(0275) 2974 127
Berkutat pada dunia networking (jaringan) akan selalu berhubungan dengan reliable, affordable, dan performance. Namun, apakah sudah mengetahui tentang server High Availability? Namun sebelum melanjutkan ke pengertian dan penjelasan high availability, bahwa di dunia komputasi, ada empat jenis cluster, yaitu :
Storage atau tempat penyimpanan adalah lokasi terakhir yang digunakan server untuk menyimpan data setelah data tersebut dibaca dan ditulis.
Meminimalisir kerusakan down time atau kehilangan data yang terjadi pada suatu server atau infrastruktur.
Load balancing dapat menyeimbangkan beban pada satu server dan diratakan ke server-server lain dalam sebuah node cluster yang sama.
Melakukan pemrosesan secara bersamaan atau paralel, dengan tujuan membantu meningkatkan kinerja server.
High Availability (HA) adalah karakteristik sistem yang bertujuan untuk memastikan tingkat kinerja operasional yang disepakati, biasanya waktu aktif untuk periode yang lebih tinggi dari biasanya. High Availability banyak digunakan untuk sektor tertentu, seperti High Availability Web Server, Database dll.
High-availability cluster, yang juga sering disebut sebagai Failover Cluster pada umumnya diimplementasikan untuk tujuan meningkatkan ketersediaan layanan yang disediakan oleh kluster tersebut. Elemen kluster akan bekerja dengan memiliki node-node redundan, yang kemudian digunakan untuk menyediakan layanan saat salah satu elemen kluster mengalami kegagalan. Ukuran yang paling umum dari kategori ini adalah dua node, yang merupakan syarat minimum untuk melakukan redundansi. Implementasi kluster jenis ini akan mencoba untuk menggunakan redundansi komponen kluster untuk menghilangkan kegagalan di satu titik (Single Point of Failure).
Ada beberapa implementasi komersial dari sistem kluster kategori ini, dalam beberapa sistem operasi. Meski demikian, proyek Linux-HA adalah salah satu paket yang paling umum digunakan untuk sistem operasi GNU/Linux.
Dalam keluarga sistem operasi Microsoft Windows NT, sebuah layanan yang disebut dengan Microsoft Cluster Service (MSCS) dapat digunakan untuk menyediakan kluster kategori ini. MSCS ini diperbarui lagi dan telah diintegrasikan dalam Windows 2000 Advanced Server dan Windows 2000 Datacenter Server, dengan nama Microsoft Clustering Service. Dalam Windows Server 2003, Microsoft Clustering Service ini ditingkatkan lagi kinerjanya.
High Availability bertujuan untuk memberikan layanan server berlevel tinggi dengan tepat waktu sehingga saat terjadi masalah Hig Availability dapat mengurangi dampak buruk yang terjadi akibat downtime.
Ada tiga prinsip desain sistem dalam reliability engineering yang dapat membantu mencapai High Availability, yaitu :
Artinya menambah atau membangun redundansi ke dalam sistem sehingga kegagalan suatu komponen tidak berarti kegagalan seluruh sistem.
Dalam sistem redundan, titik persilangan itu sendiri cenderung menjadi titik kegagalan tunggal. Sistem yang andal harus menyediakan crossover yang andal.
Jika kedua prinsip di atas diamati, maka pengguna mungkin tidak akan pernah melihat kegagalan tetapi aktivitas pemeliharaan harus.
Perbedaan dapat dibuat antara downtime terjadwal dan tidak terjadwal . Biasanya, downtime terjadwal merupakan hasil maintenance yang mengganggu pengoperasian sistem dan biasanya tidak dapat dihindari dengan desain sistem yang saat ini terpasang. Peristiwa waktu henti yang dijadwalkan mungkin mencakup tambalan ke sistem perangkat lunak yang memerlukan booting ulang atau perubahan konfigurasi sistem yang hanya berlaku setelah boot ulang. Secara umum, waktu henti terjadwal biasanya merupakan hasil dari beberapa peristiwa logis yang diprakarsai oleh manajemen. Peristiwa waktu henti tidak terjadwal biasanya muncul dari beberapa peristiwa fisik, seperti kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak atau anomali lingkungan. Contoh peristiwa waktu henti yang tidak terjadwal termasuk pemadaman listrik, CPU yang gagal atau komponen RAM (atau mungkin komponen perangkat keras lain yang gagal), pematian terkait suhu berlebih, koneksi jaringan yang terputus secara logis atau fisik, pelanggaran keamanan, atau berbagai kegagalan aplikasi, middleware, dan sistem operasi.
Jika pengguna dapat diperingatkan dari waktu henti yang dijadwalkan, maka perbedaan tersebut berguna. Tetapi jika persyaratannya adalah untuk ketersediaan tinggi yang sebenarnya, maka waktu henti adalah waktu henti apakah itu dijadwalkan atau tidak.
Banyak situs komputasi mengecualikan waktu henti terjadwal dari kalkulasi ketersediaan, dengan asumsi bahwa hal itu memiliki sedikit atau tidak ada dampak pada komunitas pengguna komputasi. Dengan melakukan ini, mereka dapat mengklaim memiliki ketersediaan yang sangat tinggi, yang mungkin memberikan ilusi ketersediaan yang berkelanjutan. Sistem yang menunjukkan ketersediaan yang benar-benar berkelanjutan relatif jarang dan harganya lebih tinggi, dan sebagian besar telah menerapkan desain khusus dengan hati-hati yang menghilangkan satu titik kegagalan dan memungkinkan perangkat keras online, jaringan, sistem operasi, middleware, dan peningkatan aplikasi, tambalan dan penggantian. Untuk sistem tertentu, waktu henti terjadwal tidak menjadi masalah, misalnya waktu henti sistem di gedung kantor setelah semua orang pulang pada malam hari.
Teknik penerapan atau implementasi High Availability digabungkan dengan metode Failover, yaitu ketika ada salah satu server pada node cluster yang sama sedang mengalami masalah, secepat mungkin server lainnya akan mengambil alih traffic tersebut, dan server yang sebelumnya mengalami masalah akan melakukan auto-healing atau perbaikan secara otomatis hingga siap melakukan backup seperti semula.
Aplikasi atau software High Availability yang sering digunakan adalah High Availability Proxy, yang berfungsi sebagai load balancer pada HTTP atau pun TCP.
Ada beberapa komponen yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi High Availability, yaitu :
Jika memiliki server hanya di satu lokasi saja, ketika ada bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau tsunami, server bisa saja mengalami dampaknya hingga sistem down. Oleh karena itu, pemilihan lokasi environment di data center yang lokasinya berbeda juga akan memengaruhi reliability.
Server yang tersedia harus tahan terhadap pemadaman listrik, hardware failures termasuk harddisk dan network interfaces.
Seluruh software rack, termasuk operating system dan aplikasi itu sendiri, harus dipersiapkan untuk menangani masalah tidak terduga yang berpotensi memerlukan restart system atau server.
Kehilangan data dapat disebabkan oleh beberapa faktor, High Availability juga harus mampu memperhitungkan keamanan data jika terjadi kegagalan.
Wajib menyiapkan strategi dengan backup plan untuk menghadapi masalah ketika ada pemadaman listrik secara tiba-tiba.
Selain itu, ada pula tiga pilar penting lainnya, yaitu people, process, dan technology. Di antara pilar tersebut, ada High Availability yang berfungsi untuk menyeimbangkan kebutuhan ketiga pilar tersebut.
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…