11 Contoh Copywriting Headline Bisa Memikat Para Pembaca
Ada banyak cara untuk membuat pembaca jatuh cinta pada pandangan pertama. Copywriting adalah salah satu contoh metode yang paling efektif. Hanya dengan konten dan tulisan dapat menarik banyak sekali peminat.
Terlebih bagi pegiat bisnis online, teknik copywriting merupakan hal yang wajib dipahami dan dilakukan. Selain dapat menyuguhkan keunggulan produk atau layanan secara apik, bisnis juga akan terlihat lebih menarik dibandingkan kompetitor.
Apalagi di zaman serba digital seperti sekarang, website adalah media yang tepat untuk menempatkan copywriting. Tentunya agar lebih memikat, perlu menggunakan copywriting sebagus mungkin di website.
Contoh Copywriting untuk Headline Website
Berikut kami hadirkan contoh copywriting headline website yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Di sini, kami juga akan menampilkan contoh langsung dari berbagai jenis industri bisnis online.
1. Benefit Headline
Sesuai namanya, headline ini berfokus pada benefit atau manfaat yang akan didapatkan pembaca. Makanya, sangat penting untuk melihat dan memahami terlebih dahulu sudut pandang pembaca.
Seperti contoh di atas, website Bridestory menyebutkan secara langsung apa manfaat menggunakan layanannya. Uniknya, Bridestory menggunakan copywriting headline dengan menyebutkan subheadline sekaligus. Ide yang sangat cemerlang untuk dapat memberikan detail info dengan kalimat yang singkat.
2. News Headline
Jika mendengar kata “news” pasti hal yang langsung terpikirkan adalah berita, trending, momen, dan lain sebagainya. News headline biasanya berfokus pada informasi terbaru atau yang sedang banyak diminati.
Copywriting news headline untuk website dapat mengacu ke informasi paling up to date dari produk atau layanan, contohnya seperti website Mercedes-Benz Internasional di bawah ini.
Namun, dalam strategi copywriting ini harus berhati-hati. Sering kali copywriting berupa news headline terlalu dilebih-lebihkan hingga menjadi clickbait. Clickbait adalah headline yang merayu pembaca untuk meng-klik sebuah artikel. Sebaiknya hindari clickbait yang berlebihan karena banyak kasus di mana pemilik konten menginginkan jumlah pembaca yang tinggi, namun menggunakan headline yang terlampau fantastis hingga berbeda dengan isi konten.
3. Selective Headline
opywriting jenis ini cocok untuk dengan pangsa pasar tertentu. Gunakan selective headline saat ingin konten dibaca oleh suatu golongan tertentu.
Seperti contoh website karyakarsa di atas yang menggunakan copywriting yang ditujukan untuk para kreator digital. Jika ditelaah lebih dalam, tentunya hal ini akan memikat para pembuat karya digital untuk bergabung karena adanya “panggilan” spesifik yaitu kreator. Ditambah dengan penggunaan subheadline yang memukau, langsung secara terbuka memberikan alasan dari headline.
Jika Anda menggunakan copywriting ini untuk headline artikel, dapat lebih menyebutkan hal-hal spesifik terkait persona, waktu, atau produk dan layanan.
4. Curiosity Headline
Copywriting headline ini cocok untuk bisnis jenis apapun terutama di bidang travel. Karena headline macam ini seolah meningkatkan rasa penasaran pembaca pada destinasi di sekitar. Seperti contoh website airbnb di bawah ini :
Ciri yang paling menonjol adalah tidak menuliskan secara gamblang isi dari konten tersebut. Curiosity headline lebih menekankan hal yang memicu rasa penasaran pembaca.
5. Gimmick Headline
Selanjutnya adalah copywriting dengan memaksimalkan gaya bahasa, permainan bunyi, pengulangan kata, tipuan, bahkan efek terkejut. Banyak yang menggunakan teknik copywriting ini karena dinilai lebih nyaman didengar oleh pembaca. Pemilihan kata yang tepat juga dapat menarik perhatian dan dapat menjelaskan tujuan konten.
Seperti website Dapur Cokelat di bawah, “new taste for the new goals”, memaksimalkan pengulangan kata, namun tetap relevan dengan dengan tujuan. Lewat headline ini Dapur Cokelat ingin menggambarkan perumpamaan varian rasa baru dari produk dapat mengiringi target yang baru.
6. Question Headline
Question headline biasa digunakan untuk menciptakan kedekatan dengan pembaca. Berbeda dengan tipe pernyataan, menggunakan copywriting pertanyaan memungkinkan pembaca merasa lebih diperhatikan kebutuhannya.
Tentu saja, konten yang dibuat harus menjawab pertanyaan di headline. Untuk menggunakan jenis copywriting ini, usahakan untuk melihat dari sudut pandang dan kebutuhan pembaca. Agar copy yang dihasilkan lebih berkesan ke pembaca.
Contohnya seperti website tiket.com di atas. Sebelum masuk ke segala fiturnya, pembaca ditanya “mau ke mana?”. Sebagai pembaca yang mungkin saja sudah mengetahui ingin pergi kemana, akan menjawab dalam hati dan tergerak untuk menjelajahi fasilitas website untuk menjawab “mau ke…”.
