Apa Itu Firmware? Pengertian dan Fungsi
Perangkat lunak yang sering di bicarakan oleh banyak orang adalah firmware. secara umum firmware adalah salah satu perangkat lunak yang mana akan disimpan dalam read-only format dan tidak akan bisa diubah ketika tidak dialiri dengan listrik.
Secara umum Firmware adalah sebuah program komputer yang di dalamnya menyediakan kontrol lever dari yang terendah untuk perangkat keras. Bisa dikatakan firmware sudah terintegrasi dengan setiap unit perangkat keras dalam sebuah komputer.
Pengertian Firmware
Firmware adalah perangkat lunak terprogram yang ditempatkan di perangkat keras perangkat untuk mengontrol perangkat dan fungsi intinya. Dalam bahasa Indonesia, Firmware sering disebut juga dengan nama perangkat tegar. Bisa dikatakan firmware ini mirip dengan sistem operasi dalam komputer. Firmware terdiri dari program komputer yang menyediakan kontrol low-level untuk sebuah perangkat keras. Sebuah komputer tanpa adanya sistem operasi maka tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Bahkan input perintah pada komputer juga tidak akan bisa diproses. Hal ini juga berlaku sama halnya dengan firmware.
Jika tidak ada firmware dalam sebuah perangkat keras maka perangkat keras tersebut juga tidak akan bisa menerima perintah untuk diselesaikan. Pada awalnya, firmware hanya mempunyai memori terprogram read-only (PROM) saja.
Firmware juga didesain untuk bekerja secara permanen yang tidak dapat diubah apabila terjadi pembaharuan tertentu. PROM ini kemudian berkembang dan diubah menjadi EPROM (Erasable Programmable ROM). Firmware mulai berkembang dalam bentuk memori flash. Jenis yang satu ini lebih mudah untuk digunakan. Tidak hanya itu, firmware juga jauh lebih praktis ketika di update.
Sejarah Firmware
Ascher Opler menciptakan istilah “firmware” dalam artikel Datamation 1967. Awalnya, itu berarti isi dari toko kontrol yang dapat ditulis (memori khusus berkecepatan tinggi kecil).
Berisi mikrokode yang menetapkan dan mengimplementasikan set instruksi komputer, dan yang dapat dimuat ulang untuk mengkhususkan atau memodifikasi instruksi yang dipusatkan oleh unit pemrosesan.
(CPU) dapat mengeksekusi. Seperti yang awalnya digunakan, firmware berbeda dari perangkat keras (CPU itu sendiri) dan perangkat lunak (instruksi normal dijalankan pada CPU).
Itu tidak terdiri dari instruksi mesin CPU, tetapi dari mikrokode tingkat rendah yang terlibat dalam mengimplementasikan instruksi mesin. Itu berada di batas antara perangkat keras dan perangkat lunak.
Seiring waktu, penggunaan populer memperluas kata “firmware” untuk menunjukkan program komputer yang terkait erat dengan perangkat keras.
Termasuk instruksi mesin prosesor untuk BIOS, bootstrap loader, atau sistem kontrol untuk perangkat elektronik sederhana seperti oven microwave, remote control, atau perangkat komputer.
Fungsi Firmware
Fungsi firmware pada perangkat elektronik yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, untuk mengetahuinya maka simak seputar penjelasan yang terdapat dalam list di bawah ini :
1. Mengontrol
Fungsi pertama dari menggunakan firmware yaitu digunakan untuk mengontrol lalu lintas data pada sebuah perangkat lunak. Peran mengontrolnya ini dapat diartikan sebagai memindai virus agar tidak masuk ke dalam perangkat elektronik yang digunakan. Dengan demikian maka akan semakin memudahkan perangkat elektronik komputer tersebut dapat digunakan secara semestinya.
Tanpa adanya firmware tersebut maka tidak dapat mengontrol setiap data yang masuk sehingga dapat meninggalkan virus yang berbahaya yang dapat merusak sistem operasi dari perangkat lunak tersebut.
2. Mengatur
Kemudian fungsi dari pengertian firmware juga mengatur setiap lalu lintas data yang masuk di perangkat elektronik tersebut. Dengan demikian pastinya akan lebih mudah menerima perintah kemudian menjalankannya dengan baik. Tanpa adanya firmware tentunya sistem operasi tidak dapat dijalankan dengan lancar.
