Mata Uang Industri Digital Adalah Cryptocurrency
Cryptocurrency berasal dari dua kata yaitu, crypto atau cryptography, dan currency. Cryptography merupakan ilmu yang mempelajari tentang persandian, sementara currency berarti nilai mata uang. Maka cryptocurrency adalah mata uang digital yang dibuat menggunakan konsep cryptography. Menurut Bruce Scheiner, cryptography atau kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan seni menjaga pesan-pesan agar tetap aman. Kriptografi mengamankan pesan yang dikirim oleh pengirim dengan menggunakan ilmu matematika, sehingga pesan sampai kepada penerima tanpa ada gangguan dari pihak ketiga. Mengirim pesan dengan kriptografi sudah dilakukan sejak zaman dulu oleh bangsa Mesir dan Romawi meskipun dalam bentuk yang masih sederhana.
Kriptografi dikembangkan sebagai transaksi keuangan online. Karena menggunakan metode kriptografi, mata uang ini tidak bisa dipalsukan. Uang digital yang pertama diluncurkan adalah Bitcoin. And that’s why Bitcoinlah yang sampai sekarang lebih dikenal daripada Altcoin yang lainnya. Bitcoin dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Tidak seperti mata uang konvensional yang diatur oleh bank, mata uang digital tidak diatur oleh siapapun. Secara umum, naik atau turun nilai mata uang hanya ditentukan oleh mekanisme pasar.
Beberapa kelebihan Bitcoin adalah transparansi, dimana pengguna bisa melihat transaksi yang dilakukan. Pengguna bisa melakukan transaksi kemana saja dengan biaya transaksi yang rendah. Keamanan terjamin karena menggunakan sistem kriptografi, sehingga pemalsuan transaksi tidak bisa dilakukan. Satoshi Nakamoto membatasi jumlah Bitcoin yang dijual, hanya akan ada 21 juta keping untuk seluruh dunia.
Mata Uang Digital
Setelah berkembangnya teknologi seperti smartphone lalu didukung dengan berbagai aplikasi yang canggih untuk menunjang hampir semua aspek kebutuhan manusia. Saat ini mulai popular Cryptography.
Sebagian besar orang masih belum familiar dengan nama ini. Namun tidak bagi orang yang bekerja di industri digital atau orang yang mengikuti perkembangan dunia digital. Apa sih Cryptography dan apa hubunganya dengan teknologi dan internet?
Cryptocurrency adalah Mata Uang Masa Depan
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang digunakan secara virtual dan didukung oleh jaringan komputer yang tidak terpusat. Kode mata uang crypto secara terbuka namun tidak dapat diubah secara manual karena perubahan harus diaplikasikan minimal dari setengah jumlah komputer yang tersebar di seluruh jaringan dan jumlah itu bisa mencapai jutaan.
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang berbeda dengan uang yang bisa digunakan sehari-hari. Karena Cryptocurrency hanya digunakan untuk transaksi virtual atau berbasis jaringan internet.
Mata uang digital bersifat desentralisasi artinya tidak ada pihak yang menjadi perantara pada proses transaksi. Pembayaran dengan Cryptocurrency berlangsung secara peer to peer yaitu pengirim ke penerima. Meski demikian transaksi akan tercatat dalam system yang ada pada jaringan mata uang digital.
Manfaat Cryptocurrency
Berikut beberapa manfaat menggunakan Cryptocurrency :
- Cryptocurrency dapat meningkatkan kekayaan bersih. Uang tunai lambat laun akan berkurang nilai jualnya jika disimpan terlalu lama. Dengan menggunakan Cryptocurrency akan mendapat kesempatan meningkatkan nilai dari uang yang disimpan.
- Cryptocurrency adalah mata uang berbasis teknologi. Teknologi dibalik dari Cryptocurrency adalah Blockchain. Yang artinya tidak ada satu negara atau institusi manapun yang bisa mengendalikan transaksi dan mata uang digital.
Blockchain memiliki ledger (buku besar) yang berisi catatan transaksi dan dapat diakses oleh semua pengguna tanpa ada kecurangan sedikit pun. Karena ledger blockchain dikelola oleh semua pengguna yang tersebar di seluruh dunia. - Cryptocurrency dianggap memiliki track record yang baik. Sejak bitcoin dan berbagai mata uang kripto dirilis, investor sangat diuntungkan dengan lonjakan harga dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu dengan berinvestasi dengan Cryptocurrency bisa meningkatkan aset.