Selain itu juga dapat membuat copywriting untuk headline dengan membuat pertanyaan yang membuat pembaca merasa “ih, gue banget…”. Seseorang yang berkeinginan atau sedang belajar menjadi web designer pastinya merasa terpanggil dan akhirnya terhanyut dalam konten tersebut.
7. Quotation Headline
Penggunaan quote memang selalu mengesankan! Tapi hati-hati jika ingin menggunakan quote dalam copywriting. Tentu dapat menggunakan quote untuk headline, tapi pertimbangkan juga konteks konten. Copywriting dengan quote memang sudah banyak dilakukan. Ada yang menggunakan quote umum dari tokoh ternama. Ada pula yang menyesuaikan bunyi rima. Dan juga dapat membuat quote untuk produk endiri.
Untuk yang terakhir ini, coba tonjolkan kelebihan produk atau layanan pada pembaca. Terdengar sulit?
Lihat dulu Wardah yang berada di bidang kecantikan. Quote yang diusung sangat singkat, namun tetap menarik. “Cantikmu siap hadapi dunia”, memberitahu pembaca perempuan bahwa kecantikan mereka juga membantu mereka berkontribusi dalam berbagai profesi.
Boleh dibilang, contoh headline ini merupakan kombinasi apik antara promosi sembari mengusung isu pemberdayaan perempuan.
Pada copywriting headline jenis ini untuk blog post atau artikel juga dapat mencantumkan kata-kata dari orang lain, kutipan buku, ayat dalam kitab suci, bahkan testimoni dari para pelanggan.
8. Command Headline
Copywriting yang selanjutnya dapat digunakan adalah command headline. Biasanya copywriting jenis ini digunakan untuk mengarahkan pembaca dengan kata-kata perintah untuk melakukan sesuatu. Untuk menarik perhatian audiens, kalimat perintah dapat dikemas dengan kata-kata yang mendesak.
Namun yang perlu diperhatikan, konten yang menggunakan command headline harus menegaskan “mengapa” audiens harus melakukan hal yang diperintahkan pada headline. Lebih baik lagi jika memaparkan apa akibat jika audiens tidak mengindahkan headline. Dengan begitu, konten akan lebih bernilai dan solutif untuk para audiens.
9. Claim Headline
Setiap bisnis tentunya ingin menjadi yang terdepan di bidangnya. Memiliki ciri khas yang berarti memiliki posisi khusus di mata para audiens. Dapat menggunakan copywriting yang menunjukkan suatu klaim atas bisnis. Katakan dengan spesifik dan jelas, namun ada yang perlu diperhatikan dalam penggunaan contoh copywriting jenis ini. Usahakan tidak menggunakan klaim yang terlampau imajinatif hingga terkesan mustahil. Intinya, konten harus sesuai dengan klaim yang dituliskan dan tambahkan alasan bisnis cocok dengan klaim.
10. You and I Headline
Jika ingin bisnis terkesan lebih bersahabat dengan pangsa pasar, maka dapat mencoba teknik copywriting You and I pada headline. Copywriting ini lebih menonjolkan kesan bersahabat dan komunikasi dua arah, seakan-akan sudah mengenal pembaca.
Biasanya juga menggunakan kata yang lebih bersifat personal seperti panggilan “kamu, kita, aku”. Seperti website Satu Persen yang menggunakan sapaan akrab kepada pembaca.
Pada copywriting ini, penting untuk membuat pembaca merasa pembuat konten berbicara langsung dengan santai. Hal ini juga berguna untuk membangun kedekatan personal. Karena itu, copywriting ini juga cocok jika dibuat seolah-olah bercerita atau storytelling.
Bukan hanya headline website, copywriting You and I ini juga cocok untuk email marketing, promosi media sosial, dan juga headline artikel.
Copywriting persuasif bukan hanya berupa ajakan, quote menarik, dan pertanyaan tepat sasaran, tapi juga dapat berupa tantangan. Ya, tantang pembaca dengan copywriting yang mengesankan.
Harap diingat bahwa memberikan pembaca tantangan bukan berarti meremehkan. Banyak ditemui kasus clickbait yang seakan menganggap rendah pembaca. Seperti, “Seberapa Macho-nya Elo? Ikuti Kuis Berikut Kalau Berani!” atau “Yakin bisa nabung 20 juta per tahun?”. Mungkin saja pembaca akan klik konten dan membacanya, namun bisa saja impresi pada brand jadi tidak sebaik sebelumnya.
Kami menggunakan contoh website Tolak Angin seperti di atas. Jika melihat copy yang digunakan, ada sindiran bahwa “jika tidak minum produk tersebut maka tidak termasuk golongan pintarisme”.
Secara tersirat, kalimat tersebut menantang pembaca, apakah masuk ke golongan pintarisme atau tidak. Hal ini sama dengan memicu pembaca untuk menggunakan produknya supaya juga menjadi orang pintar.
Selain itu juga dapat membungkus brand dengan kata sifat yang melekat ke pembaca. Jadi, pembaca memiliki alasan dan sugesti kuat untuk percaya dengan konten.