Penasaran Dengan Nginx? Yuk Simak Artikel Berikut!
Dengan adanya koneksi internet biasanya terjadi proses komunikasi atau transfer data antara client dan server. Web server bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran komunikasi antara kedua komponen.
Nginx merupakan salah satu web server terpopuler yang banyak digunakan oleh kalangan IT di Indonesia. Nginx pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 oleh Igor Sysoev. Menggunakan server web seperti Nginx, siapa pun dapat mengakses situs web apa pun di Internet. Yuk pelajari lebih dalam mengenai Nginx!
Apa itu Nginx?
Nginx adalah server web yang banyak digunakan di Indonesia. Nginx dirilis pada tahun 2004 oleh Igor Sysoev. Awalnya, Igor Sysoev membuat Nginx untuk mengatasi masalah C10K di server. C10K adalah salah satu masalah yang harus ditangani server ribuan koneksi secara bersamaan.
Apa yang terjadi jika ada puluhan ribu koneksi simultan di server? Akankah server kehilangan daya dan membiarkan server mati secara tidak terduga?
Ya, itulah yang dipikirkan Igor Sysov. Melalui Nginx, Igor Sysoev menciptakan solusi untuk masalah C10K. Solusi yang diterapkan dengan Nginx adalah membuat server web dengan prinsip asynchronous. Sinkronisasi dijelaskan lebih detail di bagian berikutnya.
Nginx adalah web server yang dibangun dengan bahasa pemrograman C. Nginx sangat populer karena sangat stabil, hemat resource, dan cocok untuk server kecil. Selain berperan sebagai web server, Nginx mempunyai banyak fitur dan fungsi lain yang dapat digunakan, seperti load balancer (HTTP, TCP, UDP), proxy server (IMAP, POP3, SMTP), dan HTTP cache.
Cara Kerja Nginx
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Nginx adalah solusi untuk masalah C10K di server. Nginx dibangun berdasarkan prinsip asinkron. Mekanisme sinkronisasi Nginx memungkinkan Nginx melakukan banyak tugas.
Nginx melakukan tugas pada atau dalam tugas utama, dan dapat mengelola proses lain (proses pekerja). Artinya Nginx dapat menjalankan proses utama sambil menjalankan dan mengelola proses lain di server.
Deskripsi paling sederhana adalah permintaan yang diterima dari klien dapat diproses secara bersamaan oleh proses lain tanpa mengganggu permintaan lainnya. Jadi Nginx dapat menangani ribuan permintaan klien tanpa masalah apa pun. Inilah sebabnya Nginx banyak digunakan sebagai server web untuk situs web..
Kelebihan Menggunakan Nginx
Nginx Salah satu kelebihan Nginx adalah memiliki keadaan stabil dan dapat bekerja dengan banyak proses tanpa mengganggu proses lainnya. Platform besar seperti Dropbox dan Netflix secara eksklusif menggunakan Nginx sebagai server webnya.
Namun sebenarnya ada alasan lain untuk menggunakan Nginx sebagai server web. Inilah alasan Anda harus menggunakan Nginx:
Gratis dan Open Source
Nginx bersifat open source, sehingga gratis untuk digunakan. Jika Anda menginstal Nginx di server Anda, Nginx tidak akan menggunakan memori tambahan karena Nginx memerlukan sejumlah kecil memori dan sumber daya.
Event- Driven Approach
Nginx dirancang untuk memecahkan masalah C10K di server. C10K pada sebuah server merupakan kasus masalah terkait kemampuan server dalam menangani ribuan permintaan klien secara bersamaan.
Nginx menggunakan pendekatan event-driven. Pendekatan event-driven adalah pendekatan arsitektur server yang memungkinkan server mengoperasikan dan mengeksekusi proses utama (proses master) dan proses lainnya secara bersamaan. Permintaan yang diterima dari klien dapat dijalankan bersamaan dengan proses lain tanpa mengganggu permintaan lainnya. Oleh karena itu, Nginx dapat dengan mudah menangani ribuan permintaan klien.
Bertindak Sebagai Load Balancer
Selain sebagai web server, Nginx juga berperan sebagai Load Balancer.
Load Balancer adalah alat yang dirancang untuk mendistribusikan lalu lintas ke server tertentu sesuai dengan algoritma yang diterapkan pada penyeimbang beban. Digunakan sebagai load balancer agar website Anda lebih mudah diakses. Oleh karena itu, cocok juga untuk cloud hosting
Konfigurasi Mudah
Alasan lain mengapa Nginx begitu banyak digunakan adalah karena ia menawarkan format konfigurasi yang sederhana dan memiliki desain yang ramah pengguna dan modern.
Semua kemungkinan konfigurasi dengan Nginx didokumentasikan sepenuhnya di halaman dokumentasi situs resmi Nginx. Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah, Anda dapat merujuk ke dokumentasi yang disediakan oleh Nginx untuk mengatasinya.
Sebagai Reverse Proxy
Nginx dapat digunakan tidak hanya sebagai server web tetapi juga sebagai reverse proxy. Reverse Proxy adalah jenis Server Proxy yang bertanggung jawab meneruskan permintaan klien ke server. Reverse Proxy ditempatkan antara klien dan server, sehingga permintaan dari klien diteruskan oleh proksi terbalik untuk mencapai server.
Sederhananya, reverse proxy adalah antarmuka antara klien dan server, dan perannya adalah untuk memastikan pertukaran data antara klien dan server berjalan lancar. Nginx dapat digunakan sebagai Reverse Proxy. Alasan menggunakan Nginx sebagai reverse proxy adalah:
- Setting Reverse Proxy Nginx mudah untuk dilakukan dan terjamin keamanannya
- Reverse Proxy Nginx dapat bekerja dengan berbagai protokol seperti HTTPS, TCP, UDP, SMTP, IMAP, dan POP3.
- Reverse Proxy Nginx memiliki kemampuan mengompresi data untuk memastikannya berjalan lancar.
- Nginx adalah salah satu web server yang ringan dan banyak digunakan oleh administrator sistem infrastruktur TI.
- Tugas Nginx adalah mendistribusikan load atau mengosongkan server menggunakan berbagai metode
Cara Mengetahui Web Server Mana yang Digunakan
Cara mengetahui server web mana yang digunakan situs web dalam beberapa langkah sederhana:
Periksa Header HTTP
- Buka situs web yang ingin Anda periksa.
- Jika Anda menggunakan Google Chrome, Anda dapat melihat header HTTP dengan membuka tab “Chrome Devtools” (biasanya dengan menekan F12 atau mengklik kanan halaman dan memilih “Inspect”).
- Di Devtools, buka tab “Network.”.
- Refresh halaman website (F5) atau membuka halaman website jika belum terbuka.
- Di tab “Network,” pilih permintaan pertama dalam daftar (biasanya halaman utama situs web Anda).
- Di bawah bagian “Headers,” kamu akan menampilkan informasi tentang server web yang digunakan. Informasi ini biasanya disertakan dalam header “Server.”
Gunakan Tools Online
- Anda juga dapat menggunakan alat online seperti Pingdom, GTMetrix, dan HTTP Header Check.
- Masukkan URL situs web yang ingin Anda periksa dengan alat tersebut.
- Alat ini memberikan informasi tentang server web yang digunakan oleh situs web Anda, termasuk jenis server (Apache, Nginx, LiteSpeed, dll.).
Perhatikan Situs yang Menggunakan Layanan Proxy
- Perlu diperhatikan bahwa beberapa situs web, terutama yang menggunakan layanan proxy seperti Cloudflare, mungkin tidak menampilkan informasi tentang server web asal.
- Saat Anda memeriksa situs web jenis ini, Anda mungkin hanya melihat informasi tentang layanan proxy yang digunakan (seperti Cloudflare) dan bukan server web asal.