Tahapan Langkah Perencanaan Basis Data
Di artikel kali ini kita akan membahas mengenai basis data,yakni terutama tahapan langkah perencanaan basis data.Lalu kita akan mulai bahas sedikit mengenai apa itu basis data.
Apa Itu Basis data ?
Basis data merupakan komponen penting yang dapat digunakan untuk memudahkan penyimpanan dan pemrosesan data dengan skala besar dan kompleks seperti data dengan skala perusahaan atau organisasi,agar suatu basis data yang dibuat dapat digunakan tepat sasaran,terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses pembuatan.
Berikut ini penjelasan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses pembuatan suatu basis data :
Langkah Perencanaan Basis Data
Langkah perencanaan basis data dilakukan untuk merealisasikan basis data yang dibuat agar lebih efektif dan efisien. Perencanaan basis data dapat dilakukan dengan menentukan hal – hal seperti berikut :
- Identifikasi kebutuhan user tekait basis data yang akan dibutuhkan.
- Evaluasi untuk menentukan kelebihan dan kekurangan dari basis data yang akan dibuat.
- Perkiraan teknis terkait cara pengumpulan data,format data,cara membuat desain basis data dan implementasi.
Definisi Sistem
Langkah ini bertujuan untuk menentukan batasan dan ruang lingkup dari aplikasi basis data yang akan dibuat serta mengetahui pandangan beberapa user yang terlibat.Pandangan user bisa didapat dari beberapa user perusahaan seperti manajer atau supervisor atau bisa juga disesuaikan dengan area pasar dari perusahaan seperti pendidikan,pemasaran,produksi atau penjualan barang.
Analisis Dan Pengumpulan Kebutuhan User
Kegiatan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu :
- Centralized Approach : pengumpulan kebutuhan – kebutuhan dari beberapa user yang disatukan menjadi satu global data model.
- View Integration Approach : pembuatan local data model dari masing – masing user kemudian digabungkan untuk membuat kembali satu global data model.
- Gabungan dari kedua pendekatan sebelumnya.
Desain Basis Data
Langkah ini yakni pembuatan desain dari basis data yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan/user. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengilustrasikan data model menjadi entity-relation (ER) dimana terdapat analisis hubungan antar attribute.
Kriteria untuk menghasilkan data model yang lebih baik yaitu :
- Konsisten dalam mendefinisikan informasi.
- Mudah dimengerti bagi seorang profesional teknis maupun non teknis.
- Ketepatan dalam menampilkan hubungan antar data.
- Pastikan tidak mengulangi bagian informasi yang sudah ada.
- Pemilihan notasi diagram yang mudah dimengerti.
Pemilihan DBMS
Langkah ini berfungsi untuk menentukan DBMS yang akan digunakan dalam pembuatan basis data yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi.Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :
- Melakukan studi referensi terkait DBMS.
- Pilih dua atau tiga produk yang akan dijadikan pilihan.
- Evaluasi pilihan produk tersebut.
- Pilih produk dengan melampirkan kelebihan yang sesuai dengan kebutuhan.
Desain Aplikasi
Merupakan kegiatan yang difungsikan untuk perancangan basis data.Terdapat 2 aktivitas penting yaitu :
Transaction Design
Langkah ini meliputi pengaksesan dan perubahan isi basis data atau biasa disebut CRUD ( create,read,update and delete ) meliputi :
- Data yang digunakan dalam transaksi.
- Karakteristik fungsional dari transaksi.
- Output transaksi.
User Interface Design
Merupakan kegiatan untuk menentukan tampilan desain dari sistem.Berikut ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam desain U :
- Menentukan istilah yang biasa digunakan pengguna untuk penyampaian instruksi bagi user.
- Pemberian nama dari laporan yang akan menampilkan data.
- Konsisten dalam peggunaan label dan istilah – istilah.
- Pemberian pesan kesalahan (warning notification) jika terdapat aksi memasukkan data yang salah dan indikator jika suatu aksi berhasil dilakukan.
- Jumlah digit y
- ang dimaukkan dalam field harus diketahui oleh user.
- Pemberian tanda untuk field yang bersifat mandatory ex. tanda (*) berwarna merah.
- Saat user meletakkan cursor pada field terdapat keterangan penjelasan singkat terkait pengisian field tersebut.
- Desain tampilan yang menarik dan mudah dipahami.
Prototipe
Langkah ini berfungsi untuk membuat model kerja suatu aplikasi.Kegiatan ini bersifat opsional meliputi :
- Evaluasi kelayakan dan kemungkinan yang dapat terjadi dari sistem yang dibuat.
- Memberikan perbaikan dan fitur baru untuk sistem.
- Identifikasi fitur yang sedang berjalan.
- Klarifikasi kembali kebutuhan user.
Implementasi
Langkah realisasi fisik dari basis data dan desain aplikasi yang telah dibuat.Implementasi dapat dilakukan dengan menggunakan :
- DDL untuk membuat skema database.
- DDL untuk membuat user view yang diinginkan.
- 3GL atau 4GL untuk membuat program aplikasi. Termasuk transaksi basis data yang menggunakan DML dapat ditambahkan pada bahasa pemrograman.
Konversi Data
Merupakan kegiatan dimana melakukan pemindahan data ke database yang baru. Tahapan ini perlu dilakukan ketika terjadi pergantian dari database lama ke database baru. Pada DBMS biasanya sudah disediakan fitur untuk melakukan konversi tersebut.
Pengujian
Kegiatan eksekusi untuk menemukan kesalahan pada sistem dengan menjalankan suatu skenario tes yang telah direncanakan dari pengujian menggunakan data sesuangguhnya. Hal ini berfungsi untuk meminimalissir kesalahan sebelum perilisan sistem
Pemeliaharaan Sistem
Langkah pengawasan dan pemeliharaan sistem yang sudah berhasil dilakukan instalasi.Kegiatan tersebut meliputi :
- Pengawasan terkait kinerja sistem untuk memastikan tidak terjadi penurunan.
- Pembaruan sistem basis data jika dibutuhkan.
- Penggabungan kebutuhan baru kedalam aplikasi basis data.
sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua 🙂