Pertimbangan Sebelum Terjun ke Dunia Investasi
beberapa hal untuk mempertimbangkan sebelum terjun dalam dunia investasi Cryptocurrency :
- Pakar bisnis seperti CEO JP Morgan menganggap bahwa Cryptocurrency adalah sebuah tipuan yang sewaktu-waktu bisa terbongkar. Hal ini mengakibatkan sesuatu yang sangat fatal seperti hilangnya seluruh aset para investor tanpa adanya ganti rugi.
- Cryptocurrency memiliki volatilitas yang besar. Artinya dengan lompatan volatilitas yang besar bisa menghasilkan uang banyak. Namun, bisa kehilangan banyak uang dalam waktu singkat.
- Cryptocurrency memiliki kekurangan dalam aspek hukum karena tidak semua negara mengakui keberadaan mata uang digital ini sebagai mata uang yang sah. Pemerintah China dan Korea telah menentang penggunaan ICO (Initial Coin Offering) dan perdagangan mata uang digital di negaranya. Rusia bertindak lebih keras lagi dengan melarang penggunaan semua mata uang digital.
- Cryptocurrency dianggap memiliki resiko kehilangan yang lebih besar. Bisa saja kehilangan akun dan semua dana di dalam akun tersebut jika sewaktu-waktu “Privacy Key” hilang.
Mengintip Tren Mata Uang Kripto 2020
Pada tahun sebelumnya cukup menarik adalah inisiasi Libra(sebuah cryptocurrency atau mata uang digital berbasis teknologi blockchain yang dibuat oleh Facebook) yang sangat mendominasi topik di media-media. Pada tahun ini akan ada perubahan dan langkah-langkah besar yang diambil oleh para institusi global, pemerintah dan industri startup dalam dunia Cryptocurrency. Berikut beberapa hal yang diprediksi perkembangan Cryptocurrency di tahun 2020 :
1. Meningkatnya Adopsi Ritel
Pada tahun 2020 tren ini akan meningkat karena beberapa perusahaan ritel telah memulai memasukan fasilitas pembayaran kripto dan memperkenalkan jika metode pembayaran ini bisa lebih flexibel untuk para pebisnis ritel. Diprediksi jika pada tahun ini para pengusaha retail dalam skala besar atau kecil akan mengintegrasikan Cryptocurrency ke dalam sistem pembayaran mereka.
2. Kemudahan Sistem Regulasi
Pesatnya perkembangan Cryptocurrency pada tahun sebelumnya memaksa para regulator diseluruh dunia dalam membuat regulasi yang mengatur penggunaan Cryptocurrency. Pada bulan Oktober tahun lalu negara-negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat) telah menyatakan perlu membentuk aturan untuk stablecoin.
Dasar-Dasar Cryptocurrency
Untuk memahami cara kerja cryptocurrency, hal yang perlu dipelajari beberapa konsep dasar, yaitu:
-
Public Ledgers (Buku Besar Umum)
Semua transaksi yang dikonfirmasi dari awal penciptaan cryptocurrency disimpan dalam buku besar umum. Identitas pemilik koin dienkripsi dan sistem menggunakan teknik kriptografi lainnya untuk memastikan keabsahan pencatatan. Buku besar (ledger) memastikan bahwa dompet digital (wallet) yang berkoresponden dapat menghitung saldo yang dapat dihabiskan secara akurat. Transaksi baru dapat diperiksa untuk memastikan bahwa setiap transaksi hanya menggunakan koin yang dimiliki pengguna. Bitcoin menyebut buku besar umum ini sebagai “transaction block chain” (rantai blok transaksi).
-
Transactions (Transaksi)
Transfer dana antara dua dompet digital disebut transaksi. Transaksi diserahkan ke buku besar umum dan menunggu konfirmasi. Dompet menggunakan tanda tangan elektronik terenkripsi ketika transaksi dilakukan. Tanda tangan adalah bagian data terenkripsi yang disebut tanda tangan kriptografi dan menyediakan bukti matematis bahwa transaksi berasal dari pemilik dompet. Proses konfirmasi membutuhkan sedikit waktu (sepuluh menit untuk Bitcoin). Menambang (mining) menegaskan transaksi dan menambahkannya ke buku besar umum.
-
Mining (Menambang)
Menambang adalah proses konfirmasi transaksi dan menambahkan ke buku besar umum. Untuk menambahkan transaksi ke buku besar, “penambang” harus memecahkan masalah komputasi yang semakin rumit (seperti teka-teki matematika). Menambang adalah sumber terbuka sehingga siapa saja dapat mengkonfirmasi transaksi. “Penambang” pertama dalam memecahkan teka-teki dapat menambahkan “blok” transaksi ke buku besar. Cara transaksi, blok, dan buku besar blockchain umum bekerja bersama memastikan bahwa tidak ada orang yang dapat dengan mudah menambahkan atau mengubah blok. Setelah blok ditambahkan ke buku besar, semua transaksi yang terkait bersifat permanen, dan menambahkan biaya transaksi kecil ke dompet penambang (bersama dengan koin yang baru dibuat). Proses menambang adalah tentang segala hal yang memberikan nilai pada koin dan dikenal sebagai sistem proof-of-work.
