Definisi Penetration Testing
Penetration Testing (pentest) adalah proses untuk menilai keamanan dari jaringan komputer tertentu. Dari penilaian ini, kelemahan-kelemahan dalam sistem keamanan jaringan dapat terungkap, yang berpotensi disalahgunakan oleh pihak penyerang. Bagi sebagian perusahaan, uji penetrasi merupakan hal yang sangat penting, karena aktivitas ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya insiden yang tidak diinginkan, seperti peretasan. Uji penetrasi dapat dianalogikan dengan sebuah perusahaan yang mempekerjakan seseorang untuk berpura-pura sebagai pencuri dan menguji akses ke dalamnya. Jika pencuri itu berhasil memasuki brankas dan mencuri informasi berharga, maka perusahaan perlu melakukan perbaikan dan memperkuat sistem keamanannya. Namun, penting untuk dicatat bahwa uji penetrasi tidak dapat dilakukan oleh sembarang individu. Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan uji penetrasi, pelaksanaan harus dilakukan oleh seorang penetration tester atau pentester. Pentester itu sendiri diwajibkan memiliki standar resmi yang menjadi panduan dalam pelaksanaannya. Dengan cara ini, perusahaan yang berencana melakukan uji penetrasi dapat menaruh kepercayaan kepada pentester yang dipilih.
Manfaat Penetration Testing
Sebenarnya telah diungkapkan bahwa Penetration Testing berfungsi untuk meningkatkan keamanan dalam sebuah jaringan. Namun, manfaatnya tidak terbatas hanya disitu, Penetration Testing juga memiliki keuntungan lainnya yang penting untuk dipahami. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang terkait dengan Penetration Testing:
1. Mengidenrifikasi titik kelemahan situs website
Keuntungan utama dari Penetration Testing adalah untuk mengidentifikasi titik lemah uang terdapat di sebuah situs web. Seperti diketahui, sebuah sistem jaringan komputer tidak selamanya terlindungi dengan baik dari ancaman cyber. Untuk mengecek apakah sistem komputer yang dimiliki sudah beroperasi secara optimal, Anda dapat melaksanakan Penetration Testing ini. Secara tidak langsung Penetration Testing dapat meningkatkan aspek keamanan dengan cara mengidentifikasi sebanyak mungkin tiitk lemah yang ada pada situs web tersebut.
2. Dapat memperkirakan kerugian bisnis
Selain memiliki manfaat untuk keamanan sistem suatu perusahaan, pengujian penetrasi juga berguna untuk memperkirakan potensi kerugian yang mungkin dialami oleh perusahaan. Mengapa hal ini penting? Ketika jaringan komputer diserang oleh individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab, seperti hacker, perusahaan bisa mengalami kerugian yang cukup besar. Dengan melaksanakan pengujian penetrasi ini, perusahaan bisa menilai apa saja kerugian yang mungkin terjadi jika hacker menyerang sistemnya dan langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut. Selain memberikan rasa aman bagi perusahaan, pengujian penetrasi ini juga berfungsi untuk meyakinkan konsumen bahwa layanan perusahaan yang mereka pilih sudah aman dan privasinya akan terjaga.
Tahapan dalam Penetration Testing
Saat seorang pentester melakukan uji penetrasi, terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti, mulai dari pengamatan, pemindaian, eksploitasi, penguasaan akses, hingga analisis atau pelaporan. Kelima langkah ini memiliki fungsi masing-masing yang mempermudah pelaksanaan uji penetrasi ini. Tertarik untuk mengetahui penjelasan setiap langkah uji penetrasi? Berikut adalah informasinya.
1. Planning (perencanaan)
Langkah pertama yang dijalankan adalah perencanaan. Perencanaan yang dimaksud dalam Penetratiom Testing mencakup:
- Menetapkan cakupan dan tujuan pengujian , termasuk sistem yang akan dianalisis dan teknik pengujian yang akan digunakan.
- Mengumpulkan informasi mengenai jaringan, nama domain, hingga server email untuk lebih memahami operasional target dan potensi kerentananya.
2. Scanning (pemindaian)
Setelah tahap perencanaan selesai, pentester akan melanjutkan dengan pemindaian. Pemindaian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana aplikasi atau jaringan komputer yang menjadi target merespons upaya penetrasi. Dalam tahap pemindaian ini, pentester akan menerapkan dua pendekatan, yaitu:
- Analisis Statis: Yang melibatkan pemeriksaan kode aplikasi guna memprediksi perilaku ketika suatu njaringan beroperasi, alat ini mampu melakukan pemindaian keseluruhan kode dalam satu kali proses.
- Analisis Dinamis: Yang melibatkan pemeriksaan kode aplikasi yang sedang dijalankan, dengan metode ini pemindaian dianggap lebih efisien karena memberikan gambaran waktu nyata dari performa suatu aplikasi.
3. Gaining access (mendapatkan akses)
Setelah memperoleh akses, pentester mulai menerapkan teknik seperti cross-site scripting, injeksi SQL, backdoor, dan berbagai serangan aplikasi web lainnya untuk menemukan celah pada target. Selain itu, pentester juga berusaha untuk mengeksploitasi celah tersebut dengan berbagai metode, termasuk pencurian data, peningkatan hak akses, dan lain sebagainya. Tujuan dari fase ini adalah untuk memahami dampak yang dihasilkan.
4. Maintaining access (mempertahankan akses)
Tahap berikutnya adalah Maintaining Access. Pada fase ini, pentester memanfaatkan celah yang ada untuk mengecek apakah kerentanan yang telah dieksploitasi bersifat permanen dalam sistem. Jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, ini dapat menjadi masalah bagi peretas yang kurang kompeten untuk mendapatkan akses yang lebih dalam.
5. Analysis (analisa)
Pada tahapan akhir dari pengujian penetrasi, terdapat analisis dan pelaporan. Dalam fase ini, pengujian penetrasi menghasilkan dokumentasi mengenai kerentanan dalam suatu sistem jaringan komputer. Selain itu, pentester juga akan mengevaluasi serta melaporkan risiko yang muncul dari kerentanan jaringan tersebut, serta memberikan saran untuk peningkatan keamanan.
Jenis Penetration Testing
Dalam Penetration Testing, terdapat berbagai tipe yang dapat dilakukan, mulai dari black box testing, white box testing, hingga grey box testing. Untuk membedakan ketiga jenis Penetration Testing ini, kami telah menyediakan definisi lengkap untuk setiap jenisnya, antara lain:
1. Black box testing
Tipe Penetration Testing yang pertama adalah black box testing. Pengujian ini beroperasi dengan cara berperan sebagai seorang peretas. Pentester akan berfungsi sebagai peretas untuk mengidentifikasi celah keamanan pada sistem yang dapat diretas. Pentester yang mengadopsi jenis ini memerlukan alat pemindai serta metode pengujian manual. Selain itu, mereka juga harus memiliki kemampuan untuk membuat peta dari sistem yang diuji berdasarkan observasi yang telah dilakukan.
2. White box testing
Selanjutnya adalah white box testing Metode ini diterapkan ketika perusahaan ingin mendeteksi kerentanan dengan lebih mendetail. Oleh karena itu, pentester yang menggunakan metode ini memerlukan waktu lebih lama untuk menganalisis kerentanan pada sistem jaringan klien. Dalam proses ini, pentester memiliki akses ke semua informasi yang diperlukan, sehingga mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem dan mencapai tingkat yang mungkin tidak dapat dicapai oleh pengujian kotak hitam.
3. Grey box testing
Grey box testing adalah metode di mana pentester hanya memiliki akses dan informasi sebagaimana pengguna biasa, sehingga pentester dapat melakukan pengujian serangan dan mensimulasikannya berdasarkan informasi yang diperoleh dari sistem tersebut. Tujuan dari metode kotak abu-abu ini adalah untuk memberikan evaluasi keamanan yang lebih efisien dibandingkan dengan black box testing.
Cara Kerja Penetration Testing
Dengan melihat penjelasan sebelumnya, lalu bagaimana proses dari penetration testing? Seperti yang telah dijelaskan, penetration testing adalah sebuah cara yang digunakan untuk menilai tingkat keamanan dari sistem dan jaringan komputer. Dalam pelaksanaannya, penetration testing memanfaatkan berbagai metode seperti yang telah diuraikan sebelumnya, mulai dari black box testing, white box testing, hingga grey box testing. Metode-metode ini dapat membantu pentester mengidentifikasi berbagai celah keamanan yang ada pada sistem jaringan komputer perusahaan. Setelah menemukan celah tersebut, pentester akan memberikan beberapa analisis yang berguna sebagai umpan balik bagi pengelola sistem untuk meningkatkan keamanan sistem komputer mereka.
Kesimpulan
Penetration Testing merupakan suatu prosedur untuk menilai keamanan suatu jaringan komputer. Metode ini sering kali disebut sebagai pentest dan umumnya dilaksanakan oleh pentester. Beberapa keuntungan dari penetration testing ini meliputi pengidentifikasian celah keamanan pada sebuah website serta kemampuan untuk memperkirakan kerugian yang mungkin dialami oleh bisnis. Untuk memperoleh manfaat tersebut, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan, dimulai dari perencanaan, pemindaian, perolehan akses, pemeliharaan akses, hingga analisis. Dalam prosesnya, penetration testing menerapkan beberapa metode yang berbeda, seperti black box testing, white box testing, dan grey box testing. Ketiga jenis metode ini memiliki definisi dan manfaat masing-masing. Penetration testing ini menjadi krusial bagi perusahaan agar terhindar dari ancaman siber.