Cara Membuat Penutupan/Kesimpulan Dalam Makalah yang Benar
Tentu saja bagi Anda yang sedang menempuh pendidikan di sekolah atau universitas, pasti sudah mengenal berbagai jenis karya tulis ilmiah seperti makalah dan skripsi. Makalah umumnya disusun sebagai laporan dari sebuah penelitian, tugas akhir, atau kegiatan akademik lainnya. Bagi mahasiswa, menulis makalah telah menjadi kegiatan sehari-hari. Untuk menyusun makalah, diperlukan pemahaman mengenai teknik penulisan, struktur, serta pemilihan bahasa yang tepat.
Sebab, jika tidak memperhatikan strukturnya, maka makalah tersebut akan menjadi tidak bermanfaat. Setiap bagian dari makalah memiliki penjelasan dan tujuan yang berbeda. Sebagai contoh, bagian penutup harus memuat kesimpulan atau bahkan rekomendasi bagi para pembaca.
Meskipun penutup adalah bagian terakhir dari makalah, tetapi aspek ini tidak boleh diabaikan. Untuk mengetahui cara membuat penutupan makalah yang baik, sangat disarankan untuk mencari berbagai referensi agar Anda dapat menyusunnya dengan benar. Kesimpulan harus mampu merangkum secara mendetail dari awal hingga akhir. Bagian saran juga perlu disusun untuk menjadikan makalah lebih berguna. Untuk mendalami lebih lanjut mengenai pembuatan penutupan makalah serta penjelasan lainnya, perhatikanlah.
Pengertian Penutup Makalah
Bagian akhir dari sebuah makalah berfungsi sebagai penutup, di mana seringkali terdapat rangkuman serta rekomendasi mengenai materi yang telah dibahas oleh penulis. Bagian penutup ini seringkali disebut dengan bab kesimpulan dalam makalah. Selain merangkum, bagian ini juga perlu menyertakan saran atau rekomendasi terkait isu yang sedang dibahas.
Penutup sebaiknya tidak bertele-tele, melainkan disusun secara ringkas yang mencakup semua poin penting dari makalah sehingga pembaca dapat memahami tulisan Anda dengan lebih baik. Rekomendasi yang disampaikan juga sebaiknya sesuai dengan tema atau isu yang diangkat dan tetap berkaitan dengan pembahasan yang ada.
Jenis-Jenis Kesimpulan
Menurut KBBI, definisi kesimpulan adalah rangkuman yang didapat melalui pendekatan berpikir induktif dan deduktif dari suatu diskusi atau ide. Kesimpulan ini biasanya dijadikan sebagai bagian akhir dalam sebuah tulisan. Ada beragam tipe kesimpulan yang mungkin Anda belum familiar,
Berikut adalah jenis-jenis kesimpulan yang penting untuk Anda ketahui agar saat menyusunnya bisa dimengerti dengan jelas oleh pembaca.
- Perbandingan (Comparison)
Kesimpulan perbandingan merujuk pada evaluasi antara dua elemen, baik itu elemen yang satu dengan yang lain atau elemen yang sama. Kesimpulan ini biasanya mengandalkan frasa seperti (lebih baik dibandingkan, lebih sehat dibandingkan, lebih bermanfaat dibandingkan). Ini dapat mempermudah Anda dalam mengklasifikasikan jenis kesimpulan perbandingan.
- Sebab-Akibat (Causation)
Jika suatu peristiwa, tindakan, atau fenomena secara langsung memengaruhi yang lain, maka termasuk ke dalam kategori kesimpulan sebab akibat. Sebagai contoh, “Minggu lalu saya mengalami demam dan mengonsumsi ramuan tradisional yang dibuat oleh ibu. Akibatnya, ramuan tersebut membuat saya pulih kembali.” Dari contoh tersebut, dapat terlihat bahwa (penyebab: mengonsumsi ramuan; akibat: pulih kembali).
