Perbedaan Antara Routing Dinamis dan Routing Statis
Dalam ranah jaringan, terdapat istilah yang dikenal sebagai Routing. Secara sederhana routing merujuk pada tindakan mengalirikan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Terdapat dua kategori routing yang umumnya digunakan yaitu routing statis dan dinamis.Masing-masing kategori ini memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai routing statis dan dinamis, serta perbedaan antara keduanya dalam penjelasan berikut ini!
Definisi Routing
Sebelum membahas perbedaan antara routing statis dan dinamis, mari kita terlebih dahulu memahami apa itu routing. Routing memegang peranan yang sangat penting dalam dunia jaringan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, routing adalah proses yang melibatkan pengiriman paket data dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Proses ini juga dapat dipahami sebagai penghubungan berbagai jaringan untuk mendistribusikan paket data dari satu tempat ke tempat berikutnya. Berikut ini adalah ilustrasi cara kerja routing yang ditunjukkan oleh Cloudflare:
Paket data yang berasal dari komputer A akan diteruskan ke komputer B melalui beberapa network. Router akan menentukan jalur routing tercepat untuk bisa mencapai tujuan akhirnya.
Alat yang bertanggung jawab untuk proses pengiriman data dikenal sebagai Router. Selain tugasnya untuk mentransfer paket data di antara jaringan, router juga bertugas menentukan rute yang paling optimal untuk sampai ke jaringan yang ingin dituju. Untuk melakukan fungsinya ini, router memanfaatkan tabel routing. Tabel routing menyimpan data tentang keberadaan beberapa jaringan, serta berfungsi sebagai panduan jalur yang harus dilalui oleh sebuah paket data agar dapat sampai ke tujuannya
Berikut adalah contoh routing table:
Kelebihan dan Kekurangan Routing Statis dan Dinamis
Dalam jaringan, ada beberapa jenis routing. Jenis routing yang paling umum digunakan adalah routing statis dan dinamis. Untuk mengetahui lebih dalam, baca penjelasan berikut yuk!
1. Routing Statis
Routing statis atau Static Routing merupakan metode pengaturan router dalam jaringan dengan memanfaatkan tabel routing yang diatur secara manual oleh administrator jaringan. Seorang administrator jaringan bertanggung jawab untuk mengisi setiap entri dalam tabel pengiriman di semua router yang terhubung dalam jaringan tersebut. Mereka perlu menambahkan atau menghapus rute statis jika ada perubahan dalam topologi jaringan. Konsep routing statis adalah bentuk pengaturan routing yang paling sederhana dalam dunia komputer. Oleh karena itu, penerapan routing statis sangat ideal untuk jaringan internet yang berukuran kecil.
- Kelebihan
-
- Mengurangi beban kerja prosesor router.
- Tidak ada bandwith yang terbuang saat terjadi penerimaan paket.
- Lebih aman dan terlindungi.
- Administrator memiliki kebebasan untuk memilih jalur jaringan.
- Kuat terhadap usaha hacker untuk melakukan pemalsuan guna mencuri lalu lintas.
- Kekurangan
-
- Hanya cocok untuk jaringan dengan skala kecil.
- Rentan terhadap kemungkinan kesalahan saat memasukan data secara manual.
- Administrator jaringan perlu memahami semua informasi mengenai router yang terhubung.
- Proses administrasi lebih rumit jika dibandingkan dengan dynamic routing, terutama bila terdapat banyak router yang harus diatur secara manual.
Jika satu router mengalami masalah, maka seluruh jaringan akan terhenti karena rute statis tidak akan memperbaharui informasi dan tidak memberitahu router lainnya.
2. Routing Dinamis
Routing Dinamis (Dynamic Routing) adalah jenis pengaturan jaringan yang secara otomatis menyusun tabel routing berdasarkan lalu lintas dan hubungan antar router. Berbeda dengan routing statis, routing dinamis memanfaatkan protokol yang memperbolehkan router untuk saling bertukar informasi mengenai jaringan dan koneksi. Data ini berguna untuk membangun serta memperbaharui tabel routingnya. Terdapat beberapa protokol dinamis sebagai berikut:
- RIP (Routing Information Protocol)
- IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
- OSPF (Open Shortest Path First)
- BGP (Border Gateway Protocol)
- Kelebihan
-
- Cocok untuk jaringan dengan area yang lebih luas.
- Proses pengaturan jaringan lebih cepat.
- Rute ditentukan secara otomatis oleh sistem.
- Tetap aman walaupun satu jaringan mengalami kerusakan.
- Penambahan network baru, tidak memerlukan konfigurasi pada semua router, hanya pada router yang relevan.
- Kekurangan
-
- Beban kerja router meningkat karena selalu melakukan pembaruan pada IP Table.
- Membutuhkan bandwith yang lebih besar.
- Membutuhkan RAM yang lebih tinggi untuk menentukan jalur terbaik saat terjadinya gangguan.
Perbedaan Routing Statis dan Dinamis
1. Routing Statis
- Tabel routing dibuat dan dihapus secara manual oleh administrator
- Ideal untuk jaringan dengan ukuran kecil.
- Tidak memerlukan banyak sumber daya.
- Lebih terjamin keamananya.
- Tidak memanfaatkan protokol routing.
- Berfungsi dengan protokol IP.
- Router tidak dapat membagikan informasi mengenai routing.
2. Routing Dinamis
- Tabel routing dibuat dan dihapus dengan otomatis oleh protokol routing.
- Cocok digunakan untuk jaringan skala besar.
- Memerlukan banyak sumber daya.
- Keamananya lebih rendah.
- Menggunakan protokol routing seperti RIP, OSPF, dan lain-lain.
- Berfungsi pada inter-routing protocol.
Tipe Routing Mana yang Kamu Gunakan?
Apakah kamu kini lebih memahami perbedaan antara routing statis dan dinamis? Secara umum, kedua tipe routing ini memiliki perbedaan dalam hal konfigurasi, penerapan, fitur, kemudahan, serta manfaatnya. Keduanya juga memiliki keuntungan dan kelemahan bisa kamu simak dari penjelasan sebelummya. Diharapkan artikel ini membantu kamu memahami lebih dalam tentang routing statis dan dinamis. Semoga berguna dan beruntung dalam dunia online!