Gunakan Metode Usability Testing Dalam Membangun Software
Anda pasti pernah merasa tidak puas setelah menggunakan suatu aplikasi atau sistem, bahkan saat berinteraksi dengan aplikasi tersebut, Anda merasa kurang nyaman. Hal ini bukan disebabkan oleh fungsi yang tidak berjalan, tetapi lebih kepada ketidakefisienan aplikasi dalam menyelesaikan permasalahan yang Anda hadapi.
Ya, hal ini berhubungan dengan tingkat kegunaan dari sebuah produk. Ini tergantung pada bagaimana pengguna menilai, baik dengan memberikan penilaian secara langsung atau dengan mengamati perilaku mereka tanpa meminta pendapat. Istilah yang lebih umum digunakan untuk ini adalah usability, dengan usability testing sebagai cara untuk mengukur seberapa baik suatu produk berfungsi.
Dalam artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi lebih dalam tentang pengujian kegunaan. Terdapat penjelasan lengkap mengenai definisi, metode pengujian kegunaan, dan contoh-contoh dari pengujian tersebut. Jadi, silakan baca artikel ini hingga selesai, ya!
Mengenal Usability Testing
Apa Itu Usability Testing
Usability testing merupakan cara untuk menilai seberapa efektif dan efisien sebuah produk atau sistem digunakan oleh pengguna dalam situasi nyata. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat kemudahan, kecepatan, dan kejelasan penggunaan produk, sekaligus memastikan produk tersebut memenuhi kebutuhan penggunanya dan tujuan perusahaan.
Dalam proses usability testing, pengguna biasanya diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas menggunakan produk atau sistem, sementara para peneliti memantau, mencatat, dan menganalisis interaksi pengguna dengan produk tersebut untuk menemukan masalah atau tantangan yang mungkin dihadapi. Dengan data yang diperoleh dari pengujian ini, perusahaan bisa memperbaiki desain dan fungsionalitas produk agar lebih ramah pengguna.
Ini merupakan elemen penting dalam proses desain yang fokus pada pengguna, karena memberikan informasi berharga tentang cara pengguna berinteraksi dengan produk dan perbaikan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengalaman mereka. Pengujian ini bisa dilakukan pada berbagai fase dalam siklus pengembangan produk, mulai dari tahap pembuatan prototipe awal hingga tahap akhir pengembangan. Metode yang berbeda dapat digunakan dalam pengujian kegunaan, seperti pengujian jarak jauh, pengujian yang didampingi atau tidak didampingi, dan pengujian tatap muka.
Ada beragam pendapat mengenai definisi dasar dari pengujian ini. Berikut adalah beberapa pandangan dari para ahli tentang usability testing:
Nielsen Norman Group
Ini merupakan metode penilaian desain yang digunakan untuk menilai produk atau sistem dengan cara mengamati cara pengguna memanfaatkannya. Testing ini mencakup pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif mengenai perilaku serta pilihan pengguna.
ISO-9241
Ini adalah cara untuk menguji produk atau sistem dengan melibatkan individu yang mencerminkan kelompok pengguna yang diinginkan atau yang sudah ada dalam situasi kerja, guna mengevaluasi sejauh mana produk atau sistem memenuhi kebutuhan pengguna tertentu dalam konteks cara penggunaan yang diharapkan.
Jakob Nielsen
Ini adalah metode penilaian penggunaan suatu produk atau sistem dengan cara mengamati pengguna ketika mereka berinteraksi dengan produk atau sistem, sekaligus mencatat umpan balik dan pandangan mereka mengenai pengalaman menggunakan produk atau sistem itu.
Steve Krug
Ini merupakan metode untuk mengawasi pengguna ketika mereka memakai produk atau sistem, serta mencatat interaksi mereka dengan produk atau sistem itu dengan tujuan menemukan kesulitan atau masalah yang muncul dan kemudian menyelesaikannya.
Contoh Usability Testing
Contoh usability testing sangat beragam. Pengujian ini dapat dilakukan pada berbagai platform, termasuk situs web, aplikasi seluler, dan lainnya. Berikut adalah beberapa contoh usability testing:
- Testing pada eCommerce: Situs web yang bergerak di bidang eCommerce dapat melakukan pengujian dengan meminta pengguna untuk menyelesaikan beberapa tugas, seperti mencari barang, menambahkannya ke dalam keranjang, serta menyelesaikan transaksi. Pengujian ini dapat membantu menemukan masalah yang mungkin ditemui pengguna saat menjelajahi situs, seperti kesulitan dalam mencari produk atau kebingungan mengenai prosedur pembayaran.
- Testing pada Aplikasi Seluler: Para pengembang aplikasi seluler bisa melaksanakan pengujian dengan meminta pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi dan menyelesaikan tugas tertentu, seperti membuat akun, menjelajahi berbagai konten, atau melakukan pembelian. Pengujian ini efektif dalam mengidentifikasi masalah yang mungkin dihadapi pengguna saat menggunakan aplikasi, seperti kesulitan dalam menjelajahi menu atau menemukan informasi penting.
