SQL, atau Structured Query Language, merupakan bahasa pemrograman yang menjadi standar dalam mengakses, memproses, atau memanipulasi data relasional. Pada awalnya, SQL dikenal sebagai Structured English Query Language (SEQUEL), yang dikembangkan oleh IBM pada tahun 1970-an. Kemudian, pada tahun 1986, IBM mulai menerapkan SEQUEL dalam proyek basis data relasional mereka.
Tidak lama setelah itu, nama SEQUEL berubah menjadi SQL untuk memudahkan pengucapan dan pengingatan. Sejak saat itu, popularitas SQL terus meroket seiring dengan meningkatnya penggunaan basis data relasional di sektor industri. SQL diakui sebagai standar bahasa query untuk database relasional oleh ANSI pada 1986 dan ISO pada 1987. Meskipun sudah ada selama beberapa dekade, SQL tetap menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan sampai saat ini.
Bahkan, ia merupakan salah satu bahasa yang paling umum dipakai untuk analisis data. Ini juga didukung oleh survei dari Stack Overflow yang menunjukkan bahwa SQL merupakan bahasa kedua terbanyak digunakan oleh para pengembang, dengan persentase mencapai 50,8%, meliputi pengembang web, desktop, DevOps, serta analis data. SQL dirancang dengan fokus kepada pengelolaan dan pengambilan data, sehingga sangat efektif dalam membantu manajemen informasi pada basis data. Ini sangat berbeda dengan bahasa pemrograman lain seperti Java atau Python yang bersifat lebih umum. Oleh karena itu, SQL sangat sesuai untuk tujuan analisis data.
Fungsi SQL
Sekarang Anda telah mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai SQL, bahasa ini banyak dipilih oleh pengembang tentunya karena ada alasan tertentu. Berikut adalah beberapa fungsi SQL yang wajib Anda pahami.
Fungsi utama dari SQL adalah kemampuan untuk menjalankan berbagai macam query. Query ini adalah instruksi untuk mendapatkan data dari database sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tujuannya adalah memberikan arahan kepada sistem untuk menangani data. Beberapa jenis query termasuk ALTER, TRIGGER, dan lain-lain.
- Bisa mengatur hak akses user
Fungsi selanjutnya adalah mengelola hak akses pengguna, yang mencakup pengaturan dan pengelolaan hak penggunaan pada tabel hingga prosedur dalam database. Tujuan dari pengaturan hak akses ini adalah untuk membatasi penggunaan sistem berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan. Hak akses menjamin bahwa tidak semua pengguna dapat mengakses seluruh bagian database karena ini terkait dengan isu keamanan dan kerahasiaan informasi.
- Mampu manipulasi serta mengakses database
Fungsi terakhir dari SQL adalah kemampuannya dalam melakukan manipulasi data serta mengakses database. Manipulasi di sini mencakup kemampuan menjalankan operasi seperti menambah, mengedit, atau menghapus data dalam tabel, sekaligus mengelola struktur database seperti membuat, mengubah, atau menghapus tabel dan kolom.
Selain itu, SQL juga memberi izin kepada pengguna untuk melaksanakan operasi lain seperti pengelolaan indeks, transaksi, dan tugas administratif yang berkaitan dengan database. Dengan SQL, pengguna dapat mengelola dan memanipulasi data sesuai dengan kebutuhannya.
Jenis Perintah SQL
Sekarang Anda telah memahami beragam fungsi SQL yang ada, untuk dapat menggunakan fungsi-fungsi tersebut jelas diperlukan sebuah instruksi. Instruksi SQL terbagi menjadi tiga kategori, di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) adalah sekumpulan instruksi SQL yang dipakai untuk menciptakan dan mengubah struktur basis data, seperti membuat tabel baru, memodifikasi tabel yang sudah ada, atau menghapus objek dari dalam basis data. DDL terdiri dari tiga instruksi yaitu CREATE, ALTER, dan DROP yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
1. CREATE ⇒ Digunakan untuk membuat objek baru seperti database, tabel, indeks, views, dan lain-lain. Contoh perintahnya yaitu
-
- CREATE DATABASE namadatabase;
- CREATE TABLE namatabel;
2.. ALTER ⇒ Mengubah struktur objek yang sudah ada, seperti menambah/menghapus kolom pada tabel atau mengubah tipe data kolom. Contoh perintah ALTER
-
- ALTER TABLE namatabel ADD namakolom tipedata;
3. DROP ⇒ Digunakan untuk menghapus objek database yang sudah tidak diperlukan lagi. Contoh perintah SQL DROP.
-
- DROP DATABASE namadatabase;
- DROP TABLE namatabel;
Dengan DDL, pengguna dapat membuat kerangka database yang dibutuhkan sistem. DDL mendefinisikan struktur penyimpanan data yang akan digunakan untuk manipulasi dan query selanjutnya.
-
Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) adalah sekumpulan instruksi SQL yang digunakan untuk mengubah data di dalam database, termasuk menambah data baru, mengambil atau menampilkan data, memperbarui data yang sudah ada, dan menghapus data. DML mencakup empat instruksi yaitu INSERT, SELECT, UPDATE, dan DELETE yang akan diuraikan lebih lanjut pada poin-poin berikut.
