Pengertian Dan Cara Mengecek Inode
Apa Itu Inodes
Inode adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan semua informasi file pada akun hosting. Inodes bisa berisi folder, file, image dan apapun file yang di upload dalam panel hosting. Setiap akun hosting memiliki batasan jumlah inode tergantung besar kecilnya hosting. Contoh saja dalam satu folder terdapat 10 gambar dan satu file, maka jumlah inodes yang terhitung adalah 12 inode. Jadi setiap folder, file dan sejenisnya dihitung satu.
Saat inodes sudah mencapai batasnya, website tidak bisa berfungsi seperti sebelumnya. Website masih bisa digunakan seperti biasa tetapi untuk aktivitas penambahan file tidak bisa dilakukan. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menghapus beberapa file yang dirasa tidak perlu atau melakukan upgrade kapasitas hosting yang lebih besar.
Struktur data pada inode akan digunakan oleh system untuk mengidentifikasi sebuah file atau direktori. Informasi yang tersimpan pada inode berupa :
- Tipe file
- Permission
- Ownership (termasuk grupnya)
- Ukuran file
- atime (Access time), mtime (modified time) dan ctime (change time)
- jumlah softlinks dan hardlinks
- ACL / Access control list
Cara Cek Inodes
Untuk bisa mengetahui jumlah pemakaian inode, perlu mengeceknya secara langsung pada panel hosting yang digunakan. Bagi yang menggunakan cPanel, jumlah penggunaan inodes berada pada bagian samping dashboard. Untuk lebih jelasnya silahkan ikuti tutorial cara cek inode berikut ini :
1. Login terlebih dahulu pada akun cPanel hosting.
2. Setelah berhasil login akan masuk pada dashboard cPanel hosting. Akan ada banyak menu pada cPanel dengan fungsi yang berbeda-beda.
3. Untuk lebih jelas, klik menu All Feature untuk membuka seluruh fitur cPanel pada tab baru.
4. Pada menu Files, pilih Inode Counter.
5. Temukan daftar penggunaan inodes pada website dari direktori yang paling banyak hingga paling sedikit.
Cara Mengecek Direktori yang Menggunakan Inodes Paling Banyak
1. Pada menu Inode Counter, klik direktori yang ingin di cek.
2. Hasilnya akan menunjukkan file di dalam direktori beserta jumlah inodes yang digunakan dari paling banyak hingga paling sedikit.
3. Cukup klik file-file yang tertera hingga mendapatkan file yang di cari.
Akibat Inodes Penuh
Saat inodes sudah penuh, akan ada beberapa masalah yang timbul. Berikut beberapa masalah yang timbul akibat inodes penuh :
1. Suspend provider hosting
Hal pertama yang terjadi adalah suspend dari provider hosting. Biasanya sebelum penuh ada beberapa provider hosting yang memberikan info terlebih dahulu. Solusi saat sudah suspend seperti ini adalah dengan upgrade paket yang lebih tinggi atau hapus file.
2. Autobackup mati
Fitur auto backup akan otomatis berhenti saat inodes sudah penuh, karena tidak memiliki space lagi untuk menyimpan file backup.
3. Tidak bisa upload file
Karena batasan inodes sudah full, maka sudah tidak bisa upload file apapun pada server hosting.
4. Performa hosting turun
Performa hosting menjadi turun karena inodes penuh. Tanda yang paling mudah dilihat website menjadi lambat saat diakses.
Cara Mengurangi Inodes
Setelah mengetahui jumlah inodes pada hosting, jika tidak berencana upgrade hosting dalam waktu dekat ini, maka solusinya bisa menghapus beberapa file yang kurang penting sehingga bisa mengurangi jumlah pemakaian inodes. Berikut tips untuk mengurangi jumlah file inodes pada hosting :
1. Jangan terburu pindah hosting
Saat mendapatkan peringatan inodes sudah penuh, langkah pertama adalah cek terlebih dahulu apa yang menjadi penyebabnya. Jangan terburu-buru untuk pindah pada provider hosting lainnya. salah satu penyebab yang sering terjadi adalah server terkena serangan dari dari hacker.
2. Identifikasi masalah
Jika tidak mengetahui penyebabnya, silahkan hubungi provider hosting untuk mengecek penyebab dari inodes penuh. Apakah penyebabnya dari file directory penuh, inbox email penuh, file backup tidak dihapus, duplikat file dan sebagainya. Jika sudah jangan lupa untuk melakukan clear cache agar data yang dihapus bisa hilang.
