Terjadi Error 400 Bad Request? Begini Cara Memperbaikinya
Error 400 Bad Request adalah HTTP status code yang menunjukkan adanya masalah dengan permintaan yang tidak valid. Artinya server tidak dapat memahami dan memproses permintaan tersebut. Sebagian besar error HTTP 400 disebabkan oleh sintaks permintaan yang salah, susunan kata pesan permintaan yang tidak valid, atau routing permintaan yang menyesatkan.
Jika Anda mengalami error ini saat menjelajah Internet, jangan khawatir. Sebenarnya masalah ini mudah untuk diatasi. Namun, penting untuk dicatat bahwa kesalahan ini juga dapat berasal dari server situs web. Dalam kasus tersebut, hanya pemilik situs web yang dapat menyelesaikan masalahnya.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan 8 cara untuk mengatasi error 400 Bad Request. Kami juga menjelaskan variasi dalam pesan kesalahan HTTP 400 dan kemungkinan penyebabnya. Silakan dibaca!
Variasi Error 400 Bad Request
Sebagai kode status HTTP, error 400 menunjukkan alasan mengapa halaman web tidak dapat diakses. Oleh karena itu, pesannya mungkin berbeda atau kode error mungkin tidak ditampilkan sama sekali.
Berikut ini beberapa variasi pesan error 400 yang mungkin Anda lihat:
- HTTP Error 400
- HTTP Error 400 – Bad Request
- HTTP Error 400. The request hostname is invalid
- 400 Bad Request
- 400 – Bad Request. The request could not be understood by the server due to malformed syntax. The client should not repeat the request without modifications.
- 400 Bad Request – Request Header Or Cookie Too Large
- Bad Request – Invalid URL
- Bad Request – Error 400
- Bad Request – Your browser sent a request that this server could not understand
Error 400 Bad Request di Berbagai Browser
Sama seperti Error 404, Anda juga dapat menyesuaikan tampilan halaman Error 400 Anda. Misalnya, Google memiliki halaman khusus untuk kesalahan HTTP 400 yang terlihat sama di semua browser web.
Namun, jika situs web tidak memiliki halamannya sendiri, browser web akan menampilkan halaman default. Kode status error HTTP 400 di berbagai browser terlihat seperti ini:
Google Chrome
Jika Anda mengalami kesalahan “400 Bad Request”, Chrome akan menampilkan ikon error dengan teks “The page isn’t working”, lalu “If the problem continues”, “contact the site owner”.
Microsoft Edge
Desain pesan di Microsoft Edge sangat mirip dengan Google Chrome, dengan teks di bagian bawah yang memberi tahu Anda tentang error 400.
Opera
Error HTTP 400 menampilkan teks yang sama di Opera seperti di Google Chrome. Satu-satunya perbedaan adalah ikonnya, karena Opera menggunakan logonya sendiri.
Mozilla Firefox
Tidak seperti situs web lain, saat Anda mencoba mengakses situs web di Mozilla Firefox, Anda mendapatkan error 400 dan halaman kosong. Kurangnya teks sama sekali membuatnya agak sulit menentukan letak permasalahannya.
Safari
Seperti Mozilla Firefox, browser ini hanya akan menampilkan halaman kosong tanpa instruksi apa pun saat menemui error HTTP 400 Bad Request.
Apa yang Menyebabkan Error 400 Bad Request?
Saat Anda mencoba mengakses situs web, komputer Anda mengirimkan permintaan ke server web. Server kemudian memproses permintaan dan mengirimkan halaman yang ingin Anda akses kembali ke browser Anda. Error 400 Bad Request terjadi saat server tidak memahami permintaan tersebut, sehingga tidak memprosesnya dan malah mengirimkan kode error.
Dalam sebagian besar kasus, error ini disebabkan oleh masalah sisi klien. Penyebab error 400 Bad Request adalah:
- Sintaksis URL salah – URL mungkin berisi karakter tidak valid seperti {, }, [, ]. URL yang dikodekan secara tidak benar juga dapat berisi karakter ASCII yang digunakan secara tidak benar, seperti tanda persen ganda.
