Apa itu Software Engineering? Pengertian, Elemen, dan Model Pengembangannya
Di era teknologi saat ini, kebutuhan akan komputer dan perangkat komputer tentu saja semakin bertambah, ini juga termasuk software. Tapi, tahukah kamu apa yang disebut dengan software enginering? Yuk, cari tahu lengkapnya disini!
Apa itu Software Engineering?
Software engineering adalah bidang ilmu komputer dan informatika yang berhubungan dengan pengembangan dan pembangunan software, sistem komputer atau software aplikasi. Aplikasi yang dibuat dapat dari sistem operasi Android, iOS, Windows, Mac OS, atau Linux. Dikutip dari Wikipedia, Software Engineering adalah profesi yang khusus mendalami cara pembuatan, pengembangan, pemeliharaan, dan manajemen kualitas software.
Software engineering mempelajari banyak bahasa pemrograman. Ada beberapa bahasa pemrograman yang dipakai dalam pembuatan software, seperti C, C++, Java, PHP, HTML, CSS, Python, Visual Basic, dan masih banyak lagi.
Ada tiga komponen utama dalam pengembangan software enginering, yaitu hardware engineering, software engineering, dan jaringan komputer, yang semuanya saling berhubungan, namun ketiganya memiliki tujuan yang berbeda.
Hardware Engineer adalah orang yang fokus pada proses pengembangan perangkat keras komputer. Contoh produknya, seperti prosesor, kartu grafis atau VGA, mouse gaming, mother board, dan masih banyak lagi.
Jaringan komputer adalah orang yang mempelajari cara membangun sebuah jaringan dan topografi jaringan. Misalnya, membangun jaringan LAN, WAN, RTRW net, dan masih banyak lagi.
Software engineering adalah orang yang mempelajari prinsip dan metode pengembangan perangkat lunak. Berbeda dengan programer biasa, software engineering bekerja untuk menciptakan aplikasi yang lebih besar dan lebih kompleks. Software engineering biasanya membuat aplikasi yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi besar.
Memahami Software Engineering
Dalam proses pembuatan software, software engineering menerapkan pendekatan teknologi yang sistematis, terstruktur, dan disiplin dalam mengembangkan perangkat lunak. Oleh karena itu, yang penting bukan hanya kebenaran pengoperasiannya, namun juga bagaimana kinerja perangkat lunak sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna.
Berbeda dengan hardware engineeing, dimana hardware diproduksi di pabrik, sedangkan ssofware dibuat berdasarkan algoritma pemrograman. Bahkan ssofware yang sudah berjalan tidak akan rusak seperti halnya perangkat keras, namun sering diperbarui. Oleh karena itu, sofware memerlukan lebih banyak pemeliharaan dan pembaruan rutin.
Metode-Metode Software Engineer
Lima metode yang saat ini digunakan untuk pengembangan software adalah metode sekuensial linier, RAD, prototipe, spiral, dan 4GT. Dari kelima metode tersebut, model 4GT memiliki keunggulan dari segi waktu. Namun, ada satu kelemahan yang sangat vital, yaitu alat bantunya hanya bisa digunakan pada aplikasi tertentu saja.
Software Development Lifecycle (SDLC)
Sebelum membahas kelima elemen di atas, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu SDLC. SDLC adalah tahapan pembuatan software yang bertujuan untuk mengembangkan software yang akan dibuat, yaitu komunikasi, pengumpulan kebutuhan, studi kelayakan, sistem analisis, desain software, integrasi, implementasi, dan penerapan. Sementara bahasa pemrograman dan pengujian dilakukan diawal.
Membuat software memerlukan pertimbangan langkah-langkah penting, seperti perencanaan, pengembangan (coding dan testing), dan pemeliharaan (maintenance). Jika kamu tertarik dengan dunia pengembangan software, berikut adalah karir yang paling banyak di cari oleh perusahaan, diantaranya:
-
Application Development
Keterampilan yang paling dibutuhkan untuk berkarir sebagai Application Development adalah keterampilan pemecahan masalah, pemahaman alur algoritma pemrograman, logika matematika, dan pemahaman bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang perlu dipelajari adalah Java, C#, dan Python.
-
System Development
Keterampilan yang paling diperlukan untuk berkarir sebagai System Development adalah pengetahuan tentang desain, algoritma, dan pemrograman. Sebab keterampilan tersebut digunakan untuk menunjang bagian application development. Bahasa pemrograman yang perlu dipelajari adalah Java, C, dan C++.
-
Web Development
Keterampilan terpenting untuk berkarir sebagai Web Development adalah melakukan desain web, atau membuat aplikasi berbasis web yang dijalankan dari browser web. Web Development sendiri biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian Front End dan bagian Back End.
Front end adalah bagian yang fokus pada tampilan website. Keterampilan yang harus dipelajari meliputi desain layout, bootstrap, CSS, dan PHP.
Back end adalah bagian yang khusus menangani sistem yang berjalan di belakang tampilan sebuah website, seperti sistem pembayaran website toko online, sistem keamanan website, dan masih banyak lagi. Keterampilan yang perlu dikuasai adalah PHP, JavaScript, framework (Laravel atau Code Igniter), database, server, integrasi API, dan konfigurasi keamanan website.
-
Embedded System Development
Keterampilan yang paling dibutuhkan untuk berkarir sebagai Embedded System Development adalah merancang software untuk digunakan pada perangkat non-komputer, seperti mobil, televisi, Android, dan iOS. Bahasa pemrograman yang perlu dipelajari adalah C++, Swift, dan kombinasi bahasa lainnya.
Elemen Software Engineering
Dalam pembuatan software, software engineering memiliki 3 elemen kunci utama, yaitu:
-
Metode
Menurut Wikipedia, metode secara harfiah berarti pengejaran pengetahuan, penyelidikan, cara penuntutan penyelidikan, atau sistem semacam itu. Suatu metode saat ini dipahami sebagai proses yang ditentukan untuk menyelesaikan suatu tugas.
Dalam pengembangan perangkat lunak, ada langkah-langkah untuk menerapkan metode ini, diantaranya:
-
- Perencanaan program dan estimasi waktu pelaksanaan proyek,
- Analisis kebutuhan sistem dan kebutuhan perangkat lunak,
- Membuat struktur data,
- Membuat arsitektur program yang akan dibuat,
- Proses algoritma yang dipakai,
- Pembuatan bahasa pemprograman (coding),
- Testing program,
- Pemeliharaan program (maintanance),
-
Peralatan
Perangkat yang dimaksud di sini adalah perangkat yang berupa software. Software ini memiliki beragam fungsi, terutama berguna dalam memberikan dukungan, misalnya:
-
- CASE adalah softwareyang digunakan untuk menghubungkan software, hardware, dan database.
- Database adalah tempat menyimpan data terstruktur yang berisi informasi penting tentang suatu program.
- CAD (Computer Aided Design) adalah software untuk menggambar produk atau bagian dari produk, dan dapat berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
- CAE (Computer Aided Engineering) adalah penggunaan software komputer untuk membantu tugas-tugas analisis teknis, seperti fluida komputasi.
- CAM (Computer Aided Manufacturing) adalah penggunaan software komputer untuk mengontrol alat dan mesin yang terlibat dalam proses pemesinan.
-
Prosedur
Dalam pembuatan software, software engineering tentu memiliki prosedur khusus untuk membuat software. Di bawah ini adalah prosedur yang paling umum digunakan, yaitu:
-
- Pengurutan metode yang digunakan,
- Pembuatan dokumen, formulir, dan laporan yang digunakan,
- Quality control software,
- Melakukan koordinasi perubahan pada software,
Model Pengembangan Software Engineering
Proses pengembangan perangkat lunak mengharuskan para engineering untuk menerapkan struktur yang tepat dan teratur yang bertujuan untuk keberhasilan menciptakan software melalui tahapan tertentu.
Dalam pengembangan software, ada beberapa model yang paling umum digunakan, diantaranya:
-
Metode Waterfall
Model sekuensial linier atau biasa dikenal dengan model waterfall merupakan model yang paling umum digunakan dibandingkan model lainnya. Sistem waterfall ini menggunakan pendekatan pengembangan software yang sistematis dan sekuensial (berurutan) dimulai dari tahap analisis kebutuhan, tahap perancangan sistem, coding, pengujian, dan tahap penerapan program.
Model waterfall ini cocok digunakan jika semua elemen sudah jelas dan terstruktur dengan baik. Sebab jika tidak atau salah satu proses belum lengkap maka proses selanjutnya bisa saja tidak berjalan dengan baik dan target waktu bisa saja tertunda.
-
Model Prototype
Model prototype adalah versi terbaru dari metode waterfall, yang prosesnya lebih sederhana dan lebih cocok untuk diaplikasikan. Model prototype hanya memiliki tiga alur kerja, yaitu:
-
- Mendengar dari kebutuhan konsumen,
- Build prototype/mock-up,
- Presentasi kepada konsumen.
Setelah melakukan presentasi kepada konsumen maka akan ada feedback baru dari konsumen. Setelah diperbarui, proses diulangi lagi hingga konsumen benar-benar puas. Hal ini tertulis dalam buku “The lean Startup”.
-
Model RAD (Rapid Application Development)
Rapid Application Development merupakan model pengembangan software secara linear yang sangat singkat yang hanya membutuhkan waktu sekitar 60 hingga 90 hari. Model RAD ini memanfaatkan kecepatan dengan pendekatan desain berbasis komponen.
Perlu diketahui bahwa teknik RAD lebih efektif dibandingkan dengan model waterfall karena cocok untuk kebutuhan sistem yang mendesak.K ekurangan dari metode RAD adalah tidak semua perangkat lunak cocok untuk menerapkan RAD, terutama sistem yang berisiko dan membutuhkan banyak tenaga kerja.
-
Model Incremental
Metode Incremental adalah gabungan beberapa elemen waterfall yang diterapkan berulang kali ke model prototype. Elemen ini terus dikembangkan hingga sistem yang dihasilkan sesuai kebutuhan pengguna.
Kelebihan dari metode ini adalah memungkinkan tim bekerja maksimal dan merespons kebutuhan perusahaan yang fleksibel. Konsumen dapat terlebih dahulu menggunakan sistem yang telah selesai (prototype) sambil menunggu fitur yang belum tersedia.
-
Model Spiral
Metode spiral ini menggabungkan tiga model sebelumnya, yaitu prototype berulang dan model model waterfall. Model spiral,atau biasa disebut dengan Spiral Boehm, memproses dengan beberapa tahapan, yaitu:
-
- Liaison yaitu tahap komunikasi langsung dengan user.
- Planning yaitu memutuskan siapa yang akan memberikan informasi, kapan tenggat waktunya, dan detail proyek yang akan dibuat.
- Analisis risiko yaitu mempertimbangkan seluruh peluang risiko yang muncul.
- Rekayasa yaitu proses pembuatan prototype.
- Konstruksi dan pelepasan yaitu tahap selanjutnya dalam pembuatan prototipe, dilanjutkan dengan pengujian, proses instalasi, dan pemberian feedback untuk keberhasilan sistem.
- Evaluasi,yaitu memperoleh feedback terhadap proyek yang dijalankan.
Kekurangan dari sistem spiral ini adalah membutuhkan banyak waktu dan biaya yang besar. Namun, kelebihannya adalah dapat digunakan untuk membangun sistem yang lebih besar karena memberikan pengetahuan rinci tentang risiko dan masalah yang dihadapi.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang software engineering . Semoga bermanfaat!