- Penilaian (Assessments)
Ketika seorang penalar memberikan atribut subjektif tertentu kepada sesuatu, Anda dapat menyebutnya sebagai penilaian. Contoh: Bunganya sangat cantik; Kebijakan ini sangat bermanfaat; Hasilnya akan menjadi penting. Catatan: Fakta-fakta ilmiah bukan merupakan penilaian, seperti “Matahari terdiri dari berbagai jenis gas” adalah fakta; sedangkan “Matahari adalah pemandangan yang indah” adalah penilaian.
- Rekomendasi (Recommendation)
Kesimpulan ini merujuk pada metode atau tindakan yang paling baik (atau dalam bentuk negatifnya, tidak merekomendasikan metode atau tindakan tertentu). Contoh: Dalam mengobati penyakit ini, dokter perlu mendukung pengobatan X. Kata kunci umum seperti “harus” akan mengisyaratkan rekomendasi, tetapi kadang-kadang rekomendasi juga bisa tersirat.
- Prediksi (Prediction)
Sebuah prediksi menyatakan opini dari pendebat mengenai sesuatu yang mungkin akan terjadi di masa depan, baik dekat maupun jauh. Contoh: Jelas bahwa pertandingan tenis akan diatur ulang; Jumlah pengemis mungkin tidak berkurang tahun depan.
Untuk mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan kesimpulan. Jika arguer percaya bahwa sesuatu akan atau tidak akan terjadi di masa depan, kemungkinan besar itu merupakan kesimpulan penting dari argumennya.
- Keyakinan Sederhana (Simple Beliefs)
Nama ini bisa sedikit menipu, karena mungkin Anda berpendapat bahwa semua kesimpulan adalah suatu bentuk keyakinan sederhana; namun, beberapa siswa menemukan penting untuk mendeskripsikan kesimpulan yang bukan termasuk dalam kategori di atas sebagai keyakinan sederhana.
Ini adalah kesimpulan yang berupa klaim sederhana yang diyakini benar oleh si arguer, dan bukan merupakan perbandingan, penilaian, rekomendasi, atau prediksi. Contoh: Jelas bahwa siswa itu menyalin di ujian; Pencuri itu mungkin masih bersembunyi di suatu tempat.
Cara Membuat Kesimpulan
Agar dapat membuat kesimpulan yang baik dan benar haruslah mengetahui cara-caranya terlebih dahulu. Ikutilah cara-cara membuat kesimpulan dengan urut. Berikut ini langkah-langkah membuat kesimpulan :
- Nyatakan Kembali Topiknya
Anda perlu menyatakan kembali tema tersebut secara ringkas dan menjelaskan kenapa itu relevan. Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu atau ruang untuk mengulangi topik Anda. Sebuah karya penelitian yang solid harus menunjukkan betapa pentingnya tema Anda, sehingga Anda tidak perlu menyusun argumen yang rumit tentang tema tersebut dalam bagian penutup. Biasanya, satu kalimat cukup untuk mengulangi topik Anda.
- Tulis Ulang Tesis
Di samping tema, Anda juga harus mengulangi pernyataan tesis Anda. Tesis adalah pandangan yang terfokus dan mendalam tentang topik yang Anda bahas. Pernyataan ini harus dikemukakan kembali dari tesis yang Anda masukkan di awal tulisan Anda.
Tidak seharusnya identik atau terlalu mirip dengan kalimat asli. Cobalah untuk menyampaikan pernyataan tesis Anda dengan cara yang menguatkan ringkasan tema tulisan Anda di kalimat pertama penutup.
- Ringkas Poin-Poin Utama
Anda perlu mengingatkan pembaca tentang hal-hal yang telah Anda sampaikan di bagian utama makalah. Metode yang baik untuk melakukan ini adalah dengan meneliti kembali kalimat topik dari setiap paragraf utama atau bagian dalam tulisan Anda.
