Apa Sih Intrapreneur Itu? Yuk Pelajari Pengertian, Contoh, Juga Manfaatnya
Istilah entrepreneur atau pengusaha mungkin terdengar familiar. Namun pernahkah Anda mendengar istilah intrapreneur? Intrapreneur atau internal entrepreneur merupakan pemain kunci dalam bisnis intrapreneurship dan kegiatan pengembangan perusahaan. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan intrapreneurship? Jawabannya bisa Anda temukan pada artikel Hosteko ini.
Nah, selain pengertian intrapreneur, Hosteko juga memberikan contoh perbedaan intrapreneur dan entrepreneur. Penuh rasa ingin tahu? Baca sampai akhir untuk mengetahui jawabannya!
Intrapreneur adalah
Pengertian intrapreneur adalah seseorang yang berjiwa wirausaha dan bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan. Secara sederhana, intrapreneur adalah karyawan suatu perusahaan yang mempunyai kemampuan berpikir dan bertindak layaknya seorang wirausaha.
Intrapreneur umumnya kreatif, inovatif, dan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Hal ini jelas memberikan dampak positif bagi perusahaan dengan menciptakan berbagai hal baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan khususnya pengenalan produk baru. Intrapreneur tidak membutuhkan modal untuk mewujudkan idenya karena mereka adalah bagian dari perusahaan.
Sekarang, kita berbicara sedikit tentang intrapreneurship. Intrapreneurship merupakan suatu sistem yang diperkenalkan oleh perusahaan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengembangkan dan menciptakan inovasi sesuai dengan idenya. Sistem ini pasti menguntungkan kedua belah pihak.
Artinya, perusahaan dapat memperoleh manfaat dalam bentuk inovasi, dan karyawan dapat memperoleh manfaat seiring dengan peningkatan keterampilan mereka. Itulah yang dimaksud dengan menjadi seorang intrapreneur. Masih bingung? Lalu apa bedanya menjadi entrepreneur? Jika masih bingung, sebaiknya baca penjelasan berikut ini.
Apakah Ada Manfaat Menjadi Intrapreneurship?
Seperti yang sudah dibahas, intrapreneurship mempunyai banyak manfaat bagi perusahaan. Berikut beberapa manfaatnya.
1. Karyawan Diberikan Kesempatan Untuk Mengembangkan Skill
Karyawan diberikan kesempatan oleh perusahaan untuk lebih mengembangkan dan menyumbangkan idenya guna meningkatkan kinerja perusahaan. Keterampilan kewirausahaan karyawan juga dikembangkan lebih lanjut melalui sumber daya pendukung perusahaan.
Itu pasti menguntungkan bagi karyawan, bukan? Karyawan sudah terbiasa dengan lingkungan kerja dan sistem intrapreneurship, sehingga bahkan setelah keluar dari perusahaan, secara alami mereka memperoleh keterampilan dan kemampuan untuk menjadi wiraswasta.
2. Membantu Perusahaan untuk Terus Berinovasi
Perusahaan dapat memperoleh ide untuk terus berinovasi yang dapat memberikan manfaat lebih lanjut. Contoh kasusnya: Pada masa pandemi COVID-19, banyak perusahaan yang mencatatkan penurunan penjualan, hingga banyak perusahaan yang terpaksa tutup karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Intrapreneurship ini memungkinkan perusahaan untuk sampai pada ide dan solusi secara cepat dan tepat sasaran.
Misalnya mengembangkan produk baru, mencapai terobosan baru, atau bahkan mengubah sistem yang sudah ada untuk beradaptasi dengan keadaan.
Perbedaan Intrapreneur dan Entrepreneur
Setelah membaca pengertian intrapreneur, Anda bertanya-tanya apa bedanya intrapreneur dan entrepreneur? Tak usah bingung lagi, ayo diskusi bersama Hosteko. Oleh karena itu, di bawah ini kami akan memaparkan beberapa aspek mengenai perbedaan antara intrapreneur dan entrepreneur.
1. Status
Perbedaan pertama antara intrapreneur dan wirausaha adalah status yang dimilikinya. Kita tahu bahwa intrapreneur adalah karyawan yang memiliki jiwa kewirausahaan tetapi tidak dapat membangun bisnis sendiri, namun mendorong inovasi dan mendapat persetujuan perusahaan untuk dieksekusi.
Entrepreneurbukan hanya orang yang berjiwa wirausaha, tetapi juga orang yang mengimplementasikan ide-ide yang telah dikembangkan sebelumnya dengan membangun usahanya sendiri. Sederhananya, perbedaan intrapreneur dan entrepreneur yang pertama adalah intrapreneur adalah seorang karyawan sedangkan entrepreneur adalah pemilik bisnis.
2. Tujuan
Aspek tujuan merupakan perbedaan antara intrapreneur dan entrepreneur. Intrapreneur dan entrepreneur jelas mempunyai tujuan yang berbeda. Tujuan seorang intrapreneur adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Di sisi lain, mengupayakan inovasi akan menciptakan perusahaan yang inovatif dan kreatif.
3. Risiko
Kalau kita bicara resiko, mana yang lebih beresiko, intrapreneur atau entrepreneur? Nah, perbedaan antara intrapreneur dan entrepreneur sangat besar, dan entrepreneur jelas lebih berisiko dibandingkan intrapreneur.
Seorang entrepreneur bertanggung jawab penuh atas setiap keputusan dan implementasi suatu gagasan serta menanggung segala risiko atas kegagalan dan keberhasilan apa pun. Intrapreneur menggunakan kreatifitas dan semangat kewirausahaannya untuk menggarap inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan tanpa mengambil risiko dalam merealisasikan idenya, sehingga segala risiko ditanggung oleh perusahaan.
4. Modal
Dari segi perbedaan antara intrapreneur dan entrepreneur mungkin sudah bisa ditebak kan? Ya, kalau soal modal, yang mengeluarkan modal pasti entrepreneur. Segala kegiatan yang dilakukan memerlukan modal yang harus dihimpun dari berbagai sponsor, investor, atau diri kita sendiri. Sebaliknya, seorang intrapreneur tentu tidak membutuhkan modal karena semuanya menjadi tanggung jawab perusahaan.
5. Keuntungan
Aspek selanjutnya yang membedakan seorang intrapreneur dan entrepreneur adalah keuntungan. Manfaat yang diraih keduanya sangat berbeda. Keuntungan menjadi seorang intrapreneur adalah Anda menerima seluruh sumber daya dari perusahaan Anda untuk mendukung setiap kebutuhan Anda dalam mengembangkan ide Anda. Meskipun terdapat keuntungan karena dapat dengan bebas memutuskan segala sesuatunya di sebuah perusahaan, terdapat banyak kebebasan dalam memutuskan segala sesuatunya.
Contoh Intrapreneur di Perusahan Besar Seluruh Dunia
PlayStation-Ken Kutaragi
PlayStation merupakan salah satu konsol game yang berkembang seiring perkembangan zaman. Kehadirannya tidak dapat dipisahkan. Namanya Ken Kutaragi, yang bekerja di Laboratorium Riset Digital Sony.
Pada akhir 1980-an, Ken Kutaragi menyaksikan adiknya memainkan Famicom, konsol game “jadul” Nintendo. Sejak saat itu, Kutaragi tetap tertarik dengan kemungkinan mengembangkan konsol gamenya sendiri suatu saat nanti. Jalannya menuju kesuksesan dalam mengembangkan konsol game penuh dengan tantangan, hingga ia meyakinkan Sony untuk mendanai penelitian CD Super Famicom.
Pejabat Sony awalnya menolak gagasan tersebut, namun Kutaragi tidak menyerah. Langkah ini akhirnya menghasilkan perangkat perintis dan kemudian disebut “PlayStation”.
Meskipun dipandang sebagai pertaruhan berisiko oleh eksekutif Sony lainnya, Ken Kutaragi sekali lagi mendapat dukungan penuh dari CEO Sony Norio Ohga, yang juga mendanai penuh pengembangan konsol tersebut. Beberapa tahun kemudian, perusahaan tersebut meluncurkan konsol game PlayStation yang kini menjadi konsol game yang sangat populer di pasaran.
Gmail-Paul Buchheit
Gmail merupakan penyedia layanan email terpopuler dan paling banyak digunakan sepanjang masa, sehingga keberadaannya tidak perlu diragukan lagi. Tapi tahukah Anda kalau Gmail adalah ide seorang intrapreneur?
Gmail sebenarnya adalah ide dan inovasi karyawan Google, Paul Buchheit. Google memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk mengembangkan proyek pribadi. Kini, Paul telah memanfaatkan kebebasan itu dengan membuat layanan email berbasis website dengan kemampuan pencarian. Meski mendapat perlawanan, Paul berhasil mendapatkan bantuan dari Google. Usahanya tidak sia-sia, Gmail kini telah menjadi layanan email raksasa yang berhasil menyisihkan pesaing seperti Yahoo.
Sudah Tahu Kan Apa itu Intrapreneur?
Pengertian intrapreneur adalah pegawai suatu perusahaan yang mempunyai jiwa wirausaha yang nantinya akan menguntungkan perusahaan dan dirinya sendiri. Intrapreneur juga memainkan peran penting dalam perusahaan, seperti mengembangkan produk baru. Selain mengembangkan produk baru, para intrapreneur juga bisa mengubah sistem pemasaran, seperti melalui penjualan online.