Penyebab dan Contoh Dari Brute Force Attack yang Perlu Diketahui
Brute Force Attack adalah upaya untuk memanfaatkan kemampuan komputer dalam mencocokkan kredensial, seperti password. Metode serangan ini mencakup pencarian otomatis seluruh kemungkinan kombinasi dan panjang karakter pada kolom password hingga mendapatkan kecocokan yang diinginkan. Jika protokol autentikasi untuk layanan online lemah, maka Brute Force Attack dapat berhasil membobol akses.
Hal ini memungkinkan rahasia yang ada antara pengguna dan layanan untuk diretas akibat Brute Force Attack tersebut. Penyerangan ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti jika nama pengguna sudah diketahui. Selain itu, penggunaan password yang terlalu singkat, kurang kompleks, serta penerapan autentikasi satu faktor dan autentikasi dua faktor yang bergantung pada rahasia bersama, dapat meningkatkan risiko Brute Force Attack.
Karena serangan ini bersifat memaksa, langkah mitigasi yang tepat adalah dengan mengubah serta meningkatkan jumlah password yang kompleks. Upaya ini bisa dilakukan dengan menerapkan cara penamaan yang tidak biasa untuk nama pengguna, menggunakan infrastruktur password yang kuat, mengadopsi biometrik, dan meninggalkan model rahasia bersama dalam autentikasi pengguna.
Penyebab Brute Force Attack
Brute Force Attack yang juga disebut sebagai pencarian data atau informasi secara menyeluruh, merupakan metode peretasan kriptografi yang bergantung pada menebak semua kemungkinan kombinasi kata sandi yang ditentukan hingga menemukan kata sandi yang tepat. Ini karena, semakin panjang kata sandi, maka semakin banyak kombinasi yang harus diuji.
Metode brute force bisa memerlukan waktu yang lama, sebab ini adalah strategi yang mencoba untuk masuk dengan memanfaatkan berbagai kemungkinan kombinasi sandi. Oleh karena itu, metode ini akan menjadi sangat sulit apabila teknik seperti pengaburan data digunakan, bahkan terkadang bisa jadi tidak mungkin untuk dilakukan. Namun, jika kata sandi memiliki kualitas yang buruk, ancaman ini memiliki peluang besar untuk berhasil.
Sebuah kata sandi yang lemah dan sangat pendek dapat dianggap sebagai undangan untuk serangan, yang akhirnya menjadi penyebab utama terjadinya Brute Force Attack. Inilah alasan mengapa disarankan agar semua pengguna dan sistem mengikuti kebijakan kata sandi yang kuat serta selalu memperbaharuinya.
Ciri – ciri dan Contoh Brute Force Attack
Brute Force Attack biasanya diterapkan untuk mengakses informasi pribadi, termasuk kata sandi, frase kunci, nama pengguna, dan juga Nomor Identifikasi Pribadi (PIN), dengan mengandalkan skrip, alat peretasan, atau metode lain yang memungkinkan serangkaian upaya berulang untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Berikut adalah beberapa contoh dan ciri dari serangan brute force:
- Pencurian informasi pribadi seperti kata sandi, frasa kunci, dan data lain yang diperlukan untuk mengakses akun daring serta sumber daya jaringan.
- Pengumpulan atau pencarian kredensial dengan tujuan menjualnya kepada pihak ketiga
- Menirukan identitas pengguna untuk mendistribusikan tautan phishing atau menyebarkan informasi yang tidak benar.
- Perusakan situs web dan data lainnya di domain publik yang bisa merusak citra suatu perusahaan atau organisasi.
- Mengalihkan dan merubah arah domain menuju situs yang mengandung konten berbahaya.
Meskipun umumnya dianggap sebagai tindakan yang merugikan dan berbahaya, Brute Force Attack juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan yang positif. Banyak profesional TI menggunakan teknik serangan ini untuk memeriksa keamanan jaringan, khususnya dalam hal ketahanan enkripsi yang diterapkan pada jaringan.
Jenis atau Tipe Brute Force Attack
Setiap brute force attack dapat mengaplikasikan sebagai teknik untuk mengakses informasi sensitif Anda. Tujuan utama adalah untuk memperoleh dan mengeksplorasi data pengguna tanpa memperhatikan teknik dan metode yang diterapkan.
