Pengertian Dan Cara Penerapan Word of Mouth Marketing
Word of mouth marketing adalah salah satu strategi pemasaran digital yang populer dan terbukti efektif untuk bisnis online. Menemukan strategi pemasaran baru untuk bisnis online memang memerlukan waktu. Dengan banyaknya pilihan strategi di luar sana, tentunya tidak mudah untuk memilih yang paling tepat.
Meskipun strategi pemasaran digital seperti SEO dan SEM masih bekerja dengan baik, banyak strategi baru yang terbukti efektif untuk kesuksesan bisnis.
Pengertian Word of Mouth Marketing
Singkat kata, word of mouth marketing adalah strategi pemasaran yang terjadi melalui human and social connection. Strategi ini terjadi ketika seseorang secara tidak langsung mempromosikan bisnis kepada orang lain melalui pembicaraan casual yang terjadi sehari-hari.
Orang yang berpromosi ini umumnya adalah pelanggan lama yang memiliki pengalaman positif dengan produk dan layanan. Sebelum ada internet dan sosial media, strategi marketing ini disebarkan dari satu orang ke orang yang lainnya melalui pembicaraan secara langsung.
Namun berkat pesatnya perkembangan teknologi yang ada, saat ini strategi word of mouth sering menggunakan platform sosial media seperti Facebook dan Instagram sebagai media utama. Pemasaran WOM mencakup pemasaran buzz, viral, blog, emosional, dan media sosial.
Pembagian word of mouth marketing (WOM) terdiri-dari 2 jenis. Semua itu memberikan pilihan kepada pelaku bisnis untuk memilih teknik WOM yang tepat. Berikut ini jenis-jenis WOM marketing yang wajib diketahui, yaitu :
- Organic Word of Mouth
Suatu perbincangan bisnis yang berjalan alamiah atau natural yang menggiring ke percakapan tentang suatu perusahaan atau bisnis yang baik atau positif.
- Amplified Word of Mouth
Suatu perbincangan yang diawali dari niat kesengajaan untuk merekomendasikan produk tertentu dan orang memberinya tanggapan atau umpan balik.
Manfaat Word of Mouth Marketing
Word of mouth marketing juga mempunyai banyak manfaat, berikut adalah beberapa manfaat strategi pemasaran ini, yaitu :
-
Pemasaran gratis
Dengan menerapkan strategi ini tidak memerlukan budget yang besar untuk mempromosikan bisnis. Umumnya, orang-orang yang mendapatkan pengalaman positif dari bisnis akan melakukan promosi secara gratis.
-
Peningkatan penjualan
Ulasan dan komentar positif yang ditinggalkan oleh pelanggan kemungkinan besar akan meyakinkan orang lain untuk lebih mempercayai bisnis dan membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
-
Meningkatkan brand trust dan brand awareness
Memiliki ulasan dan testimoni positif membangun kepercayaan dan juga brand awareness bisnis.
Implementasi Word of Mouth Marketing
Menerapkan strategi pemasaran word of mouth berarti menarik orang untuk mendapatkan pengalaman positif dengan bisnis dan merekomendasikannya atas kehendak sendiri. Ini berarti strategi ini tidak bisa dijalankan melalui paksaan maupun taktik lainnya. Yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa orang akan berbicara positif tentang bisnis.
Berikut ini adalah beberapa metode terbaik yang bisa diterapkan dalam bisnis untuk memulai kampanye word of mouth, yaitu :
-
Selenggarakan giveaways
Undang orang untuk bergabung dalam giveaways bisnis untuk memenangkan produk gratis. Ajak mereka untuk mempromosikan produk di berbagai platform untuk bergabung ke giveaway tersebut.
-
Berikan barang gratis kepada pelanggan
Kirimkan produk gratis kepada pelanggan di hari ulang tahun mereka atau sebagai bonus pembelian untuk membuat pengalaman yang tidak terlupakan.
-
Buat program referral
Buat program referral atau rujukan dimana pengguna dapat merekomendasikan produk kepada teman mereka untuk mendapatkan kode diskon atau freebies lainnya.
-
Berkolaborasi dengan influencer
Kirim produk kepada influencer dengan follower yang signifikan untuk mendapatkan kesempatan review secara gratis.
-
Aktif di sosial media
Pastikan bisnis mempunyai online presence yang aktif dan menarik. Buat hashtag dan diskusi di sosial media platform untuk memancing orang-orang membicarakan produk.
Cara Kerja Word of Mouth Marketing
Teknik pemasaran dari word of mouth berbeda dari rujukan dari mulut ke mulut yang alami untuk produk dan layanan perusahaan dalam hal hal itu mungkin terjadi sebagai hasil dari promosi, dorongan, atau pengaruh lain oleh perusahaan. Cara kerja umumnya adalah ketika seorang pengunjung memiliki waktu yang menyenangkan di restoran karena harapan mereka terlampaui dan kemudian menceritakan tweet tentang hal itu, atau ketika seseorang memiliki pengalaman terbaik menggunakan produk yang kemudian memberitahu semua orang yang mereka kenal tentang hal itu, itu adalah contoh dan penggunaan yang paling umum ditemui.
Selain itu, pemasaran dari mulut ke mulut tidak berhenti pada interaksi pertama dan cenderung mengarah pada serangkaian interaksi lanjutan. Dengan begini, tidak hanya orang- orang jadi mendengar mengenai suatu restaurant, brand, produk, jasa dan lainnya, tetapi juga menerbitkan rasa penasaran ingin mencobanya juga. Karena itu, word of mouth telah bekerja dengan baik mengingat target atau calon pelanggan potensial mendengar langsung pengalaman yang baik dari pelanggan sebelumnya.
Tips Menjalankan Strategi Word of Mouth Marketing
Untuk menerapkan strategi word of mouth dengan baik, disini telah mengumpulkan beberapa tips yang bisa dicoba.
- Berikan layanan customer service yang ramah, efektif dan sangat membantu.
- Pastikan produk dan layanan mempunyai kualitas yang sebanding dengan harga.
- Dapatkan testimoni dan feedback pelanggan pada toko online melalui fitur rating.
- Pastikan waktu pengiriman sesuai dengan estimasi yang ada pada toko online.
- Fokus dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan bisnis.
Kelebihan Word of Mouth Marketing
Untuk lebih jelas, berikut ini beberapa kelebihan dari word of mouth marketing (WOM), antara lain :
1. Tidak membutuhkan investasi uang
Word of Mouth adalah strategi marketing yang menguntungkan. Terutama bisnis skala kecil dan menengah dengan budget promosi mepet.
Pembacaan karakteristik audiens dan strategi promosi yang tepat akan menarik perhatian. Konsumen dan calon konsumen yang menyukai promosi secara natural akan memperbincangkannya. Itu artinya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk beriklan.
2. Konsumen adalah bagian dari komunitas, bukan komoditas
Konsumen yang memiliki engagement akan merekomendasikan brand dengan senang hati. Baik itu kepada teman, keluarga, bahkan kepada orang asing sekalipun. Itu artinya, promosi akan berjalan terus selama konsumen merasa menjadi bagian dari brand.
3. Memperkuat citra brand
Seperti diketahui, Word of Mouth berperan signifikan dalam perkembangan bisnis. Semakin banyak konsumen yang puas dengan produk dan pelayanan, semakin besar potensi Word of Mouth terjadi.
Dengan strategi dan pelayanan yang tepat, konsumen yang loyal akan mempromosikan keunggulan brand. Dengan demikian, Word of Mouth menjadi senjata ampuh dalam memperkuat posisi brand.
Kekurangan Word of Mouth Marketing
Berikut ini beberapa kekurangan dari word of mouth marketing (WOM), antara lain :
1. Bisa berefek buruk
Mendapat keuntungan ketika konsumen memberikan testimoni baik. Sebaliknya, konsumen yang memiliki pengalaman buruk dengan brand juga bisa memberikan testimoni buruk.
Tidak bisa mengontrol penyebaran Word of Mouth Marketing. Jadi pastikan menawarkan produk dan layanan terbaik bagi konsumen. Hal ini menghindarkan testimoni buruk yang mungkin menurunkan popularitas brand.
2. Sulit diukur keberhasilannya
Testimoni konsumen kepada teman atau keluarga biasanya dilakukan secara langsung atau lewat jaringan pribadi. Imbasnya, tidak bisa mengukur pengaruh Word of Mouth Marketing pada brand.
Berbeda dengan Word of Mouth Marketing offline, dapat mengukur keefektifan Word of Mouth di internet. Salah satunya menggunakan analytic tools seperti Google Analytics atau Instagram Analytics Tools. Tools ini berguna untuk melacak testimoni dan review di media sosial.
3. Bergantung pada inisiatif konsumen
Word of Mouth dapat diupayakan lewat berbagai strategi pemasaran. Meski tidak bisa mengetahui apakah strategi ini akan menghasilkan Word of Mouth atau tidak. Pasalnya, terjadi atau tidaknya jenis pemasaran ini ditentukan oleh konsumen sebagai promotor. Konsumen yang menyukai produk belum tentu memberikan testimoni atau melakukan rekomendasi.