KOL : Pengertian dan Fungsinya dalam Strategi Marketing
KOL adalah Key Opinion Leader, yakni orang yang dapat membantu mempengaruhi masyarakat atau konsumen sehingga mereka mau membeli produk yang ditawarkan.
Pengertian di atas mungkin mirip dengan istilah influencer, tapi faktanya KOL dan influencer adalah dua hal yang berbeda.
Pengertian KOL
Key opinion leader atau KOL adalah orang yang memiliki kredibilitas yang tinggi serta memiliki kapasitas untuk memberikan pengaruh terhadap orang banyak agar mereka mau membeli produk yang ditawarkan perusahaan.
KOL sendiri merupakan orang yang dikenal masyarakat luas serta memiliki pengaruh besar dan ahli pada bidang-bidang tertentu. Contohnya seperti selebriti, influencer, dokter, dan masih banyak lagi.
Selain itu, KOL tidak dilihat dari berapa banyak followers-nya tetapi dari prestasi atau keahliannya. Sehingga bisa saja followers KOL dan influencer justru lebih besar influencer.
Nantinya, KOL akan diajak bekerjasama oleh perusahaan sebagai bagian dari pemasaran produk mereka. KOL akan turut mempromosikan produk agar calon konsumen dapat ter-influence. Kehadiran orang atau tokoh yang sudah dikenali masyarakat tentu dapat membantu meningkatkan angka penjualan.
Kemudian yang perlu diperhatikan juga, dalam memilih KOL tidak boleh sembarangan. Perusahaan harus memilih seorang KOL yang memang ahli pada bidangnya serta relevan dengan produk perusahaan.
Misalnya, produk yang dijual perusahaan adalah kosmetik maka dapat memilih KOL yang memang spesialis pada bidang tersebut, sehingga calon konsumen juga akan menaruh percaya pada brand.
Selanjutnya terdapat beberapa jenis KOL yang dibedakan berdasarkan jumlah followers-nya.
- Nano influencer : memiliki 1.000-10.000 followers.
- Micro influencer : memiliki 10.000-50.000 followers.
- Mid tier influencer : memiliki 50.000-500.000 followers.
- Macro influencer : memiliki 500.000-1.000.000 followers.
- Mega influencer : memiliki lebih dari 1.000.000 followers.
Fungsi KOL
Setelah mengetahui perbedaannya, di bawah ini terdapat beberapa fungsi atau manfaat ketika perusahaan menggunakan key opinion leader.
- Membantu promosi produk
Ketika sudah diajak bekerjasama, biasanya KOL juga akan membantu promosikan produk perusahaan dengan melakukan social media marketing. Dengan membantu mempromosikan pada followers mereka, maka akan lebih banyak orang yang mengenal bisnis.
Apabila audiens tertarik dengan bisnis, mereka akan mencari tahu lebih jauh, selanjutnya mungkin akan terjadi transaksi pembelian.
- Meningkatkan kredibilitas brand
Seorang KOL dipilih tentu tidak sembarangan, perusahaan pasti melihat bagaimana prestasi serta background mereka sebelum mengajak bekerjasama. Karena mereka memiliki pengalaman serta prestasi yang dapat membantu meningkatkan kredibilitas brand.
Ketika calon konsumen melihat promosi dari KOL, maka mereka akan lebih mudah percaya rekomendasi tersebut, dan akhirnya mereka memilih brand.
- Menjaga nama baik brand
Selanjutnya fungsi KOL adalah untuk menjaga nama baik brand. Ketika memutuskan mencari KOL, biasanya perusahaan akan menggunakan KOL management.
Dengan adanya sistem manajemen KOL, perusahaan tentu akan lebih berhati-hati selama masa campaign brand mulai dari proses pengembangan promosi. Selain itu kredibilitas KOL juga turut membantu menjaga nama baik produk.
- Menambah jumlah pelanggan
Saat memutuskan menggunakan KOL dan kredibilitas brand terus meningkat, peningkatan tersebut dapat berpengaruh pada penambahan jumlah pelanggan. Selain bantuan promosi dari KOL, tambahan pelanggan juga disebabkan oleh testimoni positif yang disampaikan konsumen kepada orang-orang di sekitarnya.
Cara Menentukan KOL yang Tepat
Tujuan dari strategi marketing KOL yaitu meningkatkan brand awareness serta penjualan produk. Nah, agar tujuan tersebut dapat tercapai secara maksimal, penting untuk kamu menentukan KOL yang tepat.
Di bawah ini beberapa cara menentukan KOL adalah sebagai berikut :
- Relevan dengan brand yang dimiliki
Cara pertama adalah pahami background KOL, salah satunya adalah bidang keahlian yang dikuasai. Dengan mengetahui bidang yang dikuasai, bisa melihat apakah relevan dengan brand atau tidak.
Semakin relevan bidang dan keahlian seorang KOL, maka akan semakin mudah juga mereka menyampaikan pada calon konsumen.
- Memiliki banyak followers
Selanjutnya adalah melihat berapa followers yang mereka miliki. Meskipun memiliki banyak followers tidak selalu menjamin tujuan akan tercapai, tapi setidaknya semakin banyak pengikut maka akan semakin banyak orang yang mengetahui brand.
- Ketahui target audiens
Sebelum memilih KOL, pastikan kamu sudah paham siapa target audiens yang akan dijangkau. Setelah itu bisa memilih KOL yang sesuai dengan target audiens, misalnya target brand adalah para millennial, maka dari itu bisa memilih talent KOL seorang millennial juga agar pesan bisa lebih mudah ditangkap oleh target audiens.
- Pertimbangkan engagement KOL
Seperti yang dijelaskan di atas, mempunyai banyak pengikut tidak selalu memberikan engagement yang tinggi. Maka dari itu selain berfokus pada followers, cari tahu juga engagement rate dari seorang KOL tersebut untuk membantu keberhasilan strategi marketingnya.
Perbedaan Influencer dan KOL
Jika dilihat dari pengertiannya, KOL dan influencer memang sama-sama mempengaruhi calon konsumen. Namun, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Berikut ini perbedaan antara influencer dan KOL adalah sebagai berikut.
- Influencer butuh media sosial, KOL tidak
Seorang influencer sangat bergantung pada media sosial untuk mengembangkan niche atau bidang yang ia geluti serta meningkatkan followers. Sementara itu berbeda dengan KOL.
KOL hanya membutuhkan media sosial sebagai perantara untuk menjangkau audiens serta mendorong penjualan produk. Bahkan, tanpa media sosial sekalipun, KOL akan tetap memiliki banyak audiens serta dianggap kredibel.
- KOL berkomunikasi dalam satu arah, influencer dalam dua arah
Perbedaan selanjutnya yaitu terdapat pada cara komunikasi keduanya, KOL berkomunikasi dalam satu arah. Maksudnya di sini adalah mereka jarang menanggapi komentar maupun menjawab pertanyaan audiens, seringkali hal itu dilakukan oleh asisten pribadi atau manajer mereka.
Sedangkan influencer menggunakan komunikasi dua arah, mereka aktif dalam berinteraksi dengan audiens. Misalnya dalam menyapa audiens, menjawab komentar, atau yang lain.
Biasanya, influencer sangat berharap pada konten viral untuk membantu meningkatkan followers mereka. Berbeda dengan KOL yang berfokus pada produk perusahaan serta layanan yang relevan dengan bidang ahlinya.
Sebuah brand bekerjasama dengan influencer untuk mendapatkan akses ke followers-nya. Sedangkan brand bekerja dengan KOL untuk mendukung kredibilitas produk atau layanan.