Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitung Rate Card
Anda seorang influencer atau content creator yang menerima jasa iklan atau promosi di media sosial? Kalau iya, pastikan anda memiliki rate card untuk memudahkan kerja sama. Rate card adalah dokumen berupa list harga yang dipatok oleh influencer terhadap berbagai jasa iklan yang ia tawarkan. Untuk mengetahui lebih lanjut, langsung saja simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Rate Card
Rate card adalah dokumen yang berisikan rincian tarif harga seorang influencer untuk berbagai opsi penempatan iklan pada channel digital milik influencer tersebut. Di dalam rate card tersebut juga seringkali dilengkapi detail info demografi, biaya tambahan, dan info lainnya.
Sebelum marak digunakan para influencer, rate card lebih dulu digunakan oleh agensi periklanan untuk menjelaskan tarif dari setiap jasa yang mereka berikan. Namun, saat ini sosial media sudah banyak dimanfaatkan influencer, sehingga setiap influencer saat ini memiliki rate card sendiri-sendiri. Selain itu, rate card antar influencer tentu berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh banyaknya followers serta engagement media sosial followers serta yang dimiliki.
Itulah mengapa sebagai influencer, penting untuk anda mengelola akun media sosial agar menghasilkan engagement rate yang baik. Karena nantinya rate card akan digunakan sebagai patokan ketika ada brand yang ingin bekerja sama dengan anda.
Lantas, siapa saja yang membutuhkan rate card? Sebenarnya tidak hanya influencer dan content creator saja. Rate card adalah istilah yang populer pada industri kreatif atau freelance.
Maka dari itu para freelancer juga penting untuk memiliki rate card. Misalnya terdapat freelance writer yang bekerja sendiri dan tidak terikat perusahaan, sehingga mereka harus menentukan berapa harga jasa yang ingin dipatok.
Selain freelance writer, masih banyak profesi lain seperti videografer, virtual assistant, dan yang lain.
Fungsi Rate Card
Setelah mengetahui pengertian dari rate card, selanjutnya apa sih fungsi rate card baik bagi influencer maupun klien? Di bawah ini terdapat beberapa fungsi rate card adalah sebagai berikut :
1. Memberi patokan tarif setiap jasa
Dalam sebuah rate card dijelaskan setiap jasa yang ditawarkan oleh influencer. Misalnya untuk rate card pada media sosial Instagram, anda bisa mencantumkan tarif untuk masing-masing konten.
Diantaranya seperti Instagram stories, posting di feed, posting di reels, dan berbagai jenis pilihan yang anda tawarkan. Sehingga dengan adanya tarif pada setiap jasa, klien akan tahu berapa patokannya dan mereka akan memilih sesuai dengan budget yang dimiliki.
2. Mempermudah kerja sama dengan brand
Memudahkan influencer ketika diajak bekerja sama dengan bisnis atau brand. Ketika brand tertarik memasang iklan pada media sosial anda, tentu mereka akan meminta dokumen berupa patokan harga.
Dengan adanya dokumen rate card maka brand bisa lebih mudah dalam membaca tarif. Selain itu karena berbentuk dokumen atau list, anda akan terlihat lebih profesional dibandingkan hanya dengan memberi tahu sekilas harganya. Dari situlah kerja sama antara anda dengan brand bisa dilakukan secara lebih mudah.
Cara Menentukan dan Menghitung Rate Card
Sekarang anda sudah tahu apa saja fungsi rate card, namun mungkin masih banyak yang bingung bagaimana mulai menentukan dan menghitung rate card untuk iklan pada akun anda.
Di bawah ini terdapat beberapa cara yang bisa anda ikuti nantinya.
1. Kenali audiens (niche)
Cara menentukan rate card adalah mengenali audiens yang anda miliki. Setiap influencer biasanya memiliki target audiens yang spesifik. Target audiens tersebut dapat dilihat dari bidang yang dikuasai oleh influencer
Misalnya anda bergelut di bidang kecantikan dan seringkali membuat konten seputar kosmetik, skincare, atau yang lain. Maka target audiens-nya adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang tertarik dan antusias pada kecantikan.
Mengenali siapa audiens anda dapat menjadi langkah awal untuk menentukan rate card.
2. Personal brand value
Cara berikutnya adalah meningkatkan personal branding pada diri anda. Influencer yang memiliki personal brand tinggi maka akan muncul brand awareness beserta reputasi dan popularitasnya.
Semakin banyak orang mengenal anda dan semakin banyak followers maka akan meningkatkan engagement rate sehingga rate card juga akan meningkat.
3. Cost per action (CPA)
Seperti yang kita tahu cost per action (CPA) adalah biaya yang harus dibayar klien dengan ketentuan mereka hanya akan membayar apabila ada pelanggan yang melakukan action atau tindakan.
Rate di sini didasarkan pada berapa jumlah pelanggan yang melakukan action misalnya seperti subscribe, download, mengisi kuesioner, ataupun membeli produk.
4. Cost per view (CPV)
Cost per view (CPV) saat ini menjadi patokan bagi para influencer untuk menentukan rate card mereka. Brand yang beriklan pada anda akan membayar per-kepala. Artinya berapa jumlah orang yang melihat iklan, maka itulah yang akan dibayarkan oleh klien.
Platform media sosial seperti Youtube, Instagram, Twitter, hingga Blog memiliki fasilitas untuk melihat rata-rata viewer per postingan anda. Jumlah tersebut bisa anda jadikan dasar dalam menentukan tarif untuk layanan iklan pada media sosial anda.
5. Gunakan desain yang menarik
Meskipun hanya berupa daftar tarif, tampilan rate card yang dibuat juga harus terlihat menarik agar client yang melihat menjadi tertarik dan bisa memahami tarif yang ditawarkan. Pembuatan desain juga menjadi salah satu faktor penting dalam rate card. Desain yang menarik tentu akan membuat brand lebih tertarik bekerja sama dengan anda.