Berikut adalah beberapa pendekatan, jenis, dan variasi brute force attack yang umumnya ditemui :
- Brute force dasar
Dalam hal ini,hacker berusaha menebak kredensial Anda dengan cara yang logis, tanpa bantuan perangkat lunak atau teknik lain. Metode ini dapat mengungkap kata sandi dan PIN yang sangat sederhana, contohn ya kata sandi yang diatur sebagai “user12345”.
- Dictionary attacks
Pada serangan konvensional, hacker menentukan target dan mencoba berbagai sandi terhadap nama pengguna yang didalamnya dikenal sebagai serangan kamus. Jenis serangan ini merupakan alat paling mendasar di dalam brute force attack.
Meskipun tidak selalu dianggap sebagai brute force attack secara keseluruhan, teknik ini sering kali berfungsi sebagai elemen kunci dalam peretasan kata sandi. Beberapa hacker menjalankan kamus lengkap dan menambahkan karakter serta angka khusus, atau menggunakan kamus yang terdiri dari kata-kata tertentu, tetapi pendekatan berurutan ini sering tidak praktis.
- Hybrid brute force attack
Hacker yang memilih metode ini mengkombinasikan cara eksternal dengan tebakan logis mereka untuk mencoba mendapatkan akses. Serangan hibrida cenderung memadukan serangan kamus dan brute force attack.
Taktik ini digunakan untuk mengidentifikasi kata sandi kombinasi yang menggabungkan kata-kata umum dengan karakter acak. Contoh serangan brute force semacam ini bisa termasuk sandi seperti UserSatu1993 atau Tamu1234.
- Reverse brute force attacks
Seperti namanya, brute force attack terbalik beroperasi dengan memulai strategi serangan dengan sandi yang sudah diketahui. Selanjutnya, hacker mencari jutaan nama pengguna hingga mereka menemukan yang cocok.
Banyak pelaku kejahatan ini memulai serangan dengan menggunakan sandi yang telah bocor yang dapat diakses secara daring dari pelanggaran data yang sebelumnya terjadi.
- Penjejalan kredensial
Ketika hacker memiliki kombinasi nama pengguna dan kata sandi yang berhasil pada satu situs web, mereka akan mencobanya di berbagai situs lainnya. Mengingat bahwa pengguna sering kali mengulang informasi login di banyak situs, mereka menjadi target yang sangat mudah untuk tipe serangan semacam ini.
Cara Mengatasi Jika Terjadi Brute Force Attack
Meskipun tidak ada solusi instan untuk melawan brute force attack, terdapat beberapa langkah yang dapat segera diterapkan untuk melindungi kata sandi serta data Anda :
- Pilih kata sandi yang panjang serta rumit, dilindungi dengan enkripsi, idealnya mengenai enkripsi 256-bit.
- Terapkan kebijakan kata sandi yang jelas kepada karyawan mengenai kompleksitas kata sandi dan penggunaan ulang antara berbagai akun.
- Tentukan batasan jumlah upaya masuk dalam periode tertentu atau minta untuk mereset setelah sejumlah kesalahan.
- Hindari serta jangan memakai kata sandi yang pernah digunakan di masa lalu.
- Perpanjang waktu yang diperlukan untuk melakukan autentikasi kata sandi.
- Aktifkan captcha.
- Terapan otentikasi multi-faktor jika memungkinkan.
- Pertimbangkan penggunaan pengelola kata sandi.
Kesimpulan
Secara umum brute force attack adalah metode penyerangan online yang agresif, karena serangan ini berulang kali mencoba untuk masuk. Akibatnya brute force attack akan secara sistematis mencoba berbagai kombinasi username dan password dalam usaha untuk akhir menemukan kredensial yang benar. Ini merupakan serangan yang melibatkan percobaan dan kesalahan yang sederhana namun intensif, menggunakan alat otomatis, skrip, atau bot yang menguji setiap kemungkinan kombinasi hingga akses diperoleh.
Penyerangan brute force sering bergantung pada penggunaan kata sandi yang lemah serta praktik administrasi jaringan yang tidak hati-hati dan sembrono. Beruntung, kedua aspek ini dapat diperbaiki dengan mudah untuk mencegah celah yang dapat menyebabkan jaringan atau sumber daya situs web Anda rentan dan diretas. Dengan menggunakan kata sandi yang kuat, membatasi jumlah upaya masuk dan mengaktifkan autentikasi dua faktor dapat secara efektif membantu mencegah serangan brute force dalam cara yang sederhana.