1. INSERT ⇒ Berfungsi untuk menambah baris data baru ke dalam tabel. Data yang akan dimasukkan harus sesuai dengan struktur kolom yang sudah didefinisikan sebelumnya. Contoh perintah SQL-nya seperti berikut.
-
- INSERT INTO namatabel VALUES (data1, data2, dst….)
2. SELECT ⇒ Digunakan untuk mengambil dan menampilkan data dari satu atau beberapa tabel. Pengambilan data dapat dilakukan dari satu atau beberapa tabel sekaligus dengan menggunakan operasi JOIN. Contoh perintah SELECT.
3. UPDATE ⇒ Berfungsi untuk memodifikasi data yang sudah ada dalam tabel. Perintah WHERE diperlukan untuk menentukan baris data mana yang akan diperbarui. Contoh perintah SQL UPDATE
-
- UPDATE namatabel SET kolom1=data1 WHERE kolom=data.
4. DELETE ⇒ Menghapus baris data dari tabel. Sama seperti UPDATE, klausa WHERE diperlukan agar data yang dimaksud dapat dihapus. Contoh perintah DELETE seperti berikut.
-
- DELETE FROM namatabel WHERE kolom=data.
Dengan DML, pengguna dapat memanipulasi data yang tersimpan dalam database sesuai kebutuhan.
-
Data Control Language (DCL)
Data Control Language (DCL) adalah kumpulan perintah SQL yang berfungsi untuk mengendalikan hak akses dan keamanan data dalam database. DCL terdiri dari perintah GRANT dan REVOKE.
1. GRANT ⇒ Digunakan oleh administrator database untuk memberikan hak akses kepada pengguna tertentu. Hak akses yang diberikan bisa berupa hak untuk membuat objek database baru (CREATE), menampilkan data (SELECT), memodifikasi data (UPDATE), atau menghapus data (DELETE).
2. REVOKE ⇒ Digunakan untuk mencabut hak akses yang sebelumnya telah diberikan dengan perintah GRANT. Misalnya, jika seorang pengguna tidak memerlukan akses lagi ke database tertentu, administrator dapat mencabut hak aksesnya menggunakan REVOKE.
Melalui DCL, administrator dapat menentukan pengguna mana yang berhak untuk mengakses serta tindakan apa yang diperbolehkan untuk dilakukan oleh pengguna tersebut. Ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan integritas informasi serta memastikan bahwa hanya pengguna yang sesuai yang dapat mengakses dan mengubah data.
Profesi yang Perlu Menggunakan SQL
Karena SQL sangat berhubungan dengan pengelolaan informasi, mayoritas karir dalam sektor data mensyaratkan kemampuan untuk menangani data menggunakan SQL. Berikut adalah beberapa posisi yang wajib menggunakan SQL.
Profesi ini bertanggung jawab untuk mengurus, mengumpulkan, serta menganalisis big data dengan beragam teknik dan alat. Salah satu keterampilan yang sangat penting untuk seorang data scientist adalah kemampuan menggunakan SQL, guna mengambil, memproses, dan menganalisis data dalam jumlah besar dari beragam sumber perusahaan. Oleh karena itu, penguasaan SQL menjadi sangat penting bagi data scientist agar bisa menghasilkan informasi bisnis yang tepat dari berbagai data perusahaan.
Memiliki tugas untuk menggali pola atau tren dalam dataset, mengembangkan algoritma untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat, serta merancang sistem yang memudahkan akses terhadap data mentah. Dengan demikian, seorang data engineer harus menguasai SQL untuk menulis query yang mengkombinasikan dan memproses data dari berbagai sumber agar siap untuk analisis lebih lanjut.
Peran seorang business analyst adalah melakukan analisis untuk menemukan celah guna memperbaiki aspek bisnis. Untuk itu, pemahaman tentang SQL dibutuhkan untuk mengakses dan menganalisis data dengan lebih dalam.
Individu dalam posisi ini bertanggung jawab mengelola perangkat lunak dengan melakukan penyimpanan, pengaturan, serta pengambilan data dalam sistem. Penting bagi seorang administrator untuk memiliki pemahaman yang baik tentang SQL agar dapat melaksanakan tugas seperti membuat query untuk mengambil data, melakukan operasi seperti pembuatan tabel, dan lain-lain.
Seorang QA tester biasanya ditugaskan untuk menemukan kesalahan atau permasalahan dalam produk digital seperti aplikasi, game, situs web, dan sebagainya. Produk digital ini sering kali menyimpan informasi pengguna dalam database yang menggunakan SQL. Oleh karena itu, memiliki keterampilan dalam SQL sangat penting untuk dapat memahami secara mendetail masalah yang ada sehingga bisa diperbaiki.
Penutup
SQL adalah bahasa yang dipakai untuk berinteraksi dengan basis data relasional. Dengan SQL, pengguna bisa membuat struktur data, memanipulasi data, dan menjalankan query untuk memperoleh informasi dari data tersebut. Belajar SQL bukan hanya penting bagi seorang database administrator, tetapi juga bagi profesi lain yang berhadapan dengan data dalam jumlah besar, seperti data analyst atau business analyst.
Mereka membutuhkan SQL demi keperluan analisis agar bisa mengumpulkan serta memproses data untuk mendapatkan wawasan bisnis yang berharga. Seiring semakin banyaknya perusahaan yang memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan, permintaan terhadap profesi yang mahir dalam SQL pun semakin meningkat.