Cara Mudah 100% Berhasil!

Bagi yang merasa kesulitan dalam membuat aplikasi Android, Hosteko akan memberikan cara mudah membuat aplikasi…

13 hours ago

Amankan Website dari XSS Vulnerability dengan CSP

Ketika kamu ingin membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, khususnya tingkat keamanan…

2 days ago

Rekomendasi Website dan Aplikasi Kompres File PDF

Kompresi online file PDF ukuran 200 KB dan 500 KB atau rahasia kompresi PDF di…

3 days ago

Disclaimer: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kamu pasti tahu disclaimer di blog, kan? Pasalnya, disclaimer merupakan salah satu tulisan yang sering…

3 days ago

Cara Mudah Menghapus Cache di Google Chrome

Pernahkah Anda mendengar kata cache? Jadi, apakah ada perbedaan antara cache hosting dan cache browser…

4 days ago