Temukan cara untuk merangkum setiap poin yang dicantumkan dalam kalimat topik pada penutup Anda. Hindari mengulang detail pendukung dari paragraf tubuh Anda. Dalam kebanyakan kasus, Anda sebaiknya tidak menulis informasi baru di bagian penutup Anda. Ini terutama berlaku jika informasi tersebut krusial untuk argumen atau riset yang Anda cantumkan dalam karya Anda
- Tambahkan Poin Penting
Anda tidak perlu membahas poin-poin secara mendalam dalam penutup jika Anda telah menjelaskan sepenuhnya arti dan pentingnya poin-poin tersebut dalam tulisan Anda. Cukup ulangi tesis atau relevansi tema Anda sudah memadai. Tujuan dari kesimpulan dalam karya penelitian adalah untuk merangkum argumen Anda untuk pembaca dan, jika perlu, untuk mengajak mereka bertindak.
Contoh Kesimpulan dan Saran
Pada bab penutup yang sudah dijelaskan diatas yaitu terdiri dari kesimpulan dan saran. Untuk menambah referensi Anda maka akan diberikan contoh dari kesimpulan dan saran. Anda dapat memperhatikan contoh dibawah ini :
- Contoh Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan mengenai praktek penyiaran TV berjaringan antara Kompas TV dan TV Borobudur,
-
- Pertama, TV Borobudur sebagai tv lokal belum punya kemandirian secara mutlak. Kemandirian secara proses produksi memang TV Borobudur sudah banyak mengalami peningkatan. Potensi seperti kualitas SDM dan skill orang-orang sudah lebih berkembang, dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Kompas TV. Hal ini karena didukung oleh pelatihan dan fasilitas operasional yang diberikan oleh Kompas TV. Namun, dari sisi finansial, nampaknya TV Borobudur masih akan selalu terkoneksi dengan Kompas TV.
- Kedua, dengan melihat praktek penyiaran saat ini peneliti menyimpulkan bahwa media industri saat ini bergerak menuju “profit oriented” atau sesuai dengan modal market, yang mengutamakan mencari keuntungan sebesar-besarnya. Baik itu media tv lokal maupun swasta nasional cenderung mengarah pada market model. Hal ini bisa dilihat dari kondisi TV Borobudur ketika belum bergabung dengan Kompas TV, dimana TV Borobudur mencari pendapatan sendiri. Namun setelah dirasa kondisi TV Borobudur stuck atau tidak bisa berkembang, akhirnya TV Borobudur memutuskan untuk bermitra dengan Kompas TV. Hal ini dikarenakan Kompas TV memiliki kekuatan finansial dan cash flow yang lebih kuat dibandingkan dengan TV Borobudur. Sehingga, diharapkan TV Borobudur bisa survive dan berkembang di tengah ketatnya persaingan bisnis media.Selain itu, Kompas TV juga memberikan kebijakan yang mengikat TV Borobudur, yaitu dengan memberikan porsi siaran yang lebih sedikit daripada siaran nasional dan meletakkannya bukan pada prime time malam. Semuanya ini berkaitan dengan target sales yang harus Kompas TV penuhi. Mencari keuntungan sering kali bertabrakan dengan kebutuhan masyarakat, dan rating yang tinggi menjadi salah satu alasan bagi industri media untuk mempertahankan program tayangan meskipun itu diluar dari kebutuhan masyarakat.
- Ketiga, peneliti menyimpulkan bahwa konsep kemitraan antara Kompas TV dan TV Borobudur ini hanya bentuk konglomerasi media Kompas TV saja, bukan semata-mata agar kondisi penyiaran di Indonesia tidak terpusat di Jakarta. Hal ini ditandai dengan adanya akuisisi, dimana potensi lokal tidak begitu terlihat karena dominasi program nasional. Bagi Kompas TV, ini bukan suatu kesalahan, karena sesuai dengan UU yang mengatur tentang praktek berjaringan. Namun, bagi TV Borobudur sebagai televisi lokal, ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi. Lemahnya kontrol lokal dan beralih mengikuti manajemen Kompas TV, yang imbasnya sampai pada program tayangan yang didominasi oleh Jakarta.
