Mengenal Pengertian dan Manfaat Object Storage
Pengertian Object Storage
Secara umum, object storage adalah yang mengelola data sebagai objek, berbeda dengan arsitektur penyimpanan lain seperti sistem file yang mengelola data sebagai hierarki file dan penyimpanan blok yang mengelola data sebagai blok dalam sektor dan trek. Setiap objek biasanya menyertakan data itu sendiri, sejumlah metadata dan pengidentifikasi unik global. Penyimpanan objek dapat diimplementasikan pada beberapa level, termasuk level perangkat (perangkat penyimpanan objek), level sistem dan level antarmuka. Dalam setiap kasus, penyimpanan objek berupaya mengaktifkan kemampuan yang tidak ditangani oleh arsitektur penyimpanan lain, seperti antarmuka yang dapat di program secara langsung oleh aplikasi, ruang nama yang dapat menjangkau banyak perangkat keras fisik, dan fungsi manajemen data seperti replikasi data dan distribusi data di granularitas tingkat objek.
Sistem penyimpanan objek memungkinkan penyimpanan sejumlah besar data tidak terstruktur. Penyimpanan objek digunakan untuk tujuan seperti menyimpan foto di Facebook, lagi di Spotify atau file di layanan kolaborasi online, seperti Dropbox.
Manfaat Object Storage
Ada beberapa manfaat object storage yang bisa dimanfaatkan untuk mengakomodir berbagai kebutuhan. Berikut pembahasan selengkapnya.
1. Membantu mengoptimalkan nilai data
Sebuah data jika dikelola dengan baik dan benar tentu akan memberikan nilai yang besar bagi perusahaan. Dengan menggunakan penyimpanan objek bisa memaksimalkan nilai data yang ada menjadi sebuah aset sehingga bisa diakses kapan saja.
2. Menghemat resource
Penggunaan teknologi ini bisa menghemat resource server utama. Pasalnya, seluruh asset file yang digunakan di hosting dan disajikan dari server lain.
3. Mengelola konten terdistribusi
Teknologi object storage mampu membantu untuk mengoptimalkan sistem tata kelola konten sepanjang siklus hidupnya.
4. Skalabilitas tanpa batas
Manfaat atau keuntungan berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan teknologi ini adalah tingkat skalabilitas yang tidak terbatas.
Hal ini memungkinkan karena objek atau file data disimpan dalam unit data terpisah dalam jumlah berapapun. Jika ingin mendapatkan fasilitas yang lebih besar cukup menambahkan lebih banyak perangkat atau server secara paralel ke cluster penyimpanan objek.
5. Kompleksitas berkurang
Perlu diketahui, layanan penyimpanan objek atau object storage menerapkan sistem bayar hanya dari pemakaian resource yang digunakan. Jadi tidak perlu mengeluarkan biaya investasi modal di awal untuk membayar tagihan server yang belum tentu digunakan secara optimal.
Provider layanan object storage umumnya menetapkan harga berjenjang atau berbasis volume. Itu artinya bisa membayar biaya fasilitas lebih sedikit untuk volume data yang sangat besar.
7. Analisis data yang lebih baik
Ketika menggunakan object storage bisa mendapatkan kemudahan dalam menganalisa data.
Cara Kerja Object Storage
Sejatinya objek adalah unit data terpisah yang disimpan dalam lingkungan data yang secara struktural datar. Tidak ada folder, direktori, atau hierarki kompleks seperti dalam sistem berbasis file. Setiap objek adalah repository sederhana dan mandiri yang menyertakan data, metadata baik itu informasi deskriptif yang terkait dengan objek, dan nomor ID pengenal unik namun bukan nama file dan jalur file. Kemudian informasi ini memungkinkan aplikasi untuk mencari dan mengakses objek yang dimaksud.
Dapat menggabungkan perangkat penyimpanan objek ke dalam kumpulan penyimpanan yang lebih besar dan mendistribusikan kumpulan penyimpanan ini di seluruh lokasi. Hal ini memungkinkan untuk skala yang tidak terbatas, serta meningkatkan ketahanan data dan pemulihan bencana. Cara kerja object storage adalah dengan menghilangkan tantangan kompleksitas dan skalabilitas dari sistem file hirarki dengan folder dan direktori. Objek dapat disimpan secara lokal, tetapi paling sering berada di server cloud, dengan aksesibilitas dari mana saja di dunia.