- Ukuran file terlalu besar – Situs web memiliki batas unggahan file. Mengunggah file yang lebih besar dari batas ini akan dianggap sebagai permintaan buruk dan dapat memicu kode status error HTTP 400.
- Cookie atau cache browser bermasalah – Cookie yang kedaluwarsa atau cache browser yang rusak dapat mencegah permintaan terkirim dan menyebabkan error. Hal ini sering terjadi pada halaman login, seperti halaman login WordPress.
- DNS cache tidak valid – Saat situs web mengubah nama domain atau hostingnya, data cache DNS di sistem operasi dapat menjadi tidak valid.
Cara Memperbaiki Error 400 Bad Request
Sebagai langkah pertama, sebaiknya me-refresh halaman situs web Anda. Jika masalah terus berlanjut, coba metode berikut untuk memperbaiki kesalahan 400:
1. Periksa Ulang Alamat Domain
Salah satu penyebab status error HTTP 400 adalah URL yang salah. Contohnya termasuk URL yang salah eja, sintaksis yang salah, atau karakter yang tidak valid di URL.
URL rentan terhadap kesalahan ketik. Jadi, harap periksa kembali nama domain Anda. Jika URL Anda berisi jalur direktori, nama file, atau string kueri, periksa kembali apakah karakter khusus, seperti tanda hubung (-) atau tanda persen (%), sudah benar. Misalnya, www.hosteko.com/blog adalah nama domain yang valid. Jika Anda memasukkan www.hosteko.com/%blog di kolom URL dan menambahkan tanda persen, Anda akan mendapatkan error 400.
Error ini juga dapat terjadi jika URL tidak dikodekan dengan benar. Hal ini karena pengkodean URL mengubah karakter biasa menjadi karakter ASCII, sehingga lebih mudah dikirimkan melalui Internet. Misalnya, salah satu pengkodean yang paling umum adalah mengganti spasi dengan karakter berikut:
Sayangnya, terkadang URL tidak dikodekan dengan benar dan mengandung sintaksis yang salah, seperti dua tanda persen (%%). Jika Anda memasukkan URL atau mengeklik tautan yang tidak dikodekan dengan benar, kemungkinan besar Anda akan mengalami error HTTP 400.
Jika Anda mendapatkan error HTTP 400 karena URL yang salah, gunakan alat Encoder/Decoder. Decode dan Encode ulang URL untuk memastikan kebenarannya.
2. Cari Menggunakan Keyword
Sekalipun Anda yakin URL-nya benar, Anda mungkin tidak dapat memperbaiki error yang terjadi. Jika Anda sudah mengetahui judul artikel atau halaman yang Anda cari, cobalah mencarinya menggunakan kata kunci di situs web atau di mesin pencari. Kadang-kadang judul dapat ditemukan dari URL.
Misalnya, pada URL https://www.hosteko.com/blog/user-interface-adalah, judul artikel akan ditampilkan di akhir URL. Jika situs web memiliki fungsi pencarian, masukkan kata kunci untuk menemukan artikel. Atau, Anda dapat menggunakan mesin pencari seperti Google atau Bing. Untuk mencari situs web tertentu, masukkan “site:” diikuti dengan URL situs web dan kata kunci Anda.
Misalnya, untuk mencari artikel tentang pengertian user interface, ketik saja site:hosteko.com pengertian user interface.
3. Hapus Cache atau Cookie Browser
Cookie dan cache browser menyimpan data dan konten situs web di sisi klien untuk meningkatkan pengalaman pengguna Anda.
Ya, cache adalah memori yang digunakan untuk menyimpan sementara konten seperti teks dan gambar agar pemuatan lebih cepat. Browser juga memiliki cache yang mengurangi jumlah permintaan ke server web dan mempercepat pemuatan halaman web.
Cookies juga menyimpan riwayat sesi dan preferensi pengguna, menjadikan pengalaman situs web Anda lebih pribadi. Namun, cookie dapat kedaluwarsa seiring berjalannya waktu. Cookie dan cache situs web juga dapat menjadi masalah dan menyebabkan error HTTP 400.