- Keempat, lemahnya UU Penyiaran turut menjadi alasan kondisi penyiaran Indonesia ini bergerak menuju konglomerasi media. UU 32/2002 mengamanatkan agar lembaga stasiun televisi publik maupun swasta agar dapat menyelenggarakan penyiaran dengan cara berjaringan, sebagai wujud desentralisasi penyiaran. Namun, dalam UU 32/2002 tidak mengatur mengenai batas kepemilikan saham terhadap stasiun jaringannya, sehingga inilah yang dimanfaatkan oleh konglomerat media untuk melemahkan stasiun tv lokal.
- Contoh Saran dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan saran kepada KPI dan juga televisi di Indonesia sesuai dengan fenomena yang peneliti dapatkan di lapangan.
KPI sebagai lembaga penyiaran, hendaknya memberikan acuan yang jelas terhadap pasal-pasal yang masih sulit untuk diterapkan pada P3SPS. Pasal karet tersebut, mempersulit lembaga penyiaran dalam menerapkan pasal-pasalnya, dan mengakibatkan kesalahan persepsi. Misalnya pengakuan Tim QC Indosiar, yang mengeluhkan banyaknya pasal karet dan sulit untuk diterapkan. Hendaknya KPI memberikan batasan yang jelas dan lebih mengarah pada pengaplikasiannya dalam proses produksi program televisi.KPI juga diharapkan memberikan solusi untuk televisi ketika mengalami kesulitan dalam menerapkan P3SPS. Hendaknya KPI dan lembaga penyiaran duduk bersama untuk membahas masalah yang dihadapi tentang P3SPS, terutama masalah sensor. KPI cenderung berdalih mereka bukan lembaga sensor saat sensor tubuh menjadi pembicaraan dan dikritik oleh penonton. Memang, KPI bukan lembaga sensor, namum penerapan sensor sendiri berdasarkan P3SPS yang diterbitkan KPI. Jika memang ada penerapan yang kurang sesuai, hendaknya KPI berniat untuk memberikan masukan kepada lembaga penyiaran tersebut dan juga mengevaluasi P3SPS itu sendiri.Untuk televisi Indonesia, diharapkan untuk memperdalam pengetahuan tentang P3SPS, agar dalam pelaksanaannya bisa mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan tayangan sesuai dengan aturan yang tertulis. Pendalaman materi P3SPS juga bisa digunakan untuk memberikan saran pada KPI sesuai dengan hal yang terjadi dalam proses produksi televisi. Alangkah lebih baik, dasar yang didapat melalui pengalaman digabungkan dengan pemahaman P3SPS agar semakin memperbanyak literasi produser.
Selain itu, televisi hendaknya terbuka untuk kepentingan penelitian. Tentu penolakan dari perusahaan juga menjadi kendala peneliti dalam melengkapi data. Penelitian ini tidak hanya untuk kepentingan peneliti, namun kepentingan untuk kepentingan semua pihak yang berkaitan. Misalnya untuk KPI, penelitian ini bisa menjadi evaluasi untuk KPI dalam mensosialisasikan P3SPS kepada lembaga penyiaran.
Kesimpulan
Banyak orang beranggapan bahwa bagian akhir ini kurang vital, namun sesungguhnya setiap bagian dalam tulisan tersebut saling berkontribusi. Jika satu bagian tidak disusun dengan baik, itu akan berimbas pada bagian lainnya. Dalam sebuah tulisan, tidak seharusnya fokus hanya pada bab-bab awal atau isi, tetapi bagian akhir juga harus diperhatikan dengan serius.
Penjelasan serta contoh yang telah disajikan di atas bisa dijadikan acuan dan menambah pengetahuan saat menyusun makalah. Diharapkan, penulisan bagian akhir tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang kurang signifikan. Semoga penjelasan di atas bermanfaat bagi Anda dalam menyusun makalah atau skripsi yang sedang Anda kerjakan.