Berbagai Jenis Scam Yang Harus Diwaspadai Dan Cara Menghindari
Maraknya cybercrime saat ini, yang sering kali berujung pada kerugian materi dan bahkan tindakan kriminal terhadap korban, telah menjadi isu yang menarik perhatian publik. Salah satu contohnya adalah penipuan yang disamarkan sebagai investasi. Para korban dari investasi bodong sering kali mengalami kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersikap preventif terhadap berbagai ancaman ini.
Salah satu bentuk penipuan daring yang perlu diwaspadai adalah scam. Scam merupakan skema penipuan yang tidak jujur, di mana pelaku berusaha mendapatkan sesuatu yang berharga dari korbannya. Untuk bisa lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan, penting bagi kita untuk memahami apa itu scam. Dengan pemahaman yang baik, kita dapat lebih mudah mengenali ciri-ciri scammer (pelaku penipuan) dan mencari cara untuk menghindarinya.
Scam: Sebuah Skema Penipuan
Dari penjelasan sebelumnya, kita telah sedikit mengupas tentang apa itu scam. Scam merupakan sebuah skema atau tindakan terencana yang dilakukan oleh pelaku untuk berbuat curang dengan tujuan menipu korbannya. Melalui aksi ini, pelaku berharap dapat meraih sesuatu yang berharga dari pihak yang ditipunya. Tentu saja, korban akan mengalami kerugian yang signifikan. Mereka yang melakukan scam dikenal sebagai scammer.
Penipuan pada dasarnya bisa terjadi baik secara offline maupun online. Namun, dalam konteks scam, biasanya kita berbicara tentang penipuan yang terjadi di dunia maya. Ada banyak saluran online yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku, salah satunya adalah media sosial. Menurut data dari LegalJob, sekitar 51% orang yang menjadi target scammer di media sosial pada akhirnya terjebak dan kehilangan uang mereka. Ini artinya, kita semua harus ekstra waspada, terutama mengingat bahwa banyak dari kita adalah pengguna aktif media sosial.
Jenis dan Ciri-Ciri Scammer
Scam adalah bentuk penipuan yang hadir dalam berbagai skema untuk menjerat korbannya. Para scammer seringkali berusaha meniru pola komunikasi yang biasa digunakan oleh perusahaan resmi untuk berinteraksi dengan klien mereka. Dengan kecerdikan ini, scammer berupaya meyakinkan calon korbannya akan kebenaran informasi dan penawaran yang mereka sampaikan. Mari kita simak beberapa jenis dan ciri-ciri scammer yang penting untuk Anda ketahui.
Jenis-Jenis Scam
Phishing
Phishing scam adalah cara penipuan yang melibatkan para pelaku yang dikenal sebagai “phisher”. Mereka menyamar sebagai organisasi resmi atau individu tepercaya dan menghubungi Anda untuk meminta informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor akun, kredensial pengguna, atau data kartu kredit. Setelah mendapatkan informasi tersebut, para penipu akan memanfaatkannya untuk mencuri uang, melakukan penipuan identitas atau kartu kredit, serta terlibat dalam kegiatan ilegal lainnya, seperti spionase perusahaan. Sebagian besar penipuan phishing ini dilakukan melalui email.
Catfish
Jenis scam lainnya yang dikenal sebagai Catfish melibatkan penciptaan profil online palsu dengan tujuan menipu korban. Di Indonesia, salah satu contohnya adalah penggunaan profil media sosial untuk menarik perhatian orang yang diinginkan agar mau melakukan kencan. Selain itu, ada juga praktik membuat profil yang menyerupai teman atau kerabat untuk memanipulasi korban, misalnya dengan meminta pengiriman uang atau bantuan.
