HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
internet

Lakukan Cara Berikut Untuk Mengoptimalkan Kecepatan Website

Kecepatan loading laman dapat saja memengaruhi traffic dan reputasi website secara signifikan. Jika website lambat, pengunjung niscaya enggan melanjutkan aktivitasnya atau bahkan batal membuka website Anda. Parahnya lagi, Anda akan kehilangan potensi penghasilan berdasarkan website, terutama jika mempunyai toko online. Peringkat SEO website pula akan turun, lantaran mesin pencari misalnya Google mempertimbangkan kecepatan loading buat memilih peringkat website.

Tenang, kami akan membantu Anda. Di artikel ini, kami akan menyebutkan cara cek kecepatan website & metrik-metrik utamanya. Kami pula punya rekomendasi tool untuk menguji kecepatan website, dan tips untuk meningkatkan kecepatan loadingnya. Yuk, simak lebih lanjut pada bawah ini!

Kenapa Harus Mengoptimalkan Kecepatan Website?

Website yang waktu pemuatannya cepat akan meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengunjung Anda. Ini akan meningkatkan lalu lintas situs web Anda dan juga meningkatkan peringkat Anda di halaman hasil mesin pencari (SERP). Oleh karena itu, memeriksa kecepatan website Anda secara rutin dapat membantu Anda mengoptimalkan kinerjanya.

Berikut beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan:

  • Traffic – jadi ketika loading page bertambah lama yang semula satu detik menjadi tiga detik, bounce rate website kemungkinan akan semakin tinggi sampai 32%.
  • SEO – kecepatan page berperan krusial pada SEO website. Jika page website lama saat dimuat, peringkatnya mungkin akan jatuh pada SERP.
  • Tingkat konversi/transaksi – SEO yang jelek dan traffic yg rendah akan berdampak negatif dalam taraf konversi atau transaksi berdasarkan website. Apalagi bagi website toko online, pengunjung mungkin tidak jadi membeli produk dari website lantaran page lama saat dimuat.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya, menguji kecepatan website secara rutin akan membantu Anda menemukan perkara yang mungkin terjadi dalam website. Anda pun dapat memperbaikinya untuk menaikkan keamanan website lebih lanjut.

Cara Cek Kecepatan Website

Sebelum menguji kecepatan website Anda, aktifkan terlebih dahulu cache dan CDN (Content Delivery Network) pada website Anda. Kedua alat ini dapat membantu halaman web Anda memuat lebih cepat.

Cache adalah sistem yang menyimpan salinan file situs web di sisi klien dan server. Hal ini memungkinkan browser Anda untuk segera menggunakan salinan file yang disimpan tanpa harus mengunduhnya lagi dari server, sehingga membuat situs web Anda memuat lebih cepat. Untuk mengaktifkan cache, periksa apakah penyedia hosting Anda menawarkan fitur ini.

Setelah mengaktifkan cache, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi CDN. CDN adalah jaringan server proxy dan pusat data yang didistribusikan di berbagai negara untuk mengurangi latensi jaringan. CDN memungkinkan konten website Anda terkirim lebih cepat karena disimpan di server yang lebih dekat dengan lokasi target audiens Anda. Faktanya, menggunakan CDN dapat mempercepat pemuatan halaman hingga 30%.

Setelah Anda mengaktifkan cache dan CDN, Anda dapat memilih alat pengujian kecepatan situs web. Misalnya, Anda dapat menggunakan GTMetrix atau Pingdom untuk memeriksa kecepatan website Anda di versi desktop, atau menggunakan Google PageSpeed ​​​​Insights versi seluler.

1. Jalankan Tes Menggunakan Beberapa Tool

Untuk mengecek kecepatan website secara efektif, pakai beberapa tool dan browser yang berbeda. Dengan demikian, Anda mampu melihat saat loading rata-rata untuk menerima output yang lebih akurat. Anda juga dapat menjalankan pengujian beberapa kali menggunakan setiap tool yang digunakan.

Di GTMetrix, Anda mampu mengklik tombol Re-Test buat melakukannya. Di samping itu, langkah ini krusial untuk mengaktifkan fungsi sistem cache. Pada awalnya, cache belum menyimpan data website apa pun sebagai akibatnya loadingnya mungkin lebih lambat. Kemudian, output pengujian akan menaruh header respons buat melihat apakah sistem cache berhasil menyimpan resource website.

Setelah menjalankan pengujian beberapa kali, seharusnya telah cukup banyak data yang tersimpan pada cache untuk memberitahukan kecepatan optimalnya. Dari proses ini, terbukti bahwa cache berperan krusial bagi website Anda.

2. Cek pada Lokasi Server Berbeda

Sebagian besar tool cek kecepatan website menyediakan lokasi pengujian menurut berbagai macam daerah pada dunia. Dengannya, Anda dapat melihat kecepatan website Anda pada lokasi lain yg hasilnya mungkin berbeda-beda. Umumnya, semakin jauh suatu lokasi menurut sentra data, semakin lambat pula website Anda pada tempat tersebut.

Mulailah menggunakan memakai Google Analytics untuk mengetahui dari mana sebagian besar traffic website Anda berasal. Berdasarkan data tersebut, Anda dapat menentukan lokasi server yg sinkron buat mengecek kecepatan website secara lebih akurat.

