TLS (Transport Layer Security) : Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Di era digital saat ini, keamanan menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya. Oleh karena itu, segala sesuatu yang dilakukan masyarakat di dunia maya harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Tujuannya adalah untuk mencegah kejahatan dunia maya dengan memberikan lapisan keamanan sehingga pengguna terlindungi dari berbagai jenis kejahatan, termasuk pencurian dan kebocoran data pribadi.
Pengertian TLS
Sebelum berbicara lebih banyak tentang TLS, Anda mungkin sudah familiar dengan SSL atau Secure Socket Layer. Keduanya memang masih berkaitan, namun ada perbedaan yang juga harus Anda ketahui. TLS adalah singkatan dari Transport Layer Security, yang merupakan protokol enkripsi Internet yang memenuhi standar. Protokol ini memfasilitasi keamanan dan kerahasiaan komunikasi yang terjadi di Internet.
Untuk tujuan ini, TLS mengenkripsi data untuk memastikan keamanan koneksi antar server aplikasi, termasuk email, transfer file, sesi penelusuran web, dan data yang memerlukan Internet untuk pemrosesan. Untuk lebih jelasnya, TLS pertama kali muncul di RFC 2246 pada tahun 1999. Fungsinya sebagai protokol independen namun saat itu belum bisa langsung diintegrasikan ke dalam SSL 3.0.
Enkripsi yang dilakukan oleh TLS akan melindungi aplikasi website dari serangan hacker dan banyak bentuk serangan lainnya. Dimana HTTPS akan menciptakan standar baru untuk perlindungan web. Anda mungkin pernah melihat ikon gembok di bilah alamat. Ikon ini menunjukkan bahwa situs tersebut dilindungi oleh TLS atau SSL. Ciri lain dari website yang dilindungi adalah adanya HTTPS, bukan HTTP yang melekat pada nama domain.
Artinya website yang Anda kunjungi aman sehingga data yang dikandungnya tetap rahasia. Jadi, ketika melakukan transaksi yang menyertakan data sensitif seperti kartu kredit atau debit, Anda tidak perlu khawatir datanya akan dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Perbedaan TLS dengan SSL
Sebenarnya TLS dan SSL dikembangkan oleh Netscape Communication Corporation. Artinya keduanya memiliki shade yang sama. Jika melihat sejarahnya, TLS merupakan evolusi dari protokol enkripsi sebelumnya, khususnya SSL. Jadi perbedaan keduanya tidak signifikan.
TLS dan SSL memiliki fungsi yang sama, yaitu menjamin keamanan bagi pengguna Internet melalui enkripsi data. Namun ada sedikit perbedaan antara keduanya dalam menghasilkan enkripsi. SSL atau Secure Socket Layer membuat koneksi secara jelas menggunakan port. Sedangkan TLS menggunakan koneksi melalui protokol yang sudah ada, disebut juga koneksi implisit. Selain itu, penggunaan cipher suite juga menciptakan perbedaan antara TLS dan SSL.
Secure Sockets Layer (SSL) hadir dengan cipher suite Fortezza. Sedangkan cipher suite di TLS memiliki standarisasi yang lebih baik dan dukungan yang lebih praktis, termasuk AES, RC4 atau lainnya. SSL biasanya menggunakan peringatan No Certificatedan hanya dapat mengirim satu pesan. Berbeda dengan TLS yang tidak menggunakan pesan peringatan. Dengan cara ini TLS dapat mengirimkan pesan kesalahan tambahan yang muncul.
Cara Kerja TLS
TLS bekerja dengan mengenkripsi data untuk melindunginya. Faktanya, TLS memerlukan dua jenis kunci yaitu public key dan private key. Public key merupakan port pemasukan data yang nantinya akan diunggah atau dimasukkan oleh pengguna ke dalam website. Pada titik ini, TLS menjadi enkripsi untuk mendeteksi data yang dimasukkan seseorang saat mengunjungi suatu website. Fase sistem kerja TLS ini memungkinkan siapa pun dapat mengaksesnya secara bebas. Mereka hanya perlu mendaftarkan identitasnya atau mengisi formulir yang disediakan oleh website. TLS kemudian akan bekerja pada langkah berikutnya.
Data akan diautentikasi secara otomatis jika berhasil melewati langkah enkripsi umum. Berikutnya adalah peran private key untuk menjamin keamanan data melalui enkripsi yang aman. Dimana sistem enkripsi akan menyaring semua data yang bersifat rahasia dan perlu dilindungi agar hanya pengguna asli yang dapat mengaksesnya. Karena data diubah menjadi kode yang kompleks dan karenanya tidak dapat dibaca tanpa bantuan kunci pribadi. Jadi peretas tidak bisa dengan mudah mencuri data ini.