Selain itu, jika browser web mengirimkan data cookie yang terlalu besar, error HTTP 400 dapat terjadi. Saat masalah ini terjadi, Anda menerima pesan kesalahan, “400 Bad Request – Request Header Or Cookie Too Large.”
Anda dapat mengatasi masalah ini dengan menghapus cache dan cookie browser Anda. Jika Anda menggunakan Google Chrome, ikuti langkah-langkah berikut:
- Klik menu tiga titik di sudut kanan Google Chrome dan pilih “Setelan.”
- Temukan bagian “Privasi dan Keamanan” dan klik “Hapus data penjelajahan.“
- Di jendela Hapus data penjelajahan, pilih Gambar dan file dalam cache dan Cookie dan data situs lainnya, lalu pilih jangka waktu dari menu drop down.
- Klik Hapus Data dan mulai ulang (restart) Google Chrome untuk menyelesaikan prosesnya.
Harap perhatikan bahwa menghapus cache dan cookie akan mengatur ulang pengaturan browser Anda dan mengeluarkan Anda dari situs web yang Anda masuki. Selain itu, situs web mungkin memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk dimuat saat Anda mengunjunginya lagi, karena browser harus mengambil konten baru dan tidak dapat memilih dari data cache yang tersimpan.
Jika cache dan cookie menyebabkan error 400 Bad Request, Anda dapat membuka situs web tersebut tanpa masalah. Akan tetapi, jika tidak berhasil, cobalah metode berikutnya.
4. Nonaktifkan Ekstensi Browser
Ekstensi browser juga dapat menyebabkan error 400 Bad Request. Hal ini karena ekstensi tersebut menghentikan proses pengiriman permintaan ke server web hingga server web akhirnya menafsirkan permintaan tersebut sebagai tidak valid.
Selain itu, ekstensi browser dapat mengganggu cookie dan menyebabkan error 400 Bad Request. Untuk memeriksa apakah suatu ekstensi browser adalah penyebabnya, sebaiknya Anda menonaktifkan semua ekstensi terlebih dahulu. Cara menonaktifkan ekstensi di Google Chrome adalah sebagai berikut:
- Klik menu tiga titik di sudut kanan Google Chrome. Pilih Fitur Lainnya -> Ekstensi.
- Nonaktifkan semua ekstensi satu per satu dengan mengklik tombol yang sesuai.
- Harap refresh halaman. Jika berhasil dimuat, berarti salah satu ekstensi yang Anda gunakan menyebabkan error 400 Bad Request.
Jika prosedur ini berhasil, berarti kesalahan tersebut disebabkan oleh ekstensi browser. Anda perlu mencari tahu ekstensi mana yang menyebabkan masalah. Segarkan halaman setelah setiap ekstensi diaktifkan.
Jika Anda tiba-tiba melihat error 400 Bad Request setelah mengaktifkan salah satu ekstensi, berarti Anda telah menemukan penyebabnya. Anda dapat membiarkan ekstensi tersebut dinonaktifkan atau menghapusnya dengan mengklik tombol Hapus dalam pengaturannya.
5. Periksa Ukuran File
Anda mungkin juga mendapatkan error HTTP 400 Bad Request jika Anda mencoba mengunggah file yang melebihi ukuran maksimum server. Situs web biasanya memiliki batasan pengunggahan berkas. Jadi, pastikan file yang Anda unggah mematuhi batasan.
Jika situs web tidak menentukan batas ukuran file, coba unggah file kecil terlebih dahulu untuk melihat apakah itu menyebabkan error. Jika ini berhasil, Anda harus mengubah ukuran berkas asli yang Anda unggah.
Harap diperhatikan bahwa mengompresi berkas dapat mengakibatkan hilangnya kualitas. Menggunakan gambar atau format PDF dapat membuat konten menjadi buram dan tidak dapat dibaca. Pastikan juga untuk memeriksa kualitas berkas setelah kompresi untuk memastikannya masih dapat dibaca.
Ada banyak alat kompresi daring gratis yang tersedia, jadi Anda tidak perlu menginstal perangkat lunak lain di komputer Anda. Beberapa di antaranya termasuk HiPDF untuk berkas PDF dan UniConverter untuk berkas video dan audio.
