Hubungan Infrastruktur as Code dengan Terraform beserta Cara Kerjanya
Terraform adalah alat yang digunakan untuk merancang, mengubah, serta mengelola infrastruktur dengan cara yang aman dan efisien melalui pemrograman. Terraform merupakan salah satu produk dari HashiCrop. Prinsip ini dikenal sebagai “Infrastructure as Code”. Sebagai ilustrasi, jika Anda memanfaatkan layanan cloud computing, saat ingin mendirikan server, Anda perlu melalui beberapa langkah seperti mengisi formulir, memilih sistem operasi, mengatur kapasitas, dan lainnya.
Proses ini tidak terlalu rumit jika hanya membuat satu atau dua server. Namun, jika Anda berencana untuk menciptakan banyak server secara cepat, hal ini bisa menjadi sangat rumit dan menantang. Oleh karena itu, Terraform hadir sebagai solusi bagi Anda yang ingin membangun sejumlah server dengan serangkaian kode yang telah ditetapkan sebelumnya.
Apa itu “Infrastruktur as Code”?
Ketika kita menjelaskan secara ringkas, Infrastuktur as Code ( IaC) merupakan pengaturan infrastruktur TI yang memanfaatkan file untuk konfigurasi. Tujuan dari konsep ini adalah untuk memfasilitasi pengelolaan, pemantauan, dan penyediaan sumber daya secara otomatis tanpa memerlukan konfigurasi manual.
Kita dapat menggambarkan infrastruktur ini sebagai kode yang serupa dengan skrip pemrograman. Namun, ini menggunakan bahasa tingkat tinggi atau deskriptif dalam proses pembuatan kodenya. Keberadaan pengembang IaC dan tim berfungsi untuk secara otomatis mengelola tumpukan teknologi yang digunakan oleh aplikasi melalui perangkat lunak, yang mendukung pengaturan dan penerapan komponen dengan cepat serta seragam.
Hubungan dengan Terraform
Terraform berkembang dari awal bersama HashiCorp, perusahaan yang dikenal dengan infrastruktur sumber terbukanya. Terraform berfungsi sebagai perangkat lunak berbasis kode yang memfasilitasi penciptaan, modifikasi, dan pengelolaan infrastruktur secara aman dan dapat diprediksi.
Diperkenalkan pada tahun 2014 dan ditulis dalam bahasa Go, Terraform menjanjikan kemampuan dalam membangun, mengubah, dan menjaga infrastruktur dengan efisiensi yang tinggi. Terraform memiliki kemampuan untuk menangani elemen-elemen infrastruktur yang lebih mendasar, seperti instance komputasi, penyimpanan, dan jaringan, serta komponen-komponen tingkat tinggi lainnya seperti entri DNS, fitur layanan perangkat lunak, dan sebagainya.
Cara Kerja Terraform
Terraform merupakan perangkat lunak sumber terbuka yang diperkenalkan oleh HashiCorp. Dengan adanya Terraform, pengguna dapat dengan mudah merancang pusat data menggunakan bahasa konfigurasi deklaratif, yang dikenal sebagai HashiCorp Configuration Language (HCL) atau JSON sebagai opsi. File konfigurasi memberikan informasi kepada Terraform mengenai komponen yang diperlukan untuk menjalankan satu aplikasi atau seluruh pusat data Anda. Terraform menghasilkan rencana tindakan yang merinci langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai keadaan yang diinginkan, lalu mengeksekusi rencana tersebut untuk menciptakan infrastruktur yang telah disebutkan. Ketika ada perubahan dalam konfigurasi, Terraform mampu mengenali perbedaan tersebut dan menghasilkan rencana tindakan tambahan yang siap untuk diterapkan. Ketika menerapkan infrastruktur melalui Terraform:
Scope – Kenali infrastruktur untuk proyek yang sedang Anda jalankan.
Author – Buatlah pengaturan untuk infrastruktur Anda.
Initialize – Instal plugin yang dibutuhkan oleh Terraform untuk mengelola infrastruktur.
Plan – Lihatlah privew dari yang akan kita buat dengan Terraform agar sesuai dengan pengaturan Anda.
Apply – Terapkan perubahan yang telah direncanakan.
Dengan menjelaskan poin sebelumnya secara singkat, Anda bisa menciptakan, memodifikasi, dan menghapus infrastruktur yang dibangun sendiri dengan bantuan Terraform.