Anatomi Cryptocurrency
Meskipun ada pengecualian terhadap aturan, ada beberapa faktor (di luar dasar-dasar di atas) yang membuat cryptocurrency sangat berbeda dari sistem keuangan di masa lalu, yaitu:
-
Adaptive Scaling (Skala Adaptif)
Skala adaptif berarti bahwa cryptocurrency dibangun dengan pengukuran untuk memastikan bahwa cryptocurrency dibangun dengan baik dalam skala besar dan kecil. Contoh skala adaptif: Bitcoin diprogram untuk memungkinkan satu blok transaksi ditambang kira-kira setiap sepuluh menit. Algoritma disesuaikan setelah setiap blok tahun 2016 (secara teoritis, itu setiap dua minggu) untuk menjadi lebih mudah atau lebih sulit berdasarkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk blok 2016 yang akan ditambang. Jadi hanya butuh 13 hari bagi jaringan untuk menambang blok 2016, itu berarti terlalu mudah untuk menambang, sehingga tingkat kesulitannya meningkat. Namun, jika butuh 15 hari bagi jaringan untuk menambang blok 2016, itu menunjukkan bahwa itu terlalu sulit untuk ditambang, sehingga kesulitan menurun. Pengukuran lain termasuk dalam koin digital untuk memungkinkan skala adaptif termasuk membatasi pasokan dari waktu ke waktu (untuk menciptakan kelangkaan) dan mengurangi hadiah untuk menambang (mining) karena lebih banyak koin yang ditambang.
-
Cryptographic
Cryptocurrency menggunakan sistem kriptografi (enkripsi) untuk mengontrol pembuatan koin dan untuk memverifikasi transaksi.
-
Decentralized (Terdesentralisasi)
Sebagian besar mata uang yang beredar dikendalikan oleh pemerintah yang terpusat sehingga diatur oleh pihak ketiga. Penciptaan dan transaksi cryptocurrency adalah sumber terbuka, dikontrol oleh kode, dan bergantung pada jaringan “peer-to-peer”. Tidak ada entitas tunggal yang dapat mempengaruhi mata uang.
-
Digital
Bentuk mata uang tradisional ditentukan oleh objek fisik (US$ ada sebagai uang kertas dan di tahun-tahun awal didukung oleh emas, misalnya), tetapi cryptocurrency digital semua. Koin digital disimpan dalam dompet digital dan ditransfer secara digital ke dompet digital orang lain. Tidak ada objek fisik.
-
Open Source
Cryptocurrency adalah open source (sumber terbuka). Itu berarti bahwa pengembang dapat membuat API tanpa membayar biaya dan siapa pun dapat menggunakan atau bergabung dengan jaringan.
-
Proof-of-work
Sebagian besar cryptocurrency menggunakan sistem proof-of-work. Skema proof-of-work menggunakan teka-teki komputasi yang sulit dihitung, tetapi mudah diverifikasi untuk membatasi eksploitasi penambangan cryptocurrency. Pada dasarnya, skema ini mirip dengan kesulitan dalam memecahkan “captcha” yang membutuhkan banyak daya komputasi. CATATAN: Sistem selain proof-of-work (seperti proof-of-stake) juga digunakan.
-
Pseudonymity (Nama Samaran)
Pemilik cryptocurrency menyimpan koin digital dalam dompet digital terenkripsi. Identitas pemegang koin disimpan dalam alamat terenkripsi yang mereka kendalikan dan tidak melekat pada identitas seseorang. Hubungan antara Anda dan koin Anda adalah pseudonim, yaitu anonim sebagai buku besar terbuka untuk umum (dengan demikian buku besar dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kelompok individu dalam jaringan).
-
Value (Nilai)
Agar menjadi mata uang yang efektif, harus memiliki nilai. Dolar AS digunakan untuk mewakili emas yang sebenarnya. Emas itu langka dan membutuhkan pekerjaan untuk menambang dan memurnikan, sehingga kelangkaan dan pekerjaan memberikan nilai, pada gilirannya, memberikan nilai dolar AS.