Investment scam
Akhir-akhir ini, banyak influencer yang mulai menggugah minat generasi milenial untuk mencoba “bermain” investasi. Namun, fenomena ini juga membuka peluang bagi para penipu untuk mengeksploitasi kesempatan tersebut. Tipe penipuan ini seringkali memanfaatkan platform investasi sebagai sarana. Para pelaku akan meyakinkan korbannya untuk berinvestasi dalam produk atau platform tertentu. Begitu mereka merasa bahwa jumlah investasi dari pengguna sudah cukup besar, tiba-tiba tanpa peringatan, aktivitas investasi pun ditutup dan seluruh uang yang diinvestasikan akan diambil oleh mereka.
Fake antivirus software
Jika Anda pernah menemui pop-up yang memberi tahu bahwa komputer kamu terinfeksi virus dan memerlukan antivirus, berarti Anda telah berhadapan dengan jenis penipuan ini. Pelaku penipuan yang menggunakan metode ini biasa disebut scareware. Iklan antivirus palsu semacam ini dirancang untuk membuat calon korban merasa panik, sehingga mereka bersedia membayar demi mendapatkan apa yang mereka anggap sebagai solusi untuk masalah malware yang dihadapi. Sayangnya, setelah mencoba membayar, uang mereka sering kali lenyap begitu saja.
MLM scam
Multi-level marketing (MLM) adalah model bisnis yang telah dikenal sejak lama. MLM dapat dianggap sah ketika sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan produk. Namun, ada beberapa skema MLM yang lebih fokus pada perekrutan anggota baru daripada penjualan, sehingga pendapatan yang diperoleh oleh perekrut sebagian besar berasal dari pembelian inventaris oleh anggota yang baru bergabung. Praktik semacam ini sering kali dikategorikan sebagai tindakan penipuan. Biasanya, skema ini dikenal dengan istilah skema ponzi. Anggota yang berada di tingkat bawah hierarki sering kali mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli inventaris dibandingkan dengan pendapatan yang mereka dapatkan dari penjualan, sementara anggota yang berada di tingkat lebih tinggi justru meraih keuntungan dari situasi tersebut.
Donation scam
Jenis penipuan berikutnya adalah penipuan donasi atau donation scam. Dalam skema ini, para pelaku merancang kampanye penggalangan dana seolah-olah untuk membantu individu yang sedang menghadapi keadaan darurat, seperti sakit atau situasi mendesak lainnya. Namun, setelah donasi diterima dari para dermawan, uang tersebut justru masuk ke kantong pribadi si pelaku, dan bukan digunakan untuk tujuan yang telah dijanjikan.
Ciri-Ciri Scammer
Langkah pertama untuk menghindari scam adalah dengan mengenali ciri-ciri seorang scammer. Berikut ini adalah beberapa tanda yang perlu kamu ketahui agar dapat mengidentifikasi mereka dengan lebih mudah.
Serba cepat dan mendorongmu segera bertindak
Segala sesuatu yang serba cepat seringkali mendorong kita untuk segera bertindak. Biasanya, mereka yang menjadi korban aksi penipuan adalah orang-orang yang tidak bisa berpikir jernih dan mudah tergiur tanpa mempertimbangkan segala risiko. Inilah yang dimanfaatkan oleh para scammer. Mereka berusaha memanfaatkan keyakinan sesaat para korban sebelum mereka sempat berpikir lebih dalam. Oleh karena itu, salah satu tanda yang menunjukkan adanya scammer adalah upaya mereka untuk mendesak korban agar segera mengambil tindakan terhadap tawaran yang diberikan.
Menawarkan hal yang tidak sebanding (dengan harga)
Menawarkan sesuatu yang tidak sebanding dengan harga adalah salah satu ciri khas penipuan. Pertanyaannya, apakah apartemen yang ditawarkan terlihat terlalu bagus untuk disewa dengan harga semurah itu? Atau, apakah paket liburan tersebut terdengar terlalu terjangkau? Apakah ada janji tentang pekerjaan mudah yang memberikan imbalan tinggi dengan minim usaha? Atau seseorang meminta kamu untuk mentransfer setoran cepat dengan janji imbalan besar?
Ingatlah prinsip anti-penipuan berikut: jika sesuatu terasa terlalu indah untuk menjadi kenyataan, bisa jadi itu adalah penipuan yang akan berujung pada masalah.