3. Menyaring
Fungsi firmware dalam perangkat elektronik yaitu harus mampu menyaring setiap data yang masuk ke dalam perangkat elektronik tersebut. Dengan demikian maka firmware memang menjadi komponen yang penting dalam sebuah perangkat komputer atau pun perangkat elektronik yang lainnya.
Contoh Firmware
Tidak hanya di komputer, bahkan di peralatan elektronik yang digunakan sehari-hari oleh manusia, ada juga firmware di dalamnya. Berikut ini adalah contoh penggunaan firmware yang perlu diketahui, yaitu :
-
Pada Alat Elektronik
Pada sistem timer dan kontrol pada mesin cuci, remot televisi, kalkulator, MP3 player, smartphone.
-
Pada Komponen Komputer
- BIOS (Basic Input/Output System), dikenal pula dengan PC BIOS/ROM BIOS/Sistem BIOS, merupakan firmware yang digunakan untuk menginisiasi perangkat keras selama proses booting (menyalakan) komputer.
- UEFI (Unified Extensible Firmware Interface).
- Open Firmware.
- ARCS pada komputer Silicon Graphic.
-
Pada Router dan Firewall
- OpenWRT
Firmware berbasiskan GNU/Linux yang memiliki fitur lebih lengkap bagi sebuah router dibandingkan dengan router pabrikan.
-
- IPFire
Firmware distribusi Linux yang berguna untuk memudahkan pengaturan serta pengamanan untuk suatu jaringan.
-
- m0n0wall
m0n0wall merupakan sebuah firmware yang jika digunakan akan menghadirkan fitur penting untuk firewall pada PC.
Perbedaan Firmware dan Software
Meskipun kegunaannya yang sedikit mirip, baik firmware dan software memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri.
1. Dari Segi Penggunaan
Software berguna untuk menghubungkan pengguna dengan komputer, sementara firmware bertujuan untuk mengendalikan perangkat keras. Contoh kecilnya, Anda membutuhkan software untuk mengetik sesuatu di komputer, ada interaksi antara pengguna dan komputer yang dijembatani dengan software. Berbeda halnya dengan lampu lalu lintas yang bekerja karena adanya firmware di dalamnya, yang mengendalikan lampu lalu lintas agar bisa otomatis berubah warna dari merah, kuning, dan hijau.
2. Pengubahan Informasi di Dalamnya
Perbedaan kedua terletak pada kebebasan pengguna untuk mengubahnya. Software memungkinkan pengguna untuk memproses data, menganalisa data, menghasilkan data, dan lainnya dengan bebas. Pengguna bisa memberikan input yang kemudian diolah oleh software tersebut. Berbeda halnya dengan firmware yang cukup terbatas, pengguna tidak dapat mengubahnya, walaupun masih bisa melakukan upgrade.
3. Memori
Perbedaan ketiga terletak pada bagian memori yang biasanya dipakai. Firmware ternyata perbedaan keduanya juga terletak pada kapasitas memorinya, untuk software biasanya diperlukan memori yang relatif lebih besar dibandingkan firmware, hitungannya mulai dari beberapa kB (kiloByte) hingga GB (GigaByte). Sementara itu, untuk firmware memori yang ditempati sangat kecil, paling besar hanya beberapa kB saja. Tentunya kinerja software memang lebih besar dibandingkan dengan firmware sehingga membutuhkan memori yang lebih besar.
Oleh karena itu, harga memori software memang lebih mahal dibandingkan dengan memori untuk firmware. Dengan begitu software dan firmware sangatlah jauh berbeda.
4. Risiko Penggantian
Perbedaan keempat terdapat pada risiko mengganti firmware atau software. Untuk firmware tertentu, bisa saja diganti dengan update firmware yang lebih lengkap fiturnya, namun caranya cukup sulit dan jika tidak dilakukan dengan benar, perangkat keras bisa-bisa sama sekali tidak bekerja. Sementara itu untuk software, pengguna lebih fleksibel untuk menghapus, mengupdate, mengganti dengan jenis lainnya tanpa perlu khawatir perangkat keras bermasalah.
5. Letak Memori
Perbedaan selanjutnya terletak pada dimana memori firmware atau software disimpan. Untuk firmware, memori tertanam langsung di dalam sebuah perangkat keras, sementara software menempati memori yang lebih mudah diakses oleh pengguna komputer. Terakhir, software lebih sering mengalami upgrade dan informasi di dalamnya sering berubah seiring dengan eksekusi aplikasi. Berbeda dengan firmware yang tidak terlalu berubah banyak ketika bekerja kecuali jika mengubah pengaturannya.
Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat.