VPS Windows : Pengertian, Keunggulan, dan Fungsinya
Pengertian VPS Windows
VPS Windows adalah jenis server virtual yang berfungsi untuk menyimpan file dan data pada website. Secara khusus, server virtual ini dirancang untuk menjalankan aplikasi berbasis Windows.
Umumnya, VPS digunakan perusahaan atau developer yang memiliki banyak website. Mereka memilih VPS karena sumber daya yang besar dan tidak dibagi. Masing-masing VPS memiliki Disk Space, RAM, dan CPU sendiri. Dengan begitu, performa website tetap stabil.
Namun, tentu saja ada beberapa hal yang membedakan VPS Windows dengan VPS lainnya. Di antaranya adalah biaya penyewaan, teknologi web server, sistem manajemen database, serta kemampuan teknis untuk menggunakan VPS itu sendiri. Nanti, kami akan bahas perbedaan ini di bagian lain artikel.
Untuk sekarang, mari bahas dulu fungsi VPS Windows yang bisa dijalankan. Mulai dari untuk hosting website, server database, server backup, dan lain-lain. Lengkapnya, mari baca bagian selanjutnya.
Fungsi VPS Windows
Berikut ini adalah kegunaan dan fungsi VPS Windows, di antaranya :
1. Hosting Website
Seperti yang sudah kita ketahui, VPS Windows sering digunakan sebagai hosting website. Selain karena pengguna bebas mengatur server, VPS Windows memiliki fitur-fitur yang mendukung penggunaannya sebagai hosting website. Contohnya ASP.NET, yang merupakan framework pembuatan aplikasi web.
Selain itu, ada juga Internet Information Service (IIS). ISS adalah web server yang digunakan untuk membuat hosting website ataupun aplikasi web.
2. Active Directory
Active Directory Domain Service (AD DS) adalah layanan yang memungkinkan penggunanya melakukan administrasi jaringan secara terpusat.
Layanan ini biasa digunakan perusahaan untuk mengelola data berupa: username, password, nomor telepon, dll. Selain itu, perusahaan dapat menggunakannya untuk memberi atau menghilangkan akses login.
AD DS sangat bermanfaat, terutama jika perusahaan yang mengelola banyak data. Bayangkan bila harus mengganti password suatu akun pada 100 komputer satu demi satu. Namun dengan AD DS semua itu dapat dilakukan dengan satu klik saja.
3. Server Database
Server database adalah sebuah server yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Secara spesifik, database dapat mempercepat identifikasi data, mengontrol data secara terpusat, menyimpan data dengan lebih aman, dan diakses multi user. Karena berbagai manfaatnya ini, wajar jika banyak perusahaan yang membutuhkannya.
Kabar baiknya, VPS Windows juga dapat digunakan sebagai server database. Terdapat dua pilihan sistem manajemen basis data, yaitu Microsoft SQL dan MYSQL.
Secara umum keduanya memiliki perbedaan. Microsoft SQL adalah sistem yang dikembangkan oleh Microsoft dan sifatnya berbayar. Microsoft SQL juga mendukung bahasa pemrograman C++, JAVA, Ruby, Visual Basic, Delphi, dan R.
Berbeda dengan MYSQL yang dikembangkan oleh Oracle dan sifatnya gratis. MYSQL ini mendukung Perl, Tcl, Haskey dan lain-lain.
4. Server Backup
Server backup berfungsi untuk menyimpan cadangan data dari device. Tujuannya, untuk menghindari kehilangan data berharga.
Secara umum cara kerja server backup sama dengan Google Drive. Bisa mengunggah data dan file yang diinginkan ke server. Sehingga, data tersebut aman dan bisa diakses dari mana saja.
Namun, tentu saja ada perbedaan antara server backup dan platform backup kebanyakan. Dari sisi teknis, server backup jelas membutuhkan lebih banyak sumber daya karena melakukan banyak proses secara terus menerus.
Meski begitu, server backup memiliki banyak kelebihan. Mulai dari pemulihan data dengan cepat, proses backup data berjalan dengan otomatis, bebas mengatur durasi antar pembuatan backup, sampai keamanan data yang lebih terjamin.
5. Remote Desktop
Remote desktop adalah fitur VPS Windows yang memungkinkan melakukan koneksi dengan server kapanpun dan di manapun. Termasuk mentransfer data antara PC dengan server. Data yang ditransfer via remote desktop sudah terenkripsi alias diacak susunannya sehingga dijamin aman dari hackers.
Selain itu, remote database juga bisa digunakan untuk banyak hal lainnya. Mulai dari membuat akses internet super cepat, mempercepat proses download dan upload file,memfasilitasi aplikasi yang berjalan nonstop, dan memodifikasi server sesuai dengan keinginan.
Perbandingan VPS Windows dengan VPS Linux
Sebelumnya sudah mengetahui fungsi VPS Windows. Akan lebih lengkap bila memahami perbandingan antara VPS Windows dan Linux. Apalagi jika masih ragu dalam memilih VPS yang sesuai dengan kebutuhan.
Kami akan membahas perbandingan antara kedua VPS tersebut melalui beberapa indikator pembanding, yaitu :
1. Kemudahan Penggunaan
Dari sisi kemudahan, pengguna VPS Windows akan diuntungkan dengan Graphical User Interface (GUI). Secara sederhana tampilan GUI memiliki ikon dan keterangan yang dapat mempermudah user memahami arti sebuah tombol dan fungsinya. Bagi yang belum memiliki pengetahuan tingkat lanjut, GUI akan sangat membantu karena tampilannya yang interaktif dan jelas.
Sedangkan, VPS Linux menggunakan Command Line Interface (CLI). Untuk dapat menggunakannya, pengguna harus mengetahui perintah-perintah yang ingin dijalankan pada server. Intinya, diperlukan pengetahuan lebih lanjut untuk menggunakan CLI.
2. Kompatibilitas
Kompatibilitas ini berarti kecocokan antara projek pengguna dengan teknologi yang ditawarkan oleh masing-masing VPS.
Jika teknologi yang digunakan adalah produk Microsoft seperti aplikasi berbasis C#, maka sangat disarankan untuk memilih VPS Windows. Jelas ekosistem VPS Windows akan kompatibel dengan framework Windows seperti ASP Classic, ASP.NET, VB Development, dan MS Access.
Di lain sisi, jika teknologi yang digunakan adalah framework seperti CodeIgniter atau Laravel, maka VPS Linux adalah pilihan yang ideal. Selain itu, VPS Linux cocok untuk PHP, Perl, Java, atau Python.
3. Bantuan
Pengguna VPS Windows akan mendapatkan bantuan dari Tim Microsoft. Bentuknya pun bermacam-macam. Mulai dari technical documentation, pembelajaran, bagian tanya jawab, serta sample kode yang dapat membantu penggunanya.
Yang tidak kalah penting, tim IT Windows secara rutin melakukan update dan perbaikan. Hasilnya, produk yang digunakan berjalan dengan lancar serta memiliki keamanan yang relatif terjamin.
Berbeda dengan pengguna VPS Linux yang bergantung pada komunitas. Bantuan dari komunitas cukup terbatas karena hanya melalui forum dengan cara tanya jawab. Setelah mendapatkan jawaban, pengguna harus menerapkan solusi tersebut.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, jawaban dari komunitas cukup beragam. Bahkan, ada beberapa pertanyaan yang sudah lama belum terjawab.
4. Akses Server
Baik VPS Windows maupun Linux memiliki kesamaan, yaitu dapat mengakses server dengan menggunakan File Transfer Protocol (FTP). FTP dapat digunakan untuk transfer file dari komputer ke VPS maupun sebaliknya.
Perbedaan antara kedua VPS tersebut terletak pada cara melakukan konfigurasi pada server. VPS Windows menggunakan Remote Desktop untuk melakukan konfigurasi pada server, sedangkan VPS Linux Menggunakan Secure Shell (SSH).
Untuk menggunakan SSH dibutuhkan pengetahuan tingkat lanjut. Karena banyak perintah-perintah khusus yang harus dipahami terlebih dahulu. Kalau salah, akibatnya pengaturan pada VPS bisa berubah.
5. Control Panel
Control panel adalah alat yang mempermudah mengatur server. VPS Windows dapat menggunakan beberapa jenis control panel, salah satu yang paling populer adalah Plesk. Sedangkan VPS Linux kerap menggunakan produk dari cPanel yaitu Web Host Manager (WHM).
6. Biaya
Dari segi biaya, pengguna VPS Windows harus membayar lebih banyak dibandingkan dengan pengguna Linux. Karena Windows memiliki lisensi harus membayarkan biaya lisensi yang umumnya sudah termasuk dengan penyewaan hosting. Sedangkan Linux adalah platform open source yang berarti tidak terdapat biaya lisensi untuk sebagian besar distronya.