3. Lakukan backup data
Agar lebih aman saat melakukan proses penghapusan beberapa file untuk melakukan backup terlebih dahulu. Ini dilakukan agar saat terjadi error atau kehilangan data bisa dilakukan restore lagi.
4. Hapus file
Penyebabnya dari file yang banyak dan tidak berguna, bisa langsung untuk menghapusnya. Demikian pembahasan mengenai apa itu inodes dan cara pengecekannya. Masalah inode ini memang sedikit rawan saat terjadi kesalahan karena berhubungan langsung dengan website.
Cara memperbaiki kesalahan inode umum
Meskipun WordPress memiliki masalah inode khusus platform ada yang umum di web. Apakah menggunakan Drupal, Joomla, WordPress atau bahkan Ghost, mungkin perlu memperbaikinya di beberapa titik.
- Email tidak akan dikirim, baik melalui pelanggan tradisional, penjawab otomatis atau formulir di situs itu sendiri.
- Tidak dapat menerima email.
- Unduhan gagal secara sistematis.
- Publikasi dan halaman tidak akan diperbarui atau dibuat.
- Pengguna tidak dapat mengakses situs.
- Dalam beberapa kasus, migrasi dari satu host ke host lain mungkin diblokir.
Dalam semua kasus ini, masalahnya mungkin server mendekati batas atas kuota inode-nya. Atau itu benar-benar kekurangan inode. Ingatlah bahwa meskipun hanya menggunakan sebagian dari kapasitas penyimpanan, tetapi masih bisa menggunakan inode.
Setiap kali email dikirim atau diterima, file dihasilkan. Jika tidak ada inode, tidak ada file yang dapat dibuat. Jika inode penuh, unduhan akan gagal karena data tidak dapat disimpan di mana saja. Hal yang sama dapat dikatakan untuk publikasi dan halaman di WordPress atau platform CMS lainnya yang tidak dapat menghasilkan file yang diperlukan tanpa spot. Bahkan ketika pengguna mengunjungi halaman, file dihasilkan cookie, token, file cache. Jika tidak ada inode, pengguna ini tidak menerima layanan apa pun.
Saat bermigrasi dari satu host ke host lain, alokasi inode mungkin berbeda. Jadi, bahkan tidak bisa mendekati kuota saat ini, sudah berada di sebelah. Ini mungkin terdengar sulit, tetapi sebenarnya sangat mudah untuk memperbaikinya.
Untuk mengatasi masalah menggunakan inode, ada beberapa tindakan sederhana yang dapat dilakukan yang akan membantu, yaitu :
1. Hapus email lama
Setiap kali email dikirim atau diterima, file dibuat di server (dengan asumsi tidak menggunakan layanan email eksternal). Ini berarti bahwa semua email memerlukan inode. Jika hanya mengarsipkan atau menyimpan email di kotak masuk.
2. Bersihkan folder sementara
File sementara adalah hewan yang fantastis. Jika tahu di mana menemukannya, dapat memastikan melakukan pekerjaan tanpa menggunakan terlalu banyak sumber daya. Setiap kali melihat direktori tmp di sinilah file-file sementara ini disimpan. Token sesi, file cache, traffic log, segala macam hal menarik sekaligus, tetapi tidak berguna setelahnya.
Kecuali memiliki tugas Automation atau CRON yang di konfigurasi untuk menghapus file sementara, mungkin perlu ke sana dari waktu ke waktu dan melakukan wawancara kecil. Ini akan terutama di direktori root di bawah tmp.
Secara umum dapat menghapus semua file log, file cache, atau file sesi. Sebagian besar akan melihat catatan dengan sangat jelas. Biasanya, nama file berisi sess ou Cache ou mencatat yang sangat memudahkan pekerjaan.
3. Hapus file log
Mirip dengan file tmp, file dari journaux adalah direktori root yang berisi arsip setelah pengarsipan log dari server. Server akan mulai menyimpan log untuk setiap domain selama setiap bulan aktif di host. Ini bisa beaucoup surat kabar. Buat cadangan karena ini cukup penting dan hapus.
4. Hapus instalasi situs web yang tidak perlu
Ada dua alasan mengapa tidak ingin instalasi berlebihan mengambil inode, yaitu :
- Membuang-buang inode pada sesuatu yang tidak digunakan.
- Situs web yang dilupakan rentan terhadap ancaman keamanan besar dan merupakan cara paling umum bagi perentas untuk mengakses server bersama melalui serangan brute force.
Ada lebih dari 5 file 000 di setiap instalasi WordPress yang setidaknya 5 000 inode dan jika melakukan sesuatu untuk menyesuaikan atau menambahkan plugin atau tema mungkin harus melempar lihat apa yang dimiliki pada server.