Use Case Diagram : Pengertian, Simbol, Contoh dan Cara Buatnya
Jika tertarik membangun karir di dunia digital, use case diagram adalah salah satu hal yang cocok untuk dipelajari. Pasalnya harus tahu bagaimana cara membuat pemodelan terlebih dahulu sebelum dalam membuat software maupun aplikasi. Use case diagram sendiri ternyata merupakan bagian dari UML (Unified Modeling Language) yang umumnya digunakan untuk menggambarkan hubungan sistem dengan pengguna.
Pengertian Use Case Diagram
Use case diagram adalah satu dari berbagai jenis diagram Unified Modelling Language (UML) yang menggambarkan hubungan interaksi antara aktor dan sistem. Yang dimaksud aktor disini dapat berupa manusia atau perangkat.
Jadi, secara umum bisa didefinisikan bahwa pengertian use case diagram adalah teknik guna menunjukkan hubungan antara pengguna sistem dengan sistem itu sendiri. Hasilnya berupa skema sederhana untuk memudahkan user membaca dan memahami informasi yang diberikan.
Simbol Pada Use Case Diagram
Perlu diketahui, dalam diagram ini juga terdapat simbol-simbol yang berguna sebagai media penyampai pesan.
Simbol | Kegunaan |
Use case | Berbentuk oval secara horizontal yang mewakili berbagai penggunaan yang mungkin dilakukan oleh user. |
Aktor | Figure yang berbentuk seperti tongkat, untuk menggambarkan orang-orang yang menggunakan use case. |
Asosiasi | Sebuah garis antara aktor dan use case. Dalam diagram yang kompleks, penting untuk mengetahui asosiasi antara aktor dan use case yang digunakkan. |
Sistem boundary boxes | Kotak yang menentukan cakupan sistem dari use case. Semua use case yang berada di luar box, dianggap tidak termasuk dalam cakupan sistem. |
Packages | Bentuk UML yang memungkinkan untuk menempatkan berbagai elemen yang berbeda dalam satu grup. Berbagai grup yang ada akan ditampilkan sebagai folder dokumen. |
Bisa lihat gambar simbol-simbol diagram use case yang biasa digunakan di bawah ini. Simbol-simbol tersebut nyatanya lebih sedikit dibandingkan simbol pada flowchart diagram maupun ERD.
Fungsi Use Case Diagram
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa use case diagram adalah termasuk ke dalam Unified Modelling Language diagram, yang mana proses pembuatannya dilakukan sebelum kita masuk pada rancangan konsep Data Flow Diagram. Terdapat tiga fungsi dari penggunaannya, yakni sebagai berikut.
- Memperlihatkan proses aktivitas dalam sistem
Fungsi pertama yaitu berperan memperkenalkan tahap awal setiap kegiatan proses dalam sebuah sistem yang sedang dikembangkan. Hal tersebut memudahkan pengembang dalam menentukan kebutuhan yang sesuai dengan software dan pengguna.
- Menggambarkan proses bisnis dalam sistem
Fungsi use case diagram adalah berperan menggambarkan urutan proses bisnis dengan lebih jelas, mudah dimengerti dan transparan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada sistem yang akan dikembangkan atau dibangun.
- Sebagai jembatan antara developer dan konsumen
Fungsi use case diagram adalah menjadi jembatan penghubung antara developer dengan konsumen untuk mendeskripsikan kejelasan sebuah sistem yang akan dikembangkan.
Manfaat Use Case Diagram
Sekarang kita lanjut membahas manfaat use case diagram, yaitu :
- Sebagai kebutuhan verifikasi.
- Menjadi gambaran antarmuka sebuah sistem karena setiap sistem yang dibangun harus memiliki interface.
- Mengidentifikasi orang yang dapat berinteraksi dengan sistem dan apa yang bisa dilakukan oleh sistem.
- Memberikan kepastian mengenai kebutuhan sistem.
- Memudahkan proses komunikasi antara domain expert dan pengguna.
Komponen Pada Use Case Diagram
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai use case diagram, perlu memahami building bloknya terlebih dahulu. Komponen umum yang harus ada meliputi :
- Sistem
Komponen ini menyatakan batasan dari sistem dengan aktor yang menggunakannya. Sistem di sini diberikan label-label yang sesuai. Namun, umumnya sistem tidaklah diberi gambar karena kita tidak terlalu memberikan makna pada sebuah desain diagram.
- Aktor
Meskipun banyak yang menyangka bahwa aktor adalah sebuah diagram, tetapi nyatanya tidak. Aktor bukanlah bagian dari diagram. Aktor di sini mempunyai peran begitu penting, yaitu menciptakan use case jadi lebih mudah. Aktor menjelaskan siapa yang berinteraksi dengan sistem.
Selain itu aktor juga akan memberikan informasi sekaligus menerima informasi dari sistem. Hebatnya, kedua aktivitas tersebut bisa terjadi secara bersamaan. Namun, aktor sama sekali tidak mengontrol sistem, melainkan hanya memberi gambaran tentang hubungannya dengan sistem tersebut.
- Use Case
Use case merupakan komponen gambaran fungsional dalam sebuah sistem. Dengan begitu, pengguna atau konsumen dapat mengetahui setiap fungsi yang dibangun dalam sistem tersebut.
Relasi Pada Use Case Diagram
Selain komponen yang telah disebutkan di atas, use case diagram juga memiliki beberapa relasi, sebagai berikut :
- Association
Association adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi interaksi yang dilakukan oleh aktor tertentu dengan use case tertentu. Ini digambarkan dengan garis penghubung antara aktor dengan use case.
- Generalization
Generalisasi adalah hubungan antara dua use case atau dua aktor. Dimana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya.
- Dependency
Dependency adalah relasi yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu include dan exclude. Include berfungsi untuk mengidentifikasi hubungan atau relasi antara dua use case, dimana use case yang satu akan memanggil use case lainnya. Sementara exclude merupakan jenis yang jika dilakukan pemanggilan memerlukan suatu kondisi tertentu dan akan terjadi dependensi.
Syarat Penamaan Use Case Diagram
Syarat penamaan use case diagram adalah nama yang diberikan mempunyai definisi sesimple mungkin dan mudah dipahami.
1. Aktor
- Aktor merupakan manusia, perangkat, atau bahkan sistem yang menjadi peranan dalam keberhasilan sebuah operasi dalam sistem yang dibangun.
- Aktor memberikan informasi dan juga menerima informasi dari sistem.
2. Use Case
- Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor
- Biasanya dinyatakan dengan kata kerja awal di awal frase nama use case
- Merepresentasikan fungsi dan kebutuhan dari perspektif pengguna
Cara Membuat Use Case Diagram
Dalam cara membuat use case diagram, Kenworthy (1997) memaparkan jika dapat menuliskan langkah-langkah proses pembuatan use case dalam sebuah narasi. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat diagram berdasarkan narasi yang dituliskan :
- Identifikasi dulu siapa saja yang akan menggunakan.
- Memilih alat yang akan membantu untuk penerapannya.
- Tentukan apa saja yang akan dilakukan oleh pengguna, dan setiap aktivitas apa saja yang dilakukan oleh pengguna akan menjadi use case.
- Untuk setiap use case perlu memutuskan rangkaian setiap aktivitas secara normal.
- Jelaskan tahapan dasar dalam mendeskripsikan use case diagram. Dapat coba menjelaskan apa saja yang dilakukan pengguna dan apa yang bisa dilakukan sistem, sebagai bentuk interaksi yang perlu diketahui.
- Saat tahapan dasar dilakukan, maka pertimbangkan rangkaian aktivitas menurut jalur aktivitas dan berikan jalur aktivitas alternatif pada diagram.
- Selanjutnya dapat mencari kesamaan antara use case, kemudian catat hasilnya.
- Ulangi langkah kedua hingga ketujuh untuk pengguna yang lainnya.
Contoh Use Case Diagram
Use case diagram merupakan sistem yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya adalah pembayaran online. Perlu menentukan tiap komponen yang harus ada pada diagram tersebut. Berikut ini adalah contoh untuk menentukan komponen pada penggunaan ATM :
- Aktor : Pihak bank terkait, operator, dan nasabah atau pengguna
- Use case : Transaksi, tarik tunai, transfer, cek saldo, sistem StartUp, sistem Shutdown, e-payment, dan lainnya.
Apabila tertarik untuk bekerja di bidang digital dan memiliki keterampilan yang mumpuni, namun belum menemukan pekerjaan yang sesuai. Bisa mendaftarkan diri di marketplace EKRUT untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan karier yang baik.