Kelebihan dan Kelemahan Cryptocurrency
Kelebihan Cryptocurrency
Mata uang kriptografi atau mata uang digital memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
- Kecepatan dan Kemudahan
Kelebihan yang pertama dari Cryptocurrency adalah tentang kecepatan dan kemudahan. Mata uang kriptografi sengaja diciptakan sebagai solusi dari rumitnya transaksi keuangan dan perbankan konvesional. Dengan menggunakan Cryptocurrency bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat dan praktis.
- Keamanan
Faktor kedua yang membuat para investor di mata uang kriptografi atau mata uang digital tertarik adalah keamaan. Keamanan menjadi hal yang sangat penting mengingat belakangan ini banyak terjadi peretasan dan pencurian data. Pihak seperti bank yang dipercaya untuk menjamin kerahasiaan data nasabah bisa membocorkan data kepada pihak lain. Oleh sebab itu, sebagian orang lebih memilih untuk menyembunyikan identitas saat bertransaksi.
- Potensi kenaikan harga mata uang
Keunggulan dari Cryptocurrency yang ketiga yaitu potensi kenaikan nilai mata uang yang begitu besar. Hal ini tentu akan memberikan keuntungan pada pemilik mata uang. Beberapa orang yang membeli bitcoin saat harganya masih rendah, kini menjadi kaya mendadak sebab menjual bitcoin saat nilai tukarnya sudah melambung tinggi. Potensi kenaikan harga inilah yang seringkali membuat orang tergiur untuk berinvestasi pada Cryptocurrency.
- Menghindari pemalsuan uang
Memalsukan uang kertas bukan lagi hal baru di Indonesia dan dunia. Orang-orang tak bertanggung jawab melakukan transaksi menggunakan uang palsu untuk membeli sesuatu. Kejahatan seperti carding juga rawan terjadi pada pengguna kartu kredit dan debit. Mata uang berbasis kriptografi ini dirancang agar tidak diretas dan digunakan untuk transaksi oleh orang lain. Cryptocurrency pun tidak dapat dipalsukan, jadi merasa lebih aman.
Kelemahan Cryptocurrency
Cryptocurrency juga memiliki kekurangan atau kelembahan yang wajib diketahui sebelum berinvestasi, yaitu :
- Pelanggaran hukum
Kekurangan atau kelemahan yang pertama dari Cryptocurrency adalah potensi pelanggaran hukum. Hal ini disebabkan oleh reguasi di beberapa negara yang melarang keberadaan Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Libra untuk bertransasksi. Regulasi atau aturan ini berlaku di Indonesia. Fakta ini cukup menyedihkan, padahal berinvestasi pada mata uang digital berbasis kriptografi bisa menjadi satu peluang yang bagus untuk menghasilkan keuntungan berlipat ganda.
Namun tidak semua negara melarang penggunaan bitcoin. Negara eropa seperti Swedia sangat terbuka menerima kehadiran bitcoin dan mata uang sejenisnya. Swedia juga dikabarkan akan meluncurkan Cryptocurrency miliknya sendiri.
Perusahaan keuangan dunia khawatir dengan berlangsungnya bisnis yang telah dibangun puluhan tahun akan hancur dengan kehadiran bitcoin. Oleh sebab itu, beberapa perusahaan menolak penggunaan mata uang kripto.
- Volatilitas Tinggi
Cryptocurrency ini termasuk mata uang baru yang belum lama dikenal oleh masyarakat dunia. Kiprah mata uang kripto ini masih kurang dari 10 tahun, oleh sebab itu volatilitas mata uang jenis ini masih sangat tinggi. Nilai mata uang bisa tiba-tiba mengalami kenaikan yang drastis. Begitu juga dengan penurunan nilainya yang juga bisa terjadi dalam waktu yang sangat cepat.
Tidak dapat diprediksi tepat bagaimana nilai mata uang ini di masa mendatang. Potensi kerugian juga bisa lebih besar. Terkadang nilai dari tukar dari Cryptocurrency seperti bitcoin juga dinilai kurang masuk akal karena terlampau tinggi.
- Lupa Wallet Key
Satu hal yang paling penting saat berinvestasi menggunakan Cryptocurrency adalah penggunaan wallet. Digital wallet ini digunakan untuk menampung uang kripto atau uang digital yang kita punya. Digital wallet membutuhkan kunci untuk membuka. Kunci ini bisa berupa pin atau password.
Resiko penggunaan adalah ketika lupa kunci untuk membuka digital wallet. Jika tidak bisa mengingat kuncinya, maka tidak bisa mengakses mata uang kripto yang dimiliki. Hal ini sangat merugikan, apalagi ketika memiliki banyak saldo di sana.
Untuk mengatasi hal ini manfaatkan beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk membuka kunci digital wallet. Yang terpenting adalah harus selalu mengingat kata sandi atau pin dari wallet.