Mengaku dari pihak berwenang/perusahaan yang kamu kenal
Salah satu ciri utama dari penipuan adalah pelaku yang mengaku sebagai pihak berwenang atau perwakilan dari perusahaan yang kamu kenal. Misalnya, bayangkan jika Anda adalah nasabah sebuah bank, katakanlah Bank A. Tiba-tiba, Anda menerima pesan atau panggilan dari seseorang yang mengaku sebagai pegawai Bank A, dan menyebutkan informasi pribadi tentang dirimu dengan akurat. Situasi seperti ini jelas dapat membuka peluang bagi mereka untuk memperoleh kepercayaanmu.
Cara Menghindari Scam
Riset perusahaan dan situs web terkait
Untuk menghindari penipuan, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap perusahaan dan situs web yang terkait. Terlepas dari seberapa mendesaknya tawaran yang kamu terima atau seberapa besar keinginanmu terhadap barang atau jasa tersebut, pastikan untuk mencari informasi sebelum mengambil keputusan. Bacalah informasi tentang perusahaan, syarat layanan, dan kebijakan privasi yang mereka miliki. Pastikan situs web tersebut aman sebelum melanjutkan transaksi. Selain itu, cari ulasan dari pelanggan lain untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman mereka. Periksa juga apakah situs web tersebut telah menggunakan sertifikat SSL sebagai tanda keamanan.
Hindari download lampiran dari kontak tidak dikenal
Hindarilah untuk mengunduh lampiran dari kontak yang tidak Anda kenal. Scammer sering memanfaatkan lampiran dan situs web untuk menyebarkan malware yang dapat menginfeksi komputer Anda. Sebagai contoh, Trojan sering kali menyamar sebagai lampiran yang tampak tidak berbahaya, padahal sebenarnya dapat membawa masuk rootkit, spyware, atau adware ke perangkatmu. Sementara beberapa jenis malware hanya akan menampilkan iklan, yang lain bisa memiliki dampak yang jauh lebih merusak. Sebagai prinsip umum, selalu pastikan untuk tidak mengklik sesuatu yang tidak Anda percayai.
Hindari membagikan data pribadi
Salah satu cara efektif untuk terhindar dari penipuan adalah dengan tidak membagikan informasi pribadi. Banyak situs web meminta Anda untuk menjawab serangkaian pertanyaan keamanan saat Anda perlu memulihkan kata sandi. Pastikan Anda mengingat informasi yang telah ditetapkan sebagai langkah keamanan, dan jangan pernah membagikannya. Jika tidak, para penipu dapat dengan mudah menjawab pertanyaan keamanan Anda. Hal ini juga berlaku untuk hal-hal penting lainnya seperti kredensial masuk dan nomor akun.
Buat password yang kuat
Buatlah password yang kuat dan unik untuk setiap situs web yang sering Anda kunjungi. Jika situs tersebut menyediakan opsi otentikasi dua faktor, jangan ragu untuk menggunakannya. Pastikan untuk menyimpan kata sandi Anda dengan aman menggunakan pengelola kata sandi.
Hindari Scam dari Diri Sendiri!
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang scam. Meningkatkan kewaspadaan adalah langkah awal yang krusial untuk menghadapi aksi-aksi penipuan yang mungkin terjadi. Penipuan adalah skema atau tindakan yang telah direncanakan oleh pelaku dengan tujuan untuk menipu dan merugikan korbannya demi memperoleh sesuatu yang berharga.
Berbagai jenis penipuan kini marak digunakan oleh para pelaku, mulai dari phishing, catfishing, hingga penipuan donasi. Untuk melindungi diri, kamu dapat mengambil beberapa langkah pencegahan, seperti memeriksa dengan teliti situs web perusahaan, menghindari mengunduh lampiran email dari kontak yang tidak dikenal, serta membuat password yang kuat dan tidak membagikan informasi pribadi sembarangan. Ingat, menghindari penipuan dimulai dari kesadaran diri sendiri!