Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman Anda sebelumnya dan menampilkan berbagai keterampilan yang telah Anda peroleh. Di bawah ini, kami telah mengumpulkan beberapa contoh proyek yang harus Anda sertakan dalam portofolio UX design Anda.
Desain Situs Web
Contoh proyek yang harus dimasukkan dalam portofolio UX design Anda adalah desain situs web. Ya, situs web telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehingga proses mengoptimalkannya dari perspektif UX juga bisa menjadi peluang karir yang menjanjikan. Ada banyak jenis website yang bisa Anda kerjakan, mulai dari blog dan website pribadi hingga toko online dan website bisnis. Karena tujuannya berbeda, maka diperlukan metode yang berbeda.
Perhatikan contoh berikut untuk mendapatkan inspirasi desain website terbaik.
Studio Neat adalah usaha kecil yang menerapkan konsep minimalis untuk menciptakan produk yang memecahkan masalah pelanggan. UX design situs web mereka juga mengikuti konsep ini dan memiliki antarmuka yang user-friendly. Untuk menghindari hal-hal yang terlalu “rumit” bagi pengunjung, mereka tidak menampilkan semua produk sekaligus di halaman beranda, tetapi hanya produk terlaris, yakni Mark Two. Anda dapat dengan mudah menemukan produk lain hanya dengan mengakses opsi “Produk” di menu atas.Contoh website toko online adalah Sephora. Sekali lagi, beranda Sephora memiliki sedikit informasi sehingga tidak membingungkan pengunjung. Hanya tiga kategori yang ditampilkan. Untuk mencari produk tertentu, cukup telusuri kolom pencarian yang tersedia atau kategori di menu atas.
Konsep minimalis ini sejalan dengan apa yang dilakukan pengunjung saat membuka website Studio Neat dan Sephora: mencari informasi produk atau melakukan pembelian langsung. Arsitektur informasi yang demikian tentunya akan membantu pengunjung untuk mencapai tujuannya secara langsung tanpa adanya hambatan.
Landing Page
Landing page dibuat untuk menghasilkan prospek dan mengajak pengunjung melakukan tindakan tertentu. Untuk membuat landing page, Anda harus menentukan tujuannya lebih dulu: Anda ingin pengunjung berlangganan newsletter, mendownload eBook, atau melakukan pembelian?
Di sini, peran UX designer adalah membuat halaman interaktif yang mampu mengubah tujuan awal pengunjung, dari yang awalnya hanya melihat-lihat hingga akhirnya melakukan pembelian (konversi).
Ingatlah bahwa landing page Anda mencakup tiga elemen penting:
- Desain visualnya sederhana namun menarik. Memiliki gambar, tipografi, dan ruang kosong yang cukup dapat meningkatkan tampilan situs web Anda secara signifikan.
- Copywriting yang efektif dan persuasif yang mendorong pengunjung untuk mengambil tindakan yang diinginkan.
- CTA yang terlihat lebih jelas dan menarik dibandingkan konten lainnya. Tanpa CTA, pengunjung Anda mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya dan mungkin menutup landing page Anda begitu saja.
Airbnb memiliki contoh halaman arahan yang bagus. Landing page mereka menampilkan tata letak yang sederhana namun menarik, copywriting yang efektif, dan tombol CTA yang mudah ditemukan.Jika pemilik properti pada akhirnya ingin mendaftar sebagai tuan rumah, cukup ikuti enam langkah berikut untuk membuat iklan:
- Mendaftar
- Pilih detail properti seperti tipe kamar, fasilitas, dan tarif
- Masukkan alamat properti
- Upload foto properti
- Verifikasi informasi kontak pemilik
- Publikasikan ikla
Berdasarkan penetapan alur yang jelas, calon tuan rumah hanya memerlukan beberapa menit mulai dari membuka laman landas hingga membuat iklan real estat.
Desain Aplikasi, Software, dan Game
Selain website, UX design juga terdapat pada jenis produk digital lainnya seperti aplikasi, software, dan video game.
Kita akan menggunakan Uber sebagai contoh. Aplikasi ini memiliki antarmuka sederhana dan petunjuk lengkap sehingga memungkinkan pengguna baru memesan transportasi online dengan cepat dan mudah. Cukup mendaftar, tambahkan alamat penjemputan Anda, pilih tujuan Anda, jenis layanan, dan tentukan metode pembayaran Anda. Proses ini bahkan lebih cepat ketika pengguna mengizinkan aplikasi Uber mengakses lokasi perangkat mereka, sehingga tidak perlu menambahkan alamat penjemputan secara manual.
UX design video game, sebaliknya, jauh lebih kompleks.UX design untuk game bukan tentang antarmuka statis, namun ia harus mampu beradaptasi dengan skenario yang selalu berubah.
Untuk menciptakan pengalaman bermain game yang luar biasa, UX designer dapat mengajukan pertanyaan seperti:
- Apakah gamer dapat memahami aturan dan mekanisme game?
- Apakah levelnya terlalu mudah atau terlalu sulit?
- Apa yang akan membuat orang yang terus memainkan game ini?
UX designer biasanya adalah penulis skenario, UI designer, dan game designer mereka akan bekerja sama untuk memastikan game mudah dipahami, memiliki mekanisme sederhana, dan cerita yang menarik.
Voice Design
Contoh portofolio UX design selanjutnya adalah voice design atau desain suara. Industri ini terus berkembang, dengan 41% orang dewasa melakukan penelusuran melalui suara setiap hari. Cara pengguna berinteraksi dengan perangkatnya juga berubah. Jika sebelumnya Anda hanya perlu mengetuk layar atau remote control, kini Anda hanya perlu berbicara.
Desain suara yang bagus bukan hanya tentang suara yang indah dan memberikan informasi yang relevan, tetapi juga tentang “terkesan pribadi” yang membuat pengguna merasa seperti sedang berbicara dengan orang sungguhan.
Siri dari Apple adalah salah satu contoh terbaik dalam industri desain suara. Asisten digital ini membantu pengguna melakukan tugas-tugas umum seperti membuka aplikasi, menelepon kontak, mencari restoran terdekat, dan memeriksa ramalan cuaca. Yang istimewa adalah Siri bersifat antropomorfik dan memungkinkan pengguna mengobrol tentang topik acak dan bahkan membuat lelucon.
Pengguna juga dapat menyesuaikan Siri dengan bahasa, aksen, dan jenis kelamin pilihan mereka. Ini jelas meningkatkan pengalaman pengguna perangkat Apple Anda dengan membuat Siri merasa seperti Anda memiliki asisten pribadi yang siap membantu Anda.
Augmented Reality (AR)
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan objek fisik dunia nyata dengan animasi, gambar, dan suara yang dihasilkan komputer. Saat berbelanja online, AR membantu pelanggan mencoba produk secara virtual. UX designer dapat membantu bisnis menonjol dari pesaingnya dengan memasukkan teknologi AR ke dalam UX design mereka.
Misalnya, IKEA meluncurkan aplikasi AR bernama IKEA Place. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mencoba 2.000 produk dari koleksi IKEA, memilih salah satu yang disukai, dan melihat tampilannya di rumah. Pengguna juga dapat melakukan transaksi langsung melalui aplikasi sehingga pengalaman berbelanjanya lebih mudah dikelola.
Itulah tadi beberapa proyek yang dilakukan oleh UX designer, dengan contoh ini akan membantu memudahkan Anda untuk mengetahui apa saja yang perlu dimasukkan kedalam portofolio. Semoga artikel kali ini cukup membantu ya!