Pengertian, Fungsi, Kelebihan dan Cara Kerja IIS Web Server
Sejarah IIS
Sejarah IIS bermula ketika Microsoft membutuhkan software web server baru untuk websitenya, microsoft.com. Alasannya, web server mereka saat itu, EMWAC, tidak mampu menampung besarnya trafik ke website Microsoft.
Akhirnya pada 30 Mei 1995, Internet Information Services 1.0 dirilis sebagai software tambahan untuk Windows NT 3.51. Selang beberapa lama, IIS 2.0 mulai dikenalkan ke publik. Namun bukan sebagai add-on software, melainkan komponen core yang tertanam di Windows NT 4.0.
Perubahan besar terjadi di IIS 3.0. Di mana varian web server ini sudah mendukung Active Server Pages atau ASP. Yaitu, bahasa scripting buatan Microsoft untuk membangun halaman web yang dinamis.
Hingga kini, server IIS berkembang dengan sangat pesat. Versi terbarunya, IIS 10.0 versi 1809 diluncurkan tanggal 2 Oktober 2018. Software varian ini bisa ditemukan di Windows Server 2019 dan Windows 10 update Oktober.
Sedikit informasi tambahan jika ingin menggunakan IIS web server, pastikan untuk menginstall versi 6.0 ke atas. Karena, varian sebelum 6.0 sudah tidak lagi didukung pengembangannya oleh Microsoft.
Apa itu IIS?
Internet Information Services atau IIS adalah software web server buatan Microsoft untuk diinstall di perangkat Windows NT. Windows NT terdiri dari Windows OS untuk komputer (Windows 7, 10, dll.) serta server berbasis Windows (Windows Server 2016, 2019, dll.)
Layaknya software sejenis, IIS web server adalah penghubung antara server dan klien. Baik secara lokal di lingkungan korporasi menggunakan jaringan LAN, maupun di lingkungan server hosting memanfaatkan akses internet.
Meski begitu, untuk saat ini, server Internet Information Services lebih banyak digunakan di server hosting dengan OS Windows. Salah satu alasannya, karena software ini dibekali berbagai fitur yang memudahkannya menghostingkan aplikasi berbasis web.
Namun sebelum membahas tentang fungsi IIS, ada baiknya mengenal sejarah web server ini dari awal diluncurkan hingga berkembang sebesar sekarang.
Fungsi IIS
Fungsi IIS sebenarnya tidak jauh berbeda dengan software web server lain di pasaran, yaitu :
- Memproses permintaan transfer data
IIS dapat memproses permintaan data dari client ke server, lalu mengirimkan data dari server sesuai apa yang dipesan client tersebut.
- Memudahkan deployment aplikasi web
Server IIS saat ini sudah support Microsoft .NET framework, bahasa scripting VBScript dan ASP, serta bahasa pemrograman PHP dan Perl untuk memudahkan untuk mendeploy aplikasi web di server.
- Memudahkan pengelolaan hosting dan web
Web server ini bisa dimanfaatkan untuk mentransfer file jarak jauh via FTP, mengamankan transaksi data di website dengan SSL, mengatur DNS, serta mengelola server email lewat SMTP.
Cara Kerja IIS
Singkatnya, urutan cara kerja IIS adalah sebagai berikut :
- Client mengirimkan permintaan tertentu. Client, dalam hal ini pengunjung website merequest sesuatu, misalnya membuka halaman web A.
- Web server menerima request client. Request dari client terhadap halaman A yang dikirimkan melalui protokol HTTP/HTTPS akan diterima oleh web server.
- Web server mencari request client di server. Setelah menerima request client, web server akan mencari halaman A tersebut di server hosting.
- Web server mengirimkan isi halaman A. Jika halaman A ditemukan di server hosting, web server akan mengirimkannya ke client melalui protokol HTTP/HTTPS.
- Web server mengirimkan pesan error. Namun apabila halaman A tidak ketemu, web server akan mengirimkan pesan error ke client.
- Client mengakses halaman A. Setelah proses permintaan halaman A selesai, client bisa menikmati halaman web A secara utuh.
Dari penjelasan di atas mungkin merasa cara kerja IIS web server sangat rumit. Padahal, proses kirim terima data antara client-web server-server hosting ini berlangsung sangat singkat.