- Testing pada Aplikasi Perangkat Lunak: Para pengembang perangkat lunak dapat melakukan pengujian dengan meminta pengguna untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti menciptakan dokumen baru, mengubah dokumen yang sudah ada, dan menyimpan dokumen. Proses pengujian ini dapat membantu menemukan masalah yang mungkin dialami pengguna ketika menggunakan perangkat lunak, seperti kesulitan dalam mencari fitur tertentu atau adanya masalah dengan desain dan antarmuka.
- Testing pada Kemasan Produk: Perusahaan bisa melakukan pengujian kegunaan pada kemasan barang dengan meminta pengguna melakukan aktivitas seperti membuka kemasan, mencari informasi produk, dan menggunakan barang tersebut. Pengujian ini dapat membantu dalam menemukan masalah yang mungkin dialami pengguna saat berhadapan dengan kemasan, seperti kesulitan saat membuka kemasan atau kebingungan terhadap instruksi produk.
Metode Usability Testing
Terdapat berbagai pendekatan untuk usability testing, dan pemilihan metode yang tepat tergantung pada beberapa faktor seperti tahap pengembangan, tujuan penelitian, jumlah peserta, dan sumber daya yang dimiliki. Beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam usability testing antara lain:
- In-person Testing: Pendekatan ini dilakukan dalam setting yang terkontrol, seperti laboratorium, di mana peneliti mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk. Ini memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan umpan balik langsung dari pengguna, sehingga menjadi cara yang efisien untuk mengumpulkan data kualitatif.
- Pengujian Jarak Jauh: Metode ini memungkinkan peserta untuk melakukan pengujian dari lokasi mereka sendiri dengan perangkat yang mereka miliki, sementara peneliti mengamati interaksi tersebut melalui berbagi layar atau video konferensi. Pengujian jarak jauh lebih ekonomis dan praktis, meskipun dapat menyulitkan dalam hal pengumpulan data kualitatif dan pengendalian kondisi pengujian.
- Card sorting: Card sorting merupakan metode untuk menguji bagaimana informasi diorganisasikan dan disusun dengan meminta pengguna untuk mengelompokkan konten ke dalam kategori yang mereka anggap logis. Pendekatan ini sering digunakan untuk menilai arsitektur informasi pada situs web atau aplikasi.
- Evaluasi Heuristik: Evaluasi heuristik melibatkan sekelompok pakar dalam bidang kegunaan yang memeriksa sebuah produk untuk menemukan masalah-masalah potensial berkaitan dengan kegunaan, berdasarkan seperangkat kriteria atau prinsip yang telah ditentukan sebelumnya. Metode ini biasanya diterapkan pada tahap awal pengembangan untuk mendeteksi masalah sebelum melakukan pengujian dengan pengguna.
- Testing A/B: Testing A/B dilakukan dengan membandingkan dua versi dari produk atau situs web untuk menentukan mana yang memberikan hasil lebih baik. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi perubahan kecil dalam desain maupun modifikasi yang lebih besar terhadap fitur atau fungsionalitas produk.
- Survei dan Kuesioner: Survei dan kuesioner berfungsi untuk mengumpulkan data kuantitatif mengenai tingkat kepuasan, preferensi, serta pola perilaku pengguna. Alat-alat ini dapat melengkapi data kualitatif yang diperoleh dari metode pengujian kegunaan lainnya.
Itulah beberapa contoh teknik usability tersting yang diterapkan dalam evaluasi kegunaan. Pilihan metode yang digunakan akan tergantung pada tujuan penelitian, tahap-tahap pengembangan, serta sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan pengujian.
Perhatikan Aspek Usability Untuk Produkmu!
Sebagai ringkasan, usability testing merupakan elemen krusial dalam proses desain yang berfokus pada pengguna, yang memberikan informasi berharga tentang cara pengguna berinteraksi dengan produk, situs web, dan aplikasi. Dengan mengenali masalah keterpakaiannya sejak awal proses desain, pengujian ini dapat mengurangi waktu dan biaya, serta meningkatkan kepuasan pengguna dan kesetiaan terhadap merek.
Dengan berbagai teknik yang dapat digunakan untuk melaksanakan usability testing, seperti pengujian langsung, pengujian jarak jauh, penyortiran kartu, evaluasi heuristik, testing A/B, dan survei, perusahaan dan pengembang memiliki kemampuan untuk memilih metode yang paling cocok dengan kebutuhan dan tujuan mereka. Oleh karena itu, pengujian ini menjadi alat yang sangat berharga untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memastikan keberhasilan suatu produk, situs web, atau aplikasi di pasar yang sangat kompetitif saat ini.