Contoh, jika kebanyakan pengunjung Anda berasal dari Asia, Anda dapat mengecek kecepatan website menurut server Singapura untuk meunjukkan hasil aktual yang dialami pengunjung. Lakukan beberapa pengujian jika asal traffic website Anda bervariasi untuk melihat perbedaannya pada setiap daerah.

Bersamaan dengan menggunakan langkah ini, Anda dapat sekaligus menguji kecepatan website ketika CDN diaktifkan & dinonaktifkan. Hal ini akan membantu Anda melihat seberapa signifikan CDN membantu meningkatkan kecepatan website Anda pada aneka macam daerah.

3. Melakukan Real User Monitoring

Real User Monitoring (RUM) mengevaluasi pengalaman pengguna dalam mengelola kinerja aplikasi. Proses ini memberi Anda gambaran realistis tentang bagaimana pengguna menjelajahi situs web Anda.

RUM bekerja dengan mengumpulkan data dari interaksi pengguna dengan situs web Anda untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja situs web, waktu muat, dan perilaku pengguna. RUM juga bagus untuk memantau bounce rate dan tingkat konversi.

Alat terbaik untuk memeriksanya antara lain New Relic Browser Monitoring dan Splunk. New Relic Browser Monitoring membantu Anda mengevaluasi Core Web Vital dan aspek kinerja lainnya. Di sisi lain, Splunk menyediakan kemampuan untuk memantau pengalaman end-user. Dalam hal menganalisis kecepatan pemuatan halaman, alat ini membantu Anda mengoptimalkan kinerja, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Metrik Utama dalam Kecepatan Website

Setelah memeriksa kecepatan situs web Anda, alat pengujian yang Anda gunakan biasanya memberikan laporan terperinci tentang kinerja situs web Anda. Untuk beberapa alat, hasil pengujian mungkin mencakup berbagai metrik, namun metrik yang paling penting adalah:

  • Fully-Loaded Time. Metrik ini juga dikenal sebagai Page Load Time, mengukur waktu yang diperlukan untuk memuat semua elemen halaman. Laporan alat pengujian biasanya menyertakan informasi mendetail tentang mengapa halaman membutuhkan waktu lama untuk dimuat. Beberapa alat juga menawarkan saran untuk mengoptimalkan kecepatan situs web Anda.
  • Time to First Byte. TTFB mengukur waktu antara permintaan pertama browser ke halaman web dan penerimaan byte data pertama dari server. Nilai ini adalah metrik dasar untuk mengevaluasi tingkat respons server web Anda.
  • First Paint atau Start Render Time. Metrik ini mengevaluasi elemen non-konten situs Anda, antara lain seperti warna latar belakang. Meskipun ini merupakan indikator yang baik mengenai kapan pengguna menerima respons server di browser mereka, metrik ini tidak membantu Anda mengoptimalkan konten situs Anda.
  • First Contentful Paint (FCP). FCP mengukur waktu sejak permintaan pengunjung dibentuk sampai keluarnya teks, gambar, atau elemen konten pertama lainnya pada browser mereka.
  • Largest Contentful Paint (LCP). Mirip menggunakan FCP, LCP mengukur saat yg diharapkan buat memuat sebuah elemen website. Namun, metrik ini akan terfokus dalam elemen terbesar pada konten, misalnya gambar hero.
  • Interaction to Next Paint (INP). INP menyelidiki berapa lama waktu yang diharapkan laman web untuk diperbarui sehabis pengguna berinteraksi dengannya, contohnya saat mengklik tombol atau link.
  • Time to Interactivity. Metrik ini menilai saat yg diharapkan sebuah laman hingga benar-benar bisa mendapat interaksi dari pengunjung.

Dengan mengetahui metrik-metrik di atas tersebut, Anda pun dapat mengidentifikasi area yg perlu dioptimalkan buat menerima performa yg lebih baik.

Selain itu, beberapa tool pemantauan performa menyediakan bagan waterfall buat melihat proses pemuatan website secara visual. Bagan ini membantu mengecek saat loading website buat setiap resource sebagai akibatnya Anda sanggup melihat elemen yg perlu saat lebih usang buat dimuat.

5/5 - (4 votes)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

MEMBUAT POP UP OTOMATIS DI WORDPRESS DENGAN MUDAH.

Cara Membuat Pop Up Otomatis di WordPress   Salah satu strategi untuk menarik perhatian pengunjung…

37 mins ago

Yuk Belajar Bareng! Apa Itu CLI Dan Apa Saja Fungsinya

Anda mungkin pernah menjumpai kata CLI ketika membaca artikel seputar IT kemudian bertanya-tanya, apa itu…

1 hour ago

PERKEMBANGAN MOBILE GAME DAN KEUNTUNGAN MENJADI GAMERS

Mobile Game : Sekarang Lebih dari Sekedar Bermain Game Pasti sebagian dari Anda yang membaca…

3 hours ago

PANDUAN UNTUK PEMULA DALAM MEMBUAT BLOG DAN TIPS AGAR BLOG BERKEMBANG DAN SUKSES

Cara Membuat Blog Profesional Untuk Pemula Kamu bertanya-tanya dengan cara menciptakan blog? padahal, Anda telah…

21 hours ago

Amankan Database Website WordPress Dengan Melakukan Backup

Webmaster perlu mengetahui cara melindungi WordPress dan database-nya. Karena proses ini sangat penting dalam segala…

1 day ago

ARTI FORWARD DIBERBAGAI BIDANG

Arti Forward dan Pengertiannya dalam Berbagai Bidang Forward merupakan salah satu kata yang sering kita…

2 days ago