Tujuan TLS
Pada dasarnya, ada tiga tujuan utama dari Transport Layer Security (TLS) yaitu:
- Enkripsi yang berfungsi menyembunyikan data dengan cara proses encoding agar tidak bisa dibaca pihak tidak berkepentingan.
- Autentikasi yakni memastikan identitas kedua pihak memang asli melalui sertifikat yang disediakan.
- Integritas adalah memverifikasi data yang terkirim tidak diubah atau dipalsukan oleh siapapun selama masih dalam proses pengiriman hingga nanti sampai pada penerima yang dituju.
Fungsi TLS
Dari segi keamanan, TLS tentunya mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting. Jadi, selain mengetahui apa itu TLS, alangkah baiknya jika Anda juga memahami apa sebenarnya fungsi TLS. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memang membawa dampak positif dalam memudahkan berbagai pihak dalam melakukan aktivitasnya. Sayangnya, hal ini juga seolah menjadi peluang untuk melakukan kejahatan di dunia maya.
Meningkatnya ancaman kejahatan dunia maya tentunya membuat pengguna internet semakin waspada, baik individu maupun organisasi dan bisnis. Jadi tidak salah jika kita semua perlu lebih memperhatikan tingginya tingkat keamanan sebuah website. Secara umum, ada beberapa fungsi TLS, antara lain:
1. Mencegah Pencurian dan Kebocoran Data
Saat Anda mencari informasi tentang apa itu TLS, Anda tentu tahu bahwa TLS melibatkan enkripsi yang melindungi data dari risiko pencurian atau kebocoran data. Dengan cipher suite yang terstandarisasi dengan baik, TLS mengamankan komunikasi antara klien dan server. Oleh karena itu, peretas tidak dapat membaca data yang dikirim melalui Internet.
Jadi, ketika Anda melakukan transaksi online yang melibatkan detail login (username dan password), data pribadi, dan kartu kredit atau debit, Anda selalu bisa merasa tenang. Data sensitif pengguna akan dijaga kerahasiaannya untuk menjamin keamanan dan tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berwenang seperti peretas.
2. Meningkatkan Reputasi Website
Membangun brand suatu perusahaan atau bisnis tentu tidak akan sia-sia. Setelah masyarakat mengetahui siapa dalang dibalik website yang mereka kunjungi, tentunya Anda harus bisa menjaga reputasi Anda. Salah satu solusinya adalah dengan menyediakan komunikasi Internet yang aman dan terlindungi melalui instalasi TLS atau SSL. Website yang dilindungi TLS atau SSL akan lebih dipercaya sehingga reputasi website dapat tetap terjaga bahkan meningkat.
3. Membantu Meningkatkan SEO
Search Engine Optimization (SEO) adalah upaya membawa website ke posisi teratas mesin pencari. Dengan cara ini, ketika orang mengetikkan kata kunci tertentu, website Anda akan lebih mudah ditemukan. Hal ini akan meningkatkan peluang website dikunjungi lebih banyak pengguna internet.
Ternyata penggunaan TLS dan TLS mempengaruhi hasil SEO. Google memprioritaskan situs yang diamankan dengan TLS atau SSL. Jadi, ini pasti akan menguntungkan Anda yang sedang melakukan optimasi website. Dengan begitu, website Anda bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian atau halaman hasil mesin pencari.
4. Meningkatkan Transfer Data di Website
Fungsi TLS lain yang tak kalah penting yang perlu Anda ketahui untuk melengkapi informasi Anda tentang apa itu TLS adalah meningkatkan transmisi data di website. Proses pertukaran data yang terlindungi akan membuat pengguna merasa aman dan karenanya lebih percaya pada situs web yang mereka kunjungi.
5. Mencegah Kesalahan Pengiriman Data
Jika Anda mengirimkan data yang salah, jangan khawatir, karena TLS dapat mencegah hal ini terjadi. Fungsi lain dari TLS adalah sistem autentikasi dimana enkripsi memastikan pengguna atau klien mengirimkan informasi dan data ke server tujuan. Akurasi enkripsi TLS terjamin. Dengan cara ini tidak akan terjadi kesalahan saat mengirimkan data pelanggan.
Meskipun Internet telah mempermudah melakukan berbagai aktivitas, termasuk melakukan transaksi online, peluang untuk melakukan kejahatan juga meningkat. Jadi, ketika Anda memutuskan untuk berbisnis online, pastikan website yang Anda buat akan dilindungi oleh TLS atau SSL.