6. Flush DNS Cache
Saat Anda membuka situs web untuk pertama kalinya, sistem Anda menjalankan proses pencarian DNS untuk menemukan server nama dan alamat IP yang terkait dengan nama domain.
Sistem operasi kemudian menyimpan alamat IP server web dalam cache DNS-nya. Ini akan membantu sistem mengurangi proses pencarian DNS saat Anda mengunjungi situs web tersebut lagi, sehingga situs web dimuat lebih cepat.
Sayangnya, cache DNS yang bermasalah atau kedaluwarsa dapat menyebabkan error HTTP 400 Bad Request. Jika hal ini terjadi, Anda harus membersihkan cache DNS Anda. Cache DNS disimpan dalam sistem operasi, jadi metodenya bervariasi. Jika Anda menggunakan Google Chrome, Anda juga harus menghapus cache DNS peramban web Anda.
Berikut langkah-langkahnya:
Microsoft Windows 10
- Klik kanan Windows Start Menu dan pilih Search, atau gunakan kotak pencarian di taskbar (jika diaktifkan).
- Ketik “Command Prompt” dan pilih aplikasi Command Prompt.
- Ketik ipconfig /flushdns, dan tekan Enter.
- Setelah operasi selesai, Anda akan melihat pesan “Successfully flushed the DNS Resolver Cache.”
macOS X
Tekan F4 untuk membuka Launchpad, lalu buka Terminal dan buka command terminat. Jika Anda menggunakan macOS Sierra, X El Capitan, X Mavericks, X Mountain Lion, atau X Lion, masukkan perintah ini:
sudo killall -HUP mDNSResponder.
Google Chrome
- Di kolom URL Google Chrome, ketik chrome://net-internals/#dns dan tekan Enter.
- Klik Clear host cache.
7. Hubungi Pemilik Website untuk Melaporkan Error
Jika metode di atas untuk memperbaiki error 400 Bad Request masih tidak berhasil, penyebabnya mungkin bukan kesalahan sisi klien, tetapi kesalahan konfigurasi yang perlu diperbaiki oleh pemilik situs web.
Jika Anda mengalami masalah dengan situs web, coba kunjungi halaman kontak situs web dan lengkapi formulir kontak jika tersedia. Atau, situs web biasanya memiliki alamat email kontak atau akun media sosial yang dapat Anda hubungi untuk melaporkan error 400 Bad Request yang Anda alami.
8. Restart PC dan Hardware Lainnya
Pilihan terakhir Anda adalah memulai ulang komputer dan hardwares apa pun yang terhubung ke Internet, seperti router atau modem.
Melakukan restart PC Anda akan membersihkan RAM dan dapat menjadi solusi efektif untuk berbagai masalah, termasuk memperbaiki error 400 Bad Request. Langkah ini juga menghapus cache sementara yang disimpan saat Anda membuka dan menutup program.
Data sementara dari proses latar belakang dapat mengganggu proses pengiriman permintaan ke server, yang mengakibatkan error 400 Bad Request.
Kesimpulan
Selesai! Dalam artikel ini, kita mempelajari bahwa status HTTP 400 Bad Request adalah kode yang muncul saat permintaan ke server tidak valid atau bermasalah. Seperti kode status 4xx lainnya, 400 Bad Request adalah masalah yang terjadi di sisi klien.
Kesalahan ini mungkin disebabkan oleh sintaksis permintaan yang salah, struktur pesan permintaan yang tidak valid, atau pengangkutan permintaan yang salah.
Karena ini adalah masalah sisi klien, pengguna dapat dengan mudah mengatasi sebagian besar error 400 Bad Request. Singkatnya, berikut adalah 8 cara untuk memperbaiki error 400 Bad Request:
- Periksa ulang alamat domain.
- Cari menggunakan keyword.
- Hapus cache dan cookie browser.
- Nonaktifkan ekstensi browser.
- Periksa ukuran file.
- Flush DNS cache sistem operasi.
- Laporkan error ke pemilik website.
- Restart PC dan hardware internet (router dan modem).
Apakah Anda punya kiat atau solusi lain? Silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Semoga ini membantu.