- Ketika diperlukan penskalaan horizontal untuk dataset yang sangat besar.
- Ketika berurusan dengan data yang tidak terstruktur atau semi-terstruktur.
- Ketika aplikasi memerlukan performa tinggi dan waktu respon yang cepat.
- Ketika perusahaan membutuhkan fleksibilitas serta kemudahan dalam pengelolaan data.
Cara Kerja NoSQL
NoSQL beroperasi dengan memanfaatkan desain terdistribusi yang memungkinkan penskalaan horizontal, berbeda dengan sistem manajemen basis data relasional yang berskala vertikal. Data disebarkan secara otomatis di antara beberapa server atau node.
Ini memungkinkan peningkatan kapasitas dan kecepatan dengan menambahkan server baru. NoSQL dirancang agar aplikasi dapat berjalan dalam lingkungan kluster, di mana data dapat mengalir dan diproses dengan lebih cepat serta lebih fleksibel.
Fungsi NoSQL
Berikut adalah beberapa fungsi dasar dari Nosql yang merupakan sistem manajemen basis data berbasis kolom:
- Manajemen data tidak terstruktur
NoSQL sangat handal untuk menajemen data yang bersifat tidak terstruktur atau semu-terstruktur seperti konten dari media sosial, file long, dan dokumen. Sistem ini memberikan kemudahan dalam menyimpan berbagai jenis struktur data, memungkinkan pengembang untuk beradaptasi dengan kebutuhan aplikasi yang berubah.
- Manajemen data terdistribusi
Sistem NoSQL memberikan manajemen data secara terdistribusi dengan baik di antara sejumlah node di dalam jaringan. Fitur ini memungkinkan adanya redundansi data secara otomatis dan menjamin ketersediaan dan keandalan sistem yang lebih tinggi.
- Penskalaan data secara horizontal
Penskalaan horizontal adalah fitur penting yang mendukung peningkatan performa sistem hanya dengan menambahkan server baru ke dalam jaringan. Hal ini membuat NoSQL mampu menjaga performa optimal meskipun volume data terus meningkat tanpa batasan.
- Penyimpanan dan mengelola volume data besar
NoSQL memiliki kemampuan untuk menyimpan serta mengelola data dalam jumlah yang sangat besar. Proses penangannya sangat efisien terhadap berbagai format data, memudahkan perusahaan dalam mengelola data dari berbagai sumber yang berbeda.
- Pengolahan data secara paralel
Pengolahan data dilakukan secara paralel di banyak server, memungkinkan akses data terdistribusi yang lebih cepat dan efisien. Kemmapuannya ini memberikan respons yang lebih baik saat aplikasi mengalami lonjakan pengguna atau peningkatan data secara mendadak.
Contoh NoSQL Database
Berikut ini adalah beberapa contoh column-oriented database:
Salah satu database NoSQL yang paling terkenal, menggunakan format dokumen berbasis JSON, sangat sesuai untuk data baik yang terstruktur maupuan tidak terstruktur.
Dikembangkan oleh Facebook, Cassandra dirancang untuk menangani data pada skala besar dengan kemampuan penulisan yang sangat cepat.
Menyediakan penyimpanan data dalam memori yang dioptimalkan untuk performa tinggi serta memproses respons secara real-time.
Menggunakan format data JSON dan protokol HTTP, memungkinkan fleksibilitas antara berbagai sistem.
Dibangun di atas Hadoop, Hbase menjamin efisiensi tinggi dalam penyimpanan data berskala besar dan mampu terintegrasi dengan ekosistem Hadoop.
Kelebihan dan Kekurangan NoSQL
Setelah memahami cara kerja, fungsi, dan contohnya, saatnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh NoSQL, berikut adalah rinciannya:
1. Kelebihan NoSQL
Sangat ideal untuk aplikasi yang membutuhkan pengelolaan data secara global.
Memungkinkan penyimpanan data tanpa struktur ketat yang biasanya dimiliki oleh DBMS relasional.
Sesuai untuk aplikasi yang memerlukan akses yang cepat dan tanpa latensi.
Mendukung proses pengembangan yang lebih cepat serta iterasi yang efisien.
2. Kekurangan NoSQL
- Keterbatasan konsistensi data
Kurang optimal untuk aplikasi yang memerlukan konsistensi data yang ketat dan terjaga.
- Kompleksitas manajemen data
Memerlukan keahlian yng lebih dalam untuk mengelola data yang lebih kompleks.
- Ketersediaan fitur yang bervariasi
Setiap sistem NoSQL memiliki kemampuan yang berbeda tergantung pada solusi yang ditawarkan.
Penutup
NoSQL merupakan sistem pengelolaan basis data yang memberikan pilihan berbeda dibandingkan dengan sistem konvesional, serta menawarkan adaptabilitas dan kemampuan dalam mengatasi data besar yang bersifat tidak terstrutur.
Tujuan utamannya adalah untuk mengelola data yang terdistribusikan serta melakukan penskalaan secara horizontal. NoSQL terkenal karena berbagai keuntungan yang dimilikinya, termasuk skema yang fleksibel dan tingkat skabilitas yang tinggi.
Beberapa contoh database NoSQL seperti MongoDB dan Cassandra menggambarkan keunggulan dalam pengelolaan data yang modern. Hingga saat ini, kamu tentunya telah memahami dengan lebih baik tentang NoSQL yang merupakan DBMS yang berpijak pada orientasi kolom.