Disini objek atau data dalam sistem penyimpanan objek diakses melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi atau Application Programming Interfaces (API). API asli untuk penyimpanan objek adalah RESTful API berbasis HTTP yang juga dikenal sebagai layanan Web RESTful. API lalu akan meminta metadata objek untuk menemukan objek (data) yang diinginkan melalui Internet dari mana saja, di perangkat apa saja. RESTful API menggunakan perintah HTTP seperti PUT atau POST untuk mengunggah objek, GET untuk mengambil objek dan DELETE untuk menghapusnya.
Adapun HTTP sendiri adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol dan merupakan seperangkat aturan untuk mentransfer teks, gambar grafik, suara, video dan file multimedia lainnya di Internet. Dapat menyimpan sejumlah file statis pada instance penyimpanan objek yang akan dipanggil oleh API. Muncul standar RESTful API tambahan yang melampaui pembuatan, pengambilan, pembaruan dan penghapusan objek. Ini memungkinkan aplikasi untuk mengelola penyimpanan objek, penampungnya, akun, multi-tenancy, keamanan, penagihan, dan banyak lagi. Contoh sederhana adalah ketika ingin menyimpan semua buku dalam sistem perpustakaan yang sangat besar pada satu platform.
Lalu perlu menyimpan konten buku (data), tetapi juga informasi terkait seperti penulis, tanggal penerbitan, penerbit, subjek, hak cipta, dan detail lainnya (metadata). Dapat menyimpan semua data dan metadata ini dalam database relasional, diatur dalam folder di bawah hirarki direktori dan subdirektori. Tetapi dengan jutaan buku, proses pencarian dan pengambilan akan menjadi tidak praktis dan memakan waktu. Sistem penyimpanan objek bekerja dengan baik di sini karena datanya statis atau tetap. Dalam contoh ini, isi buku tidak akan berubah karena objek baik itu data, metadata dan ID akan disimpan sebagai PAKET dalam struktur datar dan mudah ditemukan dan diambil dengan satu panggilan API. Selanjutnya, karena jumlah buku terus bertambah dapat menggabungkan perangkat penyimpanan menjadi kumpulan penyimpanan yang lebih besar dan mendistribusikan kumpulan penyimpanan ini untuk skala yang tidak terbatas.
Penerapan Penggunaan Object Storage
Sebagai teknologi yang memangkas waktu dan usaha dalam penyimpanan maupun penarikan data atau informasi, object storage datang menawarkan fungsi penerapan yang mumpuni dan fungsional. Beberapa kasus penerapan penggunaan object storage untuk menyimpan termasuk :
- Data multimedia
Dapat menentukan alur kerja dengan memanfaatkan solusi industri terkemuka untuk mengelola data tidak terstruktur. Selain juga mampu mengurangi biaya untuk multimedia yang didistribusikan secara global.
- Mengelola konten terdistribusi
Penyimpanan ini dapat membantu mengoptimalkan nilai data sepanjang siklus hidupnya dan berikan layanan penyimpanan yang kompetitif di antara penyedia yang ada.
- Penerapan Internet of Things (IoT)
Pengguna juga dapat mengelola data mesin-ke-mesin secara efisien, dengan mengandalkan dukungan kecerdasan buatan dan analitik, serta kompres biaya dan waktu proses desain yang mempermudah pekerjaan penyimpanan data besar.
Contoh Penerapan Object Storage
Inilah beberapa contoh penerapan object storage yang perlu diketahui. Beberapa contoh berikut ini bisa dijadikan referensi ketika ingin memanfaatkan teknologi object storage :
1. Sistem penyimpanan gambar di Facebook
Dengan total lebih dari 1 miliar pengguna, saat ini sistem penyimpanan foto atau file gambar di Facebook diketahui sudah menggunakan penyimpanan objek.
Hal ini untuk memudahkan dalam hal skalabilitas serta klasifikasi keamanan file.
2. Sistem penyimpanan lagu di Spotify
Hampir sama seperti Facebook, Spotify juga sudah memanfaatkan teknologi object storage sebagai salah satu fitur untuk mendistribusikan konten.