Install Server IIS
IIS web server adalah software yang tertanam di Windows Server. Artinya tidak perlu repot mendownload lalu menginstall web server ini secara mandiri. Demikian, web server ini punya persyaratan sistem yang harus dipenuhi, agar bisa berjalan tanpa hambatan.
Berikut beberapa di antaranya :
1. Software IIS Web Server
Pastikan menggunakan server IIS yang masih disupport secara resmi, seperti :
- Internet Information Services 6.0
- Internet Information Services 7.0
- Internet Information Services 7.5
- Internet Information Services 8
- Internet Information Services 8.5
- Internet Information Services 10
2. Sistem Operasi Server
Katakanlah ingin memakai IIS di server, maka pastikan server terinstall salah satu opsi OS berikut :
- Windows Server 2008 R2
- Windows Server 2012
- Windows Server 2012 R2
- Windows Server 2016
- Windows Server 2019
3. Spesifikasi Hardware Server
Tidak lupa, pastikan hardware dibekali spesifikasi seperti di bawah :
- CPU – Minimal 2 Core
- RAM – Minimal 1 GB
- Storage – Minimal 32 GB
Kelebihan dan Kekurangan IIS
1. Kelebihan IIS
Beberapa kelebihan IIS adalah sebagai berikut :
- Instalasi tanpa ribet
Server IIS adalah core software yang tertanam di Windows Server maupun Windows untuk komputer. Sehingga tidak perlu menginstallnya secara terpisah.
- Integrasi dengan produk Microsoft
IIS web server merupakan bagian dari ekosistem Microsoft dan kompatibel dengan software maupun layanan Microsoft lain. Makanya, ia sangat cocok bagi yang familiar dengan produk-produk Microsoft.
- Performa cukup stabil
Software ini mampu melakukan isolasi resource server dan bandwidth throttling untuk mencegah gangguan di salah satu website merambat ke website lain di server yang sama. Sehingga secara umum, performa IIS cukup stabil.
2. Kekurangan IIS
Berikut ini beberapa kekurangan IIS untuk diperhatikan :
- Kompatibilitas kurang
Seperti yang diketahui, IIS adalah software eksklusif untuk perangkat Windows. Dengan kata lain, ia tidak memungkinkan untuk dipasang di OS lain, misalnya server Linux.
- Gratis, tapi dengan syarat
Secara teknis, IIS web server memanglah gratis. Namun di sisi lain Windows merupakan OS berbayar. Lisensi Windows inilah yang membuat harus merogoh kocek.
- Butuh resource besar
Software ini membutuhkan resource yang cukup besar untuk bisa berjalan dengan lancar. Bagian ini akan dibahas lebih detail pada bagian install server IIS.
Perbandingan LiteSpeed dan Microsoft IIS
Sebagai sesama software web server, IIS kerap dibandingkan dengan LiteSpeed. LiteSpeed adalah web server buatan LiteSpeed Technologies. Meski fungsinya mirip, tapi tentu ada beberapa perbedaan seperti :
1. Kompatibilitas sistem operasi
LiteSpeed tercipta untuk server berbasis Linux. Otomatis, ia bisa diinstall di berbagai distro Linux terbaik seperti Ubuntu, Debian, CentOS, dan Cloudlinux OS. Sementara itu, Internet Information Services kompatibel dengan server ber-OS Windows, seperti yang kami jelaskan di awal.
Singkatnya, jika pemilik server Linux, pakailah LiteSpeed. Sementara jika pengguna server Windows, pilihlah IIS.
2. Dukungan control panel
Karena OS yang disupport berbeda, maka dukungan control panel hosting LiteSpeed dan IIS jelas tak sama. LiteSpeed mendukung berbagai software control panel, seperti cPanel, Webuzo, CyberPanel, dan masih banyak lagi.
Di sisi lain, satu-satunya control panel VPS yang disupport Internet Information Services adalah Plesk. Karena, Windows hingga saat ini belum kompatibel dengan control panel selain Plesk.
3. Popularitas dan penggunaan
Bicara popularitas, LiteSpeed dan IIS termasuk jajaran lima besar web server dengan pengguna terbanyak. Menurut statistik W3Techs, LiteSpeed menduduki posisi empat dengan 12.4%, sementara Internet Information Services satu tingkat di